BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan lahirnya bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir, namun ini kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan sulit sekali diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Kehamilan dimulai dari proses fertilisasi (bertemunya ovum dan sperma) sampai lahirnya janin. Janin yang variabel dapat lahir hidup didunia memerlukan waktu 36-40 minggu (Aterm). Umumnya awal kehamilan dimulai dengan amenore (todak dapat haid), tetapi juga memerlukan pemeriksaan lain secara fisik ataupun laboratoris untuk menetukan diagnosa kehamilan. Karena dalam kehamilan terjadi perubahan fisik yang sangat mencolok. Pada hasil laboratoris ditemukan hasil tes hamil yang positif, hal ini diakibatkan oleh peningkatan Hormon Korionik Gonadotropin. Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti proses patologis yang mengacam keadaan ibu dan janin. Oleh sebab itu harus dilakukan pemeriksaan Antenatal sehingga bidan atau dokter dapat mengenal perubahan yang mungkin terjadi sehingga kelainan yang ada dapat dikenal lebih dini. Tujuan pemeriksaan antenatal adalah menyiapkan fisik dan mental ibu serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan, dan masa nifas agar sehat dan normal setelah ibu melahirkan. Oleh karena itu pelayanan antenatal atau asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. Terkait dengan pelayanan kesehatan ibu hamil, hasil Riskesdas 2013 menunjukkan cakupan pelayanan antenatal bagi ibu hamil semakin meningkat. Hal ini memperlihatkan semakin membaiknya akses masyarakat terhadap pelayanan antenatal oleh petugas kesehatan. Cakupan
pelayanan antenatal pertama kali tanpa memandang trimester kehamilan (K1 akses) meningkat dari 92,7% pada tahun 2010 menjadi 95,2% pada tahun 2013. Peningkatan akses ini juga sejalan dengan cakupan ibu hamil yang mendapat pelayanan antenatal pertama pada trimester pertama kehamilan (K1 Trimester 1), yaitu dari 72,3% pada tahun 2010 menjadi 81,3% pada tahun 2013. Demikian pula pada tahapan selanjutnya, cakupan pelayanan antenatal sekurang-kurangnya empat kali kunjungan (K4) juga meningkat dari 61,4% pada tahun 2010 menjadi 70,0% pada tahun 2013 (depkes. RI. 2013). Data organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa setiap tahun sejumlah 500 orang perempuan meninggal dunia akibat kehamilan dan persalinan, fakta ini mendekati terjadinya satu kematian setiap menit. Diperkirakan 99% kematian tersebut terjadi di negara-negara berkembang (WHO,2007). Menurut Kemenkes RI 2012. Sesuai target MDGs 2015, AKI harus diturunkan sampai 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Sehingga untuk dapat mencapai target MDGs, diperlukan terobosan dan upaya keras dari seluruh pihak, baik Pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat (www.Kesehatanibu.Depkes.go.id). Menurut Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) tahun 2010 dalam penelitian di Universitas Sumatra Utara oleh Rossi Sanusi, yang menyatakan bahwa kematian ibu di Indonesia 228/100.000 kelahiran hidup, angka kematian bayi 34/1000 kelahiran hidup, artinya dengan jumlah penduduk 225.642.000 berarti ada 9.774 ibu meninggal per tahun atau 1 orang ibu meninggal per jam dan 17 bayi meninggal per jam oleh sebab
yang
berkaitan
dengan
kehamilan,
persalinan
dan
nifas
(www.Repository.Usu.ac.id). Pada hasil dokumentasi provinsi Jawa Barat didapatkan target angka kematian ibu yang harus di capai pada tahun 2013 harus diturunkan sampai 205-210/100.000 kelahiran hidup. Target angka kematian bayi
pada
tahun
2013
harus
mencapai
26-30/1000
kelahiran
hidup.
(www.Jabarprov.go.id/IX.doc)
B. Tujuan 1. Tujuan Umum Mengembangkan dan meningkatkan ilmu pengetahuan serta keterampilan praktik kebidanan dalam menerapkan asuhan kebidanan terhadap klien dengan kehamilan. 2. Tujuan Khusus Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan secara tepat, cepat dan akurat terhadap pemeriksaan kehamilan yang menyeluruh, seperti: a. Mampu melakukan pengkajian data subyektif dan data obyektif. b. Mampu menegakkan diagnosa dan masalah potensial sesuai dengan keluhan dan hasil pengkajian. c. Mampu merencanakan asuhan kebidanan sesuai dengan keluhan dan kebutuhan klien serta mampu mengevaluasi hasil.
C. Manfaat 1. Bagi Penulis Dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh diinstitusi pendidikan untuk dapat melakukan asuhan kebidanan pada kehamilan. 2. Bagi Institusi Sebagai
bahan
evaluasi
yang
berkenaan
dengan
proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan diprogram studi D3 kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi.
3. Bagi Klien Diharapkan
klien
lebih
mengetahui
mengenai
perawatan
kehamilan, mampu menjaga kondisi selama kehamilan dan senantiasa memeriksakan kehamilan pada saat trimester I sampai trimester III ke tenaga kesehatan sehingga dapat mengetahui tanda bahaya kehamilan secara dini. 4. Bagi Lahan Praktik Sebagai
bahan masukan terhadap
tenaga
kesehatan
yang
memberikan pelayanan mengenai pelayanan Antenatal Care terhadap klien dan lebih meningkatkan kualitas pelayanan dimasa yang akan datang. D. Sistematika Penulisan Dalam penulisan laporan hasil asuhan kebidanan presentasi kasus terdiri dari lima BAB, yaitu : Bab I : Pendahuluan A. Latar Belakang B. Tujuan C. Manfaat D. Sistematika Penulisan Bab II : Tinjauan Pustaka A. Definisi Kehamilan B. Proses Terjadinya Kehamilan C. Tanda Gejala Kehamilan
D. Standar Asuhan Kehamilan E. Standar Minimal Kunjungan Kehamilan F. Perubahan Fisik Dan Psikologis Selama Hamil Bab III : Tinjauan Kasus Bab IV : Identifikasi Dan Pembahasan Masalah Bab V : Simpulan Dan Saran Daftar Pustaka Lampiran
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2008). Kehamilan merupakan proses yang diawali dengan adanya pembuahan (konsepsi), masa pembentukan bayi dalam rahim, dan diakhiri oleh lahirnya sang bayi. (Monika, 2009). Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Sarwono, 2008). Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin dikandung di dalam tubuh wanita, yang sebelumnya diawali dengan proses pembuahan dan kemudian akan diakhiri dengan proses persalinan (JNPK, 2007).
B. Proses Terjadinya Kehamilan Pada awal siklus menstruasi FSH (Folikel Stimulating Hormon) merangsang beberapa folikel menjadi dewasa sekitar dua minggu sampai sel telur mendekati ukuran tiga kali lipat. Hanya satu folikel yang akan menjadi dominan untuk satu siklus. Melepasnya satu sel telur dari indung telur dikenal dengan ovulasi, sel telur tersebut ditangkap oleh fimbrae dan masuk ke saluran telur (tuba falopi) sambil menunggu sperma datang untuk membuahai. Setelah sperma masuk ke dalam saluran telur, sperma bertemu dengan sel telur (ovum) sehingga terjadi pembuahan sel telur (konsepsi atau fertilisasi). Ovum yang telah dibuahi membelah diri sambil bergerak menuju rongga rahim, dan kemudian melekat pada mukosa rahim dan menetap yang disebut nidasi atau implantasi. (Purwaningsih, 2010).
C. Tanda Gejala Kehamilan 1. Tanda tidak pasti (presumptive Sign) Tanda tidak pasti adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat dikenali dari pengakuan atau yang dirasakan oleh wanita hamil. Tanda tidak pasti ini terdiri atas hal-hal berikut ini. a. Amenorea (berhentinya menstruasi) Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de graaf dan ovulasi sehingga menstruasi tidak terjadi . lamanya amenorea dapat dilihat dengan memastikan hari pertama haid terakhir (HPHT). b. Mual (nausea) dan muntah (emesis) Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan dan menimbulkan mual muntah yang terjado terutama pada pagi hari yang disebut morning sickness. Dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis, tetapi terlampau sering dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang disebut dengan hiperemesis gravidarum. c. Ngidam Wanita hamil sering mengiginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian disebut ngidam. Ngidam sering terjadi pada bulanbulan pertama kehamilan dan akan menghilang dengan semakin tuanya usia kehamilan. d. Payudara tegang Estrogen meningkatkan perkebangan sistem duktus pada payudara, sedangkan
progesteron
menstimulasi
perkembangan
sistem
alveolar payudara. Bersama somatomamotropin, hormon-hormon ini menimbulkan pembesaran payudara, perasaan tegang dan nyeri selama dua bulan pertama kehamilan, pelebaran puting susu, serta pengeluaran kolostrum.
e. Sering miksi Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi. Frekwensi miksi yang sering, terjadi pada triwulan pertama. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini akan berkurang karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan, gejala ini akan timbul kembali karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan menekan kembali kandung kemih. f.
Pigmentasi kulit Perubahan warna kulit terjadi pada usia kehamilan 12 minggu keatas. Perubahan ini dapat ditemui pada pipi, hidung dan dahi, kadang-kadang terjadi hiperpigmentasi yang disebut kloasma gravidarum. Aerola mamae terlihat tampak lebih hitam, linea alba pada pertengahan abdomen tampak lebih menghitam karena adanya rangsangan oleh hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor kulit.
g. Konstipasi atau susah Buang Air Besar Pengaruh hormon progesteron dapat menghambat peristaltik usus (tonus otot menurun) sehingga kesulitan untuk BAB.
2. Tanda kemungkinan (Probability Sign) Tanda kemungkinan kehamilan adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat diketahui oleh pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan fisik kepada wanita hamil. tanda kemungkinan ini terdiri dari hal-hal sebagai berikut: a. Perut membesar Setelah kehamilan 14 minggu, rahim dapat diraba dari luar dan mulai pembesaran perut. b. Uterus membesar
Terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari rahim. Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan bentuknya semakin lama semakin bundar. c. Tanda Hegar Tanda hegar adalah Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak dan dapat ditekannya isthmus uteri. d. Tanda Chadwicks Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva, vagina, porsio dan serviks. Perubahan warna ini disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen. e. Tanda Piscaseck Uterus mengalami pembesaran, kadang-kadang pembesaran tidak rata tetapi didaerah sel telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. f. Tanda Braxton Hicks Tanda braxton hicks merupakan peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya actomysin didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak nyeri, tidak beritmik, sporadis. Biasanya timbul pada kehamilan delapan minggu. Kontraksi ini akan terus miningkat frekuensinya, lamanya dan kekuatannya sampai mendekati persalinan. g. Teraba ballotemen Ketukan yang medadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa. h. Pemeriksaan tes kehamilan positif Pemeriksaan ini adalah cara
yang dipakai untuk menentukan
adanya Human Chorionic Gonadotropin (HCG) yang diproduksi oleh sinsiotropoblastik sel selama kehamilan. Hormon ini disekresi pada urine ibu. Hormon ini dapat mulai dideteksi pada 26 hari setelah konsepsi dan meningkat dengan cepat pada hari ke 30-60. Tingkat tertinggi pada hari ke 60-70 usia gestasi, kemudian menurun pada hari ke 100-130.
3. Tanda Pasti (Positif Sign) Tanda pasti adalah tanda yang menunjukan langsung keberadaan janin, yang dapat dilihat langsung oleh pemeriksa. Tanda pasti kehamilan dapat dilihat dari hal-hal berikut: a. Gerakan janin dalam rahim Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa, janin baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu. b. Denyut Jantung Janin Dapat didengar pada usia kehamilan 12 minggu dengan menggunakan alat fetal electrocardiograf (misalnya dopler). Dengan stetoskop laenec, DJJ baru dapat didengar pada usia kehamilan 18-20 minggu. c. Bagian-bagian janin Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester akhir). Bagian janin dapat dilihat dengan sempurna dengan pemeriksaan USG. d. Kerangka janin Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG.
D. Standar Asuhan Kehamilan Asuhan antenatal yang baik sangat penting untuk hasil kehamilan yang baik karena sebagian besar dari kematian ibu bisa dihindarkan melalui asuhan antenatal, intranatal, dan postnatal yang bermutu tinggi. Masa antenatal mencakup waktu kehamilan mulai HPHT atau Last Menstruation Period (LMP) sampai permulaan dari persalinan yang sebanarnya yaitu 280 hari, 40 minggu, 9 bulan 7 hari. Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya.
Standar minimal asuhan kehamilan adalah sebagai berikut: 1. Timbang Berat Badan Secara perlahan kenaikan berat badan ibu mengalami kenaikan antara 9-13 kg selama kehamilan. Penambahan Berat Badan paling banyak terjadi pada trimester ke II kehamilan. Pertanda bahaya: a. Tubuh ibu sangat kurus atau tidak bertambah (paling sedikit 9 kg) selama kehamilan. b. Tubuh ibu sangat gemuk atau bertambah lebih dari 19 kg selama kehamilan. c. Berat badan ibu naik secara tiba-tiba lebih dari 0,5 kg dalam satu minggu atau lebih dari 2 kg dalam satu bulan. Penambahan BB ibu selama kehamilan sebagian besar terdiri dari penambahan BB janin, plasenta, serta air ketuban dan sebagian lagi berasal dari penambahan BB ibu sendiri. 2.
Ukur Tekanan Darah Tekanan darah normal antara 90/60 hingga 140/90 mmHg dan tidak banyak meningkat selama kehamilan. Tekanan darah adalah ukuran kencangnya darah menekan bagian dalam pembuluh darah (vena dan arteri). Tekanan darah tinggi menyebabkan banyak masalah dalam kehamilan, aliran darah dari plasenta ke janin juga mengalami gangguan sehingga penyaluran oksigen serta makanan terhambat, yang menyebabkan gangguan pertumbuhan (IUFD) dan sebagainya.
3. Ukur lingkar lengan atas (LiLA). Pengukuran LiLA hanya dilakukan pada kontak pertama untuk skrining ibu hamil berisiko kurang energi kronis (KEK). Kurang energi kronis disini maksudnya ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi.
dan telah berlangsung lama (beberapa bulan/tahun) dimana LiLA kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK akan dapat melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR). 4.
Ukur Tinggi Fundus Uteri (TFU) Uterus
semakin
lama
semakin
membesar
seiring
dengan
penambahan usia kehamilan, pemeriksaan TFU dilakukan dengan membandingkan HPHT dan diukur dengan menggunakan palpasi (metode jari) atau meteran terhadap TFU. Uterus bertumbuh kira-kira 2 jari perbulan. Tanda bahaya: a. Bagian atas uterus tidak sesuai dengan batas tanggal kehamilannya dari HPHT. b. Pembesaran uterus lebih atau kurang dari 2 jari per bulan. 5. Tentukan presentasi janin Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan selanjutnya
setiap
kali
kunjungan
antenatal.
Pemeriksaan
ini
dimaksudkan untuk mengetahui letak janin. Jika, pada trimester III bagian bawah janin bukan kepala, atau kepala janin belum masuk ke panggul berarti ada kelainan letak, panggul sempit atau ada masalah lain. 6. Hitung denyut jantung janin (DJJ) Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. DJJ lambat kurang dari 120/menit atau DJJ cepat lebih dari 160/menit menunjukkan adanya gawat janin.
7. Imunisasi TT (Tetanus Toxoid) Imunisasi TT perlu diberikan pada iu hamil untuk memberikan kekebalan pada janin terhadap infeksi tetanus (tetanus neonatorum) pada saat persalinan maupun postnatal. Bila seorang wanita selama hidupnya mendapatka imunisasi sebanyak lima kali berarti akan mendapatkan kekebalan seumur hidup (long life) dengan periode
tertentu terhadap penyakit tetanus. Menurut WHO, jika seorang ibu belum pernah mendapatkan imunisasi TT selama hidupnya, maka ibu tersebut minimal mendapatkan paling sedikit 2 kali injeksi selama kehamilan (pertama saat kunjungan antenatal pertama dan kedua, empat minggu setelah kunjungan pertama). Dosis terakhir sebaiknya diberikan sebelum dua minggu persalinan untuk mendapatkan efektivitas dari obat. Tabel pemberian imunisasi TT Antigen
Interval (Selang
Lama perindungan
% perlindungan
-
-
waktu minimal) TT1
Pada kunjungan antenatal pertama
TT2
4 minggu stelah TT1
3 tahun
80
TT3
6 bulan setelah TT2
5 tahun
95
TT4
1 Tahun setelah TT3
10 tahun
99
TT5
1 tahun setelah TT4
25 tahun/seumur
99
hidup sumber: Saifudin, Abdul Bahri, 2002 8. Pemberian Tablet Besi (minimal 90 tablet selama kehamilan) Selama kehamilan seorang ibu hamil minimal harus mendapatkan 90 tablet tambah darah (Fe). Tablet besi sebaiknya diberikan saat diketahui ibu tersebut hamil sampai satu bulan sesudah persalinan. Zat besi penting untuk mengompensasi peningkatan volume darah yang terjadi selama kehamilan dan untuk memastikan pertumbuhan serta perkembangan janin yang adekuat. 9. Tes Terhadap PMS (Penyakit Menular Seksual) PMS yang terjadi selama kehamilan berlangsung akan menyebabkan kelainan atau cacat bawaan pada janin dengan segala akibatnya. Oleh karena itu tes terhadap PMS perlu dilakukan agar dapat didiagnosis secara dini dan mendapatkan pengobatan secara tepat.
10. Temu Wicara Dalam Rangka Persiapan Rujukan Temu wicara mengenai persiapan tentang segala sesuatu yang kemungkinan terjadi selama kehamilan penting dilakukan. Hal ini penting karena bila terjadi komplikasi dalam kehamilan, ibu dapat segera mendapat pertolongan secara tepat, karena kematian ibu sering terjadi karena 3 T: a. Terlambat mengenali bahaya b. Terlambat untuk dirujuk c. Terlambat mendapat pertolongan yang memadai.
E. Standar Minimal Kunjungan Kehamilan Untuk mendapatkan manfaat yang maksimum dari kunjungan-kunjungan antenatal ini, sebaiknya ibu tersebut memperoleh sedikitnya 4 kali kunjungan selama kehamilan, yang terdistribusi dalam 3 trimester, atau dengan istilah rumus 1 1 2, yaitu sebagai berikut: 1. satu kali pada trimester I (sebelum minggu ke 14) informasi penting: a. membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dengan ibu hamil. b. Mendeteksi masalah dan menanganinya. c. Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorium, anemia( kekurangan zat besi, penggunaan praktik tradisional yang merugikan) d. Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi. e. Mendorong perilaku yang sehat (gizi, kebersihan, istirahat, dll.) 2. Satu kali pada trimester II (sebelum minggu ke 28) Pada pertemuan ini sama seperti pada trimester satu, ditambah kewaspadaan khusus mengenai preeklamsia (tanya ibu tentang gejalagejala preeklamsia, pantau tekanan darah, evaluasi edema, periksa untuk mengetahui protein urine)
3. Dua kali pada trimester III (antara minggu 28-36) Pertemuan satu dan dua diberitahukan kembali kepada ibu, ditambah palpasi abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda, deteksi letak bayi tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran dirumah sakit.
F. Tujuan Asuhan Antenatal 1.
Memantau kemajuan kehammilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.
2.
Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial ibu dan janin.
3.
Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4.
Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5.
Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif.
6.
Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar tumbuh kembang bayi normal.
G. Perubahan Fisik Dan Psikologi Selama Kehamilan Pada kehamilan, terjadi perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada alat genitalia eksterna dan interna, serta pada payudara (mamae). Hal ini disebabkan karena peran hormon somatomamotropin, estrogen dan progesteron dalam kehamilan. Selain perubaha fisik, wanita hamil juga akan mengalami perubahan psikologis yang dipengaruhi oleh perubahan hormon. 1. Perubahan fisik ibu a. Trimester I 1) Minggu ke 4 (bulan ke 1)
Ibu terlambat menstruasi.
Payudara menjadi nyeri dan
membesar. Kelelahan yang kronis (menetap) dan sering BAK mulai terjadi. Keadaan ini berlangsung selama tiga bulan berikutny. HCG ada didalam urine dan serum 9 hari setelah konsepsi. 2) Minggu ke 8 (bulan ke 2) Mual dan muntah (morning sickness) mungkin terjadi sampai usia kehamilan 12 minggu. Bentuk uterus berubah dari bentuk pir menjadi globular. Tanda-tanda hegar dan goodell muncul. Serviks fleksi dan leukorea meningkat. Penambahan berat badan belum terlihat nyata. 3) Minggu ke 12 (bulan ke 3) Tanda chadwick muncul dan uterus naik ke atas simfisis. Kontraksi braxton Hicks mulai dan mungkin terus berlangsung sampai kehamilan. Potensial untuk menderita infeksi saluran kemih meningkat dan ada selama kehamilan. Kenaikan berat badan sekitar 1-2 kg selama trimester pertama. Plasenta sekarang berfungsi penuh dan memproduksi hormon. b. Trimester II 1) Minggu ke 16 (bulan ke 4) Fundus berada ditengah antara simfisis dan pusat. Berat ibu bertambah 0,4-0,5 kg. Sekresi vagina meningkat (tetapi normal jika tidak gatal, tidak berbau dan tidak berwarna). Tekanan pada kandung kemih berkurang sehingga frekuensi sering BAK berkurang. 2) Minggu ke 20 (bulan ke 5) Pundus mencapai pusat. Payudara mulai sekresi kolostrum.kantong ketuban menampung 400 ml cairan. Rasa akan pingsan mungkin terjadi, terutama jika berubah posisi secara mendadak. Varises pembuluh
darah mungkin terjadi. Ibu merasakan pergerakan janin. Areola bertambah gelap, kram pada kaki, dan konstipasi mungkin dialami. 3) Minggu 24 (bulan ke 6) Fundus diatas pusat. Sakit pinggang dan kram dikaki, perubahan kulit
bisa
berupa striae
gravidarum,
chloasma, linea nigra, dan jerawat, gatal pada abdomen karena uterus membesar dan kulit meregang mungkin dirasakan ibu. c. Trimester III 1) Minggu ke 28 (bulan ke 7) Fundus
berada
dipertengahan
antara
pusat
dan
sifoideus. Hemoroid mungkin terjadi, pernafasan dada menggantikan pernafasan perut, garis bentuk janin dapat dipalpasi, rasa panas dalam perut mungkin mulai terjadi. 2) Minggu ke 32 (bulan ke 8) Fundus mencapai prosesus sifoideus, payudara penuh, dan nyeri tekan. Sering BAK mulai terjadi kembali. 3) Minggu ke 38 (bulan ke 9) Penurunan
bayi
ke
dalam
velvis/panggul
ibu
(lightening). Plasenta menebal, beratnya 0,5-0,6 kg. Sakit punggung dan sering BAK meningkat. Braxton Hicks meningkat karena serviks dan segmen bawah rahim disiapkan untuk persalinan. 2. Perubahan psikologis pada ibu hamil a. Trimester I (1-3 bulan) Segera setelah konsepsi, kadar hormon estrogen dan progesteron dalam kehamilan akan meningkat. Hal ini akan menimbulkan mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan membesarnya payudara. Iu merasa tidak sehat dan
sering kali membenci kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan
kekecewaan,
penolakan,
kecemasan
dan
kesedihan. Hasrat untuk melakukan hubungan seksual pada wanita hamil trimester pertama kebanyakan mengalami penurunan
libido.
Libido
kelelahan,
mual,
muntah,
sangat
dipengaruhi
pembesaran
oleh
payudara,
keprihatinan dan kekhawatiran. (Pusdiknakes, 2003:27) b. Trimester II (4-6 bulan) Trimester kedua biasanya merasa sehat. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido. Ibu merasa lebih stabil, kesanggupan mengatur diri lebih baik, kondisi atau keadaan ibu lebih menyenangkan, ibu mulai terbiasa dengan perubahan fisik yang terjadi pada tubuhnya, ibu sudah mulai menerima dan mengerti tentang kehamilannya. (Pusdiknas, 2003:27) c. Trimester III (7-9 Bulan) Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar dengan kelahiran bayinya. Terkadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Keadaan
ini
menyebabkan
ibu
meningkatkan
kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gelaja terjalinya persalinan. Rasa tidak nyaman kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu, ibu merasa sedih dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada
trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
H. Ketidaknyamanan Yang Terjadi Pada Ibu Hamil 1. Morning sickness (mual dan muntah)
Biasanya dirasakan pada saat kehamilan dini. Disebabkan oleh respons terhadapat hormone dan merupakan pengaruh fisiologi untuk penalaksanaan khusus bisa dengan diet, namun jika vomitus uterus terjadi maka obat-obat antimetik dapat diberikan. Untuk asuhannya berikan nasihat tentang gizi, maka sedikit-sedikit tapi sering, makan-makanan padat sebelum bangkit dari berbaring segera melaporkannya jika gejala vemitus menetap atau bertambah parah , serta menngaktakan pasien bahwa obat antivomitus dpat membuatnya mengantuk (farrer, 2001) dan (Admun,2008). 2. Mengidam Terjadi setiap saat, disebabkan Karena respons papilla pengecap pada hormon sedangkan pada sebagian wanita, mungkin untuk mendapatkan perhatian. Untuk penatalaksanakan khusus yaitu dengan nasigat dan
ngmententramkan perasaan pasien.
Berikan asuhan dengan meyakinkan ( tanpa khotbah ) bahwa diet yang baik tidak akan terperngaruhi oleh makanan yang salah ( farrer,2001) dan (Admin,2008). 3. Nyeri ulu hati Dirasakan pada bulan-bulan terakhir, disebabkan karena adanya
progesteron
serta
tekanan
dari
uterus.
Untuk
penatalaksanakan khusus biasanya dengan diet dan kadang-kadang pemberian antacid. Asuhan ian kepala yang dapat dilakukan dengan memberikan nasihat tentang gizi, makan sedikit-sedikit, minum susu, hindari makanan yang pedas,gorengan atau berminyak, tinggikan bagian kepala tempat tidur.
4. Konstipasi Terjadi pada bulan – bulan terakhir, disebabkan karena progesterone dan usus yang terdesak oleh rahim yang membesar, atau bisa juga dikarena efek dari terapi tablet zat
besi.
Penatalaksanaan khususu yaitu diet atau kadang-kadang dapat diberikan yaitu degngan nasihat makanan tinggi serat, buah dan sayuran, ekstra cairan, hindari makanan berminyak ; dan anjurkan olahraga tanpa dipaksa. 5. Hemorrhoid Dirasakan pada bulan-bulan trakhir, dan disebabkan karena progesterone
serta
adanya
hambatan
Penatlaksanaan khusus denga
arrus
balik
vena.
diet, pemberian krim atau
suposmenyebaitoria hemorrhoid, reposis digital, kadang operasi jika terdapat thrombosis ( kolaborasi dengan dokter ). Asuhan yang dapat diberikan dengan nasihat ungtuk mencegah konstipasi. 6. Insomnia Dirasakan ketika kehamilan dini dan lanjut. Karena tekanan pada kandung kemih, pruritis, kekwatiran, gerakan janin yang sering menendang kram, heartburn. Yang harus dilakukan adalah penyelidikan
dan
penanganan
penyebab,
kadang-kadang
diperlukan preparat sedative, dan minum susu sebelum tidur dapat membantu. Mengingatkan kembali nasihat yang diberikan dokter, pastikan bahwa cara-cara sederhana untuk
menanggulangi
insomnia seperti mengubah suhu dan suasana kamar menjadi lebuh sejuk dengan mengurangi sinar yang masuk atau mengurangi kegaduhan. Sebaiknya tidur miring kekiri atau kekanan dan beri ganjalan pada kaki, serta mandilah dengan air hangat sebelum tidur yang akan menjadikan ibu lebih santai dan mengantuk, dan merujukkan pasien kepada petugas psikolog jika diperlukan (farrer, 2001) dan (admin, 2008).
7. Kram otot betis Umum dirasakan saat kehamilan lanjut. Untuk penyebab tidak jelas, bisa dikarenakan iskemia transient setempat, kebutuhan makan kalsium (kadarnya rendah) atau perubahan sirkulasi darah, tekanan pada saraf dikaki. Kalsium dan vitamin kadang-kadang diperlukan, khasiat preparat ini masih belum dapat dipastikan. Nasihati untuk jangn menggunakan sembarang obat tanpa seizing dokter, perbanyak makan makanan yang menggandung kalsium, menaikan kaki ke atas, pengobatan simtomatik dengan kompres hangat masase, menarik jari kaki keatas (farrer, 2001) dan (admin, 2008). 8. Buang air kecil yang sering Keluhan dirasakan saat kehamilan dini, kemudian kehamilan lanjut. Disebabkan karena progesterone dan tekanan pada kadung kemih karena pembesaran rahim atau kepala bayi yang turun ke rongga
panggul.
Yang
harus
dilakukan
adalah
dengan
menyingkirkan kemungkinan infeksi. Berikan nasihat untuk mengurangi minum setelah makan malam atau minimal 2 jam sebelum tidur, menghindari minum yang mengandung kafein, jangan mengurangi kebutuhan air minum (minimal 8 gelas per hari) perbanyak disiang hari, dan lakukan senam kegel (farrer, 2001) dan (admin, 2008). 9. Secret dari vagina Bisa dirasakan setiap saat. Merupakan hal yang fisiologis (karena pengaruh ekstrogen), atau karena kandidiasis(sering) glikosurya, antibiotic, infeksi, trikomonas, gonorhe. Mencoba untuk
menetramkan
perasaan
pasien
dan
menyingkirkan
kemungkinan infeksi (atau mengobatinya) yaitu kandidiasis-obat antifungus, krim atau sipositoria; preparatoral antifungus untuk mencegah reinfeksi dari usus; penggunaan jelly vagina yang asam, yoguart, gentian violet juga dapat dilakukan. Beri nasihat dengan
menjelaskan bahwa peningkatan secret vagina merupakan kejadian fisiologis,
anjurkan
untuk
memperhatikan
hygine
dengan
menggunakan celana dalam yang terbuat dari bahan katun tipis atau menghindari celana jins yang ketat dan pakaian dalam sintetik yang akan meningkatkan kelembapan serta iritasi kulit, jangan menggunakan sabun dan basuh dari arah depan ke belakang serta keringkan dengan handuk atau tisu yang bersih serta penanganan pruritus(farrer, 2001) dan (admin, 2008). 10. Nyeri punggung Umum dirasakan ketika kehamilan lanjut. Disebabkan oleh progesterone dan relaksin (yang melunakkan jaringan ikat) dan postur tubuh yang berubah serta meningkatnya beban berat yang di bawa dalam lahir. Yang harus dilakukan adalah dengan menyingkirkan kemungkinan penyebab yang serius, fisioterapi, pemanasan pada bagian yang sakit, analgesia, dan istirahat. Berikan naihat untuk memperhatikan postur tubuh(jangn terlalu sering membungkuk dan berdiri serta berjalan dengan punggung yang
tegak,
menggunakan
sepatu
tumit
rendah,
hindari
mengangkat benda yang berat, memberitahukan cara-cara untuk mengistirahatkan
otot
punggung,
menjelaskan
keuntungan
mengenakan korset khusus bagi ibu hamil, tidur pada kasur tipis yang di bawahnya di taruh papan jika yang diperlukan (atau yang nyaman) (farrer, 2001) dan (admin, 2008). 11. Bengkak pada kaki Dikarenakan adanya perubahan hormonal, yang menyebabkan retensi cairan. Yang harus dilakukan adalah dengan segera berkonsultasi
BAB III TINJAUAN KASUS
I.
DATA SUBJEKTIF A. Identitas / Biodata Nama
: Ny. U
Nama Suami
: Tn. A
Umur
: 32 tahun
Umur
: 34 tahun
Suku/kebangsaan : Sunda
Suku/kebangsaan : Sunda
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
:Ibu
Rumah Pekerjaan
: wiraswasta
Tangga Alamat Rumah
: Margamukti RT 01 RW 01 Sukawening
B. Status Kesehatan 1. Datang pada tanggal
: 28 Mei 2014
pukul: 10.00 WIB
2. Keluhan
: sering BAK dan sakit pinggang
3. RiwayatMenstruasi a.
Haid pertama
: Usia 14 tahun
b. Siklus
: 28 hari
c. Banyaknya
: 2-4x ganti pembalut setiap harinya
d. Dismenorhoe
: Tidak ada
e. Teratur/tidak
: Teratur
f. Lamanya
: 7 hari
g. Sifat darah
: Encer dengan sedikit gumpalan
h. Keputihan
: Ada, bila menjelang/setelah haid, warna
putih, tidak berbau, dan tidak gatal 4. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu :
N
Tgl/Tahun
Tempat
Jenis
Usia
o
Persalinan
Pertolongan
Persalinan
Kehamilan
1
15.01.2002
BPM
Spontan
Aterm
Penyulit Penolong
Persalina
Anak Nifas
n Bidan
Tidak
normal
JK L
BB
3100
ada 2
05.12.2006
BPM
Spontan
Aterm
Bidan
Tidak
normal
P
ada 3
01.12.2010
BPM
Spontan
Aterm
Bidan
Tidak
normal
P
ada
5. Riwayat Kehamilan ini a. Hari 1 haid terakhir
: 28.09.2013
b. Kehamilan yang ke
: 4 (empat)
c. Taksiran persalinan
: 05.07.2014
d. Keluhan-keluhan pada
:
Trimester 1 : mual, muntah, sering BAK Trimester 2 : Tidak ada Trimester 3 : sering BAK dan sakit pinggang e. Pergerakan anak pertama kali : usia kehamilan 16 minggu f. Bila pergerakan sudah terasa, pergerakan anak dalam 24 jam terakhir: 10-20 x/hari g. Ibu tidak merasakan adanya keluhan yang menunjukkan tandatanda bahaya kehamilan seperti rasa lelah, nyeri perut, panas menggigil, sakit kepala berat/terus-menerus, penglihatan kabur, rasa nyeri/panas saat BAK, rasa gatal pada vulva vagina, pengeluaran cairan pervaginam, nyeri kemerahan pada tungkai, oedem.
/TB /5
Umur 12
1
Tahun
3000/
8
52
tahun
3350
4
51
tahun
h. Pola sehari-hari No.
Pola Sehari-Hari
1.
Pola nutrisi
Sebelum hamil
Saat hamil
A. Makan Frekuensi Jenis makanan Makanan Pantangan
3x/Hari
3-4x/Hari
Nasi, Sayur, Ikan
Nasi, Sayur, Ikan,Biskuit
Tidak Ada
Tidak Ada
Air Putih, Teh Manis
Air Putih, Susu
6-7 Gelas/Hari
7-8 Gelas/Hari
4-5x/Hari
5-6x/Hari
Kuning Jernih
Kuning Jernih
Minum Jenis Minum Frekwensi 2.
Pola Eliminasi A. BAK Frekuensi Warna B. BAB Frekuensi
1x/Hari
1x/Hari
Konsistensi
Lembek
Lembek
Kuning Feses
Kuning Kehitaman
Siang
2 Jam/Hari
1 Jam/Hari
Malam
6-7 Jam/Hari
7- 8 Jam/Hari
Mandi
2x/Hari
2x/Hari
Gosok Gigi
2x/Hari
2x/Hari
2x/Minggu
3x/Minggu
Ketika Mandi
Ketika Mandi
Ketika Mandi Dan Cebok
Ketika Mandi Dan Cebok
Warrna 3.
4.
Pola Istirahat Dan Tidur
Personal Hygiene
Keramas Perawatan Payudara Perawatan Vulva
5.
Pola Aktivitas
Ibu melakukan pekerjaan
Ibu melakukan pekerjaan
rumah sendiri
rumah dibantu oleh suami dan keluarga
6.
Pola Seksual
3x/Minggu Tidak Ada
2x/Minggu Tidak Ada
Keluhan
Keluhan
i. Imunisasi TT 1: 05 januari 2014 TT2: 07 Maret 2014 j. Kontrasepsi yang pernah digunakan: KB pil selama tiga tahun, implan 3 tahun, suntik kombinasi selama tujuh bulan dan berhenti karena ingin punya anak. k. Riwayat penyakit yang pernah diderita: ibu mengatakan tidak mempunyai
riwayat
penyakit
seperti
jantung,
ginjal,
asma/TBC, hepatitis, DM, hipertensi, dan epilepsi. l. Ibu mengatakan didalam keluarganya tidak mempunyai riwayat penyakit seperti jantung, DM, hipertensi. m. Riwayat Sosial 1) Kehamilan ini direncanakan dan diterima oleh ibu, suami maupun keluarga. 2) Perasaan tentang kehamilan ini ibu merasa senang 3) Status perkawinan : sah
Kawin : 1 kali
Kawin 1: umur 20 tahun, dengan suami umur :22 tahun. Lamanya : 13 tahun, anak : 3 orang. n.
Data sosial
1) Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan : ibu sudah mengetahui tanda bahaya kehamilan 2) Persiapan perlengkapan persalinan : ibu sudah mempersiapkan perlengkapan persalinan. 3) Persiapan komplikasi persalinan (pendonor darah, persiapan biaya melahirkan, persiapan transportasi untuk persiapan rujukan) : ibu belum mempersiapkan komplikasi persalinan. 4) Penolong persalinan: Bidan
5) Dimana tempat melahirkan: Bidan Praktik Mandiri 6) Pengetahuan yang lain: tidak ada
II.
DATA OBYEKTIF A. Pemeriksaan fisik 1. Keadaan umum Kesadaran
: Composmentis
Tanda-tanda vital T/D :120/80 mmHg N : 80x/menit R : 18x/menit S : 37 ˚C Tinggi badan
: 154 cm
Berat badan
: 63 kg.
IMT
=
Berat badan sebelum hamil :54 kg
BB sebelum hamil
(Tinggi badan dalam m)² = =
54 (1,54)²
23,4 (normal)
2. Kepala Rambut
: Bersih, hitam, tidak rontok dan tidak ada ketombe
Muka
: Tidak ada oedem
Mata
: Konjungtiva tidak anemis, Sklera mata berwarna putih
Telinga
: Bersih, simetris, tidak ada pengeluaran, Pendengaran baik
Hidung
: Bersih, simetris, tidak ada pengeluaran
Mulut&gigi
: Tidak ada caries
3. Leher JVP
: Tidak ada peningkatan
Kelenjar getah bening
: Tidak ada pembengkakan
Kelenjar tiroid
: Tidak ada pembesaran
4. Dada dan payudara 1) Dada Jantung
: Bunyi jantung regular
Paru
: Bunyi paru vesikuler
2) Payudara
5.
Bentuk
: Simetris
Putting susu
: Menonjol pada kedua payudara
Pengeluaran
: Tidak ada
Rasa nyeri
: Tidak ada
Benjolan
: Tidak ada
Striae
: Tidak ada
Keadaan
: Bersih
Pemeriksaan Kebidanan a. Abdomen Inspeksi:
membesar
: sesuai usia kehamilan
Striae
: tidak ada
Bekas luka
: tidak ada
Oedema
: tidak ada
Acites
: tidak ada
Kelainan lain : tidak ada Palpasi TFU
: 29 cm
Leopold I
:Bagian fundus teraba besar, lunak tidak melenting
Leopold II
:Kiri ibu teraba besar, panjang dan keras seperti punggung janin. Kanan ibu teraba bagian-bagian terkecil janin seperti tangan dan kaki.
Leopold III
:Bagian perut bawah ibu teraba besar keras, bulat dan melenting. Belum masuk PAP
Leopold IV
: tidak dikaji
Taksiran Berat Badan Anak (TBBA) :(29-13) x 155 = 2480 gram
Auskultasi DJA
: 128x/menit, teratur
Tempat
: 2 jari dibawah pusat sebelah kiri perut ibu.
6. Punggung dan pinggang Posisi tulang belakang
: sedikit lordosis
Pinggang nyeri
: ada
7. Ekstremitas atas dan bawah a. Atas Kebersihan
: Bersih pada kedua lengan
Lila
: 25 cm
Reflek bisep/trisep
: positif
Kekuatan otot
: kuat
Pergerakan (abduksi/adduksi)
: normal
b. Bawah Oedem
: tidak ada
Reflek patella
: Positif pada kedua tungkai
Reflek babinsky
: negatif
Pergerakan (abduksi/adduksi)
: normal
Kekuatan otot
: baik dan kuat
Varices
: Tidak ada
8. Genitalia a. Vulva /vagina: Oedema
: tidak ada
Keadaan
: bersih
Pengeluaran pervaginam
: tidak ada
b. Kelenjar bartholini dan skene Pembengkakan
: tidak ada
Rasa nyeri
: tidak ada
c. Perineum
Luka parut (keadaan) d. Kelainan lain
: tidak ada : tidak ada
9. Data Penunjang Laboratorium : tidak dikaji
III.
ANALISA Diagnosa
: G4P3A0 Gravida 31 minggu, janin hidup tunggal presentasi kepala
intra uterin.
IV.
PENATALAKSANAAN 10.30
Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa usia kehamilan ibu 31 minggu dan memasuki pada trimester III dan memberitahu ibu bahwa secara umum keadaan ibu dan janin dalam kondisi baik dengan TD: 120/80 mmHg N: 80x/menit R. 18x/menit S: 370C TBA: 2480 gram DJJ: 128x/menit. Ibu mengerti dan merasa senang dengan hasil pemeriksaan.
10.33
Memberitahukan ibu bahwa sakit pinggang yang ibu rasakan merupakan hal yang wajar, seiring dengan semakin besarnya usia kehamilan ibu dan perkembangan janin dalam rahim ibu, juga karena proses kepala bayi yang masuk ke panggul ibu (PAP), sehingga menyebabkan sering BAK. Ibu mengerti dan memahaminya.
10.35
Mengingatkan ibu tentang ketidaknyamanan pada trimester III yang sering terjadi pada ibu hamil lainnya, diantaranya sakit pinggang, perut menegang, pegal-pegal, sering BAK, konstipasi, dll. Ibu memahami mengenai ketidaknyamanan yang dirasakannya dan dapat menjelaskan kembali mengenai ketidaknyamanan pada trimester 3.
10.37
Memberikan konseling kepada ibu tentang persiapan komplikasi persalinan, seperti pendonor darah, persiapan biaya melahirkan, dan
persiapan transportasi untuk persiapan rujukan. ibu mengerti dan akan mempersiapkannya. 10.38
Menganjurkan ibu untuk selalu memenuhi asupan nutrisi yang cukup serta makan makanan yang bergizi dan kaya akan zat besi, seperti sayuran hijau, hati, ikan, telur, tahu, tempe, buah-buahan serta susu. Ibu mengerti dan akan melakukannya.
10.39
Mengingatkan ibu untuk meminum tablet Fe setiap hari satu tablet untuk mencegah anemia. ibu akan meminumnya sesuai anjuran.
10.40
Memberikan konseling pendidikan kesehatan mengenai tanda-tanda persalinan, diantaranya keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir, terasa mules yang semakin teratur dan kuat, keluarnya cairan banyak dari jalan lahir. ibu mengerti dan akan lebih teliti mengenai tanda persalinan.
10.41
Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang dua minggu yang akan yaitu pada tanggal 16-06-2014 pada bidan terdekat. Ibu juga dapat kembali datang apabila ibu menemukan tanda bahaya pada kehamilannya. Ibu mengerti dan akan datang untuk kunjungan ulang.
BAB IV PEMBAHASAN Ny.”U” umur 32 tahun G4P3A0 datang pada tanggal 28 Mei 2014 dengan keluhan sakit pinggang dan sering BAK, hal ini sesuai dengan teori dalam buku Hani, ummi, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. yang mengatakan bahwa peningkatan sensitivitas kandung kemih merupakan akibat kompresi pada kandung kemih. Pada trimester kedua dan ketiga kandung kemih tertarik ke atas dan keluar dari panggul sejati ke arah abdomen. Uretra memanjang sampai 7,5 cm karena kandung kemih bergeser ke arah atas. Tonus kandung kemih dapat menurun, hal ini memungkinkan distensi kandung kemih sampai sekitar 1500 ml. Pada saat yang sama, pembesaran uterus menekan kandung kemih sehingga menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urine. Nyeri pinggang merupakan hal yang fisiologis. Lordosis dorsolumbar dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan pada saraf atau kompresi akar saraf. Struktur ligamentum dan otot tulang belakang bagian tengah dan bawah mendapat tekanan berat. Perubahan ini dan perubahan lainnya seringkali menimbulkan rasa tidak nyaman. Ibu memiliki riwayat menstruasi pertama usia 14 tahun, siklus menstruasi selama 28 hari, banyaknya 2-4x ganti pembalut, dismenorhoe tidak ada, teratur, lamanya 7 hari, sifatnya encer dengan sedikit gumpalan dan keputihan ada ketika menjelang dan sesudah haid, tidak berwarna dan tidak berbau. Ibu mengatakan HPHT : 28-09-2013 dan taksiran persalinan tanggal 05-072014, ini merupakan kehamilan ke empat. Gerakan pertama janin dapat dirasakan oleh ibu pada usia kehamilan
16 minggu, hal ini sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa gerakan janin dapat dirasakan oleh ibunya pada usia kehamilan 16-20 minggu. Tidak ada keluhan yang dirasakan ibu seperti rasa lelah, mual dan muntah yang lama, nyeri perut, panas, menggigil, sakit kepala berat/ terus menerus, Penglihatan kabur, rasa nyeri/ panas waktu BAK, rasa gatal pada vulva vagina dan sekitarnya, pengeluaran cairan pervaginam, nyeri kemerahan dan tegang pada
tungkai, oedem. Ibu mengatakan selama kehamilan ini mendapatkan suntik TT 2x oleh bidan. Ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi pil selama 3 tahun, implan 3 tahun, suntik kombinasi selama tujuh bulan dan berhenti karena ingin punya anak. Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit seperti jantung, ginjal, asma/TBC, hepatitis, DM, hipertensi, dan epilepsi dan tidak mempunyai riwayat penyakit keluarga. Hasil dari pemeriksaan fisik keadaan umum ibu menunjukan normal dengan kesadaran ibu composmentis dimana ibu bisa diajak komunikasi secara sadar. TTV dengan hasil, TD : 120/80 mmHg, N : 80x/menit , R : 20x/menit, S : 37oC dari hasil tersebut sesuai dengan teori yang mengatakan normal tekanan darah sistol 90-120 dan diastol <80, normal denyut nadi 60-100x/m, normal respirasi 18-24x/m dan normal suhu 36,5oC-37,5oC. Tinggi badan ibu 154cm, berat badan saat ini 63 kg dan berat badan sebelum hamil 54 kg. IMT ibu 23,4 indeks tubuh ibu normal, sesuai dengan tori yang mengatakan dikatakan Indeks Masa Tubuh Normal 18-24, Gemuk 25-28 dan Obesitas >28. Pemeriksaan kepala tidak ada kelainan, hasil pemeriksaan rambut: bersih, tidak rontok dan tidak ada ketombe. mata: konjungtiva tidak anemis dan sklera putih. telinga: simetris dan tidak ada kelainan, hidung: simetris, bersih dan tidak ada kelainan, mulut: tidak ada caries dan bersih. Pemeriksaan leher tidak ada peningkatan pada kelenjar JVP, tidak ada pembengkakan pada kelenjar getah bening dan tidak ada pembesaran pada kelenjar tiroid. Pada pemeriksaan dada ditemukan bunyi jantung reguler dan bunyi paru vesikuler. Pada pemeriksaan payudara terlihat simetris, puting menonjol, belum ada pengeluaran, tidak ada nyeri, benjolan dan striae, keadaan bersih. Pada pemeriksaan abdomen dilakukan pengukuran Tinggi Fundus Uteri (TFU) dengan cara mc.donald ditemukan hasil pengukuran yaitu 29 cm. Setelah itu melakukan manuver leopold, Leopold I : bagian fundus teraba besar, lunak tidak melenting. Leopold II
: kiri ibu terasa besar, panjang dan keras seperti
punggung janin. Kanan ibu teraba bagian-bagian terkecil janin seperti tangan dan kaki. Leopold III : teraba besar keras, bulat dan melenting. Belum masuk PAP. Leopold IV: tidak dikaji. Ditemukan TBA : (29-13) x 155 = 2480 gr. Setelah itu melakukan auskultasi DJJ, punctum maximum berada 2 jari di bawah pusat, tempatnya di bagian kiri perut ibu, frekuensinya 128x/m sesuai dengan teori DJJ yang normal yaitu 120-160x/m. Pada pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah tidak ada oedem dan varices. Pemeriksaan genitalia menunjukan Vulva /vagina tidak ada oedema, tidak ada pengeluaran dan keadaan bersih. Kelenjar bartholini dan skene tidak ada pembengkakan dan tidak ada rasa nyeri. Pada perineum tidak ada luka parut.
BAB V SIMPULAN
Kehamilan merupakan proses yang diawali dengan adanya pembuahan (konsepsi), masa pembentukan bayi dalam rahim, dan diakhiri oleh lahirnya sang bayi. Kehamilan terjadi karena melepasnya satu sel telur dari indung telur dikenal dengan ovulasi, sel telur tersebut ditangkap oleh fimbrae dan masuk ke saluran telur (tuba falopi) sambil menunggu sperma datang untuk membuahai. Di tinjau dari keseluruhan bahwa keluhan dan perubahan yang dirasakan Ny.U pada usia kehamilan trimester tiga merupakan hal yang fisiologis karena adanya kesesuaian dengan teori.
DAFTAR PUSTAKA Hani, Ummi dkk. 2011. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika Dewi, Vivian Nanny Lia, dkk. 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika Lily Yulaikhah, S.Si.T. 2009. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: EGC. Saifuddin, A.B. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP. Hanifa, W. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-rikadewi-5413-3babii.pdf