PURNAMA WATI SIREGAR NIM : 120316403
•Menurut WHO (2014), AKB tahun 2013, 34 jiwa per 1000 KH, 3 juta bayi meninggal setiap tahun •Riskesdas 2013, prevalensi Indonesia 10,2% sebagian besar BBLR •Profil Dinkes Jabar AKB tahun 2016 3730 bayi BBLR •RSSM Cibinong tahun 2016 115 bayi BBLR •Penanganan BBLR dapat dicegah dengan menggunakan PMK •Pelaksanaan PMK di ruang Perina dan kamar bayi sehat belum optimal
•Oleh karena peran tenaga medis khususnya perawat/bidan dalam memberikan informasi mengenai PMK terhadap pasien dengan BBLR sangatlah penting, maka penulis melakukan penelitian guna memperoleh faktorfaktor yang berhubungan dengan pelaksanaan PMK di ruang Perina dan kamar bayi sehat Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong.
untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan PMK pada BBLR di ruang Perina dan kamar bayi sehat di Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong tahun 2018
Mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap, prilaku dan motivasi dengan pelaksanaan PMK 2018
MANFAAT TEORITIS Rumah Sakit pelaksanaan PMK untuk peningkatan pelayanan di RS Institusi Pedidikan masukan tentang tingkat pengetahuan perawat mengenai pelaksanaan PMK di lahan praktek Peneliti bahan acuan dan sumber data bagi peneliti lain dalam mengembangkan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pelaksanaan PMK pada BBLR
MANFAAT PRAKTIS Klien dan Keluarga informasi bagi klien dan keluarga dalam melaksanaan PMK meningkatkan pengetahuan dalam merawat bayinya dan dapat merespon hal tersebut dengan baik. Masyarakat bermanfaat bagi masyarakat sebagai ilmu pengetahuan dan informasi tentang pelaksanaan PMK yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan sikap dan perilaku untuk dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang dilahirkan dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi rentan untuk sakit dan kematian karena karakteristiknya yang belum matur Hipotermi, gangguan respirasi, gangguan nutrisi, risiko infeksi dan gangguan pencapaian orangtua
Berdasarkan permasalah yang ada pada BBLR perlu dilakukan upaya untuk mengatasi masalah-masalah BBLR, salah satunya adalah Perawatan Metode Kanguru (PMK)
B. PERAWATAN METODE KANGURU (PMK) 1. Sejarah Perkembangan PMK Dr Rey dan Martinez 1979, Bogota, Colombia 2. Pengertian PMK kontak kulit dengan kulit (skin-to-skin contact) 4 komponen: Kangaroo Position, Kangaroo Nutrition, Kangaroo Support, Kangaroo Discharge. 3. Manfaat PMK • Bayi PMK dapat menurunkan angka kematian • Ibu rasa tertekannya berkurang, puas merawat bayi sendiri, produksi ASI meningkat. • Ayah memainkan peranan yang lebih besar dalam perawatan bayinya • Petugas Kesehatan mengurangi beban kerja • Institusi kesehatan, klinik, rumah sakit pengurangan penggunaan Fasilitas (inkubator, listrik) efisiensi anggaran
B. PERAWATAN METODE KANGURU (PMK) (Lanjutan) 4. Tipe Perawatan PMK a. PMK sewaktu waktu (intermitten) b. PMK secara terus menerus (continue) 5. Tata Laksana Perawatan Metode Kanguru (PMK) a. Tahap persiapan & Pelaksanaan • Bayi : ukur tanda-tanda vital buka pakaian bayi, kecuali popok • Orangtua : menjelaskan PMK kepada Orangtua cuci tangan buka pakaian bagian atas tempelkan bayi ke dada posisikan bayi tegak lurus diantara payudara dengan menggunakan gendongan bayi pakaikan topi bayi b. Tahap Evaluasi selama PMK Tenakes & OT kerjasama memantau kondisi bayi 6. Dokumentasi Dalam Perawatan Metode Kanguru (PMK)
C. PERAWAT DAN BIDAN 1. Perawat Perawat adalah orang yang mengasuh, merawat dan melindungi, yang merawat orang sakit, luka, dan usia lanjut (Elis & Hartly, 1980). 2. Bidan seorang wanita yang telah mengikuti pendidikan kebidanan yang diakui oleh pemerintah dan telah meyelesaikan pendidikan tersebut dan lulus ujian yang telah ditentukan serta memperoleh ijazah yang terdaftar sebagai persyaratan utama untuk melakukan praktik sesuai dengan profesinya (Depkes RI, 1995).
D. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PMK
PENGETAHUAN Tahu (know)
Memahami (comprehension)
SIKAP 3 Komponen yang membentuk sikap: - Kepercayaan - Kehidupan emosional - Kecenderungan untuk bertindak
Tingkatan sikap: Analisis (analysis)
- Menerima (receiving) - Merespon (responding)
Sintesis (synthesis)
- Menghargai (valuing) - Bertanggung jawab (responsible)
MOTIVASI
2 jenis respon:
Menurut bentuk:
- Respondent respons atau refleksi - Operant respons atau instrumental
- Motivasi intrinsik - Motivasi ekstrinsik
2 kelompok perilaku:
Aplikasi (application)
Evaluasi (evaluation)
PERILAKU
- Perilaku tertutup (covert behavior) - Perilaku terbuka (overt behavior)
- Motivasi terdesak Fungsi Motivasi: - Pendorong perbuatan - Penggerak perbuatan - Pengarah perbuatan
E. KERANGKA TEORI FAKTOR PREDISPOSISI • Pengetahuan • Nilai • Sikap • Kepercayaan
FAKTOR PENDUKUNG • Ketersediaan sumber daya kesehatan • Sarana dan prasarana
FAKTOR PENDORONG • Undang-undang, peraturan • Dukungan keluarga • Dukungan lingkungan
Pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru
A. KERANGKA KONSEP
• • • •
Pengetahuan Sikap Perilaku Motivasi
Pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru Pada BBLR
A. DEFINISI OPERASIONAL No
Variabel
Definisi Operasional
Alat Ukur
Hasil Ukur
Skala Ukur
A. Variabel Independen 1.
2.
Pengetahuan
Pengakuan jawaban responden mengenai benar
Kuesioner
0 : jika nilai/skor <
atau salah tentang PMK pada BBLR meliputi
mean/median
pengertian dan perawatan BBLR, pengertian,
1 : jika nilai/skor ≥
manfaat, tata laksana, dan dokumentasi PMK
mean/median
Sikap perawat
Reaksi atau tanggapan responden atas setuju dan
terhadap PMK
tidak setuju terhadap PMK pada BBLR
Kuesioner
0 : jika nilai/skor <
Ordinal
Ordinal
mean/median 1 : jika nilai/skor ≥
pada BBLR
mean/median 3.
Perilaku perawat Pernyataan responden tentang pernah atau
Kuesioner
0 : jika nilai/skor <
terhadap
tidaknya membantu ibu melakukan PMK pada
mean/median
pelaksanaan
bayi BBLR, durasi pelaksanaan, memberikan
1 : jika nilai/skor ≥
PMK pada
edukasi yang berkaitan dengan PMK
mean/median
BBLR.
Ordinal
A. DEFINISI OPERASIONAL (Lanjutan) No 4.
Variabel Motivasi
Definisi Operasional Alasan yang mendorong perawat melaksanakan
Alat Ukur Kuesioner
Hasil Ukur 0 : jika nilai/skor <
perawat terhadap PMK yang terdiri dari faktor intrinsik dan faktor
mean/median
pelaksanaan
1 : jika nilai/skor ≥
ekstrinsik
PMK
Skala Ukur Ordinal
mean/median
B. Variabel Dependen 1.
Pelaksanaan
Pernyataan responden tentang benar atau salah
PMK pada
tindakan dalam melakukan PMK pada BBLR
BBLR
Kuesioner
0 : jika nilai/skor <
Ordinal
mean/median 1 : jika nilai/skor ≥ mean/median
B. HIPOTESIS Hipotesis adalah dugaan sementara dari masalah penelitian (Sugiyono, 2008). hipotesis assosiatif (Ha) dalam penelitian ini adalah: ada hubungan antara pengetahuan, sikap, perilaku dan motivasi dengan pelaksanaan PMK pada BBLR.
A. DESAIN PENELITIAN menggunakan metode analitik kuantitatif B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Ruang Perina dan KBS RSSM Cibinong, Pelaksanaan Januari – Februari 2018
C. POPULASI, SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLING • Populasi: seluruh perawat/bidan ruang Perina dan KBS, berjumlah 34 orang • Sampel: semua populasi perawat/bidan ruang Perina dan KBS yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi • Teknik Sampling: Teknik non probability sampling sampling jenuh/total sampling • Penghitungan Sampel rumus tipe cross sectional Zα/22 . p. (1 − p) 𝑛= 𝑑2
Zα/2 α p d
= harga normal baku sesuai dengan luas area di bawah kurva baku sebesar (1-α/2) imtil α = 0,05 --- nilai Z = 1,96 = tingkat kepercayaan = proporsi kasus yang diteliti dalam populasi = kesalahan yang dapat ditolerir
D. ETIKA PENELITIAN menghormati harkat dan martabat subjek penelitian, penulis memberikan informasi tentang tujuan, manfaat dan kemungkinan risiko yang ditimbulkan dari penelitian (Milton, 1999 dalam Notoatmodjo, 2010)
E. PENGUMPULAN DATA • Alat Pengumpulan Data: Instrumen Kuesioner • Uji validitas: dilakukan di ruang Perina dan KBS RS Harapan Bunda Jakarta • Uji realibilitas • Prosedur Pengumpulan Data F. PENGOLAHAN DATA • Editing Coding Processing Tabulating Cleaning Entry
G. ANALISIS DATA • Analisis Univariat menganalisis satu variabel untuk mendeskripsikan variabel independen dan dependen yang diteliti • Analisis Bivariat menganalisis dua variabel untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan dependen • Rumus untuk menguji dua variabel: 1. Uji Chi Square membandingkan frekuensi yang terjadi dengan frekuensi harapan (observasi ke ekspetasi) 2. Odds Ratio (OR) risiko antara probabilitas terjadinya sesuatu dengan tidak terjadinya sesuatu
Interpretasi nilai OR: OR : 1 = berarti variabel tidak ada pengaruh/efek = netral. OR > 1 = merupakan faktor risiko untuk tambahnya faktor efek tertentu. OR < 1 = faktor yang diteliti mengurangi kejadian = faktor proaktif Data terkumpul dianalisa dengan SPSS dengan nilai: Jika p value < 0,05 berarti ada hubungan Jika p value > 0,05 berarti tidak ada hubungan