Prinsip Pengukuran.docx

  • Uploaded by: Martaria Peranginangin
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Prinsip Pengukuran.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,677
  • Pages: 49
Histograms/ Scattergrams

Technology

Channels

Prinsip Pengukuran RBC/PLT

HGB

WNR

WDF

WPC

RET/ PLT-O

Sheath Flow DC Detection Method

SLSHemoglobin Method

Hemoglobin

Flow Cytometry method

Flow Cytometry method

Flow Cytometry method

Flow Cytometry method

PLT-F

Flow Cytometry method

Sheath Flow DC (Direct Current) Detection RBC dan PLT dianalisis menggunakan sistem hydrodinamic focusing. Hal ini mengeliminasi kemungkinan error akibat resirkulasi dan perubahan tekanan, seperti yang mungkin dapat terjadi pada metoda tradisional. Fitur ini meningkatkan akurasi penghitungan RBC/PLT.

SLS-Hemoglobin

1 Reaksi hemolisis antara SLS dan membran RBC

2

3

4

Fluorescence Flow Cytometry Flow cytometry menggunakan laser semikonduktor untuk menghitung dan mengklasifikasikan sel dengan menembakkan cahaya dengan panjang gelombang 633 nm ke sel yang melalui flow cell, menghasilkan informasi : forward scattered light (FSC), side scattered light (SSC) dan side fluorescent light (SFL).

Fluorescence Flow Cytometry Forward scattered lights (FSC) merefleksikan ukuran sel Side scatter lights (SSC) merefleksikan kompleksitas sel Fluorescent light (SFL) merefleksikan jumlah kandungan asam nukleat dan organel sel

Fluorescence Flow Cytometry Ketiga sinyal digunakan untuk diferesiansi dan penghitungan sel darah putih, NRBC, retikulosit, dan PLT-F, serta mendeteksi sel abnormal dan sel immature dengan bantuan teknologi digital dan algoritma alat.

Materi Konsep Produk Spesifikasi Reagents Quality Control Pre-analitik & Analisa Sampel Prinsip Pengukuran Channel Pengukuran Flagging & Troubleshooting

Channel Pengukuran XN XE series

RBC/ PLT/ HGB

XN series

RBC/ PLT/ HGB

WBC/

DIFF

IMI

Baru !

Baru !

WNR (WBC/BASO/NRBC)

WDF (DIFF)

WPC

Channel dan reagen baru

Reagen pelisis baru

NRBC

BASO

Baru !

Channel dan reagen baru

RET/ PLT-O

Baru !

RET/ PLT-O

PLT-F

Pewarna baru

Channel RBC/ PLT

Channel RBC/PLT Parameter Reportable RBC HCT MCV RDW-SD RDW-CV PLT-I PDW MPV PCT P-LCR

Parameter Research Micro R Macro R

Channel HGB Parameter Reportable HGB

Channel RBC/PLT

+ Channel HGB

=

Parameter Reportable MCH MCHC

WNR

WNR channel

FSC

WBC, NRBC dan Basophils - Reagen baru - Koreksi otomatik untuk WBC jika terdapat NRBC - Kelebihan: Akurasi baik untuk deteksi NRBC Mengurangi interferensi

Basophils NRBC WBC SFL

Interference: RBC lyse resistance

XE

XN

Interference lipids

XE

XN

WNR channel

WBC, NRBC dan BASOPHILS XE (XT)-Series

XN-Series WNR

WBC/ BASO

BASO

WBC (NRBC) NRBC

NRBC

NRBC WBC

Temukan perbedaannya!

BASO

WNR channel

WBC, NRBC dan BASOPHILS XE (XT)-Series

Ghost pada area RBC lyse resistance overlapping dengan area WBC

Hitung jumlah NRBC tidak reliabel karena pembagian kluster abnormal

XN-Series

Peningkatan akurasi WBC dan NRBC dan pengurangan interferensi RBC lyse resistance dan lipids

WNR channel

WBC, NRBC dan BASOPHILS Lysercell WNR  Melisis RBCs & PLTs Nukleus NRBC tidak dilisis 

Memporforasi membran WBC secara simultan menyebabkan perubahan struktur eksternal dan internal WBC, bergantung pada tipe WBC Membrane basophil resisten terhadap pelisis

Fluorocell WNR  Mewarnai asam nukleat dan organel sitoplasma pada WBC dan NRBC (jika ada)

WNR channel

WBC, NRBC AND BASOPHILS

Basophils hanya sedikit dipengaruhi oleh penetrasi Lysercell WNR dibanding WBC lain



Kandungan asam nukleat WBC lebih tinggi dibanding NRBC

Nucleated Red Blood Cell NRBC XN technology • • • • • • • •

Pengukuran langsung Fluorescence Flow Cytometry Diukur di channel WNR Parameter standard jika run CBC Linearitas 0.0-600.0 per 100 WBCs Hasil WBC yang dilaporkan sudah terkoreksi 16 parameters termasuk NRBC Reagent o Lysercell WNR (Pelisis) o Flurocell WNR (Pewarna)

WDF

WBC DIFFERENTIAL

WDF

Fluorescence intensity

XN-Series, WDF



Monocyte Lymphocyte



Neutrophil Eosinophil

• XT/XE-Series, DIFF

Improvement on -Specific reagent -Analysis software

Monocyte Lymphocyte Neutrophil Eosinophil

SSC

1. Peningkatan separasi antara Mono / Lymph sehingga penghitungan Diff lebih akurat. 2. Sensitifitas dan penghitungan flagging sangat baik 3. Sensitif mendeteksi sel abnormal

WDF

WBC DIFFERENTIAL Limfosit

Monosit

Neutrofil

Eosinofil

XN WDF

XE DIFF

Kompleksitas internal (SSC); XN WDF > XE DIFF

Bar=1μm

WDF

WBC DIFFERENTIAL

Lysercell WDF  

Melisis RBCs & PLTs Memporforasi membran WBC, menyebabkan perubahan struktur eksternal dan internal, bergantung tipe WBC

Fluorocell WDF • Mewarnai asam nukleat dan organel sitoplasma WBC

WBC DIFFERENTIAL

WDF

• • • •

Different WBC types are separated & identified based on their differences in Complexity of internal structure and nucleic acid content

Immature Granulocytes, IG XN technology • • • • • •

Pengukuran langsung Fluorescence Flow Cytometry Dihitung di channel WDF Standard pada tiap XN-Diff FDA approved pelaporan 6-diff Reagent: o Lysercell WDF o Flurocell WDF

LOW WBC MODE •

Special “Low WBC (LW) mode”: Whole Blood mode

XN

Low WBC mode

Dilution ratio (times)

61.1

61.1

Analysis volume (μL)

58.2

174.6

9,530

28,600

Actual count number* WBC * If WBC is 10,000/μL

– Peningkatan volume penghitungan (3 x) pada LW mode dibandingkan WB mode – Untuk akurasi tinggi pada penghitungan dan diff pada sampel leukositopenia • Pada XE (XT)-Series, diff tidak keluar jikaWBC<100/µL (<0.1 x 109/L) • In XN, tidak terbatas

– WBC# untuk refleks“ Low WBC mode” dapat di-customize

LOW WBC MODE XN:WB mode

XN : Low WBC mode

WDF channel

WDF channel

SFL

SFL

Mono Lymph

Neut Eo

SSC

WBC≦100/μL Diff tidak keluar

SSC

Semakin banyak WBC dihitung, semakin banyak sel diplot ke scattergram, diff menjadi lebih akurat sekalipun pada sampel leukopenia 26

WPC

White Precursor Cell

SFL

WPC

?atypical lymph ?abnormal lymph

Lymph Lymph

Mono Mono Granulocytes Granulocytes

?Blast

Flagging areas

Flagging areas SSC

?Blast

?abnormal lymph

WPC

White Precursor Cell

Gran Mono

Gran

Lymph Mono

Lymph

Lymph

Dengan analisis WPC dibantu dengan algoritma alat, adanya sel abnormal dapat

, seperti Blast?, Abnormal lymph?

dideteksi dengan flag yang spesifik

a normal ly

WPC

White Precursor Cell

Flagging Leukosit secara Spesifik  Memberi petunjuk untuk gangguan neoplastic lymphatic (Abnormal limfosit) atau gangguan neoplastic myeloid (Blast) contojh : Flag Blasts/Abn lymph? (tanpa WPC) Flag Blasts or abnormal lymph (dengan WPC)  Tahap berikut dari flagging setelah skrining DIFF (untuk mereduksi kemungkinan kejadian false positive)

1. Abn Lymph? Seperti pada kasus CLL, Plasmocytoma, multiple myeloma

Blast/abn lymph?

2. Blast? Seperti pada kasus ALL, AML

Lakukan refleks CBC+DIFF+WPC Flagging areas

Skrining awal sensitif

Skrining tahap berikut - spesifik

3. Atypical Lymph? Seperti pada kasus infeksi 4. Negatif

WPC

White Precursor Cell

Lysercell WPC

 Melisis RBCs & PLTS  Memporforasi membran WBC secara simultan

Fluorocell WPC  Mewarnai asam nukleat dan organel sitoplasma WBCs

WPC

White Precursor Cell

Sel Blast dan Abnormal Limfosit memiliki karakteristik beragam berdasarkan gangguan dan kondisi pasien Keduanya berbeda dari WBC normal berdasarkan morfologi dan reaktivitas dengan reagen karena adanya abnormalitas pada komposisi lipid pada membran sel Keduanya dibedakan dari WBC normal berdasarkan perbedaan scattered light dan intensitas fluoresensi yang dihasilkan Sel Abnormal limfosit menghasilkan sinyal fluoresensi yang lebih kuat dibandingkan Blast

WPC

White Precursor Cell

XN technology • • • • •

Penghitungan langsung Fluorescence Flow Cytometry Available hanya pada XN-20 Peningkatan spesifitas Reagents: o Lysercell WPC o Flurocell WPC

PLT-F

RET

PLT-F

PLT and PLT-F XN-Series

FSC

XE (XT) -Series

RET/ PLT-O

RET/ PLT-O PLT-O

PLT-F IPF

PLT-F Lower PLT size

SFL

PLT and PLT-F

• Channel yang berbeda untuk PLT# (DC atau RET channel) dan IPF (PLT-F channel) • Volume yang dihitung lebih banyak (5x) – penghitungan lebih lama, volume sampel yang diaspirasi sama • Reagen baru– specific mewarnai PLT • Reflex testing saat PLT-i tidak reliable • Dapat dikomparasi dengan metoda referensi CD41/61 dengan akurasi yang baik, termasuk pada kasus trombositopenia • Keuntungan: – – –

Meningkatkan akurasi PLT pada kasus trombositopenia Meningkatkan akurasi IPF Meminimalisasi interferensi

FSC

PLT-F

IPF

SFL

ß-Thal / Sickle cell Anaemia

XE

XN

AML: Pseudo-platelets

XE

XN

PLT-F

PLT and PLT-F

Volume penghitungan lebih banyak (5x) – penghitungan lebih banyak, volume yang diaspirasi sama XN

PLT-O

PLT-F

PLT-I

Dilution ratio (times)

203.8

203.8

498.2

Analysis volume (μL)

3.3

18.21

9.3

3,220

17,860

3,730

Actual count number* PLT * If PLT is 200 x 10^3/uL

PLT-F

PLT and PLT-F

CELLPACK DFL  Sedikit memporforasi membran sel untuk membantu penetrasi reagen pewarna Fluorocell PLT  Spesial untuk PLTs mewarnai dengan kuat, baik di dalam dan di luar PLT, sedangkan RBC mikrositik dan fragmen terwarnai sedikit pada membran saja

PLT-F

PLT and PLT-F

PLT-I default dan dilaporkan jika reliable Channel PLT-F or RET : Ganti ke PLT optikal Tidak. Ada Channel lain?

Tidak ada Channel PLT-F atau RET :

Apakah PLT-I reliabel?

Laporkan PLT-I

YA

Laporkan PLT-I

PLT-F

PLT and PLT-F HANYA SATU PLT OPTIKAL YANG DILAPORKAN



Jika PLT-I unreliable:  PLT-F dari channel PLT-F channel dilaporkan jika available dan di-order  PLT-O dari channel RET dilaporkan jika di-order dan jika channel PLT-F TIDAK available

 Nilai PLT tidak pernah dilaporkan ketiganya (PLT-I, PLT-O, dan PLT-F) TIDAK, Tetapi channel RET available

Order analisis dan laporkan PLT# dari channel RET

Apakah PLT-F available?

YA

Order analisis dan laporkan PLT# dari channel PLT-F

• Mewarnai RNA retikulosit • Reagen yang sama pada reagen XClass • PLT-O dilaporkan jika tidak ada PLT-F • Membantu prognosis awal dan mengoptimasi monitoring terapi

FSC

RETICULOCYTE (RET)

SFL

RETICULOCYTE (RET)

Reticulocytes dipisahkan dari RBC matang berdasarkan perbedaan materi RNA dan dipisahkan dari WBC berdasarkan materi DNA/RNA

Sebagai tambahan, RNA pada PLT diwarnai oleh Fluorocell RET; memberi informasi PLT-O

RETICULOCYTE (RET) CELLPACK DFL  Sedikit memporforasi membran sel untuk memfasilitasi penetrasi pewarna Fluorocell RET  Secara spesifik mewarnai asam nukleat (RNA & DNA) yang terkandung di WBCs, NRBCs & reticulocytes

RBC/PLT Channel Reportable Parameters RBC HCT MCV RDW-SD RDW-CV PLT-I PDW MPV PCT P-LCR

Research Parameters Micro R Macro R

BODY FLUID

TC-BF

BODY FLUID

WBC-BF

XN-BF

I._, l:IL r1,·. = .,..·1:1(-'· =•- ... M l'\ = 1 .Y-P.F + v o-;F "A \ l'-. UI· 1 _() 'I·

We Belleve the Posslbllltles.

Mode Body Fluid



Same as in XE-5000 and XT-4000i:

– WDF channel is used only – RBC from impedance (DC and HDF) •

SFL

Body Fluid mode

Improved Leukocyte perfomance:

– Extended count volume (3x) = 3.5 x the volume of the Fuchs-Rosenthal counting chamber – Improved accuracy for WBC – Improved flagging – New research parameters: Lymph, Mono and Neutrophils New research parameters –

(BF-EO, -LY, -MONO, -NEUT, HF-BF)

SSC

Mode Body Fluid

Mode WB XN

Mode BF XN

XE-5000 88μL

130μL

88μL

90sec

66sec

90sec

Vol. WBC yang dianalisis

0.95μL

2.34μL

10.18μL

CV%(WBC 5/μL)

23.7%

28.6%

14.1%

CV%(WBC 50/μL)

9.3%

4.9%

3.5%

Volume aspirasi sampel TAT

* Menunjukkan CV yang lebih baik pada penghitungan rendah

Related Documents

Prinsip
October 2019 44
Prinsip
November 2019 49
Prinsip
November 2019 47
Prinsip-prinsip Kebersihan
November 2019 36

More Documents from "zuhadisaarani"