Proposal B.docx

  • Uploaded by: Veronika Anita Laia
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Proposal B.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,571
  • Pages: 18
PROPOSAL PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PENGARUH BAHAYA SEKS BEBAS DI KALANGAN REMAJA DI SMP NEGERI 9 AYAHANDA TAHUN 2019 DISUSUN OLEH : KELOMPOK B 1. Kartika 2. Marisa 3. Nora A.S 4. Rasdame 5. Rika 6. Refortinus 7. Sri Lestari 8. Sabran 9. Santi 10. Saleha 11. Tiwi

(170204032) (170204037) (170204048) (170204055) (170204057) (170204058) (170204065) (160204066) (170204068) (170204069) (170204073)

12. Yolanda 13. Yarni 14. Sani 15. Novia 16. Sasmita 17. Veronika 18. Yuris 19. Teguh 20. M.Rival 21. Fince 22. Inez

(170204076) (170204077) (170204079) (170204081) (170204083) (170204084) (170204086) (170204087) (170204142) (170204143) (170204148)

Dosen Pembimbing : Ns. Lasma Rina Sinurat M.Kep

PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA MEDAN T.A 2017/2018

PROPOSAL PELAKSANAAN KEGIATAN PENYULUHAN BAHAYA SEKS BEBAS DI KALANGAN REMAJA DI SMP NEGERI 9 AYAHANDA TAHUN 2017

A. Latar Belakang Remaja mengalami perkembangan begitu pesat, baik secara fisik maupun psikologis. Perkembangan secara fisik ditandai dengan matangnya organ-organ tubuh termasuk organ reproduksi. Sedangkan secara psikologis perkembangan ini tampak dari kematangan pribadi dan kemandirian. Cirri khasnya berupa adanya ketertarikan terhadap lawan jenis yang biasanya muncul dalam bentuk (misalnya) lebih senang bergaul dengan lawan jenis. Seiring dengan berkembangnya remaja, baik secara psikis, maupun sosial, remaja berusaha mencari dan mencoba serta ingin diakui jati dirinya ( Davidson & Neale, 1990). Apabila pada masa tersebut remaja kurang atau bahkan tidak mendapatkan arahan dari orangtuanya, maka dikhawatirkan terjadi perilaku mencoba dan meniru yang tidak sesuai dengan aturan masyarakat seperti terjadinya seks bebas yang sedang marak-maraknya dijaman sekarang ini. Gambaran mengenai banyaknya seks bebas maupun seks dibawah umur diduga karena kurang memahami perilaku seks yang sehat. Hal ini tentunya, berkaitan dengan kurang terbukanya informasi mengenai seks yang benar dan sehat dalam masyarakat bahkan kecenderungan membiarkan seks dianggap tidak bermoral dan tabu jika dibicarakan secara terbuka (Martin, 1992). Pendekatan perilaku tentang seks menjelaskan bahwa perilaku seks merupakan produk kekuatan biologis dan psikososial. Perilaku tidak hanya mempelajari apa yang dikerjakan manusia tetapi juga memahami bagaimana dan mengapa manusia berperilaku. Dalam hal ini seyogyanya tidak digunakan istilah normal atau tidak normal tetapi lebih pada perilaku yang kurang atau berlebihan atau tidak semestinya. Pendidikan seksual merupakan upaya mendidik dan mengarahkan perilaku secara baik dan benar. Artinya, perilaku seksual yang menekankan pada aspek fisik maupun psikis yang akan ditimbulkan atau mengakibatkan seks yang sehat bagi diri maupun orang lain (Widjanarko, 1994). B. Tujuan

1. Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan siswa siswi kelas 2 dan 3 SMP ……………..dapat mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang seks bebas

2. Tujuan Khusus Setelah mengikuti penyulihan di harapkan siswa siswi : 1. Memahami pengertian seks bebas 2. Mamahami faktor penyebab terjadinya seks bebas 3. Mamahami dampak positif dan negatif pengetahuan remaja tentang seks bebas 4. memahami dan menjelaskan penyakit-penyakit akibat seks bebas 5. Memahami cara Pencegahan agar tidak terjadi hubungan seks dini pada remaja

C. Pelaksanaan 1. Topik Kegiatan a. Pengertian seks bebas b. Faktor penyebab terjadinya seks bebas c. Dampak positif dan negatif pengetahuan remaja tentang seks d. Penyakit-penyakit akibat seks bebas e. Pencegahan terjadinya hubungan seks dini pada remaja

2. Sasaran Kegiatan Adik-adik kelas 2 SMP Negeri 9 Ayahanda 3. Stategi a. Penyaji memberikan informasi tentang pengertian seks bebas b. Penyaji Memberikan informasi tentang faktor penyebab terjadinya seks bebas c. Penyaji Memberikan informasi tentang dampak positif dan negatif pengetahuan remaja tentang seks bebas d. Penyaji memberikan informasi tentang penyakit-penyakit akibat seks bebas

e. Penyaji memberikan informasi tentang cara mencegah terjadinya hubungan seks dini pada remaja.

4. Metode a. Ceramah b. Tanya jawab

5. Media/Alat a. Alat Pembelajaran 

Infocus



Laptop

b. Media Pembelajaran 

Powerpoint



Video

6. Hari/Tanggal dan Waktu Hari

:

Tanggal

:

Waktu

:

7. Pengorganisasian Waktu a. Acara diawali dengan pembukaan oleh pembawa acara : Refortinus Zega b. Penyuluhan bahaya seks bebas

di kalangan remaja selama 30 menit

disampaikan oleh : 1. M.Rival 2. Yarni Mendrofa 3. Veronika Anita Sari Laia 4. Santi Gitasari 5. Yolanda Wulandari c. Penutupan oleh pembawa acara : Refortinus Zega

8. Organisasi Keanggotaan 

Ketua Panitia

: Teguh Anugrah



Sekretaris

: Saleha



W.Sekretaris

: Nora Amara



Bendahara

: Tiwi Rajagukguk



W.Bendahara

: Sasmita



Penyaji/ Leader : 1. Rival 2. Anita 3. Yarni 4. Santi 5. Yolanda

 Pembawa acara

: Refortinus Zega

 Moderator

: Ns.Lasmarina Sinurat, S.Kep.,M.Kep

 Seksi Peralatan

: 1. Yuris 2. Fince 3. Sabran 4. Marisa 5. Ines

 Seksi Dokumentasi 1. Novia 2. Kartika  Seksi Konsumsi : 1. Rika 2. Sani 3. Dame  Humas

: 1. Sri Lestari

9. Uraian Tugas a. Ketua Panitia Bertanggung jawab terhadap kelangsungan acara sejak perencanaan, persiapan,

pelaksanaan,

hingga

mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan b. Sekretaris

berakhirnya

kegiatan

serta

Bertanggung jawab mendokumentasikan seluruh kegiatan (perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan evaluasi). c. Bendahara Bertanggung jawab mempersiapkan dana untuk kegiatan d. Penyaji Bertanggung

jawab

memimpin

dan

mengarahkan

proses

acara,

merencanakan pertemuan berikutnya dan menutup acara. e. Pembawa Acara Bertanggung jawab dalam memfasilitasi siswa dan siswi untuk menggali informasi yang berhubungan dengan kesehatan, membuka dan menutup acara selesai f. Peralatan Bertanggung jawab sepenuhnya atas semua perlengkapan yang dipakai dari awal hingga berakhirnya kegiatan g. Dokumentasi Bertanggung jawab mendokumentasikan seluruh kegiatan penyuluhan dari awal mulai sampai selesai h. Konsumsi Bertanggung jawab mengatur konsumsi semua peserta yang mengikuti penyuluhan baik makan maupun minum.

10. Susunan Acara a. Pembukaan oleh Pembawa acara : Refortinus Zega b. Kata sambutan dari

:

Kepala Sekolah

: Andi Wilandi, Mpd.I

Mewakili Guru

:

Dosen Pembimbing

: Ns. Lasma Rina Sinurat, M.Kep

c. Penyampaian Materi

:

1. Rival menyampikan materi arti seks bebas 2. Yarni Menyampaikan materi faktor penyebab terjadinya seks bebas

3. Veronika Menyampaikan materi dampak positif dan negatif pengetahuan seks bebas terhadap remaja 4. Santi Menyampaikan materi penyakit-pemyakit akibat seks 5. Yolanda Menyampaikan materi cara mencegah terjadinya hubungan seks dini pada remaja. d. Penutup oleh MC : Refortinus Zega

11. Settingan Tempat

12.

13. 14. 15.

Ket :

: Mahasiwa

: Siswa

12. Metode a. Ceramah b. Tanya Jawab

13. Kriteria Evaluasi a. Evaluasi Struktur Waktu pelaksanaan sudah ditentukan yaitu : Hari

:

Waktu

:

b. Evaluasi Proses 100 siswa dan siswi mengerti diadakannya penyuluhan. c. Evaluasi Hasil Siswa dan siswi mampu memahami pengaruh pengetahuan seksual pada perkembangan remaja.

No 01.

Waktu (WIB) 13.00-14.00

Kegiatan Persiapan tempat dan alat

02. 03.

14.00-14.10 14.10-14.15

04.

14.15-14.20

05 06.

14.20-14.25 14.25-14.30

Kata sambutan dari ketua panitia Pembukaan materi oleh moderator

07.

14.30-14.40

Pembukaan Kata sambutan dari kepala sekolah/ Mewakili Kata sambutan dari Dosen pembimbing

08.

15.20-15.35

09.

15.35-15.40

Penyampaian materi : 1. Pengertian puber dan seksual 2. Faktor penyebab seksual 3. Dampak positif & negatif pengetahuan seksual pada remaja 4. Penyakit akibat terjadinya seks 5. Cara mencegah terjadinya hubungan seks dini pada remaja Penutup Evaluasi Penutupan oleh moderator

10. 11.

15.40-15.45 15.45-15.50

Penutupan oleh ketua Penutupan oleh MC (Doa)

14.40-14.50 14.50-15.00 15.00-15.10 15.10-15.20

Pemateri 1. Yuris Fince 2. Sabran 3. Marisa 4. Ines Refortinus Zega

Ns. Lasma Rina Sinurat, S.kep, M.kep Teguh Anugrah Ns. Lasma Rina Sinurat, S.kep, M.kep M.Rival Yarni Veronika Santi Yolanda Panitia Ns. Lasma Rina Sinurat, S.kep, M.kep Teguh Anugrah Refortinus Zega

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok Bahasan

: Penyuluhan Tentang Bahaya Seks Bebas di Kalangan Remaja

Lama Pertemuan

: 120 Menit

Sasaran

: SMP NEGERI 9 AYAHANDA

Hari/ Tanggal

:

Sub Pokok Bahasan

: Pengertian seks bebas, faktor penyebab terjadinya seks bebas, dampak positif dan negatif pengetahuan seks bebas pada remaja, penyakit yang timbul akibat seks bebas dan cara mencegah terjadinya hubungan seks dini pada remaja.

A.Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan siswa siswi kelas 2 SMP NEGERI 9 AYAHANDA dapat mengetahui bahaya seks bebas di kalangan.

B.Tujuan Instruksional 1. Memahami pengertian seks bebas 2. Mamahami faktor penyebab terjadinya seks bebas 3. Mamahami dampak positif dan negatif pengetahuan seks bebas terhadap remaja 4. Memahami dan menjelaskan penyakit-penyakit akibat seks bebas 5. Memahami cara pencegahan agar tidak terjadi hubungan seks dini pada remaja C.Pokok Materi penyuluhan 1. Pengertian seks bebas 2. Faktor penyebab terjadinya seks bebas 3. Dampak positif dan negatif pengetahuan seks bebas terhadap remaja 4. Penyakit-penyakit akibat seks bebas 5. Cara mencegah terjadinya hubungan seks dini pada remaja

D. Kegiatan Penyuluhan Tahap

Pendahuluan

Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Peserta

Penyuluhan 1. Mengucapkan salam

1. Menjawab salam

2. Memperkenalkan diri

2. Mendengarkan

3. Menjelaskan TIU dan TIK

3. Memperhatikan

4. Apersepsi

4. Menjawab

Waktu

30’ dan

menjelaskan Menjelaskan : 1. Pengertian Seks Bebas 2. Faktor

1. Mendengarkan

Penyebab 2. Mendengarkan

Terjadinya Seks Bebas 3. Dampak Penyajian Materi

Positif

dan 3. Mendengarkan

Negatif Pengetahuan Seks 50’

Bebas pada Remaja 4. Penyakit

Akibat

Seks 4. Mendengarkan

Bebas 5. Cara Mencegah Terjadinya 5. Mendengarkan Seks Dini pada Remaja

6. Mengevaluasi

Menjawab pertanyaan

(memberikan pertanyaan)

dengan lisan

 Menyebutkan pengertian seks bebas  Menyebutkan apa saja Penutup

faktor

penyebab

terjadinya seks bebas  Menyebutkan positif

dan

dampak negatif

pengetahuan seks bebas pada remaja

30’

 Menyebutkan

penyakit

akibat seks bebas.  Menyebutkan mencegah

cara terjadinya

seks dini pada remaja.

1. Menyimpulkan isi materi yang disampaikan 2. Mengucapkan salam

Mendengarkan

Menjawab

salam

penutup

E. Metode 1. Ceramah 2. Tanya Jawab

F. Media Powerpoint, Video, Infocus, Laptop

MATERI A. Pengertian Seks Bebas Pergaulan bebas dikalangan remaja sangat mengkhawatirkan. Remaja mempunyai rasa ingin tahu besar, menyukai tantangan sehingga cenderung mengambil risiko dalam setiap tindakan mereka. Seks bebas adalah hubungan seks yang dilakukan oleh laki-laki dan wanita tanpa adanya ikatan pernikahan. Perilaku seks bebas dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi remaja, diantaranya : psikologis, fisiologis, sosial dan fisik serta menyebabkan penyakit menular seksual pada remaja. Secara alami dorongan seks bebas pada remaja sangat besar diakibatkan oleh perubahan yang terjadi. Hasrat yang tidak terkendali menjadikan remaja terjerumus dalam hal-hal yang sangat menyimpang dengan norma yang ada di masyarakat sehingga menimbulkan dampak yang berakibat fatal seperti: aborsi. Perilaku seks bebas cenderung disukai oleh anak muda, terutama kalangan remaja yang secara bio psikologis sedang tumbuh menuju proses pematangan (Desmita, 2012).

B. Faktor Penyebab Terjadinya Seks Bebas Beberapa faktor penyebab terjadinya seks bebas dikalangan remaja : 1. Pengaruh Lingkungan Anak yang dibesarkan diingkungan dimana teman-temannya menganggap berciuman antara anak laki-laki dan perempuan adalah hal yang biasa termasuk berpegangan tangan, pelukan, atau bahkan yang lebih jauh lagi adalah hal lumrah, akan menganggap semua aktivitas yang mengarah ke perilaku seks itu biasa saja, dan merasa wajar melakukannya juga. 2. Libido yang tak terkontrol Masa pra-puber adalah masa dimana seorang anak menyadari bahwa organ intim yang berbeda dengan lawan jenis membuat mereka mengalami lonjakan libido dibandingkan dengan masa anak-anak. Sedikit saja melihat gambar atau tulisan berbau seks, nafsu mereka langsung terbangkitkan jika tak dibekali dengan pengetahuan mengenai seks dan dibentangi dengan moral, anak remaja dengan libido tinggi akan melakukan aktivitas seks. 3. Kebutuhan Perhatian Kurang Karena merasa kurang diperhatikan orangtua, seorang anak terbujuk oleh perilaku mesra lawan jenis yang lebih dewasa, belaian, perhatian ciuman, pelukan, dipandang merupakan wujud dari kasih sayang. Dalam kondisi mental labil, seorang anak remaja akan mudah sekali dibujuk oleh predator yang lebih dewasa maupun seusia. 4. Kebutuhan Ekonomi Pelacuran remaja yang kian berani sebagian besar didasari atas kebutuhan ekonomi yang tidak selalu pelakunya berasal dari keluarga miskin sebab gaya hidup konsumerisme kerap mendorong remaja dari keluarga kalangan menengah menjual diri demi bisa membeli gadget-gedjet canggih, baju bermerek, untuk menaikkan gengsi. 5. Iman yang Lemah Seseorang yang tidak punya iman di hatinya sudah tidak tahan dengan godaan duniawi yang memang berat,sekecil apapun godaan itu apa lagi godaan berat

6. Ketagihan Sex sama dengan orang makan,kebutuhan mutlak yang setiap orang. Tetapi kalau dia tidak di keloladengan benar kalo tidak bisa gawat, sekali saja mencoba pasti akan ketagihan lagi dan mau lagi sama dengan kecanduan

C. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF Pengetahuan remaja akan mempengaruhi pandangannya terhadap perilaku berisiko termasuk perilaku seksual pranikah pada remaja, hasil peneltian ini menunjukkan ada pengaruh KIE terhadap pengetahuan mencegah perilaku berisiko. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya dari Ayuningtyas (2011), yang menyebutkan bahwa upaya yang dilakukan dalam menanggulangi perilaku kenakalan remaja dapat dikelompokkan menjadi tindakan pencegahan (preventif), pengentasan (curative), pembetulan (corrective), dan penjagaan atau pemeliharaan (preservative). Salah satu tindakan pencegahan untuk menanggulangi perilaku seksual pranikah adalah pemberian KIE. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Chi, Xinli (2015) yang menyimpulkan bahwa ada efek signifikan pada program pendidikan kesehatan seksual terhadap pengetahuan dan perubahan perilaku. Menurut Amrillah (2007), semakin tinggi pengetahuan kesehatan reproduksi yang dimiliki remaja maka semakin rendah perilaku seksual pranikahnya, sebaliknya semakin rendah pengetahuan kesehatan reproduksi yang dimiliki remaja maka semakin tinggi perilaku seksual pranikahnya. Pengetahuan seksualitas yang baik dapat menjadikan remaja memiliki tingkah laku seksual yang sehat dan bertanggung jawab. Sehingga semakin baik pengetahuan tentang kesehatan reproduksi maka semakin baik perilaku seksualnya. Handayani (2007) dalam penelitiannya, bahwa adanya pengetahuan tentang manfaat sesuatu hal dapat mempengaruhi niat untuk ikut dalam suatu kegiatan. Sehingga semakin baik pengetahuan responden tentang kesehatan reproduksi maka akan semakin baik pula perilaku seksualnya. Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) mempengaruhi peningkatan pengetahuan seseorang terhadap sesuatu hal, termasuk pengetahuan remaja tentang perilaku berisiko hasil penelitian menunjukkan bahwa KIE mempengaruhi

pengetahuan remaja tentang perilaku berisiko seksual pranikah pada remaja dengan nilai p value = 0.000 (p<0.05). Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan remaja di sekolah dapat dilibatkan dalam kegiatan edukasi teman sebaya untuk mencegah peilaku berisiko, selain itu guru dapat membantu siswa-siswi melalui bimbingan konseling untuk mendapatkan: pemahaman agama, kesehatan reproduksi dan dampak dari perilaku seksual pranikah yang lebih mendalam.

D. PENYAKIT PENYAKIT AKIBAT PERGAULAN SEX BEBAS 1. HIV/AIDS Melakukan seks bebas akan sangat rentan dengan terkenak. Virus mematikan HIV dan AIDS sampai sekarang, belum ada obat dan tim medis belum dapat menemukan nya sampai sekarang.

2. HERPES GENITAL Penyakit ini bakal menyentang alat kelamin laki-laki dan perempuan Biasanya akan tumbuh bintik bintik merah. Dan lecet di sekitar kemaluan. Akibat yang di timbulkan dari penyakit ini adalah gatal dan perih yang luar biasa Perlu kita ingat penyakit ini permanen.

3. Raja Singa Hampir sama dengan penyakit herpes genital bedanya saja penyakit ini menyebapkan penyakit jantung hingga terkenak kematian

4. Gonore Sebuah penyakit yang mengakibatkan air kencing berubah menjadi nanah awalnya penderita mengalami atau merasakan sakit di bagian kelamin saat buang air kecil.

5. Klamidia Gejalanya hamir sama dengan penyakit Raja Singa. Hanya saja penyakit ini dapat mengakibatkan arthritis parah hingga kemandulan untuk pria.

6. Trichomoniasis Penyakit ini dapat menyerang alat kelamin perempuan akan timbul buih dan busa

sekitar kemaluannya.

7. Depresi Penyakit ini bukan alat kelamin tetapi bisa mengakibatkan kemaluan pada hidup seseorang

Gambar-Gambar Penyakit Akibat Pergaulan Seks Bebas 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

E. UPAYA MENCEGAH DAN MENGATASI MASALAH SEKSUAL 1. Perhatian dan pengawasan orangtua harus diberikan secara memadai, termasuk dalam hal seksualitas. Tentu mutlak ditintut contoh nyata orangtua dalam hidup sehari-hari. 2. Bekali remaja dengan pengetahuan seksualitas yang benar dan bertangguang jawab 3. Ingatlah bahwa seksualitas berkembang sejak masa bayi, bahkan didalam kandungan. Maka seharusnya perhatian orangtaua tentang seksualitas anaknya sudah diberikan sejak dini, tidak hanya setelah menjadi remaja. 4. Berikan lingkungan yang bersih dari unsure seksual yang bersifat merangsang dan merugikan remaja. Ini memang tidak mudah, karena banyak faktor dan pihak terlibat. 5. Kegiatan-kegiatan positif perlu disediakan bagi remaja agar mereka terlibat aktif didalamnya, sehingga tidak larut dalam rangsangan seksual yang merugikan 6. Semua pihak yang ikut terlibat dalam penanganan masalah seksual remaja hendaknya meningkatkan tanggung jawabnya, sehingga usaha yang dilakukan tidak justru mendorong remaja untuk semakin berani tenggelam dalam aktivitas seksual yang tidak di inginkan, yang dapat menimbulkan akibat buruk lebih jauh. 7. Kalau timbul suatu gangguan atau masalah seksual, baik yang menyangkut segi biologis, fisiologis dan psikoseksual, segeralah berkonsultasi dengan tenaga ahli. Semakin cepat semakin baik. Jangan menunggu lebih lama dengan harapan akan hilang dengan sendirinya, karena setiap keterlambatan dapat berakibat buruk. Dan jangan berusaha dengan cara-cara yang tidak benar dan tidak professional.

Related Documents

Proposal
June 2020 38
Proposal
October 2019 60
Proposal
June 2020 41
Proposal
July 2020 34
Proposal
December 2019 58
Proposal
November 2019 62

More Documents from ""

Ca Colon.docx
December 2019 8
Proposal B.docx
December 2019 4
Doc1.docx
December 2019 6
Lorem Ipsum
November 2019 11
1539074261837654
August 2019 22
November 2019 8