Presentasi Seminar

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Presentasi Seminar as PDF for free.

More details

  • Words: 977
  • Pages: 18
Sumberdaya Perairan yang Potensial

pembahasan

home

p p s a

p p s a m eu

h c u E i g iolo

u E a

y a d udi

B

B

it k a ny

e

a m a H

m u e ch

p n a d

beranda

Jenis –jenis Eucheuma spp Eucheuma cottonii

Eucheuma spinosum

Eucheuma serra

Eucheuma edule

home

kembali

Kelas: Rhodophycea Ordo: Gigartinales Family: Silieraceae Ciri Khas: Thallus silindris, permukaan licin, cartilaginous, warna hijau, hijau kuning, abu-abu atau merah. Penampakkan thalli bervariasi mulai dari bentuk sederhana sampai kompleks.

beranda

kembali

Nama lokal: agar-agar patah tulang Ciri umum: thallus silindris, permukaan licin, cartilagineus, warna coklat tua, hijau kuning, atau merah ungu Ciri khusus: memiliki duri yang tumbuh berderet melingkari thallus dengan interval yang bervariasi sehingga membentuk ruas-ruas thallus diantara lingkaran duri

beranda

kembali

Nama lokal: Agar-agar besar (kep. Seribu) Ciri umum: Cirinya memiliki thallus silindris, permukaan licin, gelatinaeuscartilaginaeus, warna hijau kuning atau coklat hijau Ciri khusus: Percabangan berselang-seling dengan interval yang jarang. Pada thallus terdapat benjolanbenjolan yang sebagian berkembang menjadi semacam duri-duri besar.

beranda

kembali

Nama lokal: Bulu lipan (Bali) Ciri umum: thallus gepeng, pinggiran bergerigi, permukaan licin, cartilagineus, warna merah atau merah pucat Ciri khusus: thallus gepeng, pinggiran bergerigi, permukaan licin, cartilagineus, warna merah atau merah pucat

beranda

PEMILIHAN LOKASI

PENGIKATAN BIBIT DAN PENANAMAN

PERAWATAN TANAMAN METODA BUDIDAYA

PANEN DAN PENANGANAN HASIL PANEN

beranda

kembali

Dalam menentukan lokasi budidaya harus memperhatikan daya dukung perairan di wilayah tersebut. Daya dukung perairan untuk kegiatan budidaya laut dapat diartikan sebagai kemampuan lingkungan tersebut untuk menopang kehidupan dan pertumbuhan rumput laut secara maksimal, sehingga diperoleh produksi biomassa yang optimal dan berkelanjutan. Daya dukung budidaya rumput laut dapat dinyatakan dalam biomassa atau unit budidaya per satuan luas.

Faktor resiko

Faktor kemudahan

Faktor ekologis

beranda

kembali

1. keterlindungan

2. Keamanan

3. Konflik kepentingan

Untuk menghindari kerusakan fisik sarana budidaya dan tumbuhan rumput laut, maka diperlukan lokasi yang terlindung dari pengaruh angin dan gelombang yang besar. Lokasi yang terlindung biasanya didapatkan di perairan teluk atau perairan terbuka tetapi terlindung oleh adanya penghalang atau pulau di depannya.

Masalah pencurian dan perbuatan sabotase mungkin dapat terjadi, sehingga upaya pengamanan baik secara individual maupun bersamasama harus dilakukan. Pemilik usaha harus menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar lokasi budidaya

Beberapa kegiatan perikanan (penangkapan ikan, pengumpul ikan hias) dan kegiatan non perikanan (pariwisata, perhubungan laut, industri, taman nasional laut) dapat berpengaruh negatif terhadap aktivitas usaha rumput laut.

Pemilik usaha budidaya rumput laut biasanya memilih lokasi yang berdekatan dengan tempat tinggal, sehingga kegiatan monitoring dan penjagaan keamanan dapat dilakukan dengan mudah. Lokasi diharapkan berdekatan dengan prasarana jalan, karena dapat mempermudah dalam pengangkutan bahan, sarana budidaya, bibit, dan hasil panen. Hal tersebut dapat mengurangi biaya pengangkutan.

beranda

Arus Dasar perairan Kedalaman air Salinitas Kecerahan Pencemaran Ketersediaan bibit Tenaga kerja

kembali

: 20-40 cm3/detik : pecahan karang : tergantung metode : 28-35 ppt : > 1 meter : limbah RT/Industri : dekat lokasi budidaya : di sekitar lokasi budidaya

kembali

beranda

Kriteria bibit: Bercabang banyak dan rimbun Tidak terdapat bercak dan tidak terkelupas Warna spesifik (cerah) Umur 25-35 hari Berat bibit 50-100 gr/ rumpun

Pengikatan Bibit: Pada saat pengikatan, bibit harus terus dalam keadaaan basah. Agar mendapatkan keseragaman pertumbuhan, sebaiknya bibit ditimbang terlebih dahulu. Setelah dipotong dan ditimbang bibit diikatkan pada tali PE 0,2 mm ata tali rafia dan seterusnya diikatkan pada kerangka rakit ataupun tali ris (metode longline)

Penanaman: Setelah bibit tersedia maka dilanjutkan dengan kegiatan penanaman. Untuk metoda lepas dasar, penanaman bibit langsung dilakukan di lokasi budidaya, sedangkan untuk metode jalur, rakit apung dan long line kegiatan penanaman rumput laut dilakukan di rumah apung atau di darat pada tempat sejuk sehingga tidak terkena sinar matahari langsung

beranda

kembali

Perawatan harus dilakukan setiap hari untuk membersihkan tanaman dari tumbuhan pengganggu dan menyulam atau menyisip tanaman yang mati dan terlepas yang dilakukan pada minggu pertama setelah rumput laut ditanam. membersihkan tali tanam dan tanaman dari tumbuhan pengganggu dan hewan pengganggu yang dapat menghalangi sinar matahari, arus air, serta makanan bagi tanaman. mengganti tali yang sudah lapuk atau rusak, atau kuatkan jangkar yang sudah goyah. menguatkan tali ikatan tanam, karena tali tanaman yang lepas atau longgar, dapat saling kait satu dengan yang lain dan mengakibatkan tanam menjadi patah. mengguncang atau bersihkan lumpur yang melekat pada tanaman dan tali. Lumpur yang menempel pada tanaman akan menurunkan kecepatan tumbuh karena menghalangi tanaman dari sinar matahari dan makanan. mengganti tangaman yang sakit atau mengandung penyakit. Tanaman yang sedang sakit akan memutih lunak (ice-ice) yang dapat menularkan penyakit kepada tanaman sekelilingnya. Buanglah tanaman yang sakit dari pertanaman secepat mungkin.

beranda

kembali

Metode Lepas Dasar Metode ini dilakukan pada dasar perairan yang berpasir atau berlumpur pasir untuk memudahkan penancapan patok atau pancang

Metode longline Metode ini cocok diterapkan pada peraira berkarang dimana pergerakan airnya didominasi oleh ombak

Metode rakit apung Metode budidaya ini banyak diminati oleh masyarakat karena alat dan bahan yang digunakan lebih tahan lama dan mudah untuk didapat

beranda

A. Cara panen: 1. memotong sebagian tanaman. Panen dengan cara ini memilki keuntungan, yaitu penghematan tali rafia pengikat bibit. 2. mengangkat seluruh tanaman (sekaligus) akan memerlukan waktu kerja lebih singkat

kembali

B. Penanganan hasil panen: Rumput laut langsung di jemur sesaat setelah panen di bawah terik matahari langsung. Diletakan diatas para-para atau dialas agar hasil panen tersebut tidak tercampur dengan pasir dan tanah ataupun benda-benda asing lainnya. Dalam keadaan cuaca baik biasanya pengeringan akan berlangsung selama 2-3 hari dengan kadar air 30-35%

beranda kembali

A. Hama

B. Penyakit Penyakit terjadi di daerah dengan kecerahan yang tinggi biasanya dikenal dengan ice-ice dengan gejala timbulnya bintik-bintik atau bercak-bercak pada sebagian thallus, namun lama- kelamaan akan menyebabkan kehilangan warna sampai menjadi putih dan mudah terputus. Penyakit ini menyerang pada Eucheuma spp. Terutama disebabkan oleh adanya perubahan lingkungan (arus, suhu, kecerahan, dan lain-lain) di lokasi budidaya dan berjalan dalam waktu yang cukup lama

i i a g p a l m a u S em t

Related Documents

Presentasi Seminar
May 2020 3
Presentasi Seminar A4.pptx
December 2019 3
Presentasi
December 2019 62
Presentasi
June 2020 34