Program Kerja Tim Tb 2019.docx

  • Uploaded by: GedeSantosa
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Program Kerja Tim Tb 2019.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,441
  • Pages: 9
BAB I PENDAHULUAN

Provinsi Bali pada tahun 2012 dengan angka prevalensi TB paru mencapai 50 per 100.000 penduduk (Dinkes Provinsi Bali, 2013). Berdasarkan laporan TB Dinkes Provinis Bali tahun 2014 suspek TB Multi Drug Resistance (TB-MDR) pada tahun 2014 yaitu103 orang dimana 50 orang (48.5%) merupakan kasus kambuh. Kota Denpasar memiliki proporsi suspek TB-MDR terbanyak diantara kabupaten atau kota di Provinsi Bali pada tahun 2014 yaitu mencapi 42.7% (44 kasus). Prevalensi TB paru di Kota Denpasar pada tahun 2014 sebesar 121.47 per 100.000 penduduk (Dinkes Kota Denpasar, 2014). Berdasarkan laporan TB Dinas kesehatan Kota Denpasar tahun 2013 dan 2014, dari semua kasus yang diobati didapatkan data pada tahun 2013 jumlah pasien TB BTA positif sebanyak 539 orang, penderita kasus kambuh 47 (8.7%) dan tahun 2014 jumlah BTA Positif sebanyak 490 orang, 38 diantaranya (7.7%) adalah pasien kambuh. Pelaksanaan DOTS di Rumah Sakit Bali Royal (BROS) mempunyai daya ungkit dalam penemuan kasus TB yang terdiri dari 5 strategi salah satunya adalah system pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan penilaian terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan.

BAB II LATAR BELAKANG

Untuk

menanggulangi

masalah

TB,

strategi

DOTS

harus

diekspresikan dan diakselerasi pada unit pelayanan kesehatan di BROS, dengan mengikut sertakan secara aktif semua komponen yang ada, memiliki hubungan erat terhadap keberhasilan penyelenggaraan strategi DOTS di BROS. Dengan ini Rumah Sakit Umum bali Royal menyususn Program Kerja Tim TB DOTS sebagai bentuk nyata komitment serta partisipasi dari

1

pihak management RSU Bali Royal dalam mensuskseskan pelaksanaan penanggulangan pasien TB dengan Strategi DOTS di RSU Bali Royal.

BAB III TUJUAN

A. Tujuan Umum Untuk meningkatkan mutu pelayanan pada pasien TB di Rumah Sakit Umum Bali Royal melalui penerapan strategi DOTS secara optimal dengan mengupayakan kesembuhan dan pemulihan pasien memulai prosedur dan tindakan yang dapat dipertanggungjawabkan serta memenuhi etika kedokteran.

B. Tujuan Khusus 1. Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian TB melalui promosi kesehatan 2. Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian TB MDR 3. Memutuskan rantai penularan dengan pengendalian faktor resiko 4. Memberikan kekebalan melalui pemberian imunisasi BCG 5. Mencegah terjadinya MDR TB

BAB IV KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A. Kegiatan pokok 1. Pelayanan Rumah sakit dalam melaksanakan penanggulangan tuberculosis melalui kegiatan yang meliputi: a. Promosi kesehatan b. Surveilans tuberculosis

2

c. Pengendalian faktor risiko tuberculosis d. Penemuan dan penanganan kasus tuberculosis e. Pemberian kekebalan atau Pemberian obat pencegahan

2. SDM Rumah sakit membentuk Tim TB dalam pelaksanaan pelayanan TB. Dimana tim terdiri dari dokter spesialis paru sebagai penasehat dan dari masing-masing unit pelayanan keperawatan. Anggota tim yang sudah terlatih diantaranya 1 orang dokter umum, 3 orang perawat dan 1 orang petugas laboratorium. Untuk menambah anggota tim agar terlatih, melakukan koordinasi secara rutin dengan dinas kesehatan dalam pelaksanaan pelatihan, diantaranya pengajuan pelatihan untuk tenaga farmasi dan tenaga di unit rawat inap.

3. Fasilitas Untuk menunjang pelayanan TB rumah sakit melengkapi ruangan untuk sentralisasi pelayanan pasien TB yaitu Poli TB DOTs, menjaga ruang tempat pengambilan sampel dahak agar tetap bersih dan sesuai standar. Kerjasama dengan dinas kesehatan kota denpasar dalam pemenuhan logistik pelayanan pasien TB.

4. Pengembangan Pelayanan Program pengembangan untuk menyiapkan ruang laboratorium untuk pemeriksaan dahak, menambah tenaga terlatih dengan pelatihanpelatihan. Melengkapi ruang perawatan untuk pasien TB di ruang rawat inap (ruang Isolasi) sesuai standar yang ditentukan.

5. Kegiatan Peningkatan Mutu a. Meningkatkan kompetensi petugas b. Melengkapi sarana dan prasarana c. Memantau pengobatan pasien

3

d. Melakukan tindak lanjut untuk pasien yang tidak teratur minum obat atau kasus lainnya

6. Kegiatan Keselamatan Pasien Memberikan edukasi tentang pencegahan pengendalian tuberkulosis bagi pasien dan keluarga termasuk PHBS, cara pencegahan, pengobatan teratur dan pemeriksaan berkala. Pencegahan bagi anak yang kontak dengan pasien TB dengan pemberian imunisasi BCG.

7. Kegiatan pencegahan dan Pengendalian Infeksi Melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi sesuai dengan panduan PPI TB. Menggunakan masker N95 bagi petugas dan masker bedah untuk pasien untuk mencegah penularan, edukasi kepada pasien tentang pencegahan dan penularan infeksi.

8. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Melakukan pelayanan pasien TB secara sentral dipoli TB dost khusus untuk pasien rawat jalan. Menempatkan pasien dengan TB BTA posisti diruang rawat inap isolasi sesuai standar. Menggunakan APD sesuai saat kontak dengan pasien TB

9. Manajement Resiko Kondisi ruangan yang masih bergabung dengan ruangan lainnya sanagat berisiko terhadap penularan baik kepada pasien maupu staf, sehingga program keselamatan pasien kerja dan pencegan infeksi harus dilakuakn untuk meminimalkan resiko kerja.

B. Rincian Kegiatan Kegiatan program DOTS di Rumah Sakit Umum Bali Royal adalah sebagai berikut: 1. Promosi kesehatan 2. Surveilans tuberculosis

4

3. Pengendalian faktor resiko tuberculosis 4. Penemuan dan penanganan kasus tuberculosis 5. Pemberian kekebalan 6. Pemberian obat pencegahan

BAB V CARA MELAKUKAN KEGIATAN

A. Promosi kesehatan 1. Edukasi/penyuluhan 2. Penyebaran liflet TB 3. Pembuatan spanduk-spanduk TB B. Surveilans tuberculosis Mencacat pasien TB, melakukan pemantauan pengobatan, melakukan analisa perkembangan pengobatan, melakukan pelaoran pasien TB C. Pengendalian faktor resiko tuberculosis 1. Menyiapkan ruangan pelayanan pasien TB 2. Menyiapkan ruang pengambilan sampel dahak 3. Menyiapkan ruang pemeriksaan laboratorium 4. Melakukan PPI TB D. Penemuan dan penanganan kasus tuberculosis 1. Menjaring suspek TB rawat jalan dan rawat inap 2. Menentukan tipe pasien TB 3. Menentukan jenis pengobatan TB 4. Melakukan pemantauan pengobatan TB 5. Melakukan pencatatan dan pelaporan TB 6. Melakukan evaluasi pengobatan TB E. Pemberian kekebalan 1. Melakukan program imunisasi BCG kepada bayi yang melahirkan di RS 2. Melakukan pencatatan dan pelaoran imunisasi kepada puskesmas F. Pemberian obat pencegahan

5

BAB VI SASARAN

1. Semua Tim TB DOTS secara aktif melaksanakan pelayanan TB dan melakukan promosi kesehatan kepada pasien tersangka TB 2. Tenaga yang ada di Tim TB DOTS terlatih 100% 3. Peningkatan penemuan kasus TB 4. Meningkatkan distribusi masker ke pasien yang berkunjung 5. Meningkatnya akses layanan OAT 6. Pemberian kekebalan kepada bayi dengan imunisasi BCG

Cara pencapaian sasaran dengan: 1. Peningkatan kualitas dari segala aspek mulai dari penemuan, diagnosis penderita, pengobatan, sampai pencatatan dan pelaporan. 2. Peningkatan cakupan penemuan dan pengobatan penderita TB melalui peningkatan KIE, pemeriksaan kontak serumah dengan penderita BTA positif.

BAB VII JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN N o

Tahun 2018 Kegiatan

1

1

Promosi kesehatan

2

Surveilans tuberculosis

3

Menyiapkan

sarana

dan

2

3

4

5

6

7

8

9

10 11

prasarana

pelayanan pasien TB 4

Menyiapkan

ruang

pemeriksaan

laboratorium 5

Melakukan PPI TB

6

Melakukan PPI TB

6

12

7

Penemuan dan penanganan kasus tuberculosis

8

Pemberian kekebalan

9

Pemberian obat pencegahan

BAB VIII EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN A. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan a. Evaluasi program dilaksanakan setiap satu tahun sesuai dengan jadwal yang telah disusun. b. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh Ketua Tim TB DOTS.

B. Pelaporan Kegiatan Pelaporan kegiatan dilakukan secara rutin setiap satu semester kepada direktur RS.

BAB IX PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI A. Pencatatan Pelaksanaan Kegiatan TB DOTS Dalam melaksanakan kegiatan TB DOTS menggunakan formulir pencatatan dari Dinas Kesehatan Kota Denpasar, sebagai berikut : a.

Kartu pengobatan pasien (TB 01)

b.

Kartu identitas pasien (TB 02)

c.

Register TB UPK (TB 03)

d.

Register Laboratorium (TB 04)

e.

Formulir permohonan laboratorim TB untuk pemeriksaan dahak(TB 05)

7

f.

Daftar tersangka pasien (TB 06)

g.

Formulir rujukan / pindahan pasien (TB 09)

h.

Formulir hasil akhir pengobatan dari pasien TB pindahan (TB 10)

B. Pelaporan Hasil Kegiatan Waktu

No

Jenis Laporan

1

Jumlah semua pasien rawat jalan tuberkolusis

Pelaporan

yang

6 bulan

ditangani

Sumber Data

Tujuan Laporan

Register Rawat Jalan Poli

Direktur RS

DOTS

dengan strategi DOTS diambil dari register rawat jalan pasien poli DOTS 2

Jumlah penemuan dan pengobatan

3 bulan

pasien TB

/6bulan

Register TB-03

Direktur RS, P2 ML TB DinkesKota Denpasar

3

Penjaringan suspek TB

3 bulan

Register TB-04

/6bulan

Direktur RS, P2 ML TB DinkesKota

4

Rujukan keluar pasien TB

3 bulan

Formulir Rujukan TB

/6bulan

Direktur RS, P2 ML TB DinkesKota Denpasar

5

Jumlah seluruh pasien rawat jalan

3 bulan

Register Rawat Jalan Poli

tuberkolusis yang ditangani di

/6bulan

DOTS

dan

3 bulan

Register TB-03

kesembuhan (akhir pengobatan)

/6bulan

Direktur RS

rumah sakit dalam waktu tiga bulan 6

Konversi (akhir

intensif)

P2 ML TB Dinkes-

pasien TB 7

Direktur RS,

Kota Denpasar

Triwulan Pencapaian Kegiatan

3 bulan

Kolaburasi TB-HIV

/6bulan

Register TB-03

Direktur RS, P2 ML TB DinkesKota Denpasar

8

C. Evaluasi Program Evaluasi dibuat dalam bentuk Laporan dengan periode satu semester(enam bulan) ke Direktur Utama RS dan periode 3 bulan ke Dinas Kesehatan melalui SITT.

BAB X PENUTUP

Pelayanan TB tidak terlepas dari kebijakan pemerintah tentang penanggulangan tuberculosis berupa upaya kesehatan yang mengutamakan aspek promotif, preventif, tanpa mengabaiakan aspek kuratif dan rehabilitatif. Kunci keberhasilan penanggulangan tuberculosis di rumah sakit adalah ketersediaan tenaga- tenaga kesehatan yang sesuai kompetensi, prasarana, sarana dan manajemen yang handal.

Denpasar, 9 Januari 2019 Mengetahui,

Sekretaris Tim TB Dots

Ketua Tim TB DOTS

(dr. Ni Ketut Srinadi)

(Ns. Ni Kadek Suci Lasmini, S.Kep)

Direktur RSU. Bali Royal

(dr. Dwi Ariawan, MARS)

9

Related Documents


More Documents from "Eli Priyatna"