ACARA III PENGENALAN DAN IDENTIFIKASI MESIN PEMISAH
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam proses pengolahan hasil pertanian, produk pertanian tersebut seringkali harus dipisahkan untuk mendapatkan bagian yang diinginkan. Proses pemisahan bahan mentah tersebut harus dilakukan dengan benar agar diperoleh kandungan bahan yang sesuai dengan keinginan. Pemisahan mekanis dikelompokkan menjadi
4
kelompok
yaitu
penyaringan, pengendapan, klasifikasi dan pemisahan sentrifusi. Penyaringan adalah pemisahan bahan padat dari bahan cair dicapai dengan mengalirkan campuran penembus pori-pori yang cukup halus untuk menahan bahan padat, akan tetapi cukup besar/kasar untuk bahan cair. Dalam sedimentasi, dua bahan cair yang tidak dapat bercampur, atau bahan cair dan bahan padat, dipisahkan dengan
membiarkan
bahan-bahan
ini
sampai
pada
keadaan-keadaan
keseimbangan di bawah pengaruh gaya gravitasi, bahan yang lebih berat jatuh terlebih dahulu daripada bahan yang ringan. Proses ini merupakan proses yang memakan waktu lama dan lambat dan selalu dipercepat dengan mempergunakan gaya sentrifuse untuk meninggalkan kecepatan pengendapan, resultante proses pemisahan ini disebut pemisahan sentrifusi. Sedangkan klasifikasi adalah memisahkan partikel padat dengan melayangkannya di dalam suatu aliran bahan cair dan mengenakan gaya tarik serta gaya gravitasi atau gaya sentrifusi yang berbeda pada partikel-partikel yang berbeda pada partikel-partikel yang berbeda ukuran untuk memisahkannya.
Pada praktikum kali ini diperkenalkan beberapa mesin yang digunakan dalam pemisahan yaitu mesin pemisah berupa pengekstrak, penyaring sentrifugal dan penyaring getar mekanis untuk mengetahui mekanisme kerja mesin tersebut dan bagian-bagian utama mesin pemisah tersebut. Selain itu praktikan dapat mengetahui fungsi dari bagian-bagian utama mesin.
B. Tujuan Mahasiswa memahami prinsip kerja, rancangbangun, bagian, dan penggunaan mesin pemisah.
C. Manfaat Manfaat yang didapatkan dari praktikum kali ini adalah praktikan dapat mengetahui mekanisme kerja dan bagian-bagian utama mesin pemisah. Praktikan dapat mengetahui fungsi dari bagian-bagian utama mesin pemisah, serta dapat mengetahui cara pengujian mesin pemisah. Selain itu, praktikan dapat mengetahui aplikasi-aplikasinya pada industri pertanian.
D.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pengecilan ukuran dapat didefinisikan sebagai penghancuran dan pemotongan mengurangi ukuran bahan padat dengan kerja mekanis, yaitu membaginya menjadi partikel-partikel yang lebih kecil. Penggunaan proses penghancuran yang paling luas di dalam industri pangan barangkali adalah dalam penggilingan butir-butir gandum menjadi tepung, akan tetapi penghancuran ini dipergunakan juga untuk beberapa tujuan, seperti penggilingan jagung menghasilkan tepung jagung, penggilingan gula, penggilingan bahan pangan kering seperti sayuran (Earle, 1983). Dalam pengecilan ukuran ada usaha penggunaan alat mekanis tanpa merubah stuktur kimia dari bahan, dan keseragaman ukuran dan bentuk dari satuan bijian yang diinginkan pada akhir proses, tetapi jarang tercapai (Henderson dan Perry, 1976). Pemisahan partikel dan bahan cair secara mekanis biasanya menggunakan tenaga yang dikenakan terhadap partikelnya. Tenaga tersebut dapat secara langsung dikenakan pada partikelnya seperti pada pengayakan dan penyaringan, atau secara tidak lengsung seperti pada pengendapan. Gaya atau tenaga ini dapat berasal dari gaya gravitasi atau kerja sentrifugasi, yang dapat dikatakan sebagai kekuatan penahanan negatif gerakan relatif partikel terhadap bahan cairnya. Dengan demikian proses pemisahan tergantung pada karakter partikel yang sedang dipisahkan dan tenaga yang bekerja pada partikel yang menyebabkan terjadinya pemisahan (Sutardi, 2001). Kriteria pengecilan ukuran antara lain (Zhang, 1998) : 1. Memiliki kapasitas yang besar 2. Menggunakan tenaga input yang kecil per satuan produk
3. Tujuannya adalah mengecilkan ukuran suatu produk sesuai dengan yang diinginkan. Karakteristik partikel yang penting adalah: ukuran, bentuk, dan densitas. Sedangkan karakter bahan cair yang penting adalah: viskositas dan densitas. Rekasi komponen yang berbeda atau gaya yang diberikan akan menimbulkan gerakan relatif bahan cair dan petikel yang berada di dalamnya, serta antara partikel-partikel yang berbeda karakternya (Earle, 1983). Separasi dalam suatu operasi filtrasi dilakukan dengan memberikan gaya pada fluida untuk dapat melewati suatu membran berpori (Foust dkk, 1980). Pemisahan padatan dari fluida menyebabkan pembentukan ampas yang melapisi medium filter sehingga tahanan terhadap aliran fluida yang disaring makin besar. Faktor tersebut menggambarkan kecepatan filtrasi. Selanjutnya dapat dikatakan bahwa kecepatan filtrasi ini tergantung dari beberapa faktor, antara lain : 1. Tekanan yang diberikan diatas medium filter 2. Luas permukaan penyaringan 3. Viskositas dari cairan 4. Tahanan dari bahan ampas filter cake yang tersusun oleh padatan yang dipisahkan dari cairannya 5. Tahanan dari medium.(Heldman dan Singh, 1981)
BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan 1. pengekstrak, 2. penyaring sentrifugal, dan 3. penyaring getar mekanis.
B. Cara kerja 1. dilakukan identifikasi terhadap mesin pemisah yang tersedia. 2. outline penjelasan asisten mengenai prinsip kerja, cara pengoperasian dan salah satu penerapan tersebut dibuat dan dicatat. 3. bagian-bagian dari mesin pemisah diamati dan dipelajari. 4. cara pengujian dari mesin pemisah diamati dan dipelajari.
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN ANALISA DATA A. PENGEKSTRAK 1. Spesifikasi Nama
:Mesin Pengekstrak
Merek
:-
Model
:-
Tipe
: Horizontal
No seri
:-
Negara Pembuat
: Indonesia
Tahun Pembuatan
: 2006
Dimensi : Panjang (mm)
: 770
Lebar (mm)
: 410
Tinggi (mm)
: 1040
Berat (kg)
:-
Kapasitas RPM kerja
:: 600 rpm
Rotor : Tipe pemasangan
: Horizontal
Jarak antar pisau
: 12 cm
Jumlah pisau
: 6 buah
Penggerak : Nama
: Motor listrik
Merek
: Wipro
Model
:-
Tipe
: YC 8024
Jenis motor
: Single fase
No seri
: 5197
Voltase
: 220 V
Ampere
: 3,61 A
Daya
: 0,5 Hp
Frekuensi
: 50 Hz
RPM
: 1430
Negara pembuat
: Cina
Tahun pembuatan
: 2005
2. Bagian-bagian :
Keterangan : 1. 2. Corong masukan bahan 3. Tabung pengekstrak 4. Tutup tabung pengekstrak 5. Rotor pengaduk 6. Kran pengeluaran 7. Kerangka alat 8. Motor listrik 9. Belt and Pulley
3. Pengoperasian –
Dipastikan semua alat telah terpasang dengan benar dan tutup tabung pengekstrak telah terpasang dengan rapat
–
Parutan kelapa dicampur dengan air terlebih dahulu kemudian dimasukkan ke dalam corong pemasukan
–
Motor listrik dihidupkan dan bahan diaduk
–
Bahan yang telah diekstrak akan menjadi santan dan ampas
4. Cara pengujian 1) 10 butir kelapa dicampur dengan air dimasukkan ke corong diaduk beberapa waktu. Misalnya 10 butir kelapa ditambah 10 liter air lama waktu dibutuhkkan = jumlah energi. Untuk mengetahui pengekstrak harus dketahui energi spesifik. 2) Menghitung efisiensi spesifik untuk mengekstrak santan
σ=m.s dengan m = massa dan s = jarak Daya = RPM x Torsi (J/s) Energi spesifik = daya x waktu kerja (Joule) 3) Pada pengujian dilakukan beberapa variasi, sehingga didapatkan waktu optimum dengan kualitas standar yang diperbolehkan pada pemutaran berbeda untuk tiap waktunya. Dari setiap waktu itu diuji kualitas santannya.
B. PENYARING SENTRIFUGAL 1. Spesifikasi Nama
: Mesin Penyaring Sentrifugal
Merek
:-
Model
:-
Tipe
: Penyaring Sentrifugal
No seri
:-
Negara Pembuat
: Indonesia
Tahun Pembuatan
: 2006
Dimensi : Panjang (mm) : 830 Lebar (mm)
: 650
Tinggi (mm) : 1100 Berat (kg) Kapasitas
::-
Penggerak : Nama
: Motor listrik
Merek
: MODERN
Model
:-
Tipe
: JY 14 A
Jenis motor
: Single fase
No seri
: 1476
Voltase
: 220 V
Ampere
: 4,2 A
Daya
: 0,5 Hp
Frekuensi
: 50 Hz
RPM
: 1420
Negara pembuat
: Cina
Tahun pembuatan
:-
3. Bagian-bagian :
Keterangan :
1. Corong masukan 2. Kerangka penyangga 3. Bak penampung 4. outlet (corong keluaran) 5. Motor listrik 6. Belt & Pulley
4. Pengoperasian 1. Pastikan terlebih dahulu Belt dan Pulley dipasang dengan benar sesuai dengan ketentuannya. 2. Kain saringan dipasang dan ditutup rapat, kemudian bahan dimasukkan 3. Mesin dihidupkan 4. Bahan dimasukkan dalam corong pemasukan 5. Saat cake sudah penuh, motor dimatikan, cake diangkat 6. Daya sentrifugal diperoleh dari pemusingan yang dihasilkan oleh motor listrik 5. Cara pengujian Pengujian dilakukan dengan perlakuan variasi putaran Rpm. Jika kecepatan putaran ditambah maka gaya sentrifugal bertambah. Secara teoritis filtrasi bertambah, namun dalam kenyataannya tidak. Ini disebabkan banyak faktor yang menghalangi, diantaranya konstruksi menjadi salah satu pertimbangan, dan juga distribusi cake yang tidak merata menimbulkan kerusakan.misalnya dikerjakan pada 3 variasi putaran. Filtrasi diukur 5 menit sekali
kapasitas=
laju filtrasi =
output(liter) waktu
gaya dorongan tahanan
C. PENYARING GETAR MEKANIS 1. Spesifikasi Nama
: Mesin Penyaring bubur kedelai
Merek
:-
Model
:-
Tipe
: Saringan datar mekanis
No seri
:-
Negara Pembuat
: Indonesia
Tahun Pembuatan
:-
Dimensi : Panjang (mm)
: 1650
Lebar (mm)
: 900
Tinggi (mm)
: 1360
Berat (kg)
:-
Kapasitas Rpm kerja
::-
Sistem penerusan daya
: Roda gigi
Penggerak : Nama
: motor listrik
Merek
:-
Model
:-
Tipe
:-
Jenis motor
: single fase
No seri
: 5197
Voltase
: 220
Ampere
:-
Daya
:-
Frekuensi
: 50 Hz
RPM
: 1430
Negara pembuat
: china
Tahun pembuatan
: 2005
3. Bagian-bagian :
Keterangan : 1. Bak pengayak
2. Kerangka penyangga 3. Bak penampung 4. outlet (corong keluaran) 5. Screen penyaring 6. Batang penggerak
4. Pengoperasian Motor listrik dinyalakan sehingga menghasilkan gerakan rotasi (putar) sehingga menggerakkan penggetar. Prinsipnya sama seperti poros engkol. Putaran motor disalurkan ke alat penggetar melalui gear dan mengubah gerak rotasi menjadi gerak translasi lalu disalurkan ke bak penyaring melalui batang penggerak. Bubur kedelai dimasukkan ke dalam bak penyaring. Sari pati tertampung dibawah, ampas tertinggal di kain saring.
5. Cara pengujian 1. Hubungan antara kecepatan getar (rpm) dengan kecepatan penyaring (kg/menit). 2. Hubungan antara panjang langkah penggetaran (cm) dengan kecepatan penyaringan (kg/menit). 3. Masing-masing hubungan dibuat 3 variasi dan diambil datanya dengan 2 kali ulangan. 4. Dilakukan data analisis statistika untuk mengetahui variasi tersebut berpengaruh atau tidak.
BAB V PEMBAHASAN Pemisahan mekanis merupakan proses yang terutama tergantung pada gayagaya fisik untuk mencapai suatu pemisahan komponen-komponennya. Pemisahan mekanis dapat dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu sedimentasi (pengendapan), sentrifugasi (pemusingan), filtrasi (penyaringan) dan pengayakan. Pada pemisahan dengan sedimentasi, dua cairan yang tidak saling larut atau cairan dan bahan padat, dapat dipisahkan dengan cara membiarkan massa tersebut mencapai keseimbangan berdasarkan atas gaya gravitasi, dimana bahan yang lebih berat akan turun lebih cepat dibanding bahan yang lebih ringan. Sedimentasi menggunakan gaya-gaya gravitasi atau gaya sentrifugal untuk memisahkan partikel dari aliran bahan cair. Partikel biasanya bahan padat, akan tetapi bahan ini dapat lebih kecil daripada butir bahan cair dan bahan cair tersebut dapat berupa suatu cairan atau gas. Proses filtrasi bertujuan memisahkan padatan dari campuran fasa cair dengan driving force perbedaan tekanan sehingga mendorong fasa cair melewati lapisan suport pada medium filter. Pada proses filtrasi, pemisahan padatan akan tertahan pada medium penyaring. Sedangkan fasa cair yang melewati medium filter berupa limbah/ hasil sampingnya. Filtrasi adalah contoh khusus mengenai aliran melalui media berpori, khususnya kasus di mana tahanan terhadap aliran konstan. Dalam filtrasi, tahanan aliran meningkat sesuai dengan waktu, sesuai dengan pembentukan cake di atas medium filter atau filter aid. Besaran-besaran utama yang penting adalah laju aliran melalui filter dan penurunan tekanan melintasi unit tersebut. Dengan berjalannya waktu selama filtrasi, laju aliran akan berkurang atau penurunan tekanan akan meningkat. Pada proses filtrasi tekanan tetap, penurunan tekanan dibuat konstan dan laju aliran dibiarkan menurun sesuai waktu.
Mesin pertama yang diamati adalah pengekstrak santan buatan Indonesia pada tahun 2006. Pada praktikum ini, panjang, lebar dan tinggi dari pengekstrak secara berturut-turut ialah 770 mm, 410 mm dan 1040 mm. Pengekstrak ini memiliki rotor dengan tipe pemasangan horizontal dengan jumlah pisau enam buah dan jarak antar pisaunya masing-masing 12 cm. Pengekstrak ini juga memiliki penggerak berupa motor listrik bermerek WIPRO tipe YC 8024. Jenis motor buatan Cina pada tahun 2005 ini adalah single phase bernomor seri 5197 dengan voltase 220 V; 3,61 Ampere; daya 0,5 Hp; frekuensi 50 Hz dan 1430 RPM. Bagian-bagian yang ada pada mesin pengekstrak terdiri dari tabung pengekstrak, corong, belt and pulley, motor penggerak, rotor pemutar yang dilengkapi bilah-bilah pengaduk, kran dan selang outlet. Pengoperasian mesin ini adalah dengan cara memasukkan bahan berupa parutan kelapa dicampur air ke dalam corong, lalu diaduk. Setiap partikel dari santan akan diberi energi dan fluida memberi tekanan pada sirip-sirip rotor. Sistem daya transmisi yang digunakan adalah dengan motor listrik dan belt-pulley. Tujuan utama dari pembuatan alat ini adalah agar santan yang diekstrak dapat memenuhi standar kualitas mutu yang ditetapkan. Dalam rancang bangun mesin pengekstrak yang harus diperhatikan adalah aspek bahan dan konstruksi alat, misalnya santan memiliki bentuk cair sehingga dibuatlah mesin kedap air dan tahan karat sehingga menggunakan stainless. Tipe perancangan harus bisa untuk meminimalisir adanya kebocoran pada tabung ekstrak. Pada tipe horisontal tutup harus benar-benar kedap air sehingga harus digunakan shell agar tidak bocor sedangkan
pada
tipe
vertical
harus
memperhatikan
gaya
vortex
dengan
memperhitungkan tinnggi tabung agar tidak tumpah. Daya yang digunakan apakah menimbulkan goncangan atau tidak dan kerangka alat harus didesain untuk tidak menimbulkan goncangan. Dari segi ergonomis, harus diperhatikan juga mengenai keamanan dari penggunaan alat dimana belt-pulley serta bagian yang bergerak harus ditutup dan kenyamanan dengan memberi penutup pada corong agar saat proses berlangsung bahan-bahan tidak terlempar keluar. Pengujian dari alat pengekstrak
dapat dilakukan denagn cara 10 butir kelapa dicampur dengan air dimasukkan ke corong, diaduk beberapa saat. Misalnya 10 butir kelapa ditambah 10 liter air lama waktu dibutuhkkan = jumlah energi. Energi spesifiknya harus diketahui. Untuk santan kelapa terdapat standart mutu untuk kandungan air dan kandungan minyak. Dari beberapa ulangan akan didapat waktu optimum dengan kualitas standart yang diperbolehkan. Untuk energi yang dibutuhkan untuk mendapatkan santan kualitas standart, energi merupakan perkalian daya dengan waktu. Untuk pengujian dilakukan variasi untuk waktu yang diperlukan untuk pengekstrakan. Perbedaan waktu pengekstrakan akan mempengaruhi kualitas dari santan yang didapatkan. Mesin kedua yang diamati yaitu mesin penyaring sentrifugal buatan Indonesia tahun 2006, dengan panjang 830 mm, lebar 650 mm dan tinggi 1100 mm. Mesin ini menggunakan penggerak berupa motor listrik buatan Cina dengan tipe JY 14 A. Jenis motornya ialah single fase di mana voltasenya ialah sebesar 220 V, dayanya 0,5 Hp; 4,2 Ampere, frekuensi 50 Hz dan 1420 RPM. Bagian-bagian pada mesin ini meliputi drum penyaring, drum penampung, kerangka, corong masukan, tutup penyaring, corong keluaran serta belt and pulley. Drum penyaring berfungsi sebagai tempat bahan yang akan disaring melalui dinding filternya. Drum penyaring terdiri dari filter dan drum berlubang. Filter berupa selembar kain saring yang dipasang pada bagian dalam drum berlubang. Drum penampung lebih besar dari drum penyaring karena letaknya di luar drum penyaring. Pada bagian dasar drum ini, harus diberi lubang keluaran atau corong yang akan mengalirkan filtrat dari drum penampung ke tempat penggumpalan. Kerangka berfungsi untuk merangkaikan semua komponen dari mesin penyaring sehingga komponennya dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Corong masukan berperan sebagai jalan masuknya larutan kelapa yang hendak disaring pada drum penyaring. Corong didesain tepat di tengah-tengah tutup mesin penyaring agar cairan yang dimasukkan dapat tepat pada drum penyaring. Tutup penyaring digunakan untuk menahan kemungkinan naiknya cairan larutan kelapa saat drum penyaring diputari.
Selain itu, tutup juga berfungsi untuk menjaga drum penyaring agar tetap berputar dengan tenang pada sumbunya. Corong keluaran berfungsi untuk mengalirkan filtrat dari drum penampung ke wadah tempat penggumpalan larutan. Sedangkan transmisi pada mesin penyaring sentrifugal, dibedakan menjadi dua yaitu transmisi dari motor penggerak ke poros dan transmisi dari poros ke drum penyaring. Transmisi dari motor penggerak ke poros, dilakukan dengan sistem belt-pulley dan transmisi dari poros ke drum penyaring, dengan dudukan penopang atas bawah. Pengoperasian penyaring sentrifugal, Langkah awal yang dilakukan adalah instalasi pemasangan dan pengaturan. Pengaturan tersebut meliputi pemasangan saringan dan pemasukkan bahan. Pengaturan tersebut bertujuan agar alat tersebut siap untuk digunakan. Motor penggerak kemudian dihubungkan dengan sumber listrik, dengan catatan saklar pada mesin dalam keadaan mati. Kemudian bahan dimasukkan kembali dengan menggunakan pengumpan (feeder). Hal-hal yang harus diperhatikan ialah prinsip kerja alat, motor penggerak yang dihubungkan ke sumber listrik, saklar harus mati/nol, penutup bahan ditutup (lalu bahan dimasukkan) dan setelah bahan masuk, baru mesin dinyalakan. Pengujian mesin ini dapat dilakukan dengan cara melakukan variasi putaran (rpm). Jika kecepatan putaran ditambah maka gaya sentrifugal bertambah. Secara teoritis filtrasi bertambah, namun dalam kenyataannya tidak. Ini disebabkan banyak faktor yang menghalangi. Menguji performance kapasitas (perbandingan antara jumlah pengeluaran dengan waktu yang dibutuhkan) dan laju filtrasi alat (perbandingan antara gaya dorongan dengan tahanan yang ada). Sedangkan untuk penyaring tipe getar mekanis, panjang dari mesin ini adalah 165 cm, lebar 90 cm, tinggi 136 cm, dengan sistem penerusan daya adalah roda gigi, sistem transmisi pulley and belt. Cara pengujian dari alat ini adalah Hubungan kecepatan getar (RPM) dengan kecepatan penyaring (Kg/menit). Hubungan panjang langkah penggetaran (cm) dengan kecepatan penyaringan (Kg/menit). Untuk masingmasing hubungan tersebut dibuat 3 variasi dan 2 ulangan. Dilakukan data analisis statistika untuk mengetahui variasi tersebut berpengaruh atau tidak.
Bagian-bagian dari penyaring getar mekanis ini meliputi; corong pemasukan bahan (input) yang menampung bahan sebelum ke bak penampung; screen yang berfungsi sebagai saringan bahan yang akan dimasukkan ke bak penampung; bak penampung, tempat penampungan bahan; bak penyaring, tempat terjadinya proses penyaringan bubur kedelai; kerangka alat yang berfungsi untuk meletakkan bagianbagian mesin; motor penggerak untuk menghasilkan listrik yang akan mengubah energi listrik menjadi energi gerak; penggetar yang berfungsi untuk mengubah gerak rotasi menjadi gerak translasi; corong pengeluaran (output) untuk keluarnya ampas yang sudah tidak terpakai; selain itu, alat ini menggunakan system penerusan daya gear to gear. Seharusnya, mesin ini menggunakan sistem motor listrik, akan tetapi pada praktikum ini, motor listriknya sedang dalam keadaan tidak terpasang, sehingga tidak dilakukan pengamatan dan spesifikasi. Cara pengoperasian penyaring getar mekanis adalah motor listrik dinyalakan sehingga menghasilkan gerakan rotasi (putar) sehingga menggerakkan penggetar. Prinsipnya sama seperti poros engkol. Putaran motor disalurkan ke alat penggetar melalui gear dan mengubah gerak rotasi menjadi gerak translasi lalu disalurkan ke bak penyaring melalui batang penggerak. Bubur kedelai dimasukkan ke dalam bak penyaring. Sari pati tertampung dibawah, ampas tertinggal di kain saring.
BAB VI KESIMPULAN
A. Kesimpulan 1. Pemisahan mekanis dapat dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu sedimentasi (pengendapan), sentrifugasi (pemusingan), filtrasi (penyaringan), dan pengayakan. 2. Pengekstrak merupakan alat pemisah santan kelapa yang sangat tergantung pada waktu untuk mencari enegi spesifiknya. 3. Penyaring sentrifugal merupakan alat pemisak filtrat dan cake yang sangat tergantung pada jari – jari, kecepatan putaran, dan massa partikel. 4. Penyaring getar mekanis adalah alat penyaring bubur kedelai dengan tipe saringan datar mekanis. 5. Bagian-bagian : a) Pengekstrak : tabung pengekstrak, corong, belt and pulley, motor penggerak, rotor pemutar, kran dan selang outlet. b) Penyaring Sentrifugal : drum penyaring, drum penampung, kerangka, corong masukan, tutup penyaring, corong keluaran serta belt and pulley. c) Penyaring Getar Mekanis : screen penyaring, bak penyaring, bak penampung, kerangka, batang penggerak, serta gear.
B. Saran Pada praktikum ini hendaknya alat langsung diuji dengan menggunakan bahan sehingga praktikan dapat melihat proses pemisahannya.
DAFTAR PUSTAKA Earle, R.L. 1983. Unit Operations in Food Processing. Second Edition. Pergamon Press. United Kingdom.
Foust, S. A,.dkk., 1980. Principles of Unit Operations. 2ed. John Wiley dan Sons. New York / Chischester / Brisbane / Toronto.
Heldman, R. D,. and Singh, P. R.,1981. Food Process Engineering. Second Edition.. The Avi Publishing Company, Inc. Westport. Connecticut.
Henderson, S.M. and R.L. Perry. 1976. Agricultural Process Engineering. 3rd edition. The AVI Publishing Company, Inc., Westport, Connecticut.
Sutardi, Ir. MA ppsc, Ph D. 2001. Satuan Operasi II. Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian FTP UGM. Yogyakarta.
Zhang, Jie, Dr .1998, Study Notes for CPE 124 particle Technology. ( Online, diakses tanggal 27 Mei 2008 ) www.lorien.ncl.ac.uk
TUGAS KHUSUS
Soal: Tulislah persamaan dari parameter-parameter yang merupakan dasar dari perancangan mesin penyaring sentrifugal, terutama dalam menentukan nilai tekanan (P) yang diperlukan agar diperoleh laju filtrasi tertentu (v/t) bila menggunakan filter dengan bahan tertentu yang luasnya A!!!
Alat Penyaring Bubur Kedelai Tipe Sentrifugal A. Perancangan Mesin Analisa rancang bangun mesin penyaring pada dasarnya adalah menentukan besarnya tekanan yang harus diberikan terhadap bahan yang akan disaring agar diperoleh laju penyaringan tertentu. Besarnya tekanan yang diperlukan tersebut tergantung oleh sifat fisik bahan yang disaring dan bahan filter. Prinsip kerja alat ini adalah memanfaatkan gaya sentrifugal yang akan mendorong cairan melewati filter yang dipasang pada dinding penyaring. Gaya sentrifugal tersebut adalah : )2 = 0,011 x m.r.N2
Fc = m.r (
(1)
2πN 60
Pada persamaan sebelumnya = gaya sentrifugal pada partikel yang dipaksa untuk berputar mengikuti jalur melingkar dinyatakan dalam persamaan (Earle, 1983) Fc = m.r.
2
ϖ
dimana
(2)
ϖ
=
(karena kecepatan putaran biasanya dinyatakan dalam perputaran 2πN 60
permenit (rpm)) Fc = gaya sentrifugal yang bekerja pada partikel untuk mempertahankan gerakan pada jalur (Newton) m = massa partikel (kg) r
= jari-jari jalur dari poros (m)
ϖ N
= kecepatan sudut partikel (rad)
= kecepatan perputaran permenit (rpm)
Jika hal ini dibandingkan dengan gaya gravitasi (Fg) pada partikel, dimana Fg = m.g, maka dapat dilihat bahwa percepatan sentrifugasi setara dengan 0,011 rN2.
Sedangkan dari filtrasi terdapat persamaan laju filtrasi sbb. : (3) dv A.∆P = dt µ..r (W .V + L) A
Dengan A
P adalah gaya yang dibutuhkan untuk penyaringan. Gaya ini akan
∆ dipenuhi oleh gaya sentrifugal diatas sehingga persamaan yang berlaku adalah : (4) 2
dv 0,011.m.r.N = dt µ..r (W .V + L) A Alat penyaring ini termasuk alat penyaring dengan tekanan tetap karena putaran saringan akan dibuat konstant terhadap waktu sehingga gaya sentrifugal yang
dihasilkan/ dipasok untuk proses penyaringan adalah tetap. Pasokan gaya tetap ini menyebabkan
kecepatan
filtrasi
secara
gradual
berkurang
dengan
makin
bertambahnya jumlah ampas yang terakumulasi. Suatu saat kecepatan filtrasi menjadi terlalu lambat dan ekonomis lagi. Sehingga proses ini harus dihentikan. Terlihat bahwa dalam perancangan besarnyaa kecepatan putaran alat (N) terdapat banyak parameter yang harus diketahui. Untuk mengetahui parameter yang diperlukan serangkaian percobaan. Menurut Earle (1983) parameter tersebut dapat ditentukan yaitu dengan membuat grafik yang mencerminkan hubungan antara variabel-variabel tersebut. Bila persamaan laju filtarsi diintegralkan akan diperoleh : ∫
dv A.∆P =∫ W .V dt µ ..r ( + L) A A
∫ µ.r (
W .V + L).dv = ∫ A
∆P.dt
µ . r .W ∫V .dV + µ . r. .L ∫ dV = A . ∆P ∫ dT A
(5)
µ . r .W 1 2 x V + µ r L V = A ∆P t A 2 Dibagi dengan V ∆P maka akan menjadi persamaan berikut : (6)
µ . r .W V µ r L 1 x + = A A ∆P V A
Persamaan tersebut dapat untuk menentukan parameter sistem penyaringan r dan L dengan melakukan beberapa percobaan penyaringan suatu bahan yang telah dikethui kekentalannya (μ) dan kandungan bahana padatannya (W) dengan ∆P konstan. Dengan memvariasi sampel yang disaring, waktu tertentu (t) volume bahan
(V), dapat diplotkan dengan grafik dengan absis
dan ordinat
V A
t V A
diperoleh grafik (kurva) garis lurus slop/gradien tersebut besarnya sama dengan titik potong dengan ordinat
sehingga besarnya r dan L dapat
µrL ∆P
µ rW 2 ∆P ditentukan.
Dengan persamaan (4) merupakan persamaan linier dengan 2 variabel dan 2 konstanta. Bila ke-2 variabel diganti dengan x dan y serta konstantanya a dan b maka persamaan didapat : ax + b = y Dengan a =
,b=
µ rW 2 ∆P
(7) ,x=
µrL ∆P
,y= V A
t V A
Tahanan spesifik ampas tahu r dan tabel ekuivalen filter L merupakan parameter dalam sistem penyaringan. Parameter tersebut merupakan dasar perancangan mesin penyaring, terutama dalam menentukan besarnya tekanan yang diperlukan (∆P) agar
diperoleh laju filtrasi tertentu
bila menggunakan filter dengan bahan tertentu
V t yang luasnya A. Dimana: A = luas (m2) T = waktu (sekon) V = volume bahan fulida yang mengalir (lolos) melalui filter (m3) P = tekanan
ϖ
= kecepatan sudut partikel (rad)
TUGAS KHUSUS Agastya Satyagasty 08345 Persamaan dari parameter-parameter yang merupakan dasar perancangan mesin penyaring, terutama dalam menentukan besarnya tekanan yang diperlukan (P) agar diperoleh laju filtrasi tertentu (V/θ) bila menggunakan filter dengan bahan tertentu yang luasnya A, adalah : A.∆P WV µr ( )+L A
dv = vt
Dengan A.
P adalah gaya yang dibutuhkan untuk penyaringan. Gaya ini akan ∆
dipenuhi oleh gaya sentrifugal sehingga persamaan yang berlaku adalah : dv 0,011.m.r.N 2 = WV vt µr ( )+L A Bila persamaan laju filtrasi diintegralkan, akan diperoleh : dv
∫ dt = ∫
∫ µr (
A.∆P WV µr ( + L) A
WV + L)dv = ∫ A.∆P.dt A
µrW v.dv + µrL∫ dv = A.∆P ∫ dt A ∫
µrW 1 2 v + µrLV = A.∆P.t A 2 dibagi dengan V.
P maka akan menjadi persamaan berikut : ∆
µrW V µrL 1 ( )+ = 2∆P A ∆P V / A Persamaan tersebut dapat digunakan untuk menentukan parameter sistem penyaringan r dan L dengan melakukan beberapa percobaan penyaringan suatu bahan yang telah diketahui kekentalannya (μ) dan kandungan bahan padatannya (W) dengan P konstan. ∆
Tahanan spesifik r dan tebal ekuivalen filter L merupakan parameter dalam sistem penyaringan. Parameter tersebut merupakan dasar perancangan mesin penyaring, terutama dalam menentukan besarnya tekanan yang diperlukan (
P) ∆
agar diperoleh laju filtrasi (v/t) bila menggunakan filter dengan bahan yang luasnya A.
TUGAS KHUSUS Dimas Aji Irianto 08682 Persamaan dari parameter-parameter yang merupakan dasar perancangan mesin penyaring, terutama dalam menentukan besarnya tekanan yang diperlukan (P) agar diperoleh laju filtrasi tertentu (V/θ) bila menggunakan filter dengan bahan tertentu yang luasnya A, adalah : A.∆P WV µr ( )+L A
dv = vt
Dengan A.
P adalah gaya yang dibutuhkan untuk penyaringan. Gaya ini akan ∆
dipenuhi oleh gaya sentrifugal sehingga persamaan yang berlaku adalah : dv 0,011.m.r.N 2 = WV vt µr ( )+L A Bila persamaan laju filtrasi diintegralkan, akan diperoleh : dv
∫ dt = ∫
∫ µr (
A.∆P WV µr ( + L) A
WV + L)dv = ∫ A.∆P.dt A
µrW v.dv + µrL∫ dv = A.∆P ∫ dt A ∫
µrW 1 2 v + µrLV = A.∆P.t A 2 dibagi dengan V.
P maka akan menjadi persamaan berikut : ∆
µrW V µrL 1 ( )+ = 2∆P A ∆P V / A Persamaan tersebut dapat digunakan untuk menentukan parameter sistem penyaringan r dan L dengan melakukan beberapa percobaan penyaringan suatu bahan yang telah diketahui kekentalannya (μ) dan kandungan bahan padatannya (W) dengan P konstan. ∆
Tahanan spesifik r dan tebal ekuivalen filter L merupakan parameter dalam sistem penyaringan. Parameter tersebut merupakan dasar perancangan mesin penyaring, terutama dalam menentukan besarnya tekanan yang diperlukan (
P) ∆
agar diperoleh laju filtrasi (v/t) bila menggunakan filter dengan bahan yang luasnya A.