[print] Mhh.docx

  • Uploaded by: Syaiful Rizal
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View [print] Mhh.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,530
  • Pages: 9
Laporan Praktikum Peralatan Industri Pertanian

Hari/Tanggal Dosen Golongan Asisten

: Jumat, 1 Maret 2019 : Ir Ade Iskandar, M.Si : P3 :

1. Hendra Hermawan 2. Afif Widiantoro 3. Endo P. Simbolon

(F34170003) (F34170024) (F34170085)

MATERIAL HANDLING

Disusun oleh: 1. Syaiful Rizal F34170084 2. Billy Sariel Hutama F34170089

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2019

PENDAHULUAN Latar Belakang Di dalam industri, terdapat berbagai macam bahan yang digunakan dan dihasilkan baik sebagai bahan baku maupun produknya. Bahan tersebut dapat berwujud gas, cairan, atau padatan. Dalam sebuah proses industry dimana bahan tersebut melewati berbagai tahapan, diperlukan penanganan dari satu pos kerja ke pos lainnya. Kadangkala bahan-bahan itu memerlukan pengangkutan penggunakan sebuah mekanisme dikarenakan berbagai factor seperti bahan yang digunakan merupakan bahan yang berbobot, kuantitasnya banyak, maupun memiliki sifat berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan peralatan untuk mengangkut serta mengkondisikan bahan-bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut maupun tingkat keselamatan kerja (Nudin 2015). Penentuan sistem penanganan bahan (material handling) melibatkan pemilihan peralatan material handling yang sesuai dan penugasan alat yang tepat untuk masing-masing operasi. Pemilihan peralatan merupakan fungsi penting dalam desain sistem material handling karena merupakan langkah penting untuk perencanaan fasilitas. Penanganan bahan yang tepat dapat mengurangi total cost dari system operasional dan meningkatkan persaingan produk melalui pengurangan total biaya proses (Karande dan Chakraborty 2013). Tujuan Praktikum ini bertujuan mempelajari karakteristik, prinsip kerja, dan komponen dari material handling serta aplikasinya dalam sebuah industri.

PEMBAHASAN Penanganan material adalah kegiatan yang menggunakan metode yang tepat untuk memberikan jumlah material yang tepat di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, dalam urutan serta posisi yang benar, dan dengan harga yang tepat. Sistem material handling dalam produksi bertanggung jawab mengangkut bahan bahan antar stasiun / pos kerja dengan hambatan minimum dan kemudian berintegrasi dengan semua stasiun / pos kerja dan bengkel dalam sebuah sistem manufaktur dengan berperan sebagai penghubung tanpa mengubah bentuk maupun melakukan proses terhadap benda.. Fungsi yang dilakukan oleh peralatan Material Handling dapat dibagi menjadi empat katagori utama yaitu transportation equipment, positioning equipment, unit formation equipment, and storage (Karande dan Chakraborty 2013). Penanganan bahan yang dilakukan saat ini bersifat manufacturing yaitu masyarakat atau produsen lebih memilih bahan tersebut yang bergerak dibandingkan dengan mesinnya. Hal tersebut, membuat dunia semakin berkembangnya teknologi yang diciptakan untuk mempermudah dalam memindahkan sesuatu. Kebutuhan perusahaan dalam penanganan material di gudang secara cepat, akurat, aman dan ekonomis dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi material handling yang lebih andal dan efisien (Nurmianto 1996). Fungsi Material Handling dapat terdiri dari satu kombinasi atau kombinasi dari empat fungsi utama tersebut. Peralatan dalam kategori transportasi hanya memindahkan material dari satu titik ke titik lainnya, yang meliputi konveyor, truk industri, crane, dan sebagainya. Peralatan positioning biasanya digunakan di stasiun kerja untuk membantu operasi permesinan. Robot, tabel indeks, meja putar, dan sebagainya adalah contoh dari jenis peralatan ini. Peralatan formation unit digunakan untuk memegang atau membawa bahan dalam bentuk unit muatan standar untuk transportasi dan penyimpanan. Umumnya termasuk tempat sampah, palet, selip, dan kontainer. Peralatan storage / penyimpanan digunakan untuk memegang atau menahan bahan selama periode waktu tertentu. Contoh umum yang melakukan fungsi ini adalahAS / RS, palet, dan rak (Karande dan Chakraborty 2013). Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus. Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran. Secara umum pompa dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu dynamic pump dan positive displacement pump. Dynamic pump atau pompa dinamik terbagi menjadi beberapa macam yaitu pompa sentrifugal, pompa aksial, dan pompa spesial-efek (specialeffect pump). Pompa-pompa ini beroperasi dengan menghasilkan kecepatan fluida tinggi dan mengkonversi kecepatan menjadi tekanan melalui perubahan penampang

aliran fluida. Jenis pompa ini biasanya juga memiliki efisiensi yang lebih rendah daripada tipe positive displacement pump, tetapi memiliki biaya yang lebih rendah untuk perawatannya. pompa positive displacement adalah pompa reciprocating dan rotary. Pompa positive displacement bekerja dengan cara memberikan gaya tertentu pada volume fluida tetap dari sisi inlet menuju titik outlet pompa. Kelebihan dari penggunaan pompa jenis ini adalah dapat menghasilkan power density (gaya per satuan berat) yang lebih besar. Dan juga memberikan perpindahan fluida yang tetap/stabil (Bahalle 2014). Selain itu ada juga pompa sentrifugal. Pompa sentrifugal adalah pompa yang paling banyak digunakan pada kilang minyak. Prinsip kerja dari pompa sentrifugal tersebut adalah mengubah energi kinetik dengan memanfaatkan gaya sentrifugal yang kemudian akan menghasilkan tekanan yang tinggi. Rotasi energi yang dihasilkan biasanya terfapat pada motor listrik atau mesin (Nikosai 2015). Crane adalah suatu alat pengangkat dan pemindah material yang bekerja dengan perinsip kerja tali, crane digunakan untuk angkat muatan secara vertikal dan gerak kearah horizontal bergerak secara bersama dan menurunkan muatan ke tempat yang telah ditentukan dengan mekanisme pergerakan crane secara dua derajat kebebasan (Uttam 2013). Crane stasioner yang dapat diputar atau crane putar yang diam ditempat umumnya merupakan crane yang tetap dengan tiang miring yang dapat berputar pada sumbu vertikal. Crane jenis ini yang sekarang sangat populer adalah tower crane. Di dalam proyek konstruksi bangunan bertingkat, tower crane sangat cocok dipakai untuk pelayanan bangunan bertingkat (high rise building). Crane yang bergerak pada rel umumnya terdiri dari crane kantilever dan monorel (baik yang berupa dapat diputar maupun tidak) yang bergerak lurus pada suatu jalur khusus sedangkan Crane tanpa lintasan terdiri atas crane tiang yang dipasang diatas kendaraan seperti truk, mobil, atau tractor. Crane crawler merupakan alat berat yang rodanya seperti roda tank dan memiliki kemampuan berputar 360° (Langen 2003). Crane crawler juga merupakan pesawat pengangkat material yang biasa digunakan pada lokasi proyek pembangunan dengan jangkauan yang tidak terlalu panjang. Truck crane merupakan crane yang terdapat langsung pada mobil sehingga dapat dengan mudah di bawa langsung pada lokasi kerja tanpa harus menggunakan kendaraan. Truck crane tersebut dapat ditemukan pada kilang minyak. Tower crane merupakan alat berat yang tidak dapat berpindah namun alat tersebut dapat bekerja pada ketinggian tertentu dan bergerak secara horizontal dan vertikal. Tower crane memiliki beberapa tipe berdasarkan cara berdirinya yaitu dapat berdiri bebas (free standing crane), crane di atas rel (rail mounted crane), crane yang ditambahkan pada bangunan (tied- in tower crane) dan crane panjat(climbing crane). Tipe-tipe crane tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Penggunaan tower crane dalam kehidupan sehari-hari banyak digunakan pada perusahaan atau industri-industri besar (Efendi et al 2010).Kapasitas yang dapat diangkut oleh tower crane terbatas sesuai dengan jenis materialnya. Berat material yang dapat diangkut diantaranya adalah untuk mesin roda crawler 75% dari kapasitas alatnya, untuk mesin beroda ban karet 855 dari kapasitas alatnya dan untuk mesin yang memiliki kaki 85% dari kapasitas alatnya. Hidroulic crane merupakan alat yang tidak bisa berpindah tempat tetapi alat tersebut menggunakan

pompa hidrolik untuk membantu dalam pengangkatan barang. Crane ini biasanya diletakkan pada suatu titik dan hanya dapat berputar 180°. Hidroulic crane biasanya digunakan pada pergudangan dan perbengkelan. Hoist crane adalah alat yang di pasang di langit-langit gudang. Alat tersebut bekerja di dalam ruangan. Biasanya terdapat pada industri-industri kerangka body kendaraan dan industri yang dikemas menggunakan kotak. Kapasitas yang dapat diangkat oleh alat tersebut tergantung jenis materialnya. Rata-rata kapasitas yang dimilikinya yaitu 7,5 ton (Rudenko 1996). Conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Conveyor banyak dipakai di industri untuk transportasi barang yang jumlahnya sangat banyak, berkelanjutan, dan umumnya berbentuk padat. Dalam kondisi tertentu, conveyor banyak dipakai karena mempunyai nilai ekonomis dibanding transportasi berat seperti truk dan mobil pengangkut. Conveyor dapat memobilisasi barang dalam jumlah banyak dan kontinyu dari satu tempat ke tempat lain. Perpindahan tempat tersebut harus mempunyai lokasi yang tetap agar sistem conveyor mempunyai nilai ekonomis (Umar 2012). Kelemahan sistem ini adalah tidak mempunyai fleksibilitas saat lokasi barang yang dimobilisasi tidak tetap dan jumlah barang yang masuk tidak kontinyu. Conveyor mempunyai berbagai jenis yang disesuaikan dengan karakteristik barang yang diangkut. Jenis-jenis conveyor tersebut antara lain Apron/Belt, Flight, Pivot, Overhead, Loadpropelling, Car, Bucket, Screw, Roller, Vibrating, Pneumatic, dan Hydraulic. Belt Conveyor pada dasarnya mernpakan peralatan yang cukup sederhana. Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat.Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan -bahan yang panas, sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas Sistem belt conveyor dapat mendistribusikan tebu dengan waktu yang relatif lebih cepat meskipun jarak yang di tempuh cukup jauh, Penggunaan belt conveyor dalam industry dapat digunakan untuk memindahkan proses packing, perpindahan menuju truk loading, industry tebu, industry semen, dan lainnya. Selain itu dari segi biaya, belt conveyor juga dapat meminimalkan pengeluaran biaya yang di perlukan (Mujayyin dan Rahmanuri 2018). Chain Conveyor adalah conveyor dimana rantainya tidak terputus. Dari jenis seluruh konveyor yang melakukan tarikan dari unit penggerak daripada beberapa hasil pembawa beban untuk transport. Conveyor rantai terutama cocok untuk sistem konveyor yang membutuhkan penutupan sempurna untuk menahan debu, seksi penyilangan kecil, kemampuan penahanan atau pengisian berlipat sedang, kombinasi horizontal dan garis edar vertikal, penanganan material pada temperatur tinggi tetapi membutuhkan keamanan yang diinginkan oleh pabrik. Pada banyak industri, pengunaan konveyor rantai telah berkurang selama 74 tahun yang lalu karena dipertimbangkan pada pemiliharaan tinggi yang tidak pantas (Smanto dan Alpha 2009).

Pneumatic Conveyor adalah conveyor yang digunakan untuk mcngangkul bahan yang ringan atau berbentuk bongkahan kecil adalah konvenyor aliran udara (pneumatic). Pada jenis konveyor ini bahan dalam bentuk suspensi diangkut oleh aliran udara. !ada konveyor ini banyak alat dipakai, antara lain sebuah pompa atau kipas angin untuk menghasilkan aliran udara, sebuah cyclone untuk memisahkan partikel-partikel besar, sebuah kotak penyaring (bag filter) untuk menyaring debu. Pada tipe yang sederhana, sebuah pompa cycloida akan menghasilkan kehampaan yang sedang dan sedotannya dihubungkan dengan system. Bahan -bahan akan terhisap naik melalui selang yang dapat dipindah pindahkan ujungnya.kemudian, aliran udara yang mengangkut bahan padat dalam bentuk suspensiakan menuju siklon dan selanjutnya menuju ke pompa. Karenanya, sebuah kotak penyaring ditempatkan diantara siklon dan pompa.jenis konveyor ini terutama digunakan untuk mengangkut bahan yang kebersihannya harus tetap terjaga baik (seperti bijibijian, bahan-bahan lumat seperti soda abu, dan lain-lain) supaya keadaannya tetap baik dan tidak mengandung zat-zat beracun seperti timbal dan arsen (Uttam 2013). Forklift adalah contoh dari pesawat angkat yang berfungsi untuk mengangkat dan memindahkan bahan dengan ketinggian yang berbeda yang tidak mampu di pindahkan oleh manusia. Kapasitas yang dapat diangkut oleh forklift adalah 7 ton. Perancangan yang baik juga harus diperhatikan untuk setiap alat pemindahan yang digunakan agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan pekerjaan (Jimmy 2014). Forklift memiliki suatu bagian yang berfungsi sebagai penyeimbang berat yang disebut dengan counter weight. Fungsi utama dari forklift tersebut adalah mengangkat dan menurunkan barang yang akan dipindahkan serta dapat menyusunnya dengan ketinggian tertentu di dalam gudang. Forklift biasa digunakan pada perindustrian dan penggudangan yang berfungsi sebagai alat transportasi seperti kapal peti kemas, truck peti kemas dan kereta api peti kemas. Pallet adalah salah satu bagian dari warehousing. Pallet merupakan tempat untuk meletakkan barang-barang dengan tujuan memudahkan penyimpanan, perhitungan, dan transportasi. Material utama dari sebuah pallet biasanya terbuat dari kayu atau plastik. Pallet didesain dengan berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan. Untuk lebih detail mengenai seluk beluk pallet, berikut ulasannya Pallet berbentuk kotak segi empat, bisa persegi atau persegi panjang. Normalnya, pallet terdiri dari 3 bagian utama, yaitu atas, kaki (stinger), dan bawah. Bagian atas biasanya terdiri dari potongan papan sesuai dengan ukuran lebar yang dikehendaki, yang disusun dari depan ke belakang, dengan ada rongga diantara papan-papan tersebut. Bagian kaki biasanya berjumlah 3 atau 4, dengan 2 kaki dibagian ujung kanan dan kiri, 1 atau 2 sisanya berada ditengah. Kaki bagian tengah ini biasanya selain berfungsi sebagai penyangga, juga berfungsi sebagai pengatur keseimbangan acuan forklift dalam membawa barang (Imam 2002). Jenis pallet bedasarkan drive directions, yaitu 2 ways dan 4 ways. Pallet jenis 2 ways hanya memungkinkan forklift untuk mengambil pallet dari 2 arah, depan dan belakang. Untuk pallet jenis 4 ways, forklift dapat membawa pallet dari 4 sisi, depan, belakang, kanan, dan kiri. Di era modern logistic, orang sudah mulai memilih untuk menyewa pallet. Apalagi dengan melihat kondisi ekonomi dunia sekarang yang terlihat gunjang-gunjing. Orang lebih memilih untuk menyewa pallet

yang dihitung per hari per unit, daripada harus membeli pallet baru yang harganya berubah mengikuti pasar. Sudah mulai banyak perusahaan menyediakan rental pallet. Hal ini memberikan keuntungan bagi perusahaan dari segi biaya. Perusahaan tidak perlu mengeluarkan investasi yang besar untuk membeli sebuah pallet. Belum lagi biaya operasional untuk repair dan maintainance (Imam 2002).

PENUTUP Simpulan Material Handling adalah seni dan ilmu yang meliputi penanganan (handling), pemindahan (moving), pengepakan (packaging), penyimpanan (storing), dan pengawasan (controlling) dari material dengan segala bentuknya. Agar proses produksi dapat berjalan dengan baik maka perencanaan kegiatan yang berhubungan dengan pemindahan bahan harus dilakukan dengan sebaikbaiknya. Pada dasamya tujuan diadakannya material handling adalah untuk menghilangkan pemborosan atau inefisiensi. Sehingga dapat juga disimpulkan bahwa tujuan material handling adalah untuk mengangkat, mernindahkan serta menempatkan material pada saat dibutuhkan, dan untuk melancarkan proses produksi agar barang-barang dapat diseiesaikan tepat pada waktunya, serta untuk menekan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Berbagai faktor perlu dipertimbangkan untuk memilih tipe-tipe peralatan penanganan bahan yang akan digunakan dan berapa banyak setiap tipe akan diperlukan. Faktor-faktor pertimbangan tersebut adalah sebagai berikut: Jalur pengangkutan , Sifat objek yang diangkut, Karakteristik-karakteristik bangunan, Keadaan ruang yang tersedia, Kapasitas peralatan penanganan yang diperlukan, dan Biaya setiap metode alternative. Saran Agar mudah dimengerti lebih baik setiap praktikum harus terdapat video penjelasan. Untuk pandangan dan pemahaman yang lebih efisien praktikan duduk ketika video diputar. Peralatan yang bersangkutan agar selalu tersedia dan didemonstrasikan setiap praktikum.

DAFTAR PUSTAKA Bahale AP, Deshmukh SS. 2014. Improving material handling efficiency in a ginning machine manufacturing company. International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology. 3(3): 1018010186. Efendi R, Barun A, Ubadillah. 2010. Perancangan overhead crane tipe single girder kapasitas 3 ton di bengkel teknik mesin FT UMJ. Jurnal Sintek vol 8(2) : 22-30. Imam. 2002. Studi Kelayakan Proyek Industri. Jakarta (ID): Erlangga. Jimmy. 2014. Perancangan sistem angkat forklift dengan kapasitas 7 ton. Jurnal POROS vol 12(1) : 87-94.

Karande P, Chakraborty S. 2013. Material handling equipment selection using weighted utility additive theory. Journal of Industrial Engineering. 1(2): 19. Langen I. 2003. Simulation of Dynamic Behaviour of a FPSO Crane. Stravanger : Stavanger University College. Mujayyin F, Rahmanuri H. 2018. Diagnosa kerusakan belt conveyor coal storage pabrik semen gresik menggunakan metode visual monitoring dan pemeriksaan geometris. Jurnal Teknik Mesin ITI. 2(2): 57 – 62. Nikosai P. 2015. Optimasi desain impeller pompa sentrifugal menggunakan pendekatan CFD. Jurnal Sains dan Seni ITS vol 4(2) : 34-39. Nudin AE. 2015. Desain Konveyor Untuk Pemindah Barang Menggunakan Solidworks [SKRIPSI]. Teknologi Industri. Universtas Gunadharma. Depok. Nurmianto E. 1996. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta (ID) : Guna Widya. Rudenko N. 1996. Mesin Pengangkat. Jakarta (ID) : Erlangga. Smanto R, Alpha. 2009. Alat Industri Pengalengan dan Penyimpanannya. Bekasi (ID): Natanagara Umar. 2012. Penggunaan conveyor sederhana dalam efisiensi tenaga kerja dalam usaha tani kedelai di lahan sulfat masam bergambut. Jurnal Teknologi Pertanian. Uttam D. 2013. Material handling in textile industries. International Journal of Advanced Research in Engineering and Applied Sciences. 2(6): 52-66.

LAMPIRAN

Related Documents

Print
October 2019 73
Print
June 2020 42
Print
November 2019 58
Print
October 2019 70
Print
August 2019 76
Print
November 2019 54

More Documents from ""