PEMERINTAH KECAMATAN BANGKALA
DESA BONTOMANAI
Kantor : Jl. Makkaraeng Desa Bontomanai Kec. Bangkala Kab. Jeneponto kode Pos 92352
PROFIL DESA 2.1
Sejarah Desa Desa Bontomanai adalah salah satu Desa yang asal mula kelahirannya adalah hasil
pemekaran dari Desa Kalimporo (sebuah Desa yang terletak di sebelah Barat Desa Bontomanai). Desa yang asal mula bernama Mangngalero, namun diubah menjadi desa Bontomanai yang artinya “gunung yang menonjol”. Nama ini diambil karena desa ini memiliki gunung-gunung yang bermunculan sehingga dinamakan Bontomanai. Kepala desa yang menjabat pada saat itu adalah bapak Ali Majid, S.Sos. Masa khidmat 2005 - 2006 dan tidak lama kemudian diangkat menjadi lurah. Di karenakan adanya kekosongan jabatan maka bapak Abd. Rahman, S.Sos selaku ketua BPD (Badan Permusyawaratan Daerah) pada saat itu ditunjuk langsung sebagai Pelaksana Tugas oleh kabupaten, 2 tahun kemudian maka diadakanlah pemilihan secara langsung untuk memilih kepala desa yang baru dan pelaksana tugas pada saat itu adalah bapak Safaruddin, setelah pemilihan terjadi maka terpilihlah bapak Abd. Rahman sebagai kepala desa berikutnya. Luas wilayah Desa Bontomanai diperkirakan mencapai 1,65 Km2. Dengan wilayah pemerintahannya meliputi 8 Dusun yakni : 1. Dusun Bontomanai 2. Dusun Parangcameka 3. Dusun Aranaya 4. Dusun Sa’lalaria 5. Dusun Batumopang 6. Dusun Bontosalangka 7. Dusun Kalappoka 8. Dusun Bada-Bada Jumlah penduduk kurang lebih sekitar 2.700 Jiwa. Pada masa pemerintahan Bapak Abd. Rahman, S.Sos masa inilah kondisi masyarakat Desa Bontomanai masih sangat tertinggal, namun dengan ketertinggalan ini, semangat dan tradisi gotong royong masih sangat kental.
2.2
Peta dan Kondisi Desa
PEMERINTAH KECAMATAN BANGKALA
DESA BONTOMANAI
Kantor : Jl. Makkaraeng Desa Bontomanai Kec. Bangkala Kab. Jeneponto kode Pos 92352
2.2.1 Kondisi Geografis Desa Bontomanai adalah salah satu desa yang terletak di wilayah Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto dengan luas wilayah 1,65 km2 dengan batas-batas wilayah desa sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatas Desa Gunung Silanu
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Jene Tallasa
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kapita dan Marayoka
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kalimporo Jika dilihat dari letak geografisnya Desa Bontomanai termaksuk daerah daratan dengan
kemiringan tanah 0-5% dan 5-15% yang memiliki ketinggian antara 0-50 meter dari permukaan laut. Wilayah ini sangat cocok untuk daerah pertanian baik tanaman pangan maupun holtikultura. Adapun jarak Desa Bontomanai dari ibukota Kabupaten ± 31 km dengan jarak tempuh 45-60 menit dengan menggunakan angkutan umum, sedangkan jarak dari Kecamatan ± 5 km dengan jarak tempuh 20-25 menit dengan menggunakan kendaraan roda dua. Terkait dengan adminitrasi pemerintahan wilayah Desa Bontomanai terbagi dalam 8 (Delapan) wilayah dusun dan 16 (Enam Belas) RK, adapun dusun dan RK yang dimaksud sebagaimana tercantum dalam tabel 2.1 berikut ini : NO
Nama Dusun
Kepala Dusun
Jumlah RK
Nasir Sarro
2
Amiruddin, S.Pd
2
1
Bontomanai
2
Parangcameka
3
Aranaya
Mustafa
2
4
Sa’lalaria
Supriadi
2
5
Batumopang
Muh. Rusli
2
6
Bontosalangka
Tompo Lassa
2
7
Kalappoka
Mustari
2
8
Bada-Bada
Zainal, MS
2
8
16
JUMLAH Sumber Data : Sekretariat Desa Bontomanai Tahun 2019
Desa Bontomanai memiliki ikim yang sama dengan desa-desa lain yang ada di wilayah Kabupaten Jeneponto yakni iklim tropis dengan curah hujannya sangat rendah, memiliki kedua tipe musim yakni musim kemarau dan musim hujan. Tabel 2.2 Kalender Musim
PEMERINTAH KECAMATAN BANGKALA
DESA BONTOMANAI
Kantor : Jl. Makkaraeng Desa Bontomanai Kec. Bangkala Kab. Jeneponto kode Pos 92352
PANCAROBA
MASALAH KEGIATAN
MA
KEADAAN
R
KEMARAU
MUSIM HUJAN
APR
MEI
JUN
JUL
AGST
SEP
OKT
NOV
DES
JAN
FEB
-
-
-
-
-
**
***
-
-
-
-
-
dan
-
-
-
-
-
-
-
**
***
**
-
dan
-
**
***
***
*
*
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
**
***
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
**
***
_
-
_
-
-
-
-
-
-
**
***
****
-
-
-
-
-
-
-
**
***
-
-
-
-
-
-
-
-
-
*
**
***
-
-
-
-
-
**
***
**
-
-
-
-
-
**
***
****
-
-
-
-
-
-
**
***
****
***
-
-
-
Penbersihan lahan Tanam jagung padi Panen jagung padi
**** *
Tanam lombok dan kacang-
*** *
kacangan Panen lombok dan kacangkacangan Mengadakan pesta Kekurangan air bersih Kekurangan pangan Banyak penyakit
**** *
Warga keluar desa mencari kerja 2.2.2 Demografi
PEMERINTAH KECAMATAN BANGKALA
DESA BONTOMANAI
Kantor : Jl. Makkaraeng Desa Bontomanai Kec. Bangkala Kab. Jeneponto kode Pos 92352
A. Keadaan Sosial Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan Tahun 2019, tercatat jumlah penduduk Desa Bontomanai mencapai 2.772 jiwa dengan perbandingan laki-laki 1.383 jiwa dan perempuan sebanyak 1.389 jiwa. Jumlah ini cukup banyak dan merupakan aset yang dimiliki desa, jika potensi ini diberdayakan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2.3 jumlah jiwa menurut jenis kelamin setiap dusun di Desa Bontomanai Nama Dusun
Jumlah KK
Bontomanai
Jumlah jiwa
Total Jiwa
L
P
117
197
227
424
Parangcameka
131
242
232
474
Aranaya
65
130
127
257
Sa’lalaria
102
187
186
373
Batumopang
61
104
118
222
Bontosalangka
115
213
205
418
Kalappoka
59
79
87
166
Bada-Bada
72
231
207
438
JUMLAH
722
1383
1389
2772
Sumber : Hasil Sensus Penduduk Desa Bontomanai 2019 Berdasarkan jumlah jiwa penduduk maka akan terlihat pengelompokan umur mulai dari usia balita (0-5 tahun), usia wajib sekolah sampai pada usia non produktif. Usia produktif yaitu usia 15-45 tahun adalah usia yang sangat potensil untuk menunjang aktifitas pembangunan di desa yang akan dilakukan. Tetapi faktor usia tidak hanya berdiri sendiri tetapi harus ditunjang dengan kemampuan, kemauan dan skill yang dimiliki. Kesempatan dan peluang yang besar diberikan kepada mereka sehingga mereka memiliki tanggung jawab dan selalu berpartisipasi dalam membangun desa. Semangat kebersamaan dan kepedulian akan penbangunan menuju perubahan yang labih baik senantiasa menjadi acuan untuk berkarya. Di bawah ini terlihat tabel jumlah penduduk berdasarkan usia sebagai berikut :
Tabel 2.4 jumlah penduduk berdasarkan usia pada setiap dusun di Desa Bontomanai
PEMERINTAH KECAMATAN BANGKALA
DESA BONTOMANAI
Kantor : Jl. Makkaraeng Desa Bontomanai Kec. Bangkala Kab. Jeneponto kode Pos 92352
Umur
Nama Dusun
(Tahun) Bonto Para manai
ngca
TOTAL
Aran
Sa’lal
Batu
Bont
Kalap
Bada
aya
aria
mopa
osala
ppok
-
ng
ngka
a
Bada
meka
0-1
2
2
-
1
1
-
1
1
8
1-5
22
16
10
14
10
23
15
9
119
5-6
17
20
9
12
6
14
11
7
96
7-12
34
31
23
41
28
33
13
17
220
13-15
24
39
13
17
18
21
15
10
157
15-18
21
44
16
15
9
34
21
15
175
18-25
56
45
45
49
40
61
12
51
359
25-35
61
110
53
92
27
49
16
56
464
35-45
70
55
38
42
28
66
11
21
331
45-50
36
38
20
9
22
46
24
25
220
>50
74
74
30
81
33
56
27
51
426
417
474
257
373
222
403
166
263
2575
Jumlah
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa jumlah jiwa terbanyak yang dimiliki adalah usia produktif
yaitu usia 15-45 tahun hampir 50% dari jumlah keseluruhan penduduk desa
Bontomanai. Jika potensi ini betul-betul dimanfatkan dengan meningkatkan keteranpilan dan kapasitasnya maka kesejahteraan dan kemajuan masyarakat dan desa Bontomanai akan mudah tercapai. B. Sosial Budaya Penduduk Desa Bontomanai tidak terlaluh jauh berbeda dengan penduduk di desa lainnya, selain ulet dan juga rajin bekerja terutama pada sektor pertanian dan perkebunan sebagai sumber mata pencaharian. Begitupun rajin dan giatnya masyarakat lebih mementingkan pekerjaannya ketimbang menghadiri acara pertemuan/rapat di kantor desa atau kegiatankegiatan desa sehingga kelihatan bahwa partisipasi masyarakat sudah mulai berkurang dalam kegiatn pembangunan bahkan budaya gotong royong untuk kegiatan pembangunan desa sudah semakin menipis. Akan tetapi khusus pada kegiatan yang sifatnya kekeluargaan itu masih kental pada diri warga seperti acara pesta perkawinan, aqiqah, dll. C. Keadaan Ekonomi
PEMERINTAH KECAMATAN BANGKALA
DESA BONTOMANAI
Kantor : Jl. Makkaraeng Desa Bontomanai Kec. Bangkala Kab. Jeneponto kode Pos 92352
Masyarakat Desa Bontomanai adalah termasuk masyarakat yang memiliki jiwa dan semangat kerja tinggi. Hal ini dapat dilihat dari berbagai jenis pekerjaan dan aktifitas yang dilakukan setiap hari. Tetapi yang paling banyak dilakukan adalah pertanian sehingga untuk mengetahui potensi dominan yang dimiliki suatu desa dapat dilihat dari jumlah penduduk yang melakoni suatu aktifitas. Berbagai jenis pekerjaan dilakukan mulai dari buruh tani sampai pada PNS, mulai dari pekerjaan tidak menentu sampai pada pekerjaan tetap. Akan tetapi secara umum pekerjaan pokok masyarakat adalah petani kebun dan sawah. Berbagai jenis tanaman ditanam mulai dari tanaman jangka pendek sampai pada tanaman jangka panjang. Pekerjaan ini dilakukan baik perempuan maupun kaum laki-laki, anak-anak sampai pada orang dewasa sekalipun. Bagi anak-anak usia sekolah biasanya dilakukan pada saat pulang sekolah tetapi itu tidak menjadi keharusan tetapi hanya sekedar membantu orang tua atau keluarga. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2.5 Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis Pekerjaan di tiap Dusun di Desa Bontomanai Umur (Tahun)
Nama Dusun
TOTAL
Bo
Para
Aran
Sa’lal
Batu
Bont
Kalap
Bada
nto
ngca
aya
aria
mopa
osala
ppok
-
ma
meka
ng
ngka
a
Bada
nai
Petani
36
93
88
69
51
89
34
35
495
PNS
1
-
1
20
-
2
7
2
33
Honorer
1
-
-
1
-
2
4
4
12
Tkg Batu
-
-
-
-
-
-
-
1
1
Tkg Kayu
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tkg Jahit
-
1
-
-
-
-
-
-
1
Pensiunan
-
-
-
-
-
-
1
-
1
Wiraswasta
11
18
4
5
7
65
12
11
133
TNI
1
-
-
-
-
1
-
-
2
Pedagang
1
1
-
2
2
-
2
2
10
Buruh Tani
11
1
-
-
-
-
-
2
14
Dosen
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Sopir
1
8
1
8
1
1
2
5
27
Pengusaha
-
-
-
-
-
1
-
-
1
PEMERINTAH KECAMATAN BANGKALA
DESA BONTOMANAI
Kantor : Jl. Makkaraeng Desa Bontomanai Kec. Bangkala Kab. Jeneponto kode Pos 92352
Montir JUMLAH
-
-
-
-
-
-
-
-
-
63
122
6
105
61
161
62
62
642
Sumber hasil sensus penduduk Desa Bontomanai 2019 Berdasarkan hasil pekerjaan yanag dilakukan oleh masyarakat sepanjang hari dan sepanjang tahun akan sangat berpengaruh pula pada tingkat kehidupan sehari-hari, sehingga dengan jelas terlihat perbedaan dari setiap keluarga. Ini terbukti bahwa dari jumlah masyarakat melakukan aktifitas bertani cukup banyak dan mereka hidup dari apa yang telah mereka hasilkan melalui kegiatan dan usaha pertanian. Keadaan ini secara umum hampir sama dengan desa-desa lain yang ada di wilayah kabupaten jeneponto. 2.2.3 Sektor Pertanian Dari sekian banyak jenis tanaman yang budidayakan pada lahan pertanian yang paling banyak diminati oleh masyarakat adalah jenis tanaman jagung kuning yang luas arealnya mencapai 350 Ha dan padi seluas 112 Ha, selain itu masyarakat juga sering menanam jagung putih (ketan) untuk sekedar dimakan pada saat masih muda. Adapun untuk jenis tanaman cabai, kacang-kacangan dan sawi putih hanya biasanya ditanam pada lahan sawah, sedangkan untuk lahan kebun selain tanaman diatas juga ditanami tanaman jangka panjang seperti jambu mente dan mangga okulasi meskipun jumlahnya tidak banyak. Dari hasil budidaya tanaman jagung dan padi pada umumnya masyarakat menjadi sumber makanan pokok dan sebagian dijual ke pasar atau bahkan ada pedagang yang langsung ke kebun membeli kemudian menjual ke luar desa. A. Tanaman Pangan dan Holtikultura Jenis tanaman pangan utama yang budidayakan petani Desa Bontomanai adalah jagung, padi dan cabai, semantara jenis tanaman Holtikultura yang budidayakan petani adalah jenis kacang-kacangan, tomat dan jenis-jenis buah lainnya meskipun dalam jumlah yang tidak banyak, karena selain faktor lahan juga karena air untuk menyiram cukup terbatas, khususnya pada musim kemarau. B. Gambaran Sistem Budidaya Tanaman Pangan dan Holtikultura Kegiatan awal yang dilakukan oleh petani menjelang musim tanam pada umumnya adalah penyiapan lahan yang dimulai dengan pembersihan dari rumput-rumput kecil dan rumput tua yang belum sempat dibersihkan pada saat habis panen tahun sebelumnya. Untuk lahan kebun biasanya menggunakan dua cara pembersihan lahan, bagi petani yang memiliki
PEMERINTAH KECAMATAN BANGKALA
DESA BONTOMANAI
Kantor : Jl. Makkaraeng Desa Bontomanai Kec. Bangkala Kab. Jeneponto kode Pos 92352
modal yang memadai mereka menggunakan racun untuk membasmi rumput dengan memakai jenis racun seperti prima up dan supremo ataupun jenis racun lain yang berfungsi untuk pengolah lahan. Adapun untuk petani yang sedikit memiliki modal, biasanya mereka melakukan pembersihan lahan dengan cara membersihkan dan mengempulkan rumput kemudian mereka membakar, namun kebiasaan ini oleh sebagian petani kurang disadari bahwa hal ini bisa menyebabkan hilang dan berkurangnya kesuburan tanah akibat pembakaran rumput yang dilakukan. Selain itu penyiapan lahan juga biasanya menggunakan tenaga kuda bagi yang memiliki ternak kuda sedangkan yanag memiliki kemampuan finansial biasanya mereka membajak sawah dengan menggunakan handtraktor meskipun harus menyewa. C. Perawatan Tanaman Perawatan pertama dilakukan berusia 12 hari (2 minggu) dengan diberikan pupuk yaitu ZA, Urea, KCL, dan SP3, dengan perbandingan 3 Urea : 1 ZA : ½ KCL : ½ SP3, yang dicampur jadi satu. Pemberian pupuk ini sempurna bagi petani yang memiliki keuangan yang lebih tetapi yang tidak hanya menggunakan Urea dan ZA atau bahkan Urea atau ZA saja. Pemupukan ini dinamakan pemupukan dasar dengan tujuan agar tanaman tampak hijau subur dan batang tanaman besar. Memasuki usia 1 bulan, tanaman sudah menunjukkan tandatanda akan berbunga dan pada saat itulah dilakukan pemupukan kedua dengan tujuan agar buah tanaman besar. Kemudian perawatan selanjutnya ketika sudah berusia 25 hari dilakukan penyemprotan rumput yang menggunakan racun Gramoxon dengan pertimbangan petani bahwa racun jenis ini dianggap cukup bagus, karena sekalipun tanaman ada yang terkena percikan air semprotan tidak berpengaruh terhadap tanaman, sehingga petani lebih banyak menggunakan racun tersebut untuk pembersihan rumput disekitar tanaman. D. Pemanenan dan penanganan Pasca Panen Seperti biasanya ketika usia jagung kuning sudah mencapai 3 bulan (100 hari) maka dilakukan pemanenan. Biasanya hasil panen dikupas dan dibersihkan dikebun sehingga sampai dirumah sudah siap dros itupun jika musim kemarau. Tetapi jika musim hujan maka hasil tanaman jagung di angkut kerumah kemudian dijemur dan setelah kering baru di dros (dikeluarkan dari batangan) pengangkutan dari kebun biasanya menggunakan tenaga kuda atau handtraktor.
2.2.4 Sektor Peternakan
PEMERINTAH KECAMATAN BANGKALA
DESA BONTOMANAI
Kantor : Jl. Makkaraeng Desa Bontomanai Kec. Bangkala Kab. Jeneponto kode Pos 92352
Untuk sektor peternakan di wilayah Desa Bontomanai ini cukup pontensil untuk bisa dikembangkan, hanya saja untuk sektor peternakan ini sudah mulai kurang diminati oleh masyarakat dimana ternak dipelihara hanya ternak kecil dan sedang seperti ayam dan kambing, sedangkan untuk sapi sudah mulai berkurang. Untuk hewan kuda masih ada yang memelihara tetapi bukan untuk usaha melaikan tenaganya digunakan untuk menbajak lahan pertanian dan untuk ternak ayam, masyarakat hanya lebih senang memelihara ayam kampung yang hampir terdapat di setiap rumah tangga karena pemeliharaannya yang dianggap mudah dan jarang terkena penyakit. Pada umumnya masyarakat memilihara hewan ternaknya dengan membuat kandang disekitar rumah bahkan ada yang di kolam rumah sehingga jika dilihat dari segi kesehatan lingkungan sangat terganggu karena menimbulkan aroma dan bau tak sedap terutama pada musim hujan tiba. 2.2.5 Sektor Jasa A. Jasa Angkutan Sopir Angkutan, untuk pekerjaan ini ada 27 orang yang bekerja sebagai sopir. Dengan jenis kendaraan seperti mobil penumpang untuk digunakan oleh warga untuk mengangkut hasil-hasil bumi kepasar atau keluar daerah Adapun jenis kendaraan yang dimiliki oleh warga dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2.6 jumlah kepala keluarga yang memiliki jenis kendaraan tiap dusun di Desa Bontomanai Nama Dusun Kepemilik an Kendaraa n
Total
Bonto
Para
Aran
Sa’lal
Batu
Bont
Kalap
Bada
manai
ngca
aya
aria
mopa
osala
ppok
-
ng
ngka
a
Bada
meka
Mobil
9
9
2
5
5
5
8
7
50
Motor
68
96
51
65
48
44
44
38
454
Dokar
1
-
-
-
-
-
-
-
1
78
105
53
70
53
49
52
45
505
Sumber : Hasil Sensus Penduduk Desa Bontomanai 2019
Jasa Layanan Publik dan Usaha Jual Beli
PEMERINTAH KECAMATAN BANGKALA
DESA BONTOMANAI
Kantor : Jl. Makkaraeng Desa Bontomanai Kec. Bangkala Kab. Jeneponto kode Pos 92352
Dari hasil sensus pada tahun 2019 yang dilakukan, sebanyak 495 KK yang bekerja sebagai petani, PNS sebanyak 33 orang, Guru Honor 12 Orang, , perbengkelan/montir 1 orang, wiraswasta 133 orang dan TNI 2 orang. Sebagian berprofesi sebagai petani dan dari sektor usaha jual beli umumnya hanya menjual kebutuhan sehari-hari rumah tangga. Ada yang berjualan dibawah kolong ada pula yang membuat kios didepan rumah. 2.2.6 Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Berdasarkan hasil sensus penduduk Desa Bontomanai yang dilakukan pada tahun 2019, Desa Bontomanai termasuk salah satu kategori desa yang masih memiliki jumlah keluarga miskin, meskipun berdasarkan tingkat pendidikan sangat maju karena hampir 30% masyarakatnya berpendidikan sarjana dan sebagian besar lagi masih dalam proses belajar pada jenjang perguruang tinggi baik di makassar maupun di Jeneponto. Penentuan kategori ini berdasarkan da 13 aspek kesejahteraan yang ditentukan oleh masyarakat Desa Bontomanai sendiri yakni : Kepemilikan Rumah, Kepemilikan Kendaraan, Lahan, Ternak, Jamban, Pekerjaan, Kemampuan Menyekolahkan Anak, Membeli pakaian, Penerangan RT, Pola Makan, Sarana Air Bersih, Kemampuan Berobat dan Bahan Bakar yang dipakai memasak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tablel 2.7 Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Tingkat Kesejahteraan Setiap dusun Di Desa Bontomanai Nama Dusun
Kaya
Sedang
Miskin
Sangat Miskin
Total
Bontomanai
19
69
8
-
96
Parangcameka
15
18
74
23
130
Aranaya
12
30
16
-
58
Sa’lalaria
19
87
10
-
116
Batumopang
13
55
9
-
65
Bontosalangka
5
57
31
-
93
Kalappoka
13
11
32
1
57
Bada-Bada
15
43
11
-
69
111
370
191
24
684
Jumlah
Sumber : Hasil sensus penduduk Desa Bontomanai 2019 2.2.7 Tingkat Pendiddikan Masyarakat
PEMERINTAH KECAMATAN BANGKALA
DESA BONTOMANAI
Kantor : Jl. Makkaraeng Desa Bontomanai Kec. Bangkala Kab. Jeneponto kode Pos 92352
Mutu dan tingkat Pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat. Karena dengan pendidikan yang lebih maju maka akan dengan mudah pula masyarakat memanfaatkan teknologi demi meningkatkan kesejahteraan. Berdasarkan hasil sensus penduduk yang dilakukan, diketahui bahwa tingkat pendidikan di desa ini cukup baik dibandingkan dengan desa-desa yang ada di Kecamatan Bangkala. Hal ini dapat dilihat pada hasil sensus pada tabel di bawah ini. Tabel 2.8 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Setiap Dusun di Desa Bontomanai Nama Dusun Jenis Pendidikan
Total
Bontoma
Parang
Aranay
Sa’lalar
Batum
Bontos
Kalapp
Bada-
nai
camek
a
ia
opang
alangk
poka
Bada
a
a
Masih SD
30
37
-
27
21
9
6
127
257
Masih SLTP
54
5
37
1
-
-
2
54
153
Masih SLTA
37
-
-
-
-
-
22
37
96
T.T. SD
97
83
45
98
54
83
43
-
503
T.T. SMP
-
83
18
65
19
53
18
-
256
T.T. SMA
-
1
20
46
15
51
20
-
153
Buta Huruf
87
13
95
43
12
159
82
21
512
Belum Sekolah
77
5
29
92
77
44
2
13
339
D1
-
2
1
-
-
-
4
-
7
D2
1
-
-
-
-
-
1
1
3
D3
1
3
-
-
-
1
3
1
9
S1
14
-
-
1
-
4
6
12
37
S2
1
-
-
-
-
-
-
-
1
399
232
245
373
198
404
209
266
2325
Jumlah
Sumber : Hasil Sensus Penduduk Desa Bontomanai 2019 Fenomena pendidikan di Desa Bontomanai memang cukup maju, tetapi itu tidaklah merata pada semua kalangan karena hanya golongan menengah yang mengalami, sementara bagi kalangan bawah harus putus sekolah atau berhenti.
2.2.8 Kondisi Pemerintahan Desa Bontomanai
PEMERINTAH KECAMATAN BANGKALA
DESA BONTOMANAI
Kantor : Jl. Makkaraeng Desa Bontomanai Kec. Bangkala Kab. Jeneponto kode Pos 92352
A. Pembagian Wilayah Desa Secara Administrasi Desa Bontomanai terdiri dari 8 (delapan) Wilayah Dusun Yakni : Dusun Bontomanai Dusun Parangcameka Dusun Aranaya Dusun Sa’lalaria Dusun Batumopang Dusun Bontosalangka Dusun Kalappoka Dusun Bada-Bada 2.2.9 Struktur Organisasi Pemerintah Desa Struktur Pemerintah di Desa Bontomanai sama dengan desa lain yaitu di kepalai oleh seorang Kepala Desa, seorang Sekertaris Desa, 3 Orang Kepala Urusan (Kaur), 3 Orang Kepala Seksi (Kasi) dan 8 Orang Kepala Dusun yang menjalankan roda pemerintahan di Desa. Setiap hari aktifitas dikantor desa tetap berjalan karena ada jadwal berkantor yang telah dibuat dan disepakati. Untuk pelayanan administrasi masih lebih banyak dilakukan dirumah sekertaris desa, karena fasilitas pelayanan administrasi di kantor belum memadai. 2.3 1.
Kelembagaan Desa Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Secara struktural pengurus BPD Desa Bontomanai terdiri dari seorang ketua yang
berlatar belakang pendidikan SLTA dengan jumlah anggota 9 orang dengan tingkat pendidikan SLTP dan SLTA. Apa yang dilakukan selama ini adalah melakukan musyawarah dengan pemerintah desa dalam pembangunan desa, sebagai panitia dalam pemilihan kepala desa, namun BPD tersebut belum mampu melaksanakan tugas secara maksimal akibat keterbatasan prasarana penunjang dan belum tersediannya kantor yang permanen. 2.
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Pengurus Kelompok PKK di Desa Bontomanai terdiri dari satu ketua, satu sekertaris dan
satu bendahara. Kelompok ini memiliki tugas dan fungsi yang semuanya bertujuan mendorong dan meningkatkan keberdayaan dan kesejahteraan keluarga dan masyarakat. Sehubungan dengan tugas dan fungsinya tersebut pengurus kelompok ini seharusnya lebih intensif
PEMERINTAH KECAMATAN BANGKALA
DESA BONTOMANAI
Kantor : Jl. Makkaraeng Desa Bontomanai Kec. Bangkala Kab. Jeneponto kode Pos 92352
melakukan kegiatan di desa berupa penyuluhan kesehatan, penanaman tanaman obat di pekarangan namun pada kenyataannya belum sesuai yang diharapkan oleh masyarakat Desa. 3.
Remaja Masjid Remaja mesjid di Desa Bontomanai ini melakukan pembinaan TK-TPA di setiap mesjid di
8 Dusun, sebagai bentuk peningkatan pendidikan masyarakat yang diharapkan membawa dampak positif dalam kehidupan masyarakat. Antusias masyarakat dengan lembaga ini sangat tinggi seiring dengan pencanangan pemberantasan buta huruf Al-Qur’an. Lewat lembaga ini telah banyak manfaat dirasakan masyarakat dalam rangka mencapai kebahagiaan duniaakhirat. Namun demikian pihak pengelolah merasa masih kekurangan dalam hal buku iqra dan para pengurusnya hanya bekerja secara suka rela, sehingga pihak pemerintah dan Departemen agama perlu memperhatikan secara serius. 4.
Karang Taruna Berdiri pada tahun 2007 (desa persiapan) yang dirintis oleh Daswang Dkk. Ketua
pertama yaitu Muhammad Rudi, S.Pd, ketua kedua yaitu Adriadi (2018) dan ketua sekarang yaitu Musliadi, beranggotakan 23 orang. Lembaga ini merupakan wadah bagi generasi mudah untuk melakukan aktifitas kepemudaan, kegiatan olah raga dan ikut serta dalam pembangunan desa, namun lembaga ini belum mampu secara maksimal melaksanakan kegiatan-kegiatan akibat keterbatasan sarana dan prasarana. 5.
Kelompok Tani Terbetuk pada tahun 2007 dan diresmikan oleh Dinas Pertanian (dalam kondisi desa
persiapan). Terdapat 22 Kelompok tani yang beranggotakan 25-30 orang tiap kelompok. Kegiatan selama ini adalah masih dalam usaha pertanian, dimana kelompok tani menyiapkan kebutuhan bagi petani dan permodalan bagi usaha produktif lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan yang masih sangat kurang sehingga perlu penambahan modal sekaligus bekerjasama dengan pemerintah setempat untuk mengadakan penagihan bagi anggota yang meminjam dan belum mengembalikan kurangnya faktor kesadaran dikalangan anggota kelompok tani tersebut.
6.
Majelis Taklim
PEMERINTAH KECAMATAN BANGKALA
DESA BONTOMANAI
Kantor : Jl. Makkaraeng Desa Bontomanai Kec. Bangkala Kab. Jeneponto kode Pos 92352
Di Desa Bontomanai terdapat 1 Majelis Taklim yang dibentuk pada tahun 2017 dengan jumlah jamaah kurang lebih 35 orang yang terdiri dari kalangan ibu-ibu dan remaja mesjid dengan berbagai kegiatan keagamaan yang sering dilakukan seperti : Pengajian Rutin setiap bulan tanggal 25. 2.4
Dinamika Konflik Mencermati dinamika kehidupan masyarakat Desa Bontomanai sejak awal terbentuknya
pemerintahan desa baik era desa persiapan maupun di era desa defenitif, bahkan hingga saat ini kondisi masyarakat desa dan tatanan kehidupan cukup banyak mengalami perubahan, baik ditingkat birokrasi pemerintahan desa, lembaga-lembaga desa maupun pada tataran kehidupan bermasyarakat. Pada masa pemerintahan desa persiapan yang dikepalai oleh bapak Ali Majid, S.Sos (selama 2 tahun). Kemudian diangkat menjadi Lurah (ditempat lain). Kemudian bapak Abd Rahman, S.Sos yang pada saat itu menjabat ketua BPD di angkat menjadi pelaksana tugas sebagai kepala desa. Setelah akhir periode dilaksanakan pemilihan kepala desa dan pelaksana tugas saat itu bapak Saparuddin dan terpilih lagi bapak Abd Rahman, S.Sos menjadi kepala desa Bontomanai. 2.5
Potensi dan Masalah
2.5.1 Potensi A. Transportasi Secara garis besar kondisi jalan yang ada di wilayah Desa Bontomanai terbagi atas 3 jenis jalan yaitu jalan beraspal (Hotmix), jalan pengerasan dan jalan tanah. Dari 3 jenis jalan, maka kondisi beraspal yang paling panjang, itupun masih ada beberapa sudah rusak terutama yang sering digenangi air pada musim hujan tiba. B. Kesehatan Menurut masyarakat Desa Bontomanai bahwa penyakit yang sering diderita masyarakat desa adalah diare yang sering terjangkit pada saat musim pancaroba. Menurut pengamatan petugas kesehatan penyakit diare sering terjadi karena kebiasaan masyarakat yang mengkonsumsi air minum tanpa dimasak terlebih dahulu.
PEMERINTAH KECAMATAN BANGKALA
DESA BONTOMANAI
Kantor : Jl. Makkaraeng Desa Bontomanai Kec. Bangkala Kab. Jeneponto kode Pos 92352
C. Sumber Air Bersih Di Desa Bontomanai terdapat 3 sumber air bersih yang dimanfaatkan oleh warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih rumah tangga diantaranya sumur gali, sumur bor dan terdapat jaringan perpipaan. Secara umum kebutuhan masyarakat akan air bersih belumlah memadai terutama pada musim kemarau tiba karena hampir semua sumur gali menjadi kering, hanya terdapat beberapa buah sumur yang tidak mengalami kekeringan atau kehabisan air pada musim kemarau khususnya sumur gali yang terdapat di Dusun Bontomanai, Bada-bada, Kalappoka, Bontosalangka, Batumopang, Sa’lalaria, Aranaya dan Parangcameka. Tabel 2.9 Jumlah Rumah Tangga yang mengakses Sumber Air pada tiap dusun di Desa Bontomanai Nama Dusun
Sumber Air
Total
Bo
Para
Aran
Sa’lal
Batu
Bont
Kalap
Bada-
nt
ngca
aya
aria
mopa
osala
ppok
Bada
om
meka
ng
ngka
a
an ai Sumur Pakai Mesin Sumur Gali/ Timba Perpipaan Jumlah
-
-
-
-
-
16
-
-
16
1
88
24
4
17
44
7
9
194
32
55
38
99
43
40
53
54
414
33
143
62
103
60
100
60
63
624
Sumber : Hasil Sensus Desa Bontomanai 2019 D. Saluran Pembuangan Limbah dan Sampah Rumah Tangga Secara umum semua rumah tangga di Desa Bontomanai membuang limbah cair yang dihasilkan setiap hari dengan cara dibiarkan mengalir dibawah dapur rumah yang umumnya tidak memiliki penampungan khusus dan sebagian kecil ada yang sudah memiliki penampungan khusus. Sementara itu limbah padat seperti sampah rumah tangga umumnya setiap rumah tangga membuangnya disekitar pekarangan samping atau belakang rumah yang kemudian dibakar. E. Jamban Keluarga Banyak rumah tangga di Desa Bontomanai yang tidak memiliki jamban keluarga sehingga dalam membuang hajat mereka pergi ke kebun atau di sungai. Hal ini terjadi karena selain faktor kesadaran akan pentingnya hidup bersih dan sehat juga disebabkan oleh karena ketidakmampuan menyediakan sarana tersebut. Namun beberapa tahun belakangan dengan
PEMERINTAH KECAMATAN BANGKALA
DESA BONTOMANAI
Kantor : Jl. Makkaraeng Desa Bontomanai Kec. Bangkala Kab. Jeneponto kode Pos 92352
adanya anjuran dipemerintah Daerah yang dalam hal ini Dinas Kesehatan dalam bentuk Cemplung, maka hal itu mengurangi kebiasaan warga untuk buang hajat dikebun atau ditempattempat terbuka yang bisa menyebabkan dan menciptakan kondisi lingkungan yang kurang sehat. Untuk lebih jelasnya tentang jenis dan jumlah sarana jamban dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2.10 Jumlah Kepemilikan dan Jenis Jamban Keluarga Desa Bontomanai Tahun 2019 Kepemili Kan Jamban Keluarga Permanen Cemplung /Biasa Tidak Punya Jumlah
Nama Dusun
Total
Bon
Paran
Aran
Sa’lal
Batu
Bont
Kalap
Bada
tom
gcame
aya
aria
mopa
osala
ppok
-
anai
ka
ng
ngka
a
Bada
94
64
49
84
36
80
38
53
498
-
2
-
11
1
-
1
-
15
21
3
22
36
24
21
14
16
157
115
69
71
131
71
101
53
69
670
Sumber : Hasil Sensus Penduduk Desa Bontomanai 2019 F. Sarana Pendidikan Sekolah Dasar Untuk sekolah dasar di Desa Bontomanai terdapat 2 buah SD, 2 Buah Madrasah Ibtidaiyah (MI) dengan kondisi bangunan sebagian masih membutuhkan perhatian serius dari pihak Pemerintah, khususnya untuk bangunan kantor, toilet dan perpustakaan. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Sarana Pendidikan untuk tingkat SLTP tidak terdapat di Desa Bontomanai. Sekolah lanjutan Tingkat Atas Sarana Pendidikan untuk tingkat SLTA tidak terdapat di Desa Bontomanai. Perguruan Tinggi Untuk tingkat Perguruan Tinggi ini pada umumnya masyarakat melanjutkan pendidikan ke Kota Makassar atau di wilayah Kabupaten Jeneponto sendiri. Akan tetapi untuk bisa lanjut ke perguruan tinggi ini hanya sebagian masyarakat yang bisa, khususnya yang memiliki tingkat ekonomi yang masih rendah, belum bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang tersebut. Namun jika dibandingkan desa lain yang ada di kecamatan Bangkala,
PEMERINTAH KECAMATAN BANGKALA
DESA BONTOMANAI
Kantor : Jl. Makkaraeng Desa Bontomanai Kec. Bangkala Kab. Jeneponto kode Pos 92352
Desa Bontomanai termasuk salah satu Desa yang memiliki tingkat pendidikan yang cukup baik dimana jumlah sarjana dan Diplomanya cukup banyak. G. Kondisi Perumahan dan Pemukiman Keadaan Lingkungan Pemukiman Sebagian besar perumahan penduduk di Desa Bontomanai dibangun pada jalur jalan poros Desa dan sebagian lainnya dibangun dibelakang rumah warga, bahkan masih ada yang bangun rumah dikebun mereka. Bentuk bangunan pada umumnya rumah panggung meskipun ada beberapa yang memiliki rumah batu. Pada malam hari masyarakat Desa Bontomanai sebagian besar sudah menggunakan penerangan listrik, sebagian kecil mereka menggunakan pelita. Dan untuk lebih jelasnya mengenai jenis penerangan yang digunakan warga dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2.11 jumlah dan Jenis Penerangan rumah tangga di tiap dusun di Desa Bontomanai Nama Dusun Jenis Penerang an Rumah Tangga
Total
Bonto
Paran
Aran
Sa’la
Batu
Bont
Kala
Bada
manai
gcame
aya
laria
mop
osal
ppp
-
ang
angk
oka
Bada
ka
a Meteran Sendiri
87
76
44
89
33
85
48
31
493
Nyambun g/Numpa ng
30
42
16
13
27
19
12
16
175
Pelita
-
-
-
-
-
-
-
1
1
Tenaga Surya
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah
117
118
60
102
60
104
60
48
669
Perumahan Penduduk Secara umum rumah penduduk berbentuk panggung dengan ukuran bervariasi dan bahannya juga bermacam-macam tergantung kemampuan finansial dari pemilik rumah. Mulai dari gubuk sampai pada tembok plasteran. Untuk rumah panggung biasanya bagian bawah juga berfungsi sebagai usaha (Kios-Kios) dan kandang ternak. Bagi keluarga yang belum mampu membuat rumah karena keterbatasan finansial terutama bagi pengantin baru biasanya mereka menumpang pada rumah orang tua mereka, sehingga kadang satu rumah terdiri dari 2 kepala keluarga atau bahkan ada yang
PEMERINTAH KECAMATAN BANGKALA
DESA BONTOMANAI
Kantor : Jl. Makkaraeng Desa Bontomanai Kec. Bangkala Kab. Jeneponto kode Pos 92352
sampai 3 KK. Tetapi kondisi ini hanya sebagian saja yang melakukan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2.12 jenis dan bahan perumahan penduduk ditiap dusun di Desa Bontomanai tahun 2019 Jenis Rumah (atap, dinding ) Tiang, Lantai)
Nama Dusun
Jumlah
Bonto
Paran
Aran
Sa’lal
Batu
Bont
Kalap
Bada
manai
gcame
aya
aria
mopa
osala
ppok
-
ng
ngka
a
Bada
ka
Atap: Genteng /Seng Dindin g:Bayan g/Sappu lantai :Papan
115
84
55
82
68
57
29
72
562
Atap : Genteng /Seng Dindin g:Papan /Gamm acca Tiang: Jati Lantai : Bambu
26
4
3
16
8
6
24
72
159
98
32
3
36
54
18
24
33
298
71
30
5
17
8
9
21
26
187
17
12
9
9
8
6
7
24
92
Atap : Genteng /Seng
Dinding : Gamacc a Tiang: Jati Lantai : Bambu Atap : Genteng /Seng
Dinding :Tembo kLantai : Semen Keramik Atap :Alang2 Dindin : Gamacc aLantai : Bambu
PEMERINTAH KECAMATAN BANGKALA
DESA BONTOMANAI
Kantor : Jl. Makkaraeng Desa Bontomanai Kec. Bangkala Kab. Jeneponto kode Pos 92352
H. Sumber Daya Alam Pertanian Kegiatan bertani menjadi rutinitas warga dalam kehidupan masyarakat Desa Bontomanai namun hingga saat ini kegiatan tersebut belum mampu merubah secara keseluruhan tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu usaha dalam bidang pertanian ini perlu menjadi perhatian khusus bagi semua pihak agar bisa lebih baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan pertanian yang dilakukan oleh masyarakat Desa Bontomanai ada dua (2) jenis yaitu persawahan dan perkebunan. Selama ini hasil yang diperoleh pada tanaman persawahan hanya sekitar 2-3 ton/Ha/Panen tanaman padi pada lahan irigasi dan sungai sementara yang diharapkan oleh masyarakat adanya peningkatan hasil produksi menjadi 4-5 ton/Ha/Panen. Sementara untuk tanaman jagung kuning hasil yang didapat selama ini hanya berkisar pula antara 3-4 ton/Ha/Panen, hasil ini masih jauh dari harapan petani karena masih memungkinakan untuk meningkatkan menjadi 5 sampai 6 ton/Ha/Panen. Menurut beberapa keterangan warga bahwa memang hasil maksimal jika tidak ditunjang dengan keterampilan dan pengetahuan, ketersediaan air yang memadai, ketersediaan sarana dan prasarana pertanian berupa pupuk, racun, handtraktor dll. Air Untuk pertanian selain memanfaatkan sumber air sungai juga memanfaatkan sumur gali disekitar lahan. Sumber mata air cukup banyak hanya dengan menggali kedalaman 6-7 meter sudah mampu mendapatkan sumber air. Khusus untuk Dusun Dusun Bontomanai, Bada-bada, Kalappoka, Bonto Salangka, Batu Mopang, Sa’lalaria, Aranaya, dan Parangcameka terdapat sumber air yang pada musim kemarau mampu mengairi lahan pertanian di wilayah tersebut. Khusus untuk kebutuhan air bersih rumah tangga masyarakat menggunakan air yang bersumber pada sumur gali dan perpipaan. I. Sumber Daya Manusia Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk yang cukup banyak memungkingkan untuk memajukan desa melalui pemanfaatan tenaga usia produktif (15-45 Tahun), Jika mereka memiliki peningkatan ilmu dan pengetahuan yang memadai dengan mutu yang lebih berkualitas. Kesadaran akan perlunya
PEMERINTAH KECAMATAN BANGKALA
DESA BONTOMANAI
Kantor : Jl. Makkaraeng Desa Bontomanai Kec. Bangkala Kab. Jeneponto kode Pos 92352
pendidikan cukup tinggi dimana angka putus sekolah sudah semakin berkurang pada usia wajib sekolah 9 Tahun. Keterampilan Meubel dan Penjahitan Warga Desa Bontomanai ada yang memiliki keterampilan dasar pertukangan, penjahitan dan perbengkelan, hanya kondisinya masih cukup terbatas baik dari segi pengetahuan, peralatan dan permodalan, sehingga mereka belum mampu mengelola dan mengembangkan usaha secara maksimal. Akan tetapi jika mereka memiliki keterampilan yang meningkat dan peralatan yang memadai serta permodalan yang cukup akan mampu meningkatkan pendapatan sehingga dalam kebutuhan hidup sehari-hari dapat terpenuhi. Petugas Kesehatan Keberadaan 3 Orang petugas kesehatan yaitu : Perawat dan Bidan sangat membantu warga yang mengalami gangguan
kesehatan di 8 Dusun, namun untuk memaksimalkan
pelayanan tersebut dibuthkan ketersediaan obat-obatan dan perlengkapan peralatan medis yang lebih memadai. Kader Kesehatan Kader kesehatan ini adalah kader desa yang selama ini tergabung dalam lembaga PKK yang selalu aktif melakukan penyuluhan tentang berprilaku hidup sehat dengan memanfaatkan jamban keluarga, memelihara lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan sehingga tercipta lingkungan yang bersih, sehat dan asri, selain ini kader-kader kesehatan ini perlu dibekali pengetahuan tentang kesehatan sehingga mereka bisa membantu petugas yang bekerja didesa terutama pengetahuan tentang kesehatan sehingga mereka bisa membantu petugas yang bekerja di desa terutama pengetahuan tentang gizi bagi keluarga dan memfungsikan posyandu dengan baik. J. Sumber Daya Sosial dan Budaya Lembaga Desa Dalam menjalankan roda pemerintahan, Kepala Desa dibantu oleh beberapa orang aparat lainnya dan termasuk lembaga-lembaga yang ada di desa seperti BPD dan PKK. Hanya saja lembaga ini belum bekerja secara maksimal karena masih ada yang belum mengetahui peran dan fungsinya masing-masing. Selama ini mereka hanya ikut rapat jika mendapatkan undangan dari kepala Desa, tanpa pernah berupaya memahami tupoksinya masing-masing.
PEMERINTAH KECAMATAN BANGKALA
DESA BONTOMANAI
Kantor : Jl. Makkaraeng Desa Bontomanai Kec. Bangkala Kab. Jeneponto kode Pos 92352
Gotong Royong dan Keswadayaan Budaya gotong royong ini masih tetap lestari dan dipertahankan pada acara kekeluargaan seperti pesta perkawinan, sunatan dan lain-lain, tetapi untuk kegitan pembangunan desa sudah mulai berkurang, karena mereka sering beranggapan bahwa kalau kegiatan pembangunan itu sudah pasti ada dananya yang tersedia, sehingga tidak perlu bergotong royong. K. Sumber Daya Financial (Keuangan) Untuk permodalan atau sumber daya finansial ini, jika musim tanam tiba atau ada kebutuhan warga biasanya warga memanfaatkan modal lembaga koperasi yang ada di desa, sekalipun modal kedua lembaga keuangan ini masih sangat terbatas dan belum mampu memenuhi kebutuhan anggota dan masyarakat yang membutuhkan. 2.5.2 Masalah A. Transportasi Sarana jalan desa Untuk kondisi jalanan yang ada di desa Bontomanai ada beberapa jalanan Hotmix yang sudah mulai mengalami keruskaan dan mulai digenangi air pada musim hujan tiba, akibat banyaknya kendaraan (mobil truk) yang lalu lalang mengangkut batu gunung dan hasil-hasil bumi keluar desa. Jalan Dusun Untuk kondisi jalan dusun sebagian besar masih pengerasan, sehingga pada musim hujan tiba kondisinya becek dan sulit dilalui kendaraan. Jalan Setapak Terdapat beberapa jalan setapak yang masih dalam kondisi rusak, karena belum dilakukan pengerasan atau pemasangan paping blok seperti jalan setapak yang terdapat di Dusun Sa’lalaria dan Aranaya. B. Kesehatan Menurut pengamatan petugas kesehatan bahwa pada saat musim pancaroba masyarakat sering terjangkit penyakit diare karena kebiasaan masyarakat yang mengkonsumsi air minum tanpa dimasak terlebih dahulu.
PEMERINTAH KECAMATAN BANGKALA
DESA BONTOMANAI
Kantor : Jl. Makkaraeng Desa Bontomanai Kec. Bangkala Kab. Jeneponto kode Pos 92352
Sarana Pelayanan Kesehatan Didesa Bontomanai telah tersedia 1 unit puskesmas desa (PUSKESDES). Namun sarana ini dianggap belum bisa melayani kebutuhan masyarakat secara maksimal. Sementara tenaga medis yang terbatas karena hanya terdiri dari dua orang yaitu satu bidan dan satu mantri kadang-kadang kewalahan melayani pasien jika sewaktu-waktu banyak masyarakat yang menderita sakit dalam waktu yang bersamaan. Apalagi bidang yang bertugas tidak tinggal di desa sehingga sewaktu-waktu malam hari terjadi terjadi gangguan kesehatan maka warga hanya meminta bantuan pada petugas mantri desa yang tinggal di puskesdes tersebut. C. Sumber Air Bersih Di Desa Bontomanai terdapat 3 sumber air bersih yang dimanfaatkan oleh warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih rumah tangga diantaranya sumur gali, sumur bor 2 unit yang masih kekurangan jaringan pendistribusian air kerumah-rumah warga. Selain itu terdapat pula jaringan perpipaan yang secara umum jaringan perpipaannya sudah banyak yang mengalami kerusakan, sehingga membutuhkan perhatian untuk perbaikan. D. Jamban Keluarga Untuk sarana jamban keluarga di Desa Bontomanai masih ada beberapa Rumah Tangga yang belum memiliki jamban keluarga sehingga dalam membuang hajat, mereka pergi kekbun atau disungai. Hal ini terjadi karena selai faktor kesadaran akan pentinganya hidup bersih dan sehat juga disebabkan oleh karena ketidakmampuan menyediakan sarana tersebut. E. Sarana Pendidikan Sekolah Dasar Untuk sekolah dasar di Desa Bontomanai terdapat 2 buah SD, 2 Buah Madrasah Ibtidaiyah (MI) dengan kondisi bangunan sebagian masih membutuhkan perhatian serius dari pihak Pemerintah, khususnya untuk bangunan kantor, toilet dan perpustakaan. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Sarana Pendidikan untuk tingkat SLTP tidak terdapat di Desa Bontomanai. Sekolah lanjutan Tingkat Atas Sarana Pendidikan untuk tingkat SLTA tidak terdapat di Desa Bontomanai. Perguruan Tinggi
PEMERINTAH KECAMATAN BANGKALA
DESA BONTOMANAI
Kantor : Jl. Makkaraeng Desa Bontomanai Kec. Bangkala Kab. Jeneponto kode Pos 92352
Untuk tingkat Perguruan Tinggi ini pada umumnya masyarakat melanjutkan pendidikan ke Kota Makassar atau di wilayah Kabupaten Jeneponto sendiri. Akan tetapi untuk bisa lanjut ke perguruan tinggi ini hanya sebagian masyarakat yang bisa, khususnya yang memiliki tingkat ekonomi yang masih rendah, belum bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang tersebut. Namun jika dibandingkan desa lain yang ada di kecamatan Bangkala, Desa Bontomanai termasuk salah satu Desa yang memiliki tingkat pendidikan yang cukup baik dimana jumlah sarjana dan Diplomanya cukup banyak. F. Kondisi Perumahan dan Pemukiman Keadaan Lingkungan Pemukiman Sebagian besar perumahan penduduk di Desa Bontomanai dibangun pada jalur jalan poros Desa dan sebagian lainnya dibangun dibelakang rumah warga, bahkan masih ada yang bangun rumah dikebun mereka. Bentuk bangunan pada umumnya rumah panggung meskipun ada beberapa yang memiliki rumah batu. Pada malam hari masyarakat Desa Bontomanai sebagian besar sudah menggunakan penerangan listrik, sebagian kecil mereka menggunakan pelita. G. Kelembagaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Badan Permusyawaratan Desa Lembaga atau Badan Permusyawaratan Desa (BPD) tersebut belum mampu melaksanakan tugas secara maksimal akibat keterbatasan prasarana penunjang. Sehingga kedepan selain harus dilakukan pembenahan secara fisik juga peningkatan kapasitas anggota dalam rangka memaksimalkan kinerja dan fungsi-fungsinya di Desa. Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) PKK yang ada di Desa Bontomanai sudah sering melakukan berbagai kegiatan, hanya bendahara PKK ini mesih perlu untuk pelatihan manajemen keuangan dalam rangka pengelolaan keuangan yang lebih baik dan juga kader-kader yang ada di dusun masih membutuhkan pelatihan untuk peningkatan kapasitas. Karang Taruna Berdiri pada tahun 2007 (desa persiapan) yang dirintis oleh Daswang Dkk. Ketua pertama yaitu Muhammad Rudi, S.Pd, ketua kedua yaitu Adriadi (2018) dan ketua sekarang yaitu Musliadi, beranggotakan 23 orang. Lembaga ini merupakan wadah bagi generasi mudah untuk melakukan aktifitas kepemudaan, kegiatan olah raga dan ikut serta dalam pembangunan
PEMERINTAH KECAMATAN BANGKALA
DESA BONTOMANAI
Kantor : Jl. Makkaraeng Desa Bontomanai Kec. Bangkala Kab. Jeneponto kode Pos 92352
desa, namun lembaga ini belum mampu secara maksimal melaksanakan kegiatan-kegiatan akibat keterbatasan sarana dan prasarana. Kelompok Tani Terbetuk pada tahun 2007 dan diresmikan oleh Dinas Pertanian (dalam kondisi desa persiapan). Terdapat 22 Kelompok tani yang beranggotakan 25-30 orang tiap kelompok. Kegiatan selama ini adalah masih dalam usaha pertanian, dimana kelompok tani menyiapkan kebutuhan bagi petani dan permodalan bagi usaha produktif lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan yang masih sangat kurang sehingga perlu penambahan modal sekaligus bekerjasama dengan pemerintah setempat untuk mengadakan penagihan bagi anggota yang meminjam dan belum mengembalikan kurangnya faktor kesadaran dikalangan anggota kelompok tani tersebut. Majelis Taklim Di Desa Bontomanai terdapat 1 Majelis Taklim yang dibentuk pada tahun 2017 dengan jumlah jamaah kurang lebih 35 orang yang terdiri dari kalangan ibu-ibu dan remaja mesjid dengan berbagai kegiatan keagamaan yang sering dilakukan seperti : Pengajian Rutin setiap bulan tanggal 25. H. Sumber Daya Alam Pertanian Permasalahan yang dihadapi untuk pertanian ini secara umum adalah keterbatasan keterampilan dan pengetahuan petani dalam mengelola dan membudidayakan tanaman baik tanaman jangka panjang maupun tanaman semusim, selain itu ketersediaan sarana dan prasarana pertanian berupa pupuk, racun, handtraktor, handsprayer mesin pompa air menjadi salah satu faktor penyebab kurang berhasil usaha pertanian yang ada di desa Bontomanai. Pekarangan Hijau dan Asri Agar desa terlihat hijau maka perlu pemanfaatan pekarangan rumah untuk menanam tanaman seprti tanaman obat-obatan atau tanaman perkebunan dan kehutanan seperti mangga, jati putih dan mehoni disepanjang pinggir jalan desa dan jalan dusun. Permasalahannya adalah ketersediaan bibit yang mudah diakses oleh warga yang masih sangat terbatas.
Perkebunan dan Kehutanan Untuk sektor perkebunan beberapa permasalahan yang dihadapi adalah kekurangan bibit khususnya untuk bibit jambu mente, kelapa, mangga, okulasi, nangka dan sukun yang
PEMERINTAH KECAMATAN BANGKALA
DESA BONTOMANAI
Kantor : Jl. Makkaraeng Desa Bontomanai Kec. Bangkala Kab. Jeneponto kode Pos 92352
rencananya akan di kembangkan di Desa Bontomanai untuk enam tahun kedepan. Kemudian untuk kawasan hutan sudah banyak yang kondisinya sudah mulai kritis sehingga harus dilakukan reboisasi atau penghijauan kembali untuk pelestarian hutan. I. Sumber Daya Manusia Jumlah Penduduk Jumlah penduduk yang cukup banyak memungkinkan untuk memajukan desa melalui pemanfaatan tenaga usia produktif (15-45 tahun), jika mereka memiliki peningkatan ilmu dan pengetahuan yang memadai dengan mutu yang lebih berkualitas. Keterampilan Meubel dan Penjahitan Untuk usaha meubel, penjahitan dan perbengkelan ini kondisinya masih cukup terbatas baik dari segi pengetahuan, peralatan dan permodalan, sehingga mereka belum mampu mengelola dan mengembangkan usaha secara maksimal. Petugas Kesehatan Keberadaan 2 Orang petugas kesehatan yaitu mantri dan bidan sangat membantu warga yang mengalami gangguan kesehatan di 8 dusun, namun untuk memaksimalkan pelayanan tersebut masih sangat dibutuhkan ketersediaan obat-obatan dan perlengkapan peralatan dan tenaga medis yang lebih memadai. Kader Kesehatan Kader Kesehatan ini adalah kader desa yang selama ini tergabung dalam lembaga PKK yang masih sangat membutuhkan bimbingan dan pelatihan-pelatihan kader, khususnya ditingakt dusun, agar bisa membantu PKK dalam menjalankan program dan kegiatannya ditingkat dusun. J. Sumber Daya Fisik Jalan Untuk jalanan di Desa Bontomanai, Permasalahan yang dihadapi adalah masih banyaknya jalan dusun yang masih kondisi tanah atau masih dalam bentuk pengerasan, sehingga jalur transportasi masih belum terlalu lancar khususnya untuk jalur ke Sa’lalaria dan beberapa jalur kedusun-dusun. Saluran Irigasi Untuk memenuhi kebutuhan air pertanian secara maksimal. Maka saluran irigasi permanen sangatlah dibutuhkan oleh petani untuk mengaliri areal persawahan. Di Desa
PEMERINTAH KECAMATAN BANGKALA
DESA BONTOMANAI
Kantor : Jl. Makkaraeng Desa Bontomanai Kec. Bangkala Kab. Jeneponto kode Pos 92352
Bontomanai saluran irigasi masih sangat terbatas sehingga perlu penambahan secara permanen dibeberapa dusun. Bangunan Puskesdes Untuk puskesdes Bontomanai pada akhir tahun 2014 telah diadakan renovasi bangunan, sehingga untuk saat ini bangunan pustu sudah layak untuk digunakan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada warga desa. Namun ketersediaan obat-obatan masih menjadi kendala bagi petugas kesehatan dalam memberikan layanan yang maksimal, sehingga untuk memaksimalkan layanan masyarakat dibuthkan ketersediaan obat-obatan dan juga peralatan medis yang lebih memadai. K. Sarana Pertanian Ketersediaan alat ini dapat membantu peningkatan hasil pertanian sehingga perlu pengadaan bagi kelompok tani agar tidak lagi menggunakan tenaga kuda dalam mengolah lahan. Disamping itu waktu yang digunakan juga sangat singkat sehingga petani mampu melakukan penanaman tepat pada watunya sesuai anjuran pertanian. Selain itu penunjangan lain dalam peningkatan hasil pertanian warga anatara lain ketersediaan Handsparayer dan mesin pojamban bagi sempa air untuk mengantisipasi kekurangan air untuk pertanian pada musim kemarau. L. Sumber Daya Sosial dan Budaya Lembaga Desa Lembaga-lembaga yang ada di Desa seperti BPD dan PKK, sebagian besar belum bekerja secara maksimal karena masih ada yang belum mengetahui peran dan fungsinya masing-masing. Selama ini mereka hanya ikut rapat jika mendapat undangan dari kepala desa tanpa pernah berupaya memahami tupoksinya masing-masing. Gotong Royong dan Keswadayaan Budaya Gotong Royong ini sudah perlahan-lahan sudah mulai terkikis khususnya untuk kegiatan pembangunan desa, karena mereka sering beranggapan bahwa kalau kegiatan pembangunan itu sudah pasti ada dananya yang tersedia, sehingga tidak perlu bergotong royong.