Proposal 1.docx

  • Uploaded by: Adi Pratama
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Proposal 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,657
  • Pages: 14
PENGARUH KEBOCORAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR TERHADAP AUDIT INTERNAL Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Metodologi Penelitian Dosen Pengampu : Nisak Ruwah Ibnatur Husnul, SE, MM

Disusun oleh : Aulia Khairunnisa Idhar NIM : 2014122119

PROGRAM STUDI AKUTANSI S1 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAMULANG TANGERANG SELATAN 2017

i

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas limpahan rahmat, petunjuk, dan kemudahan-Nya serta Rasulullah SAW yang telah menjadi teladan yang baik bagi penulis sehingga proposal yang berjudul ”Pengaruh Kebocoran Jaringan Distribusi Air Terhadap Audit Internal PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor” ini dapat selesai dengan baik. Proposal ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penyusunan proposal ini, yaitu: 

Allah SWT untuk semua anugerah, rezeki, petunjuk, dan bimbingan-Nya,



Keluarga tercinta : “Ayah, Mamah, Adik, dan Pacar” yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dan dukungannya,



Pimpinan Fakultas Ekonomi dan Jurusan Akuntansi Universitas Pamulang yang telah mendukung setiap upaya pengembangan potensi akademik,



Ibu Nisak Ruwah Ibnatur Husnul, SE, MM selaku Dosen Pengampu,



Pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan dan dukungannya. Tanggerang, April 2017 Aulia Khairunnisa Idhar

ii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ i KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1 1.A. Latar Belakang Masalah................................................................................... 1

1.B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 1.C. Batasan Masalah ..................................................................................... 1.D. Rumusan Masalah .................................................................................. 1.E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 1.F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 1.G. Hipotesis ................................................................................................. 1.H. Kerangka Berpikir ..................................................................................

iii

BAB I 1.A Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan dunia bisnis dan ekonomi sudah berkembang semakin pesat tidak terkecuali pada BUMN. Para pelaku bisnispun dihadapkan pada berbagai macam tantangan yang semakin beragam, mulai dari semakin maraknya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) serta berbagai kecurangan yang dapat membahayakan harta perusahaan, munculnya perusahaan-perusahaan pesaing dan juga perusahaanperusahaan yang berasal dari luar negeri (asing). Berdasarkan kondisi tersebut, perlu kiranya setiap perusahaan khususnya BUMN berusaha meningkatkan kesadaran untuk menerapkan Good Corporate Governance guna meminimalisir tantangan-tantangan bisnis tersebut. Awalnya konsep Good Corporate Governance (GCG) di Indonesia diperkenalkan oleh pemerintah Indonesia dan International Monetery Fund (IMF) dalam rangka economy recovery pasca krisis ekonomi melanda Asia Tenggara termasuk Indonesia pada tahun 1997 dan sejak kejatuhan perusahaan-perusahaan

raksasa

terkemuka

dunia

diantaranya

Enron

Corporation dan World Com pada tahun 2002, selain itu pada tahun 2008 di Amerika Serikat muncul krisis Subprime Mortgage. Dampak dari krisis-krisis tersebut, banyak perusahaan mengalami penurunan laba dan tidak mampu bertahan, salah satu penyebabnya adalah karena pertumbuhan yang dicapai

1

selama ini tidak dibangun berdasarkan atas prinsip pengelolaan perusahaan yang baik di atas landasan yang kokoh sesuai prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat. Audit internal merupakan bagian dari Good Corporate Governance, dimana didalamnya mencakup pengawasan yang memadai, etika bisnis, independensi, pengungkapan yang akurat dan tepat waktu, akuntabilitas dari seluruh pihak yang terlibat dalam proses pengelolaan perusahaan, serta mekanisme untuk memastikan adanya tindak lanjut yang seksama jika terjadi pelanggaran dalam perusahaan. Menurut Tjager dkk, (2003) dalam sela (2012) mengemukakan bahwa salah satu unsur pelaksanaan

Good Corporate

Governance adalah audit internal. Fungsi audit internal meliputi pemeriksaan dan penilaian tentang system pengendalian internal perusahaan untuk memastikan efektifitas dikaitkan dengan rencana stategis perusahaan. Untuk mengetahui kinerja suatu perusahaan perlu dilakukan suatu penilaian atau pengukuran. Fungsi dari penilaian atau pengukuran kinerja adalah sebagai alat bantu bagi manajemen dalam proses pengambilan keputusan, juga untuk memperlihatkan kepada investor maupun pihak-pihak yang berkepentingan bahwa perusahaan memiliki kredibilitas yang baik. Penilaian kinerja perusahaan dapat diukur melalui aspek keuangan dan non keuangan. Dalam mencapai kinerja yang diinginkan tidak terlepas dari kemampuan dan perilaku karyawan terhadap penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance tersebut. 2

PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa-Bali atau biasa disingkat dengan PT. PLN P3B JB adalah perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bergerak dalam bidang Pengelola Transmisi Tenaga Listrik. PT. PLN (Persero) P3B JB melakukan kegiatan untuk mendukung bisnisnya antara lain pembayaran kepada pegawai, pembayaran kepada pihak ke 2, dan pengadaan barang dan jasa. Dalam rangka pencapaian visi yang diakui sebagai pengelola transmisi, operasi sistem, dan transaksi tenaga listrik dengan kualitas pelayanan setara kelas dunia, yang mampu memenuhi harapan stakeholders dan memberikan kontribusi dalam peningkatan

kesejahteraan

masyarakat.

Belum

maksimalnya

dan

efektifitasnya pelaksana audit internal dalam pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten menjadi sebuah kebutuhan perusahaan. Pemerintah sebagai pemegang saham, telah menerbitkan serangkaian peraturan perundang undangan yang merupakan kaidah, norma ataupun pedoman korporasi yang diperlukan dalam sistem pengelolaan BUMN. Melalui Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Per01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 20011 : Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara, Menteri BUMN mewajibkan penerapan Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten dan berkelanjutan dengan berpedoman pada Peraturan Menteri ini dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku serta anggaran BUMN. PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat 3

Pengaturan Beban Jawa-Bali menyadari pentingnya sebuah audit internal dan kinerja

karyawan

yang

baik

dalam

rangka

membantu

perusahaan

meningkatkan kinerja, mencegah kecurangan, dan penyajian laporan keuangan yang dapat diandalkan, serta mendorong keberhasilan pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG).

1.B

Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian dan gambaran yang sudah dijelaskan dalam latar belakang, adapun identifikasi masalah dari penelitian ini adalah : 1. Belum maksimalnya pelaksanaan audit internal di PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Jawa-Bali. 2. Belum efektifitasnya pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) di PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Jawa-Bali. 3. Pengaruh audit internal terhadap Good Corporate Governance (GCG) di PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Jawa-Bali. 4. Pengaruh kinerja karyawan terhadap Good Corporate Governance (GCG) di PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Jawa-Bali.

4

1.C

Batasan Masalah Berdasarkan pada identifikasi masalah diatas dan untuk lebih optimal, terarah dan supaya tidak terjadi salah multitafsir maka masalah dibatasi, sebagai berikut : 1. Teori a. Menurut Hery (2010:73) standar profesional audit internal terbagi atas empat macam diantaranya yaitu, independensi, kemampuan professional, lingkup pekerjaan, pelaksanaan kegiatan, dan pemeriksaan. b.

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara, (2009:67) mengemukakan bahwa Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dan ada empat hal yang menjadi indikator menurut Anwar Prabu Mangkunegara, (2009:75), yaitu kualitas, kuantitas, pelaksanaan tugas, dan tanggung jawab.

c. Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) Menurut

Valeri

G.Kumat

(2011:22)

prinsip-prinsip

Good

Corporate Governance (GCG) adalah sebagai berikut yang terdiri

5

dari lima prinsip pokok yaitu, keterbukaan, kemandirian, akuntabilitas, pertanggung jawaban, dan kewajaran. 2. Tempat Adapun lokasi penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan proposal ini ada PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Jawa-Bali. 3. Waktu Waktu penelitian, pengambilan data dan informasi dalam penulisan proposal ini ada pada tahun 2017.

1.D

Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah pengaruh penerapan audit internal terhadap Good Corporate Governance (GCG) di PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Jawa-Bali?

2. Bagaimanakah pengaruh kinerja karyawan terhadap Good Corporate Governance (GCG) di PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Jawa-Bali?

6

3. Bagaimanakah pengaruh audit internal dan kinerja karyawan terhadap Good Corporate Governance (GCG) di PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Jawa-Bali?

1.E

Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah : a. Untuk mengetahui pelaksanaan audit internal di PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Jawa-Bali. b. Untuk mengatahui pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) di PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Jawa-Bali. c. Untuk mengetahui pengaruh audit internal terhadap Good Corporate Governance (GCG) di PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Jawa-Bali. d. Untuk mengetahui pengaruh kinerja karyawan terhadap Good Corporate Governance (GCG) di PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Jawa-Bali.

1.F

Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu diharapkan dapat digunakan sebagai pengembagan wawasan serta pemahaman dan perbandingan antara teori dan praktek yang sebenarnya mengenai peranan. 7

Bagi pengembangan teori dan pengetahuan di bidang akuntansi, terutama yang bekaitan dengan Good Corporate Governance (GCG).

1.G

Hipotesis 1. Audit Internal Adanya fenomena menganai buruknya implementasi Good Corporate Governance yang diteliti oleh Lilis Sundayani (2013), diharapkan mulai dari sekarang semua perusahaan melakukan upaya untuk mulai mengimplementasikan Good Corporate Governance guna mencapai sasaran dan tujuan yang hendak ingin dicapai oleh perusahaan. Dalam upaya penerapan Good Corporate Governance peran audit internal yang independen sangatlah penting. Menurut (The International Professional Practices Framework (IPPF) yang dirilis oleh The Institute of Internal Auditors (The IIA), 2009) audit internal adalah kegiatan pemastian dan konsultasi yang independen dan objektif yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. Audit internal membantu organisasi mencapai tujuannya melalui pendenkatan yang sistematik dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas proses pengelolaan risiko, pengendalian, dan data kelola. Untuk itu dibuat hipotesis sebagai berikut :

8

H1 : Audit internal berpengaruh secara signifikan terhadap Good Corporate Governance (GCG) di PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Jawa-Bali.

2. Kinerja Karyawan Paradigma sumber daya manusia sebagai alat pelengkap organisasi sudah tidak tepat, dan harus menjadi paradigma baru. Paradigm baru yang dimaksud adalah memposisikan sumber daya manusia sebagai asset yang harus dikelola secara optimal, demi terwujudnya tujuan organisasi. Karyawan sebagai asset perusahaan harus dipelihara, dikembangkan, karena karyawan memiliki emosi, kenginan, tuntutan, kebutuhan dan keterbatasan. Penerapan prinsip-prinsip terhadap Good Corporate Governance

semakin

diperlukan,

khususnya

dalam

pengambilan

keputusan mengenai manajemen perusahaan, mengenai kebijakankebijakan terkait pengelolaan sumber daya manusia yang lebih baik (Siti Mariam:2011). Mengacu pada pernyataan tersebut, maka diekspektasikan adanya peranan kinerja karyawan yang dapat digunakan sebagai indikator penerapan Good Corporate Governance. Untuk itu, dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

9

H2 : Kinerja karyawan berpengaruh secara signifikan terhadap Good Corporate Governance (GCG) di PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Jawa-Bali. Dari penjelasan kategori pertama dan kedua, audit internal dan kinerja karyawan dapat digunakan sebagai indikator adanya Good Corporate Governance. Maka dapat dirumuskan hipotesis dari keduanya, yaitu sebagai berikut : H3 : Audit internal dan kinerja karyawan berpengaruh positif signifikan terhadap Good Corporate Governance (GCG) di PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Jawa-Bali.

10

11

Related Documents

Proposal
June 2020 38
Proposal
October 2019 60
Proposal
June 2020 41
Proposal
July 2020 34
Proposal
December 2019 58
Proposal
November 2019 62

More Documents from ""