MORFOLOGI VIRUS a. Polihidris
b.Batang
d.Bola c. Bentuk T
Kepala
• Kepala berisi ADN dan ARN dengan bagian luar diselubungi kapsid (protein)
Leher (Selubung ekor) Lempeng dasar
• Pada beberapa jenis virus (bentuk bola) Serabut ekor mempunyai selubung luar dari lipid dan karbohidrat yang disebut dengan sampul
Kapsid (Selubung protein)
Luar Sampul (lipid,karbohidrat) Tidak dimiliki semua virus
ADN dan ARN
Dalam Berbagai protein enzim (proteolitik, lipase dll)
Penggolongan Virus Pada awalnya virus digolongkan menurut hospesnya, kemudian menurut kelainan klinisnya atau affinitas (tropisme atau kerusakan) yang dialaminya, yaitu sebagai berikut : 1. Virus Variola : bersifat dermotrop, dermotrop artinya tumbuh dan berkembangbiak serta mengadakan kerusakan pada jaringan kulit. 2. Virus Polio : bersifat neutrotop, neutrotop artinya virus berkembangbiak dalam jaringan otak. 3. Yellow fever : bersifat pantropik / hepatotrop, yang dapat menyebabkan kelainan pada hati dan juga bersifat neurotrop
Klasifikasi Penggolongan Virus • Adanya asam nukleat (RNA atau DNA, rantai tunggal / ganda). • Berdasarkan ukuran atau morfologi virus. • Sifat immunologi atau antigennya. • Kepekaan terhadap pengaruh fisik dan kimia, terutama kepekaan terhadap eter. • Patologi anatomi termasuk pembentukan inclution bodies. • Sifat tropisme terhadap jaringan atau sel. • Berdasarkan gejala kliniknya. • Cara transmisi atau penyebaran alami.
Golongan Virus RNA No
Famili
Genus
1.
Picornaviridae
Enterovirus Rhinovirus
2.
Reoviridae
Reovirus Orgivirus Rutavirus
3.
Togaviridae
Alphavirus Flavivirus Rubivirus
4.
Orthoviridae
Influenza
5.
Paramyxoviridae
Paramyxovirus / Mumps Morbili virus
6. 7.
Rhabdoviridae
Vesiculo virus Rabies virus
Arenaviridae
Arenavirus
Golongan Virus DNA No
Famili
Genus
1.
Poxviridae
Orthopoxvirus Avipoxvirus Parapoxvirus
2.
Herpetoviridae
Herpes virus
3.
Adenoviridae
Adenovirus
4.
Papovaviridae
Papillomavirus Polioma virus
Golongan Virus yang Tidak Mengandung RNA / DNA • Hepatitis • Virus yang menyebabkan sakit pada Susunan Saraf Pusat (SSP) dengan infeksi lambat
Golongan Virus yang Mengandung RNA dan DNA • Bedsonia
Siklus Hidup Virus Virus bukanlah sel yang dapat berkembang biak sendiri. Cara berkembang biak virus berbeda dengan makhluk hidup lain. Virus tidak mampu memperbanyak diri di luar sel-sel hidup sehingga dikatakan bahwa virus bukanlah makhluk hidup yang dapat hidup mandiri. Ada beberapa tahapan dalam replikasi virus, yaitu tahap adsorpsi (penempelan) virus pada inang, tahap injeksi (masuknya) asam inti ke dalam sel inang, tahap sintesis (pembentukan), tahap perakitan, dan tahap litik (pemecahan sel inang).
Berdasarkan tahapan tersebut.siklus hidup virus dapat dibedakan lagi menjadi 2 yaitu : 1. Siklus litik Replikasi virus dalam sel inang merupakan peristiwa yang sangat kompleks, tahap demi tahap dari proses sintesis, mulai dari terinfeksinya sel inang sampai pembebasan partikel-partikel virus. Adapun tahap-tahap dari siklus litik adalah : • Tahap Adsorpsi • Tahap Injeksi • Tahap Sintesis • Tahap Perakitan • Tahap Litik
2. Siklus Lisogenik Pada siklus lisogenik, tahap yang dilalui lebih banyak daripada siklus litik. Tahap adsorpsi dan tahap injeksi sama dengan siklus litik. Akan tetapi, sebelum tahap sistesis, terlebih dahulu virus melewati tahap penggabungan dan tahap pembelahan. Kemudian, dilanjutkan dengan tahap perakitan dan tahap litik. Adapun tahap-tahap dari siklus litik adalah : • Tahap Adsorpsi dan Tahap Injeksi • Tahap Penggabungan • Tahap Pembelahan • Tahap Sintesis • Tahap Perakitan • Tahap Litik