PRECONCEPTIONAL COUNSELING Definisi = preventive medicine for obstetrics Identifikasi faktor yang dapat membahayakan kehamilan (dari family, medical, or obstetrical history; spesific testing) → wanita diberitahu dan dinasehati tentang resiko tsb → stategi untuk menghilangkan atau mengurangi resiko Benefits of Preconceptional Counseling Unplanned Pregnancy Saat ketika lebanyakan wanita menyadari bahwa dirinya hamil – 1-2 minggu setelah first missed period – fetal spinal cord sudah terbentuk dan jantung sudah berdetak. Banyak strategi pencegahan, seperti folic acid untuk mencegah neural tube defect, sudah tidak efektif lagi bila diberikan pada waktu tsb. Wanita dengan unintended pregnancy lebih diindikasikan untuk preconceptional counseling daripada wanita dengan intended pregnancy, karena wanita dengna unintended pregnancy lebih mempunyai resiko yang lebih besar. Peran preconceptional counseling : mengurangi jumlah unintended pregnanacy Chronic Medical Disorders Diabetes Mellitus Komplikasi kehamilan yang berkaitan dengan diabetes dapat dihindari apabila konsepsi terjadi ketika glucose level dalam keadaan normal. Kontrol tersebut memerlukan pengaturan gula darah yang teratur. Peran preconceptional counseling : mengedukasi ibu tentang resiko diabets pada kehamilan dan menyediakan program untuk menguranginya. Keuntungan preconceptional counseling : insidensi malformasi lebih sedikit, mengurangi obstetrikal complication dan biaya kesehatan pada diabetic women. Epilepsy Wanita dengn epilepsy : resiko lebih besar mempunyai anak dengan congenital anomaly (berkaitan dengan anti-convulsant drug) preconceptional counseling : rekomendasi untuk mengganti monotherapy dengan pengobatan yang least teratogenic, dianjurkan untuk mengkonsumsi supplemental folic acid, periode percobaan tanpa anti-convulsant drug Other Chronic Diseases Cox and co-workers (1992): bila menerima counseling, 240 wanita dengan hipertensi, renal disease, thyroid disease, asthma, dan heart disease, mempunyai outcome yang lebuh baik secara signifikan. Genetic Diseases Birh defect, saat ini merupakan penyebab utama infant mortality. Prevention strategies: 1. Primary prevention → aviodance of casual factors 2. Secondary prevention → mengdentifikasi dan menterminasi affected pregnancies 3. Tertiary prevention → surgical correction of structural defect, tapi kebanyakan tidak mungkin dilakukan Neural Tube Defects (NTDs) Kedua setelah cardiac anomalies sebagai structural fetal malformation yang paling sering. Dapat dihindari dengan : periconceptional folic acid supplementation. Phenylketonuria (PKU) Penyakit dimana fetus tidak dalam resiko untuk mewarisi penyakit, tapi dapat terkena efek dari maternal genetic disease
Strategi : mengikuti phenylalanine-restricted diet sebelum kehamilan. Tay-Sachs Disease Severe, autosomal neurogenerative disorder → death in childhood →→ kebanyakan pada Jewish heritage Strategi : Secondary prevention →identifikasi carrier lewat genetic testing, menyediakan prenatal testing bagi high-risk couples ; Primary prevention → membantu heterozygote carriers memilih pasangan yang tidak ada Tay-Sachs Thalassemia Most common single gene disorder worldwide. Strategi: primary dan secondary prevention, seperti prenatal diagnosis. Preconceptional Counselors Practitioner yang menyediakan routine health maintenance untuk wanita usia reproduktif mempunyai kesempatan paling baik untuk memberikan preventive counseling. Counselors harus berpengatahuan tentang penyakit medis yang relevan, operasi yang baru saja dilakukan, penyakit reproduksi, atau kondisi genetik, dan harus dapat menginterpretasikan data dan rekomendasi yang diberikan spesialis lain. Preconceptional Counseling Visit Personal and Family History Counseling dimulai dengan review tuntas mengenai medical, obstetrical, social, dan family histories. Commercially prepared questionnaires : medical dan surgical history; reproductive history; pengobatan dan alergi obat; sejarah medis keluarga atau penyakit genetik dan reproductive abnormalities; ras atau asal etnis; social risk factors; environmental risk factors. Jawaban pada questionnaire harus direview ulang dengan pasien untuk memastikan follow-up yang sesuai, termasuk mendaptkan medical records yang relevan atau consultant notes. Medical History Preconceptional counseling harus membahas semua risk factor yang berkaitan dengan mother dan fetus. Pertanyaan umum yang harus dijawab termasuk bagaimana kehamilan akan mempengaruhi kesehatan ibu dan bagaimana kondisi high-risk akan mempngaruhi fetus. Genetic Diseases Wanita yang mempunyai penyakit genetis biasanya memerlukan konseling dengan seseorang yang berpengetahuan tentang genetis. Reproductive History Meliputi pertanyaan yang berkaitan tentang infertility; Abnormal pregnancy outcomes (cth: miscarriage, preterm); komplikasi (cth: eclampsia). Social History Maternal Age Teenage Pregnancy.Nonjudgmental
question may elicit a history of substance abuse. Instructions regarding the identification or prevention of common pregnancy complications should be given. Pregnancy after age 35. Older woman biasanya meminta preconceptional counseling bisa karena dia merencanakan kehamilan setelah lama menunda kehamilan atau mau menjalani infertility treatment. Resiko yang berkaitan dengan maternal age terutama berasal dari: 1. Iatrogenic preterm delivery yang diperlukan unutk komplikasi maternal, seperti diabetes dan hipertensi 2. Spontaneous preterm delivery 3. Fetal growth disoreder yang berkaitan dengan maternal chronic disorder atau multiple gestation
4. Fetal aneuploidy 5. Kehamilan karena ART Recreational Drugs and Smoking Tahap pertama pencegahan fetal damage yang berkaitan dengan faktor ini adalah kejujuran sang ibu tentang pemakaiannya. Pasien alkoholik dapat diindentifikasi dengan menanyakan TACE question (tolerance to alcohol, annoyed by comments about their drinking, attempts to cut down, history of drinking early in the morning – eye opener) yang berkorelasi dengan DSM-IV criteria untuk lifetime alchoholism diagnosis. Environmental Exposures Lifestyle and Work Habits Diet Exercise Tidak ada data yang menyatakan bahwa exercise membahayakan selama kehamilan. Domestic Abuse Kehamilan dapat memperburuk masalah dan merupakaan waktu dimana terdapat risk yang lebih besar untuk terjadi abuse dari partner. Abuse lebih sering terjadi pada wanita dengan partner yang alkoholik, menggunakan drugs, baru saja tidak bekerja, pendidikan buruk, pemasukan rendah, atau mempunyai sejarah dipenjara. Family History Immunizations Preconcetional counseling meliputi pemeriksaan imunitas terhdap rubella dan hepatitis B. Vaksin bisa terdiri dari toxoid (e.g.,tetanus), killed bacteris or viruses (e.g.,pneumococcus, influenza, hepatitis B, meningococcus, dan rabies), atau live virus yang dilemahkan (e.g.,varicella-zoster, measles,mumps, rubella, polio, chicken pox, yellow fever). Live virus tidak disaranakan selama kehamilan dan idelanya diberikan 1 bulan sebelum percobaan untuk mengandung. Screening Test Beberapa tes laboratorium mungkin diperlukan untuk mengetau risk dalam kehamilan. Basic test, seperti rubella, varicella, dan hepatitis B immune status harus dapat ditentukan agar vaksinasia dapat segera dilakukan sebagai bagiandari preconceptional care. Tes lainny : complete blood count, Hemoglobin electrophoresis, carrier testing, tes yang berkaitan dengan maternal chronic disease (e.g.,serum creatinine levels) Electromagnetis Energy Tidak ada buktipada manusia atau hewan bahwa paparan terhadap berbagai electromagnetic field , seperti high-voltage power lines, electric blankets, microwave ovens, dan cellphone dapat menyebabkan adverse fetal effect.
Reference: William’s Obstetrics 21st ed.