Presentasi Bab 1.pptx

  • Uploaded by: Nuriakhilda
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Presentasi Bab 1.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 741
  • Pages: 7
Perbedaan Kepatuhan Hand Hygiene dengan Kejadian Health Care Associated Infections (HAIs) Pada Instalasi Rawat Intensif RSI Sultan Agung

Salma Eka Indriyani 30101407319

LATAR BELAKANG Health Care Associated Infections (HAIs) atau infeksi nosokomial merupakan suatu keadaan dimana seorang pasien mengalami infeksi ketika berada di dalam suatu penyedia pelayanan kesehatan untuk pengobatan peyakit yang lain. Infeksi ini bukan berasal dari penyakit utama yang menjadi alasan pasien menjalani pengobatan. HAIs dapat diperoleh di berbagai bentuk penyedia pelayanan kesehatan, seperti rawat inap di rumah sakit, rawat jalan post-operative, atau penyedia pelayanan kesehatan jangka panjang seperti panti jompo dan pusat rehabilitasi. Faktor resiko yang mempengaruhi terjadinya HAIs meliputi penggunaan peralatan medis invasif (kateter urin, endotracheal tube, ventilator, injeksi), prosedur bedah, kontaminasi lingkungan perawatan kesehatan, penularan penyakit antar pasien atau melalui petugas kesehatan, serta penyalahgunaan pemberian antibiotik. Beberapa bakteri yang sering mengakibatkan HAIs diantaranya adalah C. difficile, S. aureus, Klebsiella pneumoniae, K. oxytoca, dan Escherichia coli. Pengendalian HAIs merupakan prioritas dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan.6 Pada tahun 2007 CDC mempublikasikan data yang menyebutkan bahwa angka kejadian HAIs setiap tahunnya mencapai 1,7 juta berdasarkan rekam medis. Survey dari CDC di rumah sakit di United States mengenai HAIs menyebutkan bahwa pada tahun 2011 terdapat 722.000 kasus HAIs di United States pada pengobatan pasien rawat inap karena serangan akut sedangkan 75.000 diantaranya meninggal ketika menjalani pengobatan. Beberapa jenis penyakit yang sering terjadi akibat HAIs adalah penumonia, penyakit pencernaan, infeksi saluran kemih, infeksi aliran darah primer, infeksi pasca operasi, dan jenis-jenis lain dari infeksi.

Pada tahun yang sama CDC bekerjasama dengan Emerging Infections Programs (EIP) melakukan sebuah survey yang melibatkan 10 negara, 183 rumah sakit serta 11.282 pasien. Berdasarkan data infeksi nosokomial yang didapatkan, pneumonia dan surgical site infections merupakan yang paling sering terjadi (21,8%). Di urutan berikutnya terdapat infeksi saluran cerna, infeksi saluran kemih, dan infeksi primer pada aliran darah. Kementerian Kesehatan melakukan revitalisasi Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Rumah Sakit. Diharapkan kejadian infeksi di Rumah Sakit dapat diminimalkan serendah mungkin sehingga masyarakat dapat menerima pelayanan kesehatan secara optimal. Infeksi nosokomial atau yang sekarang disebut sebagai infeksi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan atau Healt-care Associated Infection (HAIs) merupakan masalah penting di seluruh dunia yang meningkat (Alvarado 2000). Sebagai perbandingan, bahwa tingkat infeksi nosokomial yang terjadi di beberapa negara Eropa dan Amerika adalah rendah yaitu sekitar 1% dibandingkan dengan kejadian di negera-negara Asia, Amerika Latin dan Sub- Sahara Afrika yang tinggi hingga mencapai lebih dari 40% (Lynch dkk 1997) dan menurut data WHO, angka kejadian infeksi di RS sekitar 3 – 21% (rata-rata 9%). Infeksi nosokomial merupakan persoalan serius yang dapat menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung kematian pasien. Peran petugas medis dalam pencegahan infeksi nosokomial penting. Selama menjalani pengobatan rawat inap, terutama pasien instalasi rawat intensif, petugas medis merupakan seseorang yang paling sering melakukan kontak dengan pasien sehingga dapat menjadi faktor risiko penularan HAIs. Akibat yang dapat ditimbulkan dari HAIs meliputi bertambah lama hari perawatan, bertambahnya biaya perawatan, serta dapat meningkatkan risiko kematian lebih tinggi.

Penelitian terdahulu tentang implementasi prosedur cuci tangan yang dilakukan oleh Wijaya (2008) di RSD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta menunjukkan bahwa implementasi prosedur cuci tangan yang dilakukan oleh perawat secara umur dikategorikan baik, yaitu sebesar 67%. Tindakan cuci tangan sebelum melakukan tindakan kepada pasien 22,58% serta 77,42% setelah melakukan tindakan. Oleh karena berbagai masalah yang banyak terjadi di rumah sakit akibat HAIs dengan faktor resiko yang belum sepenuhnya ditetapkan dan bervariasi antar rumah sakit serta belum adanya data mengenai kejadian HAIs di RSI Sultan Agung maka penelitian faktor resiko kepatuhan mencuci tangan dengan benar di ruang instalasi rawat intensif terhadap terjadinya HAIs perlu dilakukan di RSI Sultan Agung Semarang sebagai rumah sakit pendidikan. Hal ini belum pernah diteliti sebelumnya di rumah sakit tersebut.

RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut :  Bagaimana pengaruh kepatuhan cuci tangan di ruang instalasi rawat intensif terhadap terjadinya Health Care Associated Infection?

TUJUAN PENELITIAN  Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh kepatuhan cuci tangan di instalasi rawat intensif terhadap terjadinya Health Care Associated Infections. 

Tujuan Khusus  Mengetahui angka kejadian HAI di instalasi rawat intensif RSI Sultan AgunG  Untuk mengetahui prosedur cuci tangan yang dilakukan di ruang instalasi rawat intensif terhadap distribusi organisme patogen penyebab HAIs.

MANFAAT PENELITIAN



Mengetahui angka kejadian HAI di instalasi rawat intensif RSI Sultan Agung  Informasi yang didapatkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pendisiplinan kepatuhan cuci tengan dengan baik dan benar terhadap pencegahan terjadinya HAIs di instalasi rawat intensif RSI Sultan Agung.

Related Documents

Presentasi Bab 9.docx
July 2020 3
Presentasi Bab 1.pptx
December 2019 3
Presentasi
December 2019 62
Presentasi
June 2020 34
Presentasi
June 2020 41
Presentasi
December 2019 56

More Documents from ""

Presentasi Bab 1.pptx
December 2019 3