ANALISA MANAJEMEN WAKTU PENJADWALAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SEKOLAH (Studi Kasus: SDN 004 Pulau Palas)
RIZKY ARDIANSYAH 2014 – 11 – 122
JURUSAN S1 TEKNIK ELEKTRO STT-PLN JAKARTA 2017
ABSTRAK Pelaksanaan proyek konstruksi sering menemui berbagai kendala untuk mengoptimalkan waktu, biaya serta mutu pelaksanaan, terutama untuk proyek yang melibatkan biaya yang cukup besar dan dilaksanakan oleh banyak kontraktor. Pengelola proyek selalu ingin mencari metode yang dapat meningkatkan kualitas perencanaan waktu untuk menghadapi jumlah kegiatan dan kompleksitas proyek yang cenderung bertambah. Usaha tersebut membuahkan hasil dengan ditemukannya time schedule, seperti gant chart dan network planning. Langkah pertama dalam penelitian ini adalah pengumpulan data. Pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan mendapatkan durasi masingmasing kegiatan proyek dari kontraktor . Setelah mendapatkan durasi masingmasing kegiatan proyek tersebut, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan data. Pengolahan data dilakukan dengan manggunakan metode AON (Activity On Node) dilanjutkan dengan perhitungan seberapa besar biaya yang keluar setelah menggunakan metode AON. Dari hasil penelitian yang diperoleh, Terdapat perbedaan lamanya proyek selesai antara perencanaan proyek dari kontraktor dengan perencanaan proyek usulan, yang mana perencanaan proyek usulan lebih cepat 3 hari dari pelaksanaan proyek kontraktor, hal ini juga berpengaruh pada biaya yang keluar lebih sedikit. Biaya dari kontraktor sebanyak Rp. 67,115,972.00, dan dari biaya usulan berjumlah Rp. 63,158,590.00. Jadi biaya berkurang sebanyak Rp. 3,957,382.00.
PENDAHULUAN Perkembangan teknologi pada saat ini, khususnya industri konstruksi terpacu untuk mengimbangi baik dari segi teknis maupun manajemennya. Dari segi teknis pihak- pihak yang terkait berusaha membuat atau merumuskan perhitungan yang cermat, sedangkan dari segi manajemen berusaha membuat metode yang efisien dan efektif, sehingga dapat dibuat rencana yang baik untuk pelaksanaan proyek konstruksi. Pelaksanaa proyek konstruksi sering menemui berbagai kendala untuk mengoptimalkan waktu, biaya serta mutu pelaksanaan, terutama proyek yang melibatkan biaya yang cukup besar. Kesemua hal tersebut bersifat trade off, artinya jika ingin meningkatkan kinerja produk yang disepakati dalam kontrak maka umumnya harus diikuti dengan menaikkan mutu, yang selanjutnya yang berakibat pada naiknya biaya melebihi anggaran. Sebaliknya bila ingin menekan biaya, maka biaya harus berkompromi dengan mutu atau jadwal. Sehingga dapat bahwa perkembangan proyek konstruksi menjadi lebih rumit dengan biaya yang relatif besar, sedangkan pengelolaan proyek mempunyai hambatan- hambatan sehingga diperlukan metode yang dapat mengatasinya. Melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode AON (Activity On Node). AON (Activity On Node) merupakan salah satu metode network planning. Nama lain dari metode ini adalah metode jalur kritis yakni jalur yang memiliki komponen proyek yang tercepat. Koefisien dan percepatan kerja diperlihatkan pada rangkaian yang disusun dengan AON dan sangat membantu dalam proses pengendalian proyek. Dalam menganalisis data dan merencanakan kegiatan suatu proyek, tentunya keterlambatan adalah kondisi yang tidak dikehendaki, karena akan merugikan antara pihak kontraktor dan pemilik proyek, baik dalam segi waktu, biaya maupun tenaga. Seperti halnya proyek yang berada di wilayah Inhil tepatnya di kelurahan Pulau Palas, kecamatan Tembilahan hulu, Riau. Di kelurahan ini akan didirikan
gedung SD tambahan sebanyak 2 lokal. Sasaran utama dari pembangunan SD ini adalah sebagai perbaikan fasilitas pendidikan. Seperti yang telah diketahui, bahwa gedung sekolah yang nyaman merupakan salah satu pendorong siswa dalam belajar. Apabila fasilitas baik, siswa yang belajar akan merasa nyaman dan aman dalam proses belajar mengajar. Tujuan utama direhabnya SD ini sebagai perbaikan fasilitas, yang mana gedung sekolah yang lama sudah tidak layak untuk digunakan lagi. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan peneliti dengan koordinator pelaksana pembangunan gedung SD di kelurahan Pulau Palas, menerangkan bahwa pembangunan SD di kelurahan Pulau Palas dibangun dengan program Block Grant yang berasal dari Anggaran Pemerintah pusat tahun 2009 dan terdiri dari 2 gedung sekolah. Pekerjaan pembangunan gedung SD di kelurahan Pulau Palas diharapkan selesai tepat pada waktunya, karena alasan tersebut maka harus ada kegiatankegiatan atau jenis pekerjaan yang harus terlebih dahulu dikerjakan atau tidak boleh ditunda pelaksanaannya (kegiatan kritis), sehingga proyek dapat selesai tepat pada waktunya. Dalam pembuatan skripsi yang berjudul “Manajemen Wa ktu Penjadwalan Proyek Pembangunan Gedung sekolah (studi kasus di Sekolah Dasar 004 kelurahan Pulau Palas)” akan dibahas tentang perenc anaan waktu penjadwalan proyek (waktu penyelesaian seluruh proyek) dengan menggunakan metode AON (Activity On Node), sehingga dapat diketahui kegiatan/ pekerjaan mana saja yang harus dikerjakan terlebih dahulu atau tidak boleh ditunda pelaksanaannya (kegiatan kritis), agar jadwal proyek teroptimalisasi dengan baik, sehingga keterlambatan dapat dikendalikan dan dihindari.
METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang ada secara terarah dan terstruktur. Berikut gambaran dari flow chart penelitian yang ditunjukkan dalam gambar 3.1 di bawah ini: Mulai
Survei Pendahuluan Studi Pustaka Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Pengumpulan Data
Pengumpulan data primer - Wawancara - Observasi
Pengumpulan data sekunder 1. Struktur Kepanitian pembangunan sekolah (P2S) 2. Rincian dana proyek 3. Material
Pengolahan data Menggunakan metode AON (Activity On Node)
Analisa Dan Pembahasan Kesimpulan Dan Saran
Selesai
Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian
Adapun tahap-tahap yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian ini antara lain: 3.1
Survei Pendahuluan Pada tahapan ini peneliti melakukan pengamatan mengenai kondisi
lingkungan penelitian. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa dari 6 gedung yang ada, dan dari beberapa gedung yang ada sudah tidak layak pakai. Maka dilakukan rehbilitasi bangunan gedung sekolah sebanyak 2 lokal dengan mengikuti pola Block Grant dari anggaran tahun 2009. Serta mengetahui perbedaan perhitungan waktu dalam menentukan pekerjaan/ kegiatan kritis dengan AON (Activity On Node). 3.2
Studi Pustaka Studi pustaka berisi teori-teori yang dibutuhkan dan mendukung dalam
penyelesaian laporan penelitian. Sumber pendukung dalam penelitian diambil dari buku-buku, situs- situs internet yang memuat teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan manajemen proyek serta lembar/buku panduan manajemen waktu penjadwalan proyek. Dalam hal ini permasalahan lebih difokuskan pada metode AON (Activity On Node). 3.3
Perumusan Masalah Perumusan masalah merupakan langkah yang sangat penting, karena
langkah ini akan menentukan kemana suatu penelitian akan diarahkan. Perumusan masalah pada hakikatnya merupakan perumusan pertanyaan yang jawabannya akan dicari melalui penelitian. 3.4
Tujuan Penelitian Guna menyikapi permasalahan, maka penentuan tujuan penelitian sangat
diperlukan untuk menjawab permasalahan tersebut. Maka penelitian ini bertujuan untuk mempersingkat waktu proyek dengan pengolahan data menggunakan metode AON (Activity On Node). 3.5
Pengumpulan Data
Adapun pengumpulan data bersumber dari : 3.5.1 Data primer Data primer yaitu melalui observasi langsung ke lapangan dan wawancara langsung dengan pihak Panitia Pembangunan Sekolah (P2S) seperti data :
III-2
1. Data Pekerja Adapun peralatan yang digunakan pada proyek ini adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Jenis Peralatan
No
Kegiatan
1
Pekerjaan Pandahuluan
2
Pekerjaan Pondasi
3
Pekerjaan Lantai
4
Pekerjaan Dinding
5
Pekerjaan Atap
6 7
Pekerjaan Plafond Pekerjaan Pintu dan Jendela
8
Pekerjaan Cat
9
Pekerjaan Akhir Proyek
Peralatan 1. Meteran 2. Cangkul 1. Cangkul 2. Sendok semen 3. Kereta dorong 1. Kereta dorong 2. Cangkul 3. Sendok semen 1. Palu 2. Gergaji 3. Sendok semen 1. Palu 2. Gergaji 3. Gunting seng 1. Palu 2. Gergaji 3 Meteran 1. Palu 2 Obeng 1. Kuas Rol 2. Kuas biasa 1. Sekop 2. Kereta dorong 3. Cangkul
3.5.2 Data Sekunder Data sekunder yang diperoleh adalah mengenai data- data yang berkaitan dengan pihak proyek seperti : 1. Struktur kepanitian pembangunan sekolah. 2. Rincian dana proyek
III-3
3.6
Pengolahan Data Pengolahan data berisi mengenai pengolahan data-data yang telah diperoleh
dari hasil pengumpulan data untuk mendapatkan tujuan dari penelitian ini. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode AON (Activity On Node). Metode AON adalah sebuah aktifitas ditampilkan oleh sebuah kotak. Kotak bisa berbentuk macam- macam, tampilan kotak adalah sebuah bujur sangkar yang mendominasi. Keterkaitan atau hubungan antara aktifitas- aktifitas ditunjukkan oleh garis- garis antara kotak- kotak pada jaringan AON. Pengolahan data ini bertujuan agar data mentah yang diperoleh bisa dianalisa dan kemudian memudahkan mengambil kesimpulan atau menjawab permasalahan yang sedang dialami. 3.7
Analisa Untuk selanjutnya data hasil pengolahan data dianalisa, dimana akan
dilakakukan analisa yang bertujuan untuk mempelajari masalah- masalah yang ada dan mengambil kesimpulan dari masalah yang ada. 3.8
Kesimpulan dan Saran Dari hasil yang telah diperoleh dan dianalisa, maka kesimpulan dan saran
yang diberikan dapat kiranya sebagai masukan kepada pihak pelaksana proyek dan pihak-pihak yang membutuhkan.
III-4
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1
Pengumpulan Data
4.1.1 Susunan Panitia Pembangunan Sekolah (P2S) Susunan Panitia Pembangunan Sekolah (P2S) adalah sebagai berikut: Table 4.1 Susunan Panitia Pembanguna Sekolah
Jabatan Penanggung jawab/
Unit Kerja / Unsur
Keterangan
Kepala Sekolah
Ketua Sekretaris/ Anggota
Wakil wali murid/
Disepakati dalam rapat
Komite Sekolah Administrasi Keuangan/
Wakil wali murid
Disepakati dalam rapat
Penanggung Jawab Teknis/
Wakil wali murid/
Disepakati dalam rapat
Anggota
Tokoh masyarakat
Memiliki kemampuan
Anggota
Setempat
dalam bidang Pembangunan Bertanggung jawab Terhadap pelaksanaan pembangunan Bukan kontraktor Aktif
( Sumber : Panitia Pembangunan Sekolah (P2S) 2010, Sumber Daya Proyek)
Panitia pembangunan sekolah menunjuk seorang tenaga teknis (Kepala Pelaksana) yang bertugas membantu P2S dalam penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan pembangunan sehari- hari, sampai dengan penyusunan laporan teknis diharapkan minimal tamatan STM jurusan bangunan. Tugas dan tanggung jawab Panitia Pembangunan Revetalisasi/ Rehabilitasi Ruang Kelas: 1. Menyusun proposal/ usulan Bantuan Block Grant Revetalisasi/ Rehabilitasi Ruang Kelas sesuai dengan ketentuan, dalam bentuk profil sekolah terkini dan data- data pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan.
2. Menyusun rencana pelaksanaan pembangunan. 3. Menandatangani surat pernyataan kesanggupan melaksanaan pembangunan sesuai dengan ketentuan/ persyaratan dalam juklak juknis program block grant tahun 2009, kuitansi dana dan berkas- berkas yang diperlukan. 4. Mencairkan dana yang masuk kerekening sekolah dan memanfaatkannya sesuai dengan perencanaan. 5. Mengadministrasikan dan mendokomentasikan segala kegiatan berkenaan dengan pembangunan, baik administrasi keungan maupun teknis buku yang digunakan untuk mencatat keluar masuknya dana dan dokumentasi hendaknya diletakkan di sekolah dan dapat dilihat sewaktu- waktu oleh anggota masyarakat. 6. Melaksanakan pembanguna sesuai dengan penetepan dan rencana pelaksanaan pembangunan secara Swakelola( tidak boleh DITENDERKAN kepada pihak ketiga atau dikerjakan oleh rekanan/ pemborong). 7. Membuat papan imformasi berukuran 80 X 120 cm yang menjelaskan tentang jenis kegiatan pembangunan yang sedang dilakukan, besar dana yang diperlukan, sumber dana, nama pemberi dana. Papan imformasi ini dipasang di lokasi pembangunan sejak dari mulai pembangunan sampai hari peresmiannya. 8. Bersama komite sekolah dengan dibantu konsultan pendamping menyusun laporan teknis dan mempertanggung jawabkan realisasi penggunaan dana dan pelaksanaan pekerjaan yang menggunakan dana tersebut serta hasil pembangunan kepada seluruh anggota masyarakat dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Indra Giri Hilir. 4.1.2 Pengumpulan Data Studi Pendahuluan Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan yaitu telaah dokumen dan interview langsung kepada staf teknik yang merancang jadwal proyek pembangunan sekolah di Desa Pulau Palas kec. Tembilahan Hulu oleh Panitia Pembangunan Sekolah (P2S) yaitu time schedule proyek pembangunan sekolah di Desa Pulau Palas kec. Tembilahan Hulu. Proyek pembangunan sekolah di Desa
IV-2
Pulau Palas kec. Tembilahan Hulu terdiri dari bermacam-macam kegiatan. Data adalah sebagai berikut : a.
Pekerjaan Pendahuluan Pengukuran dan pematokan dilakukan dengan cara mengukur dan
menandakan area atau wilayah yang ingin dilakukan pengerjaan proyek yang bertujuan agar pihak pelaksana proyek tahu wilayah mana saja yang ingin dilakukan pengerjaan proyek. Kemudian dilakukan pembersihan pada wilayah yang akan dilakukan pengerjaan proyek. b.
Pekerjaan Pondasi Pekerjaan pondasi dilakukan setelah pekerjaan pendahulu selesai, pada
pekerjaan ini dilakukau beberapa tahapan yaitu pekerjaan galian tanah, timbunan kembali, cerocok kayu bulat, pasir timbunan dibawah pondasi, cor lantai kerja, cor tapak pondasi beton bertulang, dan cor tiang tegak beton bertulang. Pondasi ini berfungsi sebagai penopang bangunan yang akan dibangun diatasnya. c.
Pekerjaan Lantai Setelah pekerjaan pondasi dilakukan, pada awalnya telah dilakukan cor
lantai kerja untuk memudahkan pekerjaan lantai. Pada pekerjaan lantai ini juga melalui tahapan- tahapan pekerjaan yaitu pekerjaan balok lantai beton bertulang, balok lantai kayu punak, lantai papan kayu, dan balok penutup lantai. d.
Pekerjaan Dinding Pekerjaan dinding dilakukan setelah pekerjaan lantai selesai, pada pekerjaan
dinding ada beberapa tahapan pekerjaan yaitu pekerjaan rangka dinding/ kunsen kayu punak, pemasangan kawat dinding, pllasteran dinding kawat, dan dinding partisi tripleks yang bisa dibuka. e.
Pekerjaan Atap Pemasangan atap dapat dilakukan dengan melalui beberapa kegiatan yaitu
memasang kap/ kuda- kuda kayu, kemudian pemasangan seng, memasang perabung seng, dan lsyplank papan kayu, serta memasang ventilasi singgap dibawah atap. f.
Pekerjaan plafond Pemasangan flapond dilakukan setelah pekerjaan atap selesai, jenis flapond
yang akan dipasang adalah tripleks. Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan
IV-3
pada pekerjaan flapond yaitu pembuatan rangka flapond, pemasangan tripleks, dan terakhir pemasang peri- peri kayu. g.
Pekerjaan Pintu dan Jendela Pekerjaan pintu dan jendela dilakukan setelah seluruh pekerjaan pendahulu
selesai. h.
Pekerjaan Cat Pekerjaan mengecat merupakan bagian finshing dari suatu proyek
pembangunan gedung sekolah. Dalam pekerjaan cat ini, cat yang digunakan adalah cat air. i.
Pekerjaan Akhir Pekerjaan
akhir
merupakan
suatu
pekerjan
dimana
dilakukannya
pembersihan lokasi proyek yang telah selesai, seperti sisa- sisa potongan kayu, tripleks, dan lain- lain. 4.1.3 Kurva S Kurva S adalah data perencanaan yang dibuat oleh perusahaan, dinamakan kurva S karena bentuk garisnya berbentuk S yang menunjukkan perencanaan perkembangan kegiatan proyek dari hari pertama sampai hari terakhir kegiatan proyek. Untuk lebih jelasnya kurva S bisa dilihat pada Tabel 4.2 dibawah ini.
Gambar 4.1 Kurva S
IV-4
Tabel 4.2 Kurva S
4.1.4 Sumber Daya Setiap proyek harus harus memiliki sumber daya, sumber daya adalah orang, peralatan, dan material yang dapat diperoleh untuk memenuhi/ menyelesaikan proyek. Didalam proyek, ketersediaan atau tidak tersedianya sumber daya akan sering mempengaruhi cara proyek dikelola. Sumber daya yang terdapat pada proyek ini adalah sebagai berikut : a. Sumber Daya Tenaga Kerja Tenaga kerja pada proyek biasanya berasal dari tenaga kerja kontraktor itu sendiri, tapi pada proyek ini tenaga kerja ditetapkan oleh Panitia Pembangunan Sekolah (P2S). Data tenaga kerja pada masing- masing kegiatan bias dilihat pada table 4.3 dibawah ini : Table 4.3 Sumber Daya Tenaga Kerja No
Kode
Kegiatan
Jabatan Jumlah Pekerja 5 1 A Pekerjaan Pandahuluan Mandor 1 Pekerja 10 Tukang 5 2 B Pekerjaan Pondasi Mandor 1 Pekerja 10 Tukang 5 3 C Pekerjaan Lantai Mandor 1 Pekerja 10 Tukang 5 4 D Pekerjaan Dinding Mandor 1 Pekerja 10 Tukang 5 5 E Pekerjaan Atap Mandor 1 Pekerja 10 Tukang 5 6 F Pekerjaan Plafond Mandor 1 Pekerja 10 Tukang 4 7 G Pekerjaan Pintu dan Jendela Mandor 1 Pekerja 5 Tukang 2 8 H Pekerjaan Cat Mandor 1 Pekerja 10 Tukang 5 9 I Pekerjaan Akhir Proyek Mandor 1 ( Sumber : Panitia Pembangunan Sekolah (P2S) 2010, Sumber Daya Proyek)
Satuan Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam
b. Sumber Daya Peralatan Peralatan pada proyek ini biasanya berasal dari peralatan kontraktor itu sendiri atau bisa dari sub kontrak. Pada proyek ini peralatan berasal dari sub kontrak itu sendiri. Data dari masing- masing kegiatan bisa dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini: Tabel 4.4 Sumber Daya Peralatan No Kode Kegiatan 1 A Pekerjaan Pendahuluan 2
Peralatan
1. Meteran 2. Cangkul
Pekerjaan Pondasi B
a.Galian tanah
C
b.Timbunan kembali
D
c.Cerocok kayu bulat 10-15x5 M1
1. Sekop 2. Sendok semen 3. Kereta dorong
E
d.Pasir timbunan dibawah pondasi
4. Gergaji
F
e.Cor lantai kerja
G
f.Cor tapak pondasi beton bertulang
H
g.Cor tiang tegak beton bertulang
3
Pekerjaan Lantai I
a.Balok lantai beton bertulang 15/20 cm
1. Meteran
J
b.Balok lantai kayu punak 10/10 cm dan 7/10 cm
2. Gergaji
K
c.Lantai papan kayu
3. Palu
L
d.Papan penutup balok kayu
4
Pekerjaan Dinding M
a.Rangka dinding/Kozen kayu punak
1. Palu
N
b.Dinding kawat H. Gaas
O
c.Plasteran kawat H. Gaas 1:4
2. Sendok semen 3. Gunting Pemotong
P
d.Dinding partisi Tripleks yg bisa dibuka
Kawat
5
Pekerjaan Atap Q
a.Kap/Kuda- kuda kayu
R
b.Atap seng BJLS 20 Ki
S
c.Perabung seng plat
T
d.Lysplank papan kayu
U
e.Ventalasi singap dibawah atap
6 V
Pekerjaan Plafond
7 W
Pekerjaan Pintu dan Jendela
1. Palu 2. Gergaji 3. Gunting seng
1. Palu 2. Gergaji 3 Meteran 1. Palu 2 Obeng IV-2
Tabel 4.4 Sambungan Sumber Daya Peralatan No Kode Kegiatan 8 X
Pekerjaan Cat
9 Y
Pekerjaan Akhir
Peralatan
1. Kuas Rol 2. Kuas biasa 1. Sekop 2. Kereta dorong 3. Cangkul
( Sumber : Panitia Pembangunan Sekolah (P2S) 2010, Sumber Daya Proyek)
c. Sumber Daya Material Material adalah bahan baku untuk proses pembuatan gedung sekolah, material pada proyek ini dibeli sendiri oleh pihak panitia pembangunan. Data material dari masing- masing kegiatan bisa dilihat pada tabel 4.4 berikut : Tabel 4.5 Sumber Daya Material No Kode Kegiatan 1 A Pekerjaan Pendahuluan 2 Pekerjaan Pondasi
Material Tidak Ada
B
a.Galian tanah
Tanah Biasa
C
b.Timbunan kembali
Pasir Batu
D
c.Cerocok kayu bulat 10-15x5 M1
Pasir Cor
E
d.Pasir timbunan dibawah pondasi
Semen
F
e.Cor lantai kerja
G
f.Cor tapak pondasi beton bertulang
H
g.Cor tiang tegak beton bertulang
3
Pekerjaan Lantai
Semen Kayu Bulat
J
a.Balok lantai beton bertulang 15/20 cm b.Balok lantai kayu punak 10/10 cm dan 7/10 cm
K
c.Lantai papan kayu
Batu Kerikil
L
d.Papan penutup balok kayu
Pasir Cor
I
4
Kayu Punak
Pekerjaan Dinding M
a.Rangka dinding/Kozen kayu punak
Tripleks
N O
b.Dinding kawat H. Gaas c.Plasteran kawat H. Gaas 1:4
Kawat H. gaas
P
d.Dinding partisi Tripleks yg bisa dibuka
IV-3
Tabel 4.5 Sambungan Sumber Daya Material No Kode Kegiatan 5 Pekerjaan Atap Q
a.Kap/Kuda- kuda kayu
R
b.Atap seng BJLS 20 Ki
S
c.Perabung seng plat
T
d.Lysplank papan kayu
U
e.Ventalasi singap dibawah atap
6 V
Material Atap seng Perabung Alumenium
Pekerjaan Plafond a. Rangka Plafond
Kayu Plafond
b. Plafond Triplek 3 mm
Triplek 3 mm
c. Plafond Peri- peri papan kayu 7 W
Pekerjaan Pintu dan Jendela Pintu Jendela
8 X
Pekerjaan Cat Cat Air Cat Minyak
9 Y
Pekerjaan Akhir
Tidak Ada
( Sumber : Panitia Pembangunan Sekolah (P2S) 2010, Sumber Daya Proyek)
4.1.5 Data Biaya Proyek Setiap proyek sudah tentu memerlukan biaya, oleh sebab itu penulis menampilkan biaya proyek pada masing- masing kegiatan. Yang man terdapat pada tabel 4.5 sebagai berikut : Tabel 4.6 Biaya Masing- Masing Kegiatan Proyek
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kode A B C D E F G H I
Kegiatan Pekerjaan Pandahuluan Pekerjaan Pondasi Pekerjaan Lantai Pekerjaan Dinding Pekerjaan Atap Pekerjaan Plafond Pekerjaan Pintu dan Jendela Pekerjaan Cat Pekerjaan Akhir Proyek
Biaya Rp 215.000,00 Rp 12.030.876,00 Rp 8.776.356,00 Rp 14.092.628,00 Rp 13.192.768,00 Rp 8.245.664,00 Rp 5.020.740,00 Rp 5.091.940,00 Rp 450.000,00
(Sumber : Panitia Pembangunan Sekolah (P2S) 2010, Biaya Perencanaan Proyek)
IV-4
4.2
Pengolahan Data
Pada pengolahan data, penulis memerlukan data yang terdiri dari jadwal perencanaan proyek pembangunan sekolah dasar 004 Desa Pulau Palas Kec. Tembilahan Hulu Kab. INHIL yang diperoleh dari telaah dokumen perusahaan dan penulis melakukan interviuw kepada karyawan bagian teknik perusahaan. Pengolahan data yang penulis lakukan yaitu mempergunakan metode AON (Activity On Node), yang mempergunakan network (jaringan kerja), sehingga dapat diketahui lintasan kritis yaitu lintasan yang memiliki rangkaian komponenkomponen kegiatan dengan total jumlah waktu terlama dan menunjukkan kurun waktu penyelesaian proyek yang tercepat, sehingga dapat melihat ketergantungan dan hubungan kegiatan proyek dengan kegiatan lainnya. 4.2.1 Perencanaan Dari kontraktor Perencanaan proyek pembangunan sekolah yang dirancang oleh kontraktor yang dimulai dari predesesor penjadwalan sampai ganchartnya yang mana dari sana bisa kelihatan seberapa lama proyek pembangunan sekolah dikerjakan oleh kontraktor, perencanaan yang dibuat oleh kontraktor adalah sebagai berikut : 1.
Predesesor Penjadwalan Proyek dari Kontraktor Predesesor adalah sebuah tabel yang menerangkan setiap kegiatan yang
didahului dan kegiatan yang mendahului, atau bisa disebut dengan hubungan kegiatan. Predesesor ini berguna untuk perencanaan proyek agar proyek yang dijalankan bisa sesuai perencanaan yang baik. Tabel predesesor atau hubungan kegiatan proyek bisa dilihat pada Tabel 4.6 dibawah ini. Tabel 4.7 Hubungan Kegiatan Proyek
No
Kode
Nama kegiatan
Jumlah tenaga kerja
1 A
Pekerjaan Pendahuluan
6
2
Pekerjaan Pondasi
16
Waktu (hari)
Kegiatan pendahulu
Kegiatan pengikut
5
-
B,C
B
a.Galian tanah
5
A
D
C
b.Timbunan kembali
2
A
E
D
c.Cerocok kayu bulat 10-15x5 M1
6
D
F
E
d.Pasir timbunan dibawah pondasi
2
C
G
IV-5
Tabel 4.7 Sambungan Hubungan Kegiatan Proyek No
Kode
Nama kegiatan
Jumlah tenaga kerja
Waktu (hari)
Kegiatan pendahulu
Kegiatan pengikut
F
e.Cor lantai kerja
4
D
H
G
f.Cor tapak pondasi beton bertulang
3
E
I
H
g.Cor tiang tegak beton bertulang
5
F
M
3
G
J
J
a.Balok lantai beton bertulang 15/20 cm b.Balok lantai kayu punak 10/10 cm dan 7/10 cm
3
I
K
K
c.Lantai papan kayu
3
J
L
L
d.Papan penutup balok kayu
2
K
M
3
Pekerjaan Lantai I
4
Pekerjaan Dinding
16
16
M
a.Rangka dinding/Kozen kayu punak
5
H,L
N
N
b.Dinding kawat H. Gaas
6
M
O
O
c.Plasteran kawat H. Gaas 1:4
5
N
P
P
d.Dinding partisi Tripleks yg bisa dibuka
4
O
Q,W
5
Pekerjaan Atap
16
Q
a.Kap/Kuda- kuda kayu
5
P
R
R
b.Atap seng BJLS 20 Ki
3
Q
S,T
S
c.Perabung seng plat
3
R
U
T
d.Lysplank papan kayu
4
R
U
U 6 V
e.Ventalasi singap dibawah atap Pekerjaan Plafond
16
4 6
S,T U
V W
7 W
Pekerjaan Pintu dan Jendela
15
5
P,V
X
8 X
Pekerjaan Cat
8
5
W
Y
X
-
9 Y Pekerjaan Akhir 16 3 (Sumber : Panitia Pembangunan Sekolah (P2S) 2010, Biaya Perencanaan Proyek)
2.
Tabel Gantchart Berdasarkan Penjadwalan kontraktor Tabel gantchart adalah tabel yang menjelaskan lamanya durasi proyek
pada setiap kegiatan serta bisa juga diketahui seberapa lama proyek dapat diselesaikan. Tabel Gantchart dari kontraktor bisa dilihat pada Tabel 4.8 dibawah ini.
IV-6
Tabel 4.8 Gantchart Proyek Kontraktor
4.
Tabel Gantchart Penjadwalan Usulan
Tabel Gantchart ini berguna untuk melihat durasi masing-masing kegiatan serta bisa melihat seberapa lama perencanaan usulan proyek dapat diselesaikan. Tabel Gantchart usulan proyek bisa dilihat pada Tabel 4.10 dibawah ini :
Tabel 4.10 Gantchart Penjadwalan Usulan
4.2.3 Perhitungan Biaya Setiap proyek sudah tentu memerlukan biaya, perhitungan biaya pada penelitian ini bukanlah perhitungan biaya secara detail, perhitungan biaya pada penelitian ini hanya memaparkan biaya proyek setiap kegiatan. Penulis memaparkan biaya proyek hanya ingin mengetahui apakah dengan adanya perencanaan usulan dari penulis akan mengakibatkan penghematan biaya juga. 1.
Perhitungan Biaya Proyek Kontraktor Perhitungan biaya berdasarkan perencanaan dari kontraktor bisa dilihat
pada Tabel 4.10 dibawah ini. Tabel 4.11 Perhitungan Biaya Proyek Kontraktor Kode Hari kegiatan Biaya 1 A 215,000.00 2 A 215,000.00 3 B+C 24,000.00 + 114,240.00 4 B+C 24,000.00 + 114,240.00 5 B+C 24,000.00 + 114,240.00 6 B+C 24,000.00 + 114,240.00 7 B+C 24,000.00 + 114,240.00 8 E 57,600.00 9 E 57,600.00 10 G 2,489,200.00 11 G 2,489,200.00 12 G 2,489,200.00 13 D 10,249,000.00 14 I 2,489,200.00 15 I 2,489,200.00 16 F 597,800.00 17 F 597,800.00
Jumlah Rp. 215,000.00 Rp. 215,000.00 Rp. 138,240.00 Rp. 138,240.00 Rp. 138,240.00 Rp. 138,240.00 Rp. 138,240.00 Rp. 57,600.00 Rp. 57,600.00 Rp. 2,489,200.00 Rp. 2,489,200.00 Rp. 2,489,200.00 Rp. 10,249,000.00 Rp. 2,489,200.00 Rp. 2,489,200.00 Rp. 597,800.00 Rp. 597,800.00
IV-3
18
J
4,344,548.00
Rp. 4,344,548.00
Tabel 4.11 Sambungan Perhitungan Biaya Proyek Kontraktor Hari 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Kode kegiatan K K H+L H+L M M M N N O O O O P P Q Q Q Q R R
Biaya 46,500.00 46,500.00 2,489,200.00+46,500.00 2,489,200.00+46,500.00 5,309,000.00 5,309,000.00 5,309,000.00 39,800.00 39,800.00 26,200.00 26,200.00 26,200.00 26,200.00 83,400.00 83,400.00 1,770,000.00 1,770,000.00 1,770,000.00 1,770,000.00 46,000.00 46,000.00
Jumlah Rp. 46,500.00 Rp. 46,500.00 Rp. 2,353,700.00 Rp. 2,353,700.00 Rp. 5,309,000.00 Rp. 5,309,000.00 Rp. 5,309,000.00 Rp. 39,800.00 Rp. 39,800.00 Rp. 26,200.00 Rp. 26,200.00 Rp. 26,200.00 Rp. 26,200.00 Rp. 83,400.00 Rp. 83,400.00 Rp. 1,770,000.00 Rp. 1,770,000.00 Rp. 1,770,000.00 Rp. 1,770,000.00 Rp. 46,000.00 Rp. 46,000.00
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
R R R R S+T S+T S+T U U U V V V V W W W W X X X
46,000.00 46,000.00 46,000.00 46,000.00 621,940.00 + 79,000.00 621,940.00 + 79,000.00 621,940.00 + 79,000.00 29,900.00 29,900.00 29,900.00 653,900.00 653,900.00 653,900.00 653,900.00 538,900.00 538,900.00 538,900.00 538,900.00 22,300.00 22,300.00 22,300.00
Rp. 46,000.00 Rp. 46,000.00 Rp. 46,000.00 Rp. 46,000.00 Rp. 700,940.00 Rp. 700,940.00 Rp. 700,940.00 Rp. 29,900.00 Rp. 29,900.00 Rp. 29,900.00 Rp. 653,900.00 Rp. 653,900.00 Rp. 653,900.00 Rp. 653,900.00 Rp. 538,900.00 Rp. 538,900.00 Rp. 538,900.00 Rp. 538,900.00 Rp. 22,300.00 Rp. 22,300.00 Rp. 22,300.00
IV-4
Tabel 4.11 Sambungan Perhitungan Biaya Proyek Kontraktor Kode Hari kegiatan Biaya Jumlah 61 X 22,300.00 Rp. 22,300.00 62 Y 200,000.00 Rp. 200,000.00 63 Y 200,000.00 Rp. 200,000.00 JUMLAH Rp. 61,014,520.00 PPN (10%) Rp. 6,101,452.00 TOTAL Rp. 67,115,972.00 Sumber : Panitia Pembangunan Sekolah (P2S) 2010, Biaya Perencanaan Proyek)
2.
Perhitungan Biaya Proyek Usulan Perhitungan biaya berdasarkan perencanaan usulan bisa dilihat pada Tabel
4.11 dibawah ini. Tabel 4.12 Perhitungan Biaya Proyek Usulan Kode Hari kegiatan Biaya 1 A 215,000.00 2 A 215,000.00 3 B 24,000.00 4 B 24,000.00 5 B 24,000.00 6 B 24,000.00 7 B 24,000.00 8 C+E 114,240.00 + 57,600.00 9 C+E 114,240.00 + 57,600.00 10 G 2,489,200.00 11 G 2,489,200.00 12 G 2,489,200.00 13 D 8,249,000.00 14 I 2,489,200.00 15 I 2,489,200.00 16 F 597,800.00 17 F 597,800.00 18 J 4,344,548.00 19 K 46,500.00 20 K 46,500.00 21 H+L 2,489,200.00+46,500.00 22 H+L 2,489,200.00+46,500.00 23 M 5,309,000.00 24 M 5,309,000.00 25 M 5,309,000.00 26 N 39,800.00 27 N 39,800.00 28 O 26,200.00 29 O 26,200.00 30 O 26,200.00
Jumlah Rp. 215,000.00 Rp. 215,000.00 Rp. 24,000.00 Rp. 24,000.00 Rp. 24,000.00 Rp. 24,000.00 Rp. 24,000.00 Rp. 171,840.00 Rp. 171,840.00 Rp. 2,489,200.00 Rp. 2,489,200.00 Rp. 2,489,200.00 Rp. 10,249,000.00 Rp. 2,489,200.00 Rp. 2,489,200.00 Rp. 597,800.00 Rp. 597,800.00 Rp. 4,344,548.00 Rp. 46,500.00 Rp. 46,500.00 Rp. 2,353,700.00 Rp. 2,353,700.00 Rp. 5,309,000.00 Rp. 5,309,000.00 Rp. 5,309,000.00 Rp. 39,800.00 Rp. 39,800.00 Rp. 26,200.00 Rp. 26,200.00 Rp. 26,200.00
IV-5
Tabel 4.12 Sambungan Perhitungan Biaya Proyek Usulan Hari 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
Kode kegiatan O P P Q Q Q Q R R R R S+T S+T S+T U U U U V V V W W W X X X X Y Y
Biaya Jumlah 26,200.00 Rp. 26,200.00 83,400.00 Rp. 83,400.00 83,400.00 Rp. 83,400.00 1,770,000.00 Rp. 1,770,000.00 1,770,000.00 Rp. 1,770,000.00 1,770,000.00 Rp. 1,770,000.00 1,770,000.00 Rp. 1,770,000.00 46,000.00 Rp. 46,000.00 46,000.00 Rp. 46,000.00 46,000.00 Rp. 46,000.00 46,000.00 Rp. 46,000.00 621,940.00 + 79,000.00 Rp. 700,940.00 621,940.00 + 79,000.00 Rp. 700,940.00 621,940.00 + 79,000.00 Rp. 700,940.00 29,900.00 Rp. 29,900.00 29,900.00 Rp. 29,900.00 29,900.00 Rp. 29,900.00 29,900.00 Rp. 29,900.00 653,900.00 Rp. 653,900.00 653,900.00 Rp. 653,900.00 653,900.00 Rp. 653,900.00 538,900.00 Rp. 538,900.00 538,900.00 Rp. 538,900.00 538,900.00 Rp. 538,900.00 22,300.00 Rp. 22,300.00 22,300.00 Rp. 22,300.00 22,300.00 Rp. 22,300.00 22,300.00 Rp. 22,300.00 200,000.00 Rp. 200,000.00 200,000.00 Rp. 200,000.00 JUMLAH Rp. 57,416,900.00 PPN (10%) Rp. 5,741,690.00 TOTAL Rp. 63,158,590.00 (Sumber : Panitia Pembangunan Sekolah (P2S) 2010, Biaya Perencanaan Proyek)
Setelah dilakukan perhitungan biaya berdasarkan perencanaan usulan, maka didapat total biayanya setelah ditambah PPN 10% adalah sebesar Rp. 67,115,972.00. Maka selisih dari perhitungan biaya berdasarkan perencanaan dari kontraktor dengan perencanaan usulan adalah Rp. 67,115,972.00 – Rp. 63,158,590.00 = Rp. 3,957,382.00. Dari selisih harga tersebut berarti penghematan biaya berdasarkan perencanaan usulan adalah sebesar Rp. 3,957,382.00.
IV-6
3.
Rincian Penghematan Biaya Setelah diketahui hasil pengolahan dengan diagram AON (Activity On
Node) dari perencanaan kontraktor dengan usulan diketahui jumlah hari kerja berkurang sebanyak 3 hari. Dari hasil perencanaan menggunakan diagram AON tersebut, sangat mempengaruhi jumlah biaya proyek, yang mana biaya proyek berkurang sebanyak Rp. 3,957,382.00. Adapun biaya- biaya yang dihemat dalam waktu 3 hari tersebut dapat dilihat dalam tabel 4.13 dibawah ini : Tabel. 4.13 Rincian Penghematan Biaya NO 1 2 3
ITEM BIAYA BIAYA KONSUMSI BIAYA TRANSPORTASI BIAYA LAIN- LAIN TOTAL
JUMLAH (Per Orang) Rp. 39,356.00 Rp. 26,349.00
JUMLAH (Perhari) Rp. 629,709.00 Rp. 421,589.00 Rp. 267,829.00 Rp. 1,319,127.00
Jadi biaya yang dihemat adalah biaya konsumsi dari 16 orang pekerja adalah Rp. 629,709.00 : 16 = Rp. 39,356.00 dan biaya transportasi dari 16 orang pekerja adalah Rp. 421,589.00 : 16 = Rp. 26,349.00, yaitu dengan biaya perhari berjumlah Rp. 539,709.00 dan biaya lain- lain perhari berjumlah Rp. 267,829.00.
5.3
Perhitungan Biaya Proyek
Setelah dilakukan perhitungan biaya, maka didapat biaya proyek kontraktor sebesar Rp. 67,115,972.00. sedangkan pada perhitungan biaya proyek usulan adalah sebesar Rp. 63,158,590.00. Selisih dari perhitungan biaya proyek kontraktor dan biaya proyek usulan adalah sebesar Rp. 67,115,972.00 - Rp. 63,158,590.00 = Rp 3,957,382.00. Berarti biaya yang bisa dihemat adalah sebesar Rp 3,957,382.00.
KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan dan pengolahan data serta analisa, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Waktu- waktu pada lintasan kritis, yaitu rangkaian kegiatan dari sebuah proyek yang memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap proyek yang dikerjakan, apabila satu kegiatan dari proyek pada lintasan kritis itu tertunda dapat mengakibatkan kegiatan yang lain juga tertunda, kegiatan kritis tersebut adalah, pekerjaan pendahuluan, galian tanah, cerocok kayu bulat, cor lantai kerja, cor tiang tegak beton bertulang, rangka dinding / konsen kayu punak, pelasteran kawat, kap kuda- kuda kayu, atap seng, pekerjaan plafond, pekerjaan pintu dan jendela, pekerjaan, dan pekerjaan akhir. 2. Durasi kegiatan yang sebelumnya 63 hari kerja, setelah dilakukan pengolahan data dengan metode AON, maka durasi kegiatan bisa dipersingkat menjadi 60 hari kerja yang mana waktu yang bisa dihemat adalah 3 hari. 3. Biaya proyek sebelum menggunakan metode AON adalah sebesar Rp. 67,115,972.00, setelah menggunakan metode AON, maka biayanya menjadi Rp. 63,158,590.00, selisih yang didapat adalah Rp. 67,115,972.00 - Rp. 63,158,590.00 = Rp 3,957,382.00. Berarti penghematan yang didapat adalah sebesar Rp 3,957,382.00.
DAFTAR PUSTAKA Adestin, Berutu. “ Penerapan Manajemen Konstruksi”. Edisi 2, halaman 155. Andi Offset, Yogjakarta. 2005. Arif, “ Aplikasi SPSS 10.05 dalam Statistik dan Perancangan Percobaan” . CV. 4. ALFABETA, Bandung, 2003. Boediono, “ Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas” . PT. REMAJA ROSDAKARYA , Bandung, 2001. Dipohusodo, Istimawan. “ Manajemen Proyek dan Konstruksi”. 5. Kanisius. Yogyakarta. 1996. Ervianto, Wulfram. “ Manajemen Proyek Konstruksi”. 6. Andi Offset, Yogjakarta. 2005.
Jilid 2, halaman 56. Edisi Revisi, halaman 233.
Istijanto, “ Riset Sumber Daya Manusia” . PT. GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA, Jakarta, 2006. Juliatul, “ Analisa perencanaan waktu pada proyek pembangunan perumahan nangka garden residence oleh PT. TITIAN SAMUDERA SINGGASANA” . Laporan Kerja Praktek Jurusan Teknik Industri Universitas Islam Negeri Pekanbaru, 2009. Nurhayati, “ Pengelolaan Proyek”. Available : http://lib.itenas.ac.id/opac/ta/. (12 September 2009). Nugraha. “ Manajemen Proyek Konstruksi”. 7. Surabaya. 1986.
Jilid 2, halaman 85. Kartika Yudha.
Iqbal. M, “ Analisa Penjadwalan Proyek Pengaspalan Jalan Makadam Dengan Menggunakan Metode Aon (Activity On Node) Di Jalan Lestari Bukit Raya”. Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri Universitas Islam Negeri Pekanbaru. 2009.
Tubagus, Haedar. “ Prinsip-prinsip Network Planning” . Jilid 2, halaman 56. 8. Gramedia. Jakarta. 1997. Wiyanti, 9.
“ Manajemen Waktu
Penjadwalan Proyek Pembangunan
Available : http://lib.itenas.ac.id/opac/ta. (12 September 2009).
Gedung” .