Proposal Kp Dlh Banyumas.docx

  • Uploaded by: Dedi saputra
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Proposal Kp Dlh Banyumas.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,214
  • Pages: 6
ANALISIS KADAR BOD, COD, TSS, DAN TDS PURWOKERTO

Oleh: DEDI SAPUTRA K1A016007

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN KIMIA PURWOKERTO 2018

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jumlah industri di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat, baik skala besar maupun skala rumah tangga. Sebagian besar industri tersebut menyebabkan pencemaran air akibat limbahnya yang langsung dibuang ke badan perairan. Penurunan kualitas dan kuantitas air tawar untuk air bersih dalam jangka panjang akan mengalihkan pemanfaatan air baku dari air tanah dan mata air ke air sungai. Namun demikian kendala yang dihadapi adalah adanya pencemaran air sungai oleh limbah, baik pertanian, limbah industri maupun limbah rumah tangga. Pencemaran air sungai terutama terdapat di wilayah perkotaan yang meliputi sungai Kranji, Bodas, Pelus, Mengaji, dan Logawa. Hasil pengukuran kualitas air di sungai tersebut menunjukkan terdapatnya pencemaran bahan organik. Dengan adanya bahan pencemar pada badan air di sungai tersebut, maka status sungai-sungai tersebut berada pada kondisi tercemar sedang. Pencemaran Daerah Aliran Sungai (DAS) memberikan dampak negatif baik manusia maupun lingkungan. Situasi tersebut berakibat semakin kritisnya kondisi hidrologis dan kelestarian konservasi air, serta semakin tingginya tingkat pencemaran di sumber-sumber air. Semakin jeleknya fungsi tangkapan air di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS), berakibat semakin langkanya air pada musim kemarau dan menjadi bencana banjir pada musim hujan. Selain itu, pencemaran zat-zat berbahaya seperti logam berat dapat mengganggu ekosistem perairan, sedangkan tingginya zat organik pada perairan dapat mengurangi kadar oksigen terlarut. Daerah Aliran Sungai Bodas salah satunya terletak di Kelurahan Bantarsoka Kecamatan Purwokerto Barat Kabupaten Banyumas. Aliran sungai Bodas bermuara pada sungai Kranji. Air sungai Bodas seringkali tercemar limbah domestik dari rumah warga setempat. Oleh karena itu air sungai Bodas perlu dianalisis untuk membandingkannya dengan standar baku mutu.

I.2. Perumusan Masalah Dalam penelitian ini masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana analisis kandungan BOD, COD, TSS, dan TDS pada Sungai Bodas Purwokerto? 2. Apakah hasil dari analisis kandungan BOD, COD, TSS, dan TDS pada Sungai Bodas Purwokerto sesuai dengan baku mutu air sungai? I.3. Tujuan Tujuan dalam pelaksanaan kerja praktik ini terbagi menjadi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. I.3.1. Tujuan Umum 1. Membangun etos kerja yang baik, serta sebagai upaya untuk memperluas cakrawala wawasan kerja. 2. Memantapkan dan menerapkan keterampilan, kedisiplinan dan tanggung jawab serta membentuk individu yang baik dalam bangku perkuliahan maupun kelak di dunia kerja. I.3.2. Tujuan Khusus 1. Mengetahui kandungan BOD, COD, TSS, dan TDS Sungai Bodas Purwokerto; 2. Mempelajari kandungan BOD, COD, TSS, dan TDS Sungai Bodas berdasarkan standar baku mutu air sungai. I.4. Manfaat I.4.1. Bagi mahasiswa: Melalui kerja praktik ini, maka mahasiswa diharapkan; a. Memperoleh pengetahuan yang nyata tentang kondisi suatu balai penelitian baik dari segi manajemen yang diterapkan, kondisi fisik, teknologi yang digunakan, sistem kerja serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan; b. Memperoleh pengalaman nyata yang berguna untuk peningkatan keterampilan yang relevan sesuai bidang kimia yang ditekuni;

c. Mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan tuntutan perkembangan industri; d. Membina hubungan baik dengan balai penelitian tempat kerja praktik dilaksanakan.

I.4.2. Bagi Perguruan Tinggi: a. Terjalin hubungan baik antara Universitas Jenderal Soedirman dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas sehingga memungkinkan kerja sama di bidang penelitian dan kerja sama dalam bidang lainnya; b. Mendapat umpan balik untuk meningkatkan kualitas pendidikan di perguruan tinggi yang bersangkutan.

I.4.3. Bagi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas a. Menjalin hubungan baik dengan Universitas Jenderal Soedirman; b. Meningkatkan kerja sama dengan Universitas Jenderal Soedirman dalam bidangbidang yang bersesuaian.

I.4.3. Bagi Masyarakat Masyarakat mampu membedakan kualitas air yang baik dan senantiasa berupaya menjaga kelestarian dan keindahan ekosistem Sungai Bodas dengan tepat dan bijaksana. 1.5. Tempat Pelaksanaan Kerja Praktik Kerja praktik dilaksanakan di Unit Pelayanan Teknis (UPT) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas. I.6. Waktu Pelaksanaan Kerja Praktik Kerja praktik ini akan dilaksanakan pada tanggal 15 Januari sampai 15 Februari 2018 berdasarkan persetujuan dengan pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA PENELITIAN II.1. Air Air dipermukaan dapat berwujud padatan (es), cairan dan gas (uap air) dimana air merupakan satu- satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Air adalah substansi kimia dengan rumus H2O yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam, gula, asam dan banyak molekul organik lainnya. Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia (Achmad, 2004). Air juga merupakan salah satu dari ketiga komponen yang membentuk bumi (zat padat, air dan atmosfer). Bumi dilingkupi air sebanyak 70% sedangkan sisanya 30% berupa daratan (dilihat dari permukaan bumi). Udara mengandung uap air sebanyak 15% di dalam atmosfer (Gabriel, 2001). Sementara itu, menurut Linsley (1986), air memegang peranan penting dalam suatu komunitas, karena penyediaan air merupakan suatu persyaratan penting bagi terbentuknya suatu komunitas yang permanen. Air murni adalah berupa zat cair yang tidak mempunyai rasa, warna dan bau yang terdiri dari unsur hidrogen dan unsur oksigen dengan rumus kimia H2O. Sedangkan air bersih adalah salah satu jenis sumber daya berbasis air yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktifitas mereka sehari-hari. Peningkatan kualitas air minum dengan jalan mengadakan pengelolaan terhadap air yang akan diperlukan sebagai air minum dengan mutlak diperlukan terutama apabila air tersebut berasal dari air permukaan. Pengolahan yang dimaksud bisa dimulai dari yang sangat sederhana sampai yang pada pengolahan yang mahir atau lengkap, sesuai dengan tingkat kekotoran dan sumber asal air tersebut.Semakin kotor semakin berat pengolahan yang dibutuhkan dan semakin banyak pula teknik-teknik yang diperlukan untuk mengolah air tersebut, agar bisa dimanfaatkan sebagai air minum.Oleh karena itu dalam praktek sehari-hari maka pengolahan air adalah menjadi pertimbangan yang utama untuk menentukan apakah sumber tersebut bisa dipakai sebagai sumber persediaan atau tidak (Sutrisno, 1987). II.2. Air Sungai Sebagian besar air hujan yang turun kepermukaan tanah, mengalir ketempat-tempat yang lebih rendah dan setelah mengalami bermacam-macam perlawanan akibat gaya barat, akhirnya melimpah ke danau atau ke laut. Suatu alur yang panjang di atas permukaan bumi tempat

mengalirnya air yang berasal dari hujan. Menurut undang-undang persungaian mengenai air sungai adalah suatu daerah yang terdapat di dalamnya air yang mengalir secara terus menerus (Sosrodarsono, 1994). Sungai mempunyai fungsi mengumpulkan curah hujan dalam suatu daerah tertentu dan mengalirkannya ke laut. Selain itu dapat digunakan juga untuk berjenis-jenis aspek seperti pembangkit tenaga listrik, pelayaran, pariwisata dan pengelolah air dan lain-lain (Sosrodarsono, 1983). Air sungai dalam penggunaannya sebagai air minum, haruslah mengalami suatu pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai derajat pengotoran yang tinggi sekali. Debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan akan air minum pada umumnya dapat mencukupi (Sutrisno, 1987), II.3. Pencemaran Air Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. 02/MENKLH/1998 yang dimaksud pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat energi dan komponen lain ke dalam air dan udara atau berubahnya tatanan atau komposisi air dan udara oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas udara dan air menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya (Kristanto, 2002). Pencemaran air adalah adanya suatu penyimpangan dari sifat-sifat air dari keadaan normal, bukan dari kemurniannya. Air yang tersebar di alam semesta ini tidak pernah terdapat dalam bentuk murni, namun bukan berarti bahwa semua air sudah tercemar. Misalnya, walaupun di daerah pegunungan atau hutan yang terpencil dengan udara yang bersih dan bebas dari pencemaran, air hujan yang turun di atasnya selalu mengandung bahan-bahan terlarut, seperti karbondioksida, oksigen dan nitrogen serta bahan-bahan tersuspensi lainya seperti debu dan

Related Documents

Proposal Kp
October 2019 31
Proposal Kp
June 2020 16
Proposal Kp Lawe2.pdf
July 2020 10
Proposal Kp Yanti.docx
June 2020 11

More Documents from "Muhammad Indra Pratama"

Makalah2.docx
November 2019 11
Laporan Kp Dedi 2019.docx
December 2019 25
Tugas Sdm Dedi.docx
November 2019 18
Doc-20190226-wa0000.pdf
November 2019 16