Proposal Kelompok 3.docx

  • Uploaded by: Reski Eki
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Proposal Kelompok 3.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 832
  • Pages: 5
Bab. I. Pendahuluan 1.1.Latar Belakang Batuan karbonat menyusun 20-25% batuan sedimen dalam sejarah geologi. Batuan karbonat hadir pada Prakambrium sampai Kuarter. Sebagian besar batuan karbonat diendapkan dibawah laut, walaupun batuan karbonat dapat juga ditemukan tidak dalam lingkungan laut. Provinsi Gorontalo adalah salah satu provinsi yang memiliki wilayah laut yang cukup luas. Batuan karbonat memiliki unsur kimia CaCO3, dimana unsur ini kebanyakan bisa terbentuk pada daerah Laut. Masyarakat dan Ilmuwan di Gorontalo rata-rata hanya mengetahui komposisi, umur, dan kegunaan batuan karbonat. Batuan karbonat memiliki nilai ekonomis karena sangat berguna untuk industry, bahan dasar pembuatan bangunan, dan yang paling penting batuan karbonat berguna sebagai batuan reservoir sebagai tempat akumulasi minyak bumi. Tetapi hanya sebagian para akademisi tertarik untuk mempelajari lebih dalam lagi tentang karakteristik batuan karbonat. Dan tidak sedikit pula banyak yang menambangnya tanpa mempelajarinya. Pada kesempatan tugas penelitian ini akan diteliti bagaimana proes dan dimana saja lingungan pengendapan dari batuan karbonat di daerah provinsi Gorontalo. Mengingat juga kurangnya referensi yang mendorong kami untuk melakukan penelitian ini. 1.2.Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah: - Untuk lebih mengetahui Lingkungan Pengendapan batuan Karbonat dari masing-masing litologi yang ada di Provinsi Gorontalo. 1.3.Alat dan Bahan - GPS - Kompas - ATG - Komparator Batuan Sedimen - HCl 1.4.Kesampaian Daerah 1.5.Waktu Pelaksanaan Waktu Pelaksanaan No

Nama Kegiatan

1

Studi Pendahuluan

Minggu 1

Minggu 2

Minggu 3

Minggu 4 Minggu 5

2

Survei Lokasi

3

Laporan Perencanaan

4

Pengambilan Data Lapangan

5

Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan

Bab. II. Dasar Teori 2.1. Pengertian Batuan Karbonat Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang di endapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian mengalami pembatuan ( Pettijohn, 1975 ). Batuan sedimen banyak sekali jenisnya dan tersebar sangat luas dengan ketebalan antara beberapa centimetersampai beberapa kilometer. Juga ukuran butirnya dari sangat halus sampai sangat kasar dan beberapa proses yang penting lagi yang termasuk kedalam batuan sedimen. Disbanding dengan batuan beku, batuan sedimen hanya merupakan tutupan kecil dari kerak bumi. Batuan sedimen hanya 5% dari seluruh batuan-batuan yang terdapat dikerak bumi. Dari jumlah 5% ini,batu lempung adalah 80%, batupasir 5% dan batu gamping kira-kira 80% ( Pettijohn, 1975 ). Batuan karbonat adalah batuan sedimen yang mengandung mineral karbonat lebih dari 50%. Sedangkan mineral karbonat adalah mineral mengandung CO3 dan satu atau lebih kation Ca, Mg, Fe, dan Mn. Pada umumnya, mineral karbonat adalah kalsit (CaCO3) dan dolomit (CaMg (Co3)2). Batuan karbonat umumnya terdiri atas batugamping (kalsit sebagai mineral utama) dan batudolomit (dolostone). Umur batuan ini sangat bervareasi mulai dari pra-Kambrium sampai Kuarter. Batuan karbonat pra-Kambrium dan Paleosen umumnya dikuasai oleh batudolomit. Di alam batuan karbonat menempati 1/5 – 1/4 dari seluruh catatan stratigrafi dunia. Sekitar 40 % dari minyak bumi dan gas dunia diambil dari batuan karbonat. Reservoar karbonat di Timur Tengah merupakan salah satu contoh reservoar karbonat dengan produksi

migas yang besar. Sedimen karbonat, yang dijumpai di dunia, kebanyakan terbentuk pada lingkungan laut dangkal dan beberapa di antaranya terbentuk di daerah teresterestrial, tetapi laut dangkal tropis. Indonesia merupakan daerah yang mempunyai sedimen karbonat melimpah. 2.2. Lingkungan Pengendapan Karbonat Menurut Tucker 1985 Menurut Tucker tahun 1985 dijelaskan bahwa endapan karbonat pada laut dangkal terbentuk pada 3 macam lokasi yaitu Platform, shelf, dan ramps. -

Fasies karbonat ramp

Fasies karbonat ramp merupakan suatu tubuh karbonat yang sangat besar yang dibangun pada daerah yang positif hingga ke daerah paleoslope, mempunyai kemiringan yang tidak signifikan, serta penyebaran yang luas dan sama. Pada fasies ini energi transportasi yang besar dan dibatasi dengan pantai atau inter tidal

-

Fasies karbonat platform

Fasies karbonat platform merupakan suatu tubuh fasies karbonat yang sangat besar dmana pada bagian atas lebih kurang horisontal dan berbatasan langsung dengan shelf margin. Sedimen sedimen terbentuk dengan energi yang tinggi.

-

Batas platform

Transisi dari shelf ke slope berpengaruh pada perubahan yang cepat dari pola fasies karbonat. Pola pertama yang dicari oleh kebanyakan interpreter adalah bentuk mound yang merepresentasikan reef. Beberapa contoh dengan seismik yang bagus adalah karbonat Cretaceous di timur laut Amerika Serikat dan Teluk Meksiko, karbonat Jurassic di Maroko, karbonat Miosen di Papua Nugini dan karbonat Permian di Texas Barat. Beberapa buildup dapat mencapai ketinggian melebihi 1000 meter. Salah satu signature kunci adalah adanya refleksi shingled kecil yang miring ke arah lingkungan paparan (shelf). Ini adalah hasil dari transpor endapan karbonat oleh badai dan arus dari puncak reef menuju bagian dalam platform. Signature internal dari buildup biasanya adalah hilangnya amplitudo dan kemenerusan walaupun ini tidak selalu benar. Karena kemiringan utama dari slope karbonat dapat melebihi 300 maka transisi dari buildup ke slope bagian atas dapat terjadi secara mendadak. -

Fasies Shelves

Fasies Shelves (shelf) lokasi pengendapan karbonat relatif sempit ratusan meter sampai beberapa km saja). Endapan karbonat pada daerah ini dicirikan dengan adanya break slope pada daerah tepi paparan, terdapatnya terumbu dan sand body karbonat. Kompleks terumbu pada fasies ini terbagi menjadi : Fasies terumbu muka (Force reef), inti terumbu (reef core) dan terumbu belakang (back reef).

Bab. III. Metode dan Tahapan Penelitian

Related Documents


More Documents from "Cahaya Matahari"