Proposal Discharge Planning Fix Revisi 2 (repaired).docx

  • Uploaded by: alif
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Proposal Discharge Planning Fix Revisi 2 (repaired).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,623
  • Pages: 26
i

PROPOSAL ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING PRAKTEK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG PANDAN WANGI RUMAH SAKIT Dr. SOETOMO SURABAYA PERIODE 5 November – 1 Desember 2018

Oleh : Galih Adhi Wicaksono, S.Kep

131723143053

Arum Rakhmawati, S.Kep

131723143069

Amalia Azmi, S.Kep

131723143071

Wiwin Nur Indah C, S.Kep

131723143072

Ramona Irfan Kadji, S.Kep

131723143074

Yoga Hadi Narendra, S.Kep

131723143075

Bayu Triantoro, S.Kep

131723143076

Clara Agustina, S.Kep

131723143077

Yhunika Nur Mastiyas, S.Kep

131723143078

Antonia Andasari, S.Kep

131723143079

Synthia P Soriton, S.Kep

131723143080

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2018 i

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga laporan discharge planning (persiapan pulang) pada praktek profesi manajemen keperawatan di ruang Bedah Dahlia RSUD Dr.Soetomo Surabaya telah selesai. Proposal ini dibuat untuk merencanakan kegiatan dalam pemenuhan kompetensi manajemen keperawatan dalam penerapan model asuhan keperawatan profesional pada profesi manajemen. Kami selaku tim penulis menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna, begitu pula laporan yang kami buat, baik dari isi maupun penulisan. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan kami selanjutnya. Kami juga berterima kasih pada pembimbing klinik Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, pembimbing klinik di RSUD Dr. Soetomo, pasien dan keluarga serta teman-teman kelompok yang telah membantu dalam proses penyelesaian laporan discharge planning (persiapan pulang). Penyusun berharap agar laporan ini dapat memberikan pengetahuan dan bermanfaat bagi semua calon perawat dan masyarakat pada umumnya.

Surabaya,

Tim Praktik Manajemen Keperawatan Ruang Pandan Wangi RSUD Dr.Soetomo, Surabaya

i

DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................ i Kata Pengantar ............................................................................................... ii Daftar Isi......................................................................................................... iv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1 1.2 Tujuan .............................................................................................. 3 1.2.1 Tujuan umum ............................................................................ 3 1.2.2 Tujuan khusus ........................................................................... 3 1.3 Manfaat ............................................................................................ 3 1.3.1 Bagi Klien ................................................................................. 3 1.3.2 Bagi Mahasiswa ........................................................................ 4 1.3.3 Bagi Rumah Sakit ..................................................................... 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Discharge Planning ....................................................... 5 2.2 Tujuan Discharge Planning ............................................................. 6 2.3 Manfaat Discharge Planning ........................................................... 6 2.4 Prinsip-Prinsip Discharge Planning ................................................ 6 2.5 Sasaran Perencanaan Pulang... ......................................................... 7 2.6 Komponen Discharge Planning ...................................................... 8 2.7 Hal-hal yang Harus Diketahui Pasien Sebelum discharge planning8 2.8 Faktor-Faktor yang Perlu Dikaji dalam Discharge Planning .......... 9 2.9 Tindakan Keperawatan pada Waktu Discharge Planning ............... 10 2.10Jenis Pemulangan ............................................................................. 10 2.11Keberhasilan Discharge Planning ................................................... 11 2.12Dokumentasi .................................................................................... 11 2.13Prosedur Discharge Planning .......................................................... 11 2.14Alur Discharge Planning ................................................................. 13 2.15Peran Perawat dalam Discharge Planning ...................................... 15 BAB 3 RENCANA KEGIATAN 3.1 Rencana Pelaksanaan Discharge Planning ...................................... 16 3.2 Struktur Pengorganisasian ............................................................... 16 3.3 Metode ............................................................................................. 16 3.4 Media ............................................................................................... 16 3.5 Mekanisme Kegiatan ....................................................................... 16 3.6 Evaluasi ............................................................................................ 17 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 18

ii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sistem pemberian pelayanan kesehatan, dimana dalam memberikan pelayanan menggunakan konsep multidisiplin. Kolaborasi multidisiplin yang baik antara medis, perawat, gizi, fisioterapi, farmasi, dan penunjang diharapkan mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat (Haryati, 2008 dalam Jurnal Nursing Studies, 2012). Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang mempunyi konstribusi besar dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan merupakan ujung tombak pelayanan di rumah sakit karena perawat mempunyai waktu terlama dalam berinteraksi dengan pasien dan keluarga. Seorang perawat dalam tugasnya harus berperan sebagai kolaborator, pendidik, konselor, change agent, dan peneliti. Keperawatan mempunyai karakteristik profesi yaitu memiliki body of knowledge yang berbeda dengan profesi lain, alturistik, memiliki wadah profesi, mempunyai standar dan etika profesi, akuntabilitas, otonomi, dan kesejawatan. Salah satu kegiatan yang laksanakan perawat yaitu kegiatan discharge planning (perencanaan pulang pasien) (Rusmita, 2010). Perencanaan pulang keperawatan merupakan komponen yang terkait dengan rentang keperawatan dari pasien masuk rumah sakit hingga kepulangannya. Perencanaan pulang dilaksanakan selama dalam perawatan dan evaluasi pada saat pasien dipersiapkan untuk pulng, dengan mengkaji kemungkinan rujukan atau perawatan lanjut di rumah sesuai kebutuhan. (Jurnal Nursing Studies, 2012). Perencanan pulang ini akan memberikan deeplearning pada pasien hingga terjadinya perubahan perilaku pasien dan keluarganya dalam memaknai kondisi kesehatannya, Pemila (2011) dalam Jurnal Nursing Studies (2012). Perencanaan pasien pulang bertujuan untuk memandirikan pasien di rumah, sehingga pelaksanaan dan pendokumentasian perencanaan pulang diperlukan komunikasi yang efektif dan tepat sehingga diharapkan tercapainya tujuan. Kegagalan untuk memberikan dan mendokumentasikan 1

2

discharge planning akan beresiko terhadap beratnya penyakit, ancaman hidup, dan disfungsi fisik (Nursalam, 2015) Perawat merupakan salah satu anggota team Discharge planning, dan sebagai discharge planner perawat mengkaji setiap pasien dengan mengumpulkan

dan

menggunakan

data

yang

berhubungan

untuk

mengidentifikasi masalah actual dan potensial, menentukan tujuan untuk mengajarkan dan mengkaji secara individu dalam mempertahankan atau memulihkan kembali kondisi pasien secara optimal dengan mengevaluasi asuhan keperawatan (Nursalam, 2015). Perencanaan pulang (discharge planning) akan menghasilkan suatu hubungan yang terintegrasi yaitu antara keperawatan yang diterima pada waktu di rumah sakit dengan keperawatan yang diberikan setelah pasien pulang. Keperawatan di rumah sakit akan bermakna jika dilanjutkan dengan perawatan dirumah. Namun sampai dengan saat ini, perencanaan pulang bagi pasien yang dirawat di rumah sakit belum optimal dilaksanakan, dimana peran keperawatan terbatas pada kegiatan rutinitas saja yaitu hanya berupa informasi kontrol ulang. Pasien memerlukan keperawatan kesehatan dirumah, konseling kesehatan atau penyuluhan, dan pelayanan komunitas tetapi tidak dibantu dalam upaya memperoleh pelayanan sebelum pemulangan sering kembali ke ruang kedaruratan dengan masalah minor, sering kali diterima kembali dalam waktu 24 jam dan kemudian pulang kembali. Oleh karena itu, intervensi keperawatan perlu dipersiapkan untuk menghadapi pemulangan pasien karena adanya ketidakmampuan untuk melakukan perawatan diri sebagai akibat dari adanya keterbatasan. Hal-hal yang didokumentasikan dalam form discharge planning di Ruang Pandanwangi RSUD Dr. Soetomo Surabaya saat pasien akan keluar dari Rumah Sakit yaitu alat bantu yang akan dilepas ketika pasien akan pulang, meliputi NGT, urin kateter, drain, balutan luka, iv canule, CVL, dan gelang identitas. Discharge planning yang dilakukan saat pasien pertama kali masuk yaitu informasi mengenai penyakitnya, tindakan medis yang akan dilakukan, rehabilitasi, penjelasan komplikasi yang mungkin terjadi, dan pengobatan. Discharge planning sudah dilakukan kepada pasien-pasien yang akan pulang, 2

3

namun hanya dilakukan secara lisan dan tidak mencakup aspek discharge planning yang meliputi penjelasan penyakit dalam sebuah Lembar balik sehingga pasien kadang lupa tentang penjelasan yang sudah diberikan oleh para perawat. Beberapa kendala yang dapat terjadi saat discharge planning yaitu pelaksanaan yang kurang optimal karena beban kerja perawat dimana SDM yang tidak sesuai denga mobilisasi pasien yang ada di ruangan. Kegiatan roleplay discharge planning yang akan diadakan oleh mahasiswa pratika keperawatan manajemen di Ruang Pandan Wangi RSUD Dr.Soetomo Surabaya diharapkan dapat mencapai tujuan secara maksimal serta mampu memperbaiki sistem discharge planning yang ada di ruang Pandan Wangi RSUD Dr.Soetomo Surabaya.

1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Setelah dilakukan praktik manajemen keperawatan diharapkan mahasiswa dan perawat di Ruang Pandan Wangi mampu melaksanakan discharge planning dengan baik dan benar. 1.2.2 Tujuan Khusus 1. Mengidentifikasi kebutuhan klien untuk discharge planning. 2. Mengidentifikasi masalah klien dalam discharge planning. 3. Membuat perencanaan discharge planning pasien. 4. Hal-hal yang harus diketahui pasien sebelum pulang 5. Mengajarkan pada klien dan keluarga tentang perawatan klien di rumah yang meliputi diet, aktivitas istirahat dan tempat kontrol. 6. Melakukan evaluasi kepada klien atau keluarga selama pelaksanaan discharge planning. 7. Mendokumentasikan pelaksanaan discharge planning

1.3 Manfaat 1.3.1 Bagi Klien 1. Meningkatkan

pengetahuan,

sikap

dan

keterampilan

memperbaiki serta mempertahankan status kesehatan klien. 3

dalam

4

2. Meningkatkan kemandirian klien dan keluarga dalam kesiapan perawatan di rumah. 3. Meningkatkan kemandirian klien dan keluarga dalam melakukan perawatan diri sendiri di rumah. 1.3.2 Bagi mahasiswa 1. Terjadi pertukaran informasi antara mahasiswa sebagai perawat dan klien sebagai penerima pelayanan. 2. Mengevaluasi pengaruh intervensi yang terencana dalam discharge planning pada penyembuhan klien. 3. Meningkatkan kualitas perawatan secara berkelanjutan pada klien saat di rumah. 4. Membantu mahasiswa dalam mengembangkan ilmu yang telah dimiliki serta mengaplikasikannya. 5. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif untuk menentukan perencanaan pulang bagi pasien secara tepat. 1.3.3 Bagi Rumah Sakit 1. Meningkatkan

mutu

pelayanan

keperawatan

dan

dapat

mengidentifikasi pendokumentasian asuhan keperawatan, khususnya pelaksanaan perencanaan pulang di Rumah Sakit. 2. Sebagai

bahan

pertimbangan

dalam

menetapkan

kebijakan

manajemen, khususnya manajemen keperawatan yang berimplikasi kepada pendokumentasian asuhan keperawatan yang terkait dengan perencanaan pulang di Rumah Sakit 3. Untuk pengembangan pedoman perencanaan pasien pulang dari Rumah Sakit.

4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Discharge planning Perencanaan pulang merupakan suatu proses yang dinamis dan sistematis dari penilaian, persiapan, serta koordinasi yang dilakukan untuk memberikan kemudahan pengawasan pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial sebelum dan sesudah pulang. Perencanaan pulang merupakan proses yang dinamis, agar tim kesehatan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk menyiapkan pasien melakukan keperawatan mandiri di rumah. Perencanaan pulang didapatkan dari proses interaksi ketika keperawatan profesional, pasien,

dan

keluarga berkolaborasi untuk memberikan dan mengatur

kontinuitas keperawatan yang diperlukan oleh pasien saat perencanaan harus berpusat pada masalah pasien yaitu pencegahan, terapeutik, rehabilitatif, serta keperawatan rutin yang sebenarnya (Swenberg 2000 dalam Nursalam 2015). Discharge planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan perawatan baik dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien merasa siap untuk kembali ke lingkungannya (Supriyati 2010). Perencanaan pulang sebaiknya dilakukan sejak pasien diterima di suatu pelayanan kesehatan, terkhusus di rumah sakit dimana rentang waktu pasien untuk menginap semakin diperpendek. Discharge planning yang efektif seharusnya mencakup pengkajian berkelanjutan untuk mendapatkan informasi yang komprehensif tentang kebutuhan pasien yang berubah-ubah, pernyataan diagnosa keperawatan, perencanaan untuk memastikan kebutuhan pasien sesuai dengan apa yang dilakukan oleh pemberi layanan kesehatan (Kozier, 2004).

2.2 Tujuan Discharge planning 5

6

Menurut Nursalam (2015) tujuan perencanaan pulang pasien adalah: 1. Menyiapkan pasien dan keluarga secara fisik, psikologis, dan sosial 2. Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga 3. Meningkatkan keperawatan yang berkelanjutan pada pasien 4. Membantu rujukan pasien pada sistem layanan yang lain 5. Membantu pasien dan keluarga memiliki pengetahuan dan keterampilan serta sikap dalam memperbaiki serta mempertahankan status kesehatan pasien 6. Melaksanakan rentang keperawatan antara rumah sakit dan masyarakat 2.3 Manfaat Discharge planning Perencanaan pulang mempunyai manfaat antara lain sebagai berikut (Nursalam 2015): 1. Memberi kesempatan kepada pasien untuk mendapatkan penjelasan selama di rumah sakit sehingga bisa dimanfaatkan sewaktu dirumah. 2. Tindak lanjut yang sistematis yang digunakan untuk menjamin kontinuitas keperawatan pasien 3. Mengevaluasi

pengaruh

dari

intervensi

yang

terencana

pada

penyembuhan pasien dan mengidentifikasi kekambuhan atau kebutuhan keperawatan baru 4. Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan perawatan rumah 2.4 Prinsip Perencanaan Pulang Beberapa prinsip yang harus diikuti/diperhatikan. Berikut ini beberapa prinsip yang dikemukakan oleh Nursalam (2015) yaitu 1. Pasien merupakan fokus dalam perencanaan pulang. 2. Kebutuhan dari pasien diidentifikasi. Kebutuhan ini dikaitkan dengan masalah yang mungkin timbul pada saat pasien pulang nanti, sehingga kemungkinan masalah yang timbul dirumah dapat segera diatasi 3. Perencaan pulang dilakukan secara kolaboratif dimana merupakan pelayanan multidisiplin dan setiap tim harus saling bekerja sama 4. Perencanaan pulang disesuaikan dengan sumberdaya dan fasilitas fakyang ada. Tindakan atau rencana yang dilakukan setelah pulang 6

7

disesuaikan dengan pengetahuan dari tenaga yang tersedia atau fasilitas yang tersedia di masyarakat 5. Perencanaan pulang dilakukan pada setiap sistem pelayanan kesehatan. setiap pasien masuk tatanan pelayanan maka perencanaan pulang harus dilakukan. 2.5 Sasaran Perencanaan Pulang Setiap klien memerlukan perawat yang terampil dalam pengkajian dan mampu mengelola pelayanan keperawatan yang komprehensif. Klien juga memerlukan pelayanan keperawatan yang terkoodinasi yang baik dengan tim kesehatan yang lain dan dukungan-dukungan pelayanan, sehingga mereka dalat selalu dipantau bagi yang lemah dan tinggal sendirian dirumah maupun tinggal bersama keluarga dengan dukungan keluarga secara minimal, serta anak-anak dan orang dewasa penyandang cacat akan memerlukan perencanaan pulang pasien. The Interagency Council on Homelessness tahun 1994 (Baron, et al. 2008) dinyatakan bahwa perencanaan pulang pasien yang tidak memadai merupakan faktor yang memberikan kontribusi bagi tunawisma pada orangorang yang mengalami sakit mental maupun gangguan penggunaan narkoba. Menurut Rice 1992 (dalam Potter & Perry, 2006) mengatakan bahwa setiap klien yang dirawat di rumah sakit membutuhkan perencanaan pulang. Tetapi ada beberapa kondisi yang menyebabkan klien beresiko tidak dapat memenuhi kebutuhan perawatan setelah

klien

pulang.

Kondisi

klien

dengan

penyakit terminal, kecacatan permanen, kurangnya sumber dana, operasi besar, operasi radikal, isolasi sosial dan emosi atau mental yang tidak stabil dapat beresiko dalam perencanaan pulang. Jika klien mengalami kondisi seperti ini, maka perlu dilakukan pengkajian tentang keinginan dan kemampuan klien untuk perawatan di rumah.

2.6 Komponen Perencanaan Pulang

7

8

Menurut Jipp dan Sirass (1996) dalam Kristina (2007), komponen perencanaan pulang terdiri dari: 1. Perawatan di rumah Meliputi pemberian pengajaran atau pendidiakan kesehatan (health education) mengenai diet, mobilisasi, waktu kontrol dan tempat kontrol. Pemberian pelajaran disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan keluraga, mengenai perawatan selama pasien di rumah nanti. 2. Obat-obatan yang masih diminum dan jumlahnya Pasien yang akan pulang dijelaskan obat-obat yang masih diminum, dosis, cara pemberian dan waktu yang tepat minum obat. 3. Obat-obat yang dihentikan Meskipun ada obat-obatan yang tidak diminum lagi oleh pasien, obat- obat tersebut tetep dibawakan ke pasien. 4. Hasil pemeriksaan Hasil pemeriksaan luar sebelum MRS dan hasil pemeriksaan selama MRS dibawakan ke pasien waktu pulang. 5. Surat-surat seperti: surat keterangan sakit, surat control

2.7 Hal-hal yang Harus Diketahui Pasien Sebelum discharge planning Menurut Nursalam (2014), hal-hal yang haru diketahui pasien sebelum pulang sebagai berikut : 1. Instruksi tentang penyakit yang diderita, pengobatan yang harus dijalankan, serta masalah-masalah atau komplikasi yang didapat. 2. Informasi tertulis tentang keperawatan yang harus dilakukan di rumah. 3. Pengaruh diet khusus dan bertahap yang harus dijalankan. 4. Jelaskan masalah yang timbul dan cara mengantisipasi. 5. Pendidikan kesehatan yang ditujukan kepada keluarga maupun pasien sendiri dapat digunakan metode ceramah, demonstrasi dan lain-lain. 6. Informasi tentang nomor telepon layanan keperawatan, medis, dan kunjungan rumah apabila pasien memerlukan.

2.8 Faktor-faktor yang perlu dikaji dalam Discharge planning 8

9

Faktor-faktor yang perlu dikaji dalam Discharge planning adalah: 1. Pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakit, terapi dan perawatan yang diperlukan. 2. Kebutuhan psikologis dan hubungan interpersonal di dalam keluarga. 3. Keinginan keluarga dan pasien menerima bantuan dan kemampuan mereka memberi asuhan. 4. Bantuan yang diperlukan pasien. 5. Pemenuhan kebutuhan aktivitas hidup sehari-hari seperti makan, minum, eliminasi, istirahat dan tidur, berpakaian, kebersihan diri, keamanan dari bahaya, komunikasi, keagamaan, rekreasi dan sekolah. 6. Sumber dan sistem pendukung yang ada di masyarakat. 7. Sumber finansial dan pekerjaan. 8. Fasilitas yang ada dirumah dan harapan pasien setelah dirawat. 9. Kebutuhan perawatan dan harapan pasien setelah dirawat. Purnamasari & Ropyanto (2012) menyebutkan ada beberapa tindakan keperawatan yang dapat diberikan pada pasien sebelum pasien diperbolehkan pulang antara lain: 1. Pendidikan kesehatan: diharapkan bisa mengurangi angka kekambuhan atau komplikasi dan meningkatkan pengetahuan pasien serta keluarga tentang perawatan pasca dirawat di rumah sakit 2. Program pulang bertahan: bertujuan untuk melatih pasien untuk kembali ke lingkungan keluarga dan masyarakat antara lain apa yang harus dilakukan pasien di rumah sakit dan apa yang harus dilakukan oleh keluarga. 3. Rujukan: integritas pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan langsung antara perawatan komunitas atau praktik mandiri perawat dengan rumah sakit sehingga dapat mengetahui perkembangan pasien di rumah.

2.9 Tindakan Keperawatan Pada Waktu Perencanaan Pulang

9

10

Tindakan keperawatan yang diberikan pada waktu perencanaan pulang Purnamasari dan Ropyanto (2012): 1. Pendidikan (edukasi, redukasi, reorientasi) Pendidikan

kesehatan

diharapkan

bisa

mengurangi

angka

kambuh dan meeningkatkan kekambuhan pasien. Program pendidikan yang bisa dilakukan: 1) Keterampilan khusus: Activity Daily Living, identifikasi masalah, gejala pemecahan masalah yang timbul dalam kaitannya dengan perawatan di rumah. 2) Keterampilan umum: komunikasi, pengelolaan kebutuhan eliminasi motorik, pengelolaan emosi yang kontruktif, relaksasi, manajemen stres. 2. Program pulang bertahap Bertujuan untuk melatih pasien kembali ke lingkungan keluarga dan masyarakat antara lain apa yang harus dilakukan keluarga. 3. Rujukan Integritas pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan langsung antara perawat komunitas dengan rumah sakit, sehingga dapat mengetahui perkembangan pasien di rumah.

2.10Jenis Pemulangan Arwani

dan

Supriyatno

(2006),

mengklasifikasikan

jenis

pemulangan pasien sebagai berikut: 1. Conditioning discharge (pulang sementara atau cuti), keadaan pulang ini dilakukan apabila kondisi pasien baik dan tidak terdapat komplikasi. Pasien untuk sementara dirawat di rumah namun harus ada pengawasan dari pihak rumah sakit atau Puskesmas terdekat. 2. Absolute discharge (pulang mutlak atau selamanya), cara ini merupakan akhir dari hubungan pasien dengan rumah sakit. Namun apabila pasien

perlu dirawat kembali, maka prosedur perawatan dapat

dilakukan kembali.

10

11

3. Judical discharge (pulang paksa), kondisi ini pasien diperbolehkan pulang walaupun kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk pulang, tetapi pasien harus dipantau dengan melakukan kerjasama dengan perawat Puskesmas terdekat.

2.11 Keberhasilan Discharge planning Menurut Potter dan Perry (2006), hasil yang diperoleh harus ditujukan untuk keberhasilan perencanaan pulang dimana : 1. Pasien dan keluarga memahami diagnosa, antisipasi tingkat fungsi, obat- obatan dan tindakan pengobatan untuk kepulangan, antisipasi perawatan tingkat lanjut, dan respon yang diambil pada kondisi kedaruratan. 2. Pendidikan khusus diberikan kepada pasien dan keluarga untuk memastikan perawatan yang tepat setelah klien pulang. 3. Sistem pendukung di masyarakat dikoordinasikan agar memungkinkan pasien untuk kembali ke rumahnya dan untuk membantu klien dankeluarga membuat koping terhadap perubahan dalam status kesehatan pasien. 4. Melakukan

relokasi

klien

dan

koordinasi

sistem

pendukung

atau memindahkan klien ke tempat pelayanan kesehatan lain

2.12Dokumentasi Menurut Iyer dan Camp (2005) dalam Arwani & Supriyatno (2006), sebuah format yang memuat petunjuk yang mengingatkan pemberian pelayanan kesehatan

yang

mengimplementasikan

dan

mendokumentasikan perencanaan pemulangan sering dicantumkan dalam format terpisah dalam rekam medis, format ini biasanya berisi hal-halberikut: 1. Pengkajian awal terhadap kebutuhan perencanaan pulang 2. Usaha untuk menempatkan pasien pada fasilitas yang tepat agar mendapatkan perawatan yang kontinyu atau untuk mengatur pasien agar mendapatkan perawatan di rumah sesuai kebutuhan. 11

12

2.13 Prosedur Perencanaan Pulang 1. Persiapan: 1) Karu melihat persiapan untuk discharge planning pada perawat primer. 2) Perawat

primer

menunjukkan

kelengkapan

untuk

discharge

planning (leaflet, resume, obat-obatan serta kartu discharge planning) serta menyebutkan hal-hal yang perlu diajarkan pada klien dan keluarga. 3) Pasien dan keluarga menyiapkan syarat-syarat pemulangan pasien, meliputi: a) Menyerahkan fotokopi kartu BPJS. b) Menyerahkan fotokopi KTP yang mengurus pemulangan pasien. c) Menyerahkan fotokopi surat masuk rumah sakit. d) Menyerahkan fotokopi jaminan rawat inap. 2. Pelaksanaan: 1) Kepala ruangan membuka acara discharge planning 2) Perawat primer mengucapkan salam. 3) Perawat primer menyampaikan pendidikan kesehatan tentang: tanggal dan tempat kontrol, makanan, obat yang diminum, perawatan luka aktivitas, serta hal-hal khusus lain. 4) Perawat primer memberikan kesempatan pada perawat assosiate untuk memberikan informasi tambahan yang diperlukan. 5) Perawat primer memberikan kesempatan pada klien dan keluarga untuk bertanya serta melakukan evaluasi tentang hal-hal yang telah disampaikan. 6) Perawat primer melakukan pendokumentasian. 3. Penutup: Karu memberikan reward kepada perawat primer dan perawat assosiate

12

13 2.14 Alur Discharge planning Klien masuk

Klien dirawat

- Menyambut kedatangan klien - Orientasi ruangan, jenis pasien, peraturan dan denah ruangan - Memperkenalkan klien pada teman sekamar, perawat, dokter dan tenaga kesehatan lain - Melakukan pengkajian keperawatan

- Pemeriksaan klinis dan penunjang yang lain - Melakukan asuhan keperawatan - Penyuluhan kesehatan: penyakit, perawatan, pengobatan, diet, aktivitas

Klien keluar

- Perawat - Dokter - Tim kesehatan lain

Perencanaan pulang Lain- lain

Penyelesaian admistrasi

Program HE: - Pengobatan/ control - Kebutuhan nutrisi - Aktivitas dan istirahat selama di rumah

Monitoring oleh petugas kesehatan dan keluarga Gambar 2.1 Alur Discharge planning (Nursalam 2015)

13

14

Terdapat beberapa tahap discharge planning antara lain sebagai berikut: 1.

Pre (saat pasien masuk ruangan) Pada tahap ini kegiatan yang di mulai dari kedatangan pasien, mengorientasikan ruangan, jenis pasien, peraturan ruangan, serta denah ruangan, memperkenalkan pasien pada perawat, tenaga medis maupun kesehatan lainnya, mengkaji keluhan yang di rasakan pasien dan menyampaikan kepada keluarga tentang masa perawatan.

2.

Intra (selama masa perawatan) Pasien dengan masa perawatan juga memerlukan discharge planning yang meliputi pemeriksaan klinis dan penunjang yang akan di lakukan . selain itu pada tahap intra dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai penyakit pasien, perawatan, pengobatan, diet, serta aktifitas. Asuhan keperawatan yang di lakukan berdasarkan berdasarkan masalah yang timbul hingga evaluasi hasil intervensi selama di rawat.

3.

Post (persiapan pasien pulang) Pada tahap ini terdapat beberapa tindakan yang dapat diberikan kepada pasien sebelum pasien di perbolehkan pulang antara lain sebagai berikut: 1) Pendidikan kesehatan Pendidikan kesehatan yang di lakukan bertujuan untuk mengurangi angka kekambuhan atau komplikasi serta meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga dalam perawatan di rumah.adapaun pendidikan kesehatan tersebut mencakup waktu dan tempat control, diet/ nutrisi yang di konsumsi, aktifitas istirahat, kebersihan diri. Selai itu obat yang di konsumsi

perlu

di

jelaskan

kepada

keluarga

dan

pasien

meliputi,dosis,cara pemberian, serta efek samping obat yang mungkin muncul.sebelum memberikan pendidikan kesehatan perawat perlu menggali dulu pemahaman keluarga dan klien tentang materi yang akan di sampaikan.kemudian lakukan evaluasi bertahap dari hal-hal yang sudah di sampaikan untuk mengetahui tentang pemahaman klien.selama pendidikan kesehatan yang dilakukan, berikan kesempatan bertanya pada keluarga atau klien.perawat perlu meyakinkan pemahaman keluarga agar pasien tidak kembali demgan kasus yang sama. 14

15

2) Progam pulang bertahap Pada intervesi ini bertujuan untuk melatih pasien untuk kembali kelingkungan keluarga yang di harapkan pasien serta keluarga paham keluarga tentang apa yang akan di lakukan. 3) Rujukan Integritas pelayanan kesehatan mempunyai hubungan langsung antara keperawatan komunitas atau praktek mandiri keperawatan dengan rumah sakit.

2.15 Peran Perawat dalam Discharge planning 1) Kepala ruangan (1) Membuka acara discharge planning kepada pasien (2) Menyetujui dan menandatangani format discharge planning 2) Perawat primer (1) Membuat rencana discharge planning (2) Membuat leaflet (3) Memberikan konseling (4) Memberikan pendidikan kesehatan (5) Menyediakan format discharge planning (6) Mendokumentasi discharge planning (7)Melakukan agenda discharge planning (pada awal perawatan sampai akhir perawatan) 3) Perawat assosiasi Ikut membantu dalam melaksanakan discharge planning yang sudah direncanakan oleh perawat primer.

15

16 BAB 3 RENCANA KEGIATAN

3.1 Rencana Pelaksanaan discharge planning Hari, tanggal

: Kamis, 22 November 2018

Waktu

: 12.00 WIB

Pelaksana

: Kepala Ruangan, Perawat Primer, Perawat Associate

Tempat

: Ruang Pandanwangi RSUD Dr. Soetomo Surabaya

3.2 Struktur Pengorganisasian Penanggung jawab

: Ramona Irfan Kadji, S.Kep

Kepala Ruangan

: Clara Agustina, S.Kep

PP

: Ramona Irfan Kadji, S.Kep

PA

: Andasari Antonia, S.Kep

Pembimbing Pendidikan: 1. Dr. Ninuk DK, S. Kep., Ns., M. ANP 2. Dr. Mira Triharini, S. Kp., M. Kep. Pembimbing Klinik: 1. Muzidah, S. Kep., Ns. 2. Lilik Mudayatin, S. Kep., Ns 3. Endang Pantjarwati, S.Kep, Ns 3.3 Metode Metode yang digunakan dalam discharge planning adalah diskusi dan tanya jawab setelah diberikan penjelasan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan klien oleh keluarga selama di rumah sakit dan setelah keluar dari rumah sakit. 3.4 Media Media yang digunakan dalam pelaksanaan discharge planning kepada klien dan keluarganya adalah Leaflet. 3.5 Mekanisme Kegiatan Tahap Persiapan

1.

Kegiatan Karu meminta PP menyerahkan lembaran format discharge planning harian salah satu pasien untuk diperiksa serta meminta PP untuk melaksanakan discharge planning harian tersebut ke salah satu pasien. 16

Waktu 10 menit

Tempat Nurse Station

Pelaksana Karu

17

Pelaksanaan

Penutup

Karu menanyakan bagaimana persiapan PP untuk pelaksanaan discharge planning dan kelengkapan tindakan discharge planning (lembar balik, leaflet, format discharge planning harian). 3. PP melaporkan sudah siap dengan kelengkapan tindakan discharge planning (lembar balik, leaflet, format discharge planning harian) dan sudah mengkaji sebelumnya untuk menentukan masalah keperawatan pada klien. 4. PP menyebutkan masalah klien dan halhal yang perlu diajarkan pada klien dan keluarga 5. Karu memeriksa kelengkapan dokumentasi perawatan 1. Karu menjelaskan akan dilakukan discharge planning 2. PP dibantu PA melakukan evaluasi penyuluhan kepada pasien atau keluarga tentang manajemen mual muntah 3. PP menanyakan kembali kepada pasien dan keluarga tentang materi yang telah disampaikan. 4. PP memberi reinforcement positif kepada klien dan keluarga. 5. PP mengucapkan terima kasih 6. PP dibantu PA melakukan pendokumentasian. Karu mengevaluasi, memberikan pujian dan masukan atau saran kepada PP dan PA

Karu

2.

Kantor kepala ruangan

PP

PP

Karu 20 menit

Bed pasien

Karu

PP dan PA

PP

PP

PP

5 menit

Kantor kepala ruangan

PP dan PA Karu, PP dan PA

3.6 Evaluasi 3.6.1

Struktur 1) Persiapan dilakukan saat pasien masuk Ruang Pandanwangi RSUD Dr. Soetomo Surabaya 2) Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik 3) Menyusun proposal 4) Menetapkan kasus 5) Pengorganisasian peran 6) Penyusunan lembar balik

3.6.2

Proses 1) Kelancaran kegiatan 2) Peran serta perawat yang bertugas 16

18

3.6.3

Hasil Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh klien dan keluarga dan ada dokumentasi dalam rekam medik pasien.

DAFTAR PUSTAKA Arwani & Supriyatno. 2006. Manajemen Bangsal Keperawatan. Jakarta: EGC. Astuti dan Laksono 2013, Keamanan Darah di Indonesia, Health Advocacy, Surabaya Barbara, Kozier. 2004. Fundamental of Nursing. Seventh Edition. Vol. 2. Jakarta : EGC. Baron, M., Erlenbusch, B., Moran, C.F., O’Connor, K., Rice, K., & Rodriguez, J., 2008. Best Practices Manual for Discharge Planning: Mental Health & Subtance Abuse Facilities, Hospital, Foster care, Prisons and Jails. Los Angeles: Coalition to Hunger & Homelessness. Carpenito L.J. 2009. Nursing Care Plans and Documentation: Nursing Diagnosis and Collaborative Problems. 5th edition. Philadelphia: Wolter Kluwer Health. Lippincott William & Wilkins. Cunningham, F. Gary,Gant. 2005. Obstetri Williams Vol2. Jakarta: EGC Guidelines. (2013). 29.Guidelines On Discharge Planning. Retrieved from http://uzweb.uz.ac.zw/medicine/epidemiology/pdfs/guidelines/29.pdf. Gloria M. Bulechek, Howard K. Butcher, Joanne McCloskey Dochterman. 2013. Nursing Intervention Classifications (NIC). United States of America : Elsevier Mosby. Hariyati, T.S, Afifah, E. Handiyani, H. 2008. Evaluasi Model Perencanaan Pulang Yang Berbasis Teknologi Informasi dalam Makara Vol. 12, No. 2, Desember 2008: 53-58. Harper E.A. 1998. Discharge planning: An interdisciplinary method. Chicago, IL : Silverberg Press Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds). 2014. NANDA International Nursing Diagnoses: Definition and Classification, 2015-2017. Oxford: Wilcy Blackwell. Kozier, B., et al. 2004. Fundamentals of Nursing Concepts Process and Practice. 1 st volume, 6 th edition. New Jersey : Pearson/prentice Hall.

16

19

Lees, Liz. 2012. Timely Discharge from Hospital. m&k publishing: England NHS Foundation Trust, BirminghamManuaba, Ida Bagus Gde. 2003. Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi. Ed.2. Jakarta: EGC. Muhiddin, Triyono dan Sukorini 2013, Indikator Kualitas Pelayanan Darah Bank Darah RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, Fakultas KesehatanUniversitas Makassar Nency, YM dan Sumanti, D. 2011. Nursalam. 2015. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika. New Brunswick Department of Health and Wellness. 2002. Job definition of a discharge planning coordinator. Author: Fredericton, NB Potter & Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, Praktik. Jakarta : EGC. Punamasari, L.D, Ropyanto, C.B. 2012. Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pulang dalam Jurnal Nursing Studies Vol 1 Nomor 1 2012 Hal.213-218. Price S.A 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, EGC, Jakarta Rasjdi, Imam. 2007. Kemoterapi Kanker Ginekologi Dalam Praktek Sehari-hari. Jakarta : Sagung Seto. Samsiarah H 2011, A comparison study on the blood transfusion reaction between the elective and the emergency operation’s patients. Smith-Temple, Jean, et.al 2010, Buku Saku Prosedur Klinis Keperawatan Edisi 5, EGC, Jakarta Stevens, et al. 1999. Ilmu Keperawatan Ed.2 Jilid 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Swansburg. 2000. Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. Alih Bahasa Suharyati Samba. Editor Monica Ester. Jakarta : EGC. Weinstein S.M 2001, Buku Saku Terapi Intravena Edisi 2, EGC, Jakarta World Health Organization 2016, Hospital Care for Children, Global Resource Williams, Lippincot., Wilkins. 2009. Lippincott’s Nursing Procedures 5th Edition. London: Williams & Wilkins Inc. Yosep, Iyus. 2007. Keperawatan Jiwa. Reflika Aditama.

16

20 SKENARIO ROLEPLAY DISCHARGE PLANNING Cast NUM PP PA Narator

: Clara Agustina, S.Kep : Ramona Irfan Kadji, S.Kep : Andasari Antonia, S.Kep : Amalia Azmi, S.Kep

Persiapan Preparation Kepala ruangan mengatakan kepada perawat primer bahwa ia akan mengecek discharge planning yang dilakukan perawat selama pasien dirawat. Salah satu rekam medis pasien diminta untuk diperiksa pengisian discharge planningnya. Nurse Unit Manager told Primary Nurse that she would check the patient discharged planning form while the patient is being treated. One of the medical record of the patient was asked to be checked whether it was done. NUM : Suster Mona, maaf mengganggu pekerjaanmu. “Ners Mona, I’m sorry to disturb you.” PP

: Selamat Pagi Suster Clara, ada yang bisa saya bantu? “Good Morning, Ners Clara. Can I help you??”

NUM : Saya ingin mengecek pemberian discharge planning harian pada pasien kita. Apakah sudah dikerjakan sesuai prosedur atau hanya saat pasien pulang saja. Apakah saya bisa melihat format discharge planning hariannya dan pelaksanaannya untuk salah satu pasien kita? Terutama pasien baru. “Ners Clara, I would like to check the daily discharge planning to our patients, whether it was done according to the procedures or only when patient planned to discharged.may I see the daily discharge planning form and how it was filled for one of our patient? Especially the newest admitted patient” PP

: Baik suster Clara. Saya akan menyiapkan format discharge planning hariannya dan hal-hal yang perlu disiapkan untuk pelaksanaanya. Kita memiliki pasien baru kemarin di bed 2.6 atas nama Ny. Selvia dengan diagnosa..... “Okay, Ners Clara. I will prepare the daily discharge planning forms and the other things that is needed for the implementation. We have a new admitted patient behalf of Mrs Selvia on Room 2.6 that is diagnosed with SLE + LN”

NUM : Oke Suster Mona. Kalau begitu tolong dipersiapkan dokumen-dokumen untuk discharge planning harian pasien tersebut ya, sebelum pelaksanaan. Karena saya akan lihat juga untuk pelaksanaan kegiatannya. “Alright Ners Mona, please do the the forms before the implementation. I will supervise you while you do it” PP :Baik, Suster Clara (PP keluar dari ruangan) “Ok, Ners Clara. Let me prepare it” (PN went out from the NUM room) 16

21

PP

: Suster Anda, Ners Clara meminta kita untuk melaksanakan discharge planning harian untuk salah satu pasien kita. Saya memilih Bu Selvia bed nomor 2.6 untuk pelaksanaannya nanti, dengan pertimbangan pasien tersebut adalah pasien baru dan beliau akan diberikan kemoterapi. Jadi sebelum diberikan kemoterapi, pasiennya akan kita berikan penjelasan seputar kemoterapi, seperti prosedurnya, alasan dikemoterapi, efek samping yang mungkin terjadi, penanganan efek sampingnya, dan lain sebagainya. Ners Anda, Ners Clara ask us to dot he daily discharge planning to one of our patient. I picked up Mrs Selvia from Room 2.6, because she is the newest admitted patient and scheduled to have Chemotherapy. So we wil give the explanation about chemotherapy including the procedure, the purpose, the adverse effects that possibly happened, the adverse effect treatment etc...”

PA

: Oke Suster Mona. Apa yang bisa saya bantu? “Ok, ners Mona. What can I do for you?”

PP

: “Minta tolong ambilkan leaflet dan lembar balik mual muntah, saya akan mengambil format discharge planning harian pasien dan protocol pemberian kemoterapi yang sudah saya siapkan” “Please bring me the media for our discharge planning, that is the leaflet of Nausea and vomiting. I will prepare the discharge planning form and the protocol of chemotherapy”

PA

: “Oke ners, akan saya siapkan” “Ok, ners. I will do it.” (PP menyiapkan format discharge planning harian, protocol pemberian kemoterapi, dan dokumen lainnya bersama PA) (PN and AN prepared the daily discharge planning form, the protocol of chemotherapy and the other documents)

PP

: Apakah lembar balik dan leafletnya sudah siap Suster Anda? “Have you prepared flip chart and leaflet, Ners Anda?”

PA

: Semuanys sudah siap Suster Mona “Yes I have prepared all of it, Ners Mona” PN came into the NUM room and gave the documents

PP

: Permisi Suster Clara, saya sudah menyiapkan dokumen-dokumen discharge planning harian untuk Ny. Selvia “Excuse me Ners Clara, I have prepared the documents for discharge planning for Mrs Selvia”

NUM : Berikan dokumennya kepada saya, saya ingin melihatnya terlebih dahulu : “Alright, give me that documents. I’ll check it first” PN give the discharge planning’s package to NUM. 16

22 NUM : “Bagus sekali, Suster Mona menyiapkannya dengan baik, pendidikan kesehatan apa yang Suster Mona akan berikan kepada pasien dan keluarga?” “Good job Ners Mona, you have prepared it all so well. So, what kind of health education that you will give to the patient and her family?” PP

: “Pasien akan saya beri pendidikan kesehatan sesuai dengan efek samping yang akan ditimbulkan dari kemoterapi, yakni manajemen mual dan muntah serta nutrisi yang baik untuk kemoterapi beserta pantangannya” “Patient and her family will be educated about the chemotherapy and the adverse effects, that is nausea and vomiting. So I will give the nausea and vomiting management and the nutrition that support the chemotherapy and the food that is prohibited while on the chemotherapy session.

NUM : “Baik, lakukan discharge planning dengan baik, dan pastikan pasien dan keluarga mengerti tentang semua yang dijelaskan terutama manajemen mual muntah dan diet kemoterapi” “Ok, please do the discharge planning well and make sure the patient and her family really understand about the next therapy, especially with nausea and vomiting management and the diet” PP

: “Ok Suster Clara” “Ok Ners Clara”

NUM : “Mari kita ke ruang pasien” “Let’s Go to the patient’s room” NUM, PP, and PA going to the patient’s room Pelaksanaan Realization NUM : “Selamat siang bu...., bagaimana kondisi ibu hari ini?” Patient : “Baik suster.” NUM : “Perkenalkan saya Suster Clara, kepala ruangan di ruangan pandanwangi ini bu. Berdasarkan laporan yang saya terima dari perawat primer saya, Ibu baru masuk kemarin ya disini dengan tujuan kemoterapi? Sebelum di kemoterapi, kami akan mengevaluasi pemberian materi seputar kemoterapi yang diberikan perawatperawat saya sejak kemarin, yang meliputi tujuan kemoterapi, prosedurnya bagaimana, efek samping yang mungkin terjadi, penanganan efek samping yang timbul seperti apa, dan sebagainya. Walaupun ibu sudah 5 kali diberikan kemoterapi. Namun kita akan tetap menjelaskannya agar ibu lebih paham lagi dan lebih patuh terhadap diet kemoterapi yang akan mendukung proses penyembuhan ibu sendiri. Nanti Suster Mona dan Suster Anda yang akan mengevaluasi pemberian materi seputar kemoterapi tersebut. Silahkan suster mona”

16

23 Pasien : “Iya suster, terima kasih.” PP

: (PP menanyakan kembali kepada pasien tentang alasan dikemoterapi, prosedur kemoterapi, dan efek samping yang mungkin terjadi serta menjelaskannya kembali)

PA

: (mengevaluasi dan menjelaskan kembali apa yang ada di Lembar balik yakni manajemen mual muntah beserta nutrisi yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan untuk kemoterapi)

PP

: (menambahkan penjelasan PA) “Bagaimana pak, bu.. apa ada yang ditanyakan? Atau ada yang kurang jelas? silahkan ditanyakan.”

Pasien: “Tidak ada mbak, sudah jelas” PA

: “Baik pak/bu. Bila sudah jelas, silahkan TTD di bagian sini (format discharge planning). Terima kasih atas perhatiannya ya bu”

Patient and family give their signature on the document Penutup Closing PP

: Permisi Suster Clara “Excuse me, Ns Clara”

NUM : Silahkan masuk, Ns Mona, silahkan duduk “Please come in Ns Mona. please sit down” PP

: Terima kasih Ns Clara, kami sudah melaksanakan Discharge Planning harian. Ini format dan status pasien. Keluarganya sudah mendatanganinya. “Thanks Ns Clara, We have given the health education for patient’s daily discharge planning. This is the format and medical record. Patient’s family has signed it”

NUM : OK, (melihat status dan tanda tangan keluarga). Terimakasih Ns Mona, silahkan lanjutkan pekerjaan. “OK (check the status and family’s sign) It’s complete. Thank you Ns Mona, you can continue your work.” PP : Thank Ns Clara. NUM : You’re Welcome

16

Related Documents


More Documents from "Endrik Setiawan"