I.
Praktikum Model Mata Alat- alat yang digunakan 1. Senter 2. Tulisan “eYe” model 3. Lensa sferis positifdan negatif 4. Perangkat mata buatan 5. Spuit 20cc + lensa masa buatan Cara kerja 1. Pasang lensa Mata pada Perangkat m. 2. Susun alat menyurupai bola mata. 3. Jarak senter ke moel mata sejauh 1 meter. 4. Jarak tulisan “eYe” model sejauh 25cm 5. Nyalakan senter 6. Atur bayang hingga jelas terlihat “Y terbalik” pada retina model mata buatan. A. Mata Miopia 1. Geser Retina lebih ke belakang sehingga bola mata terlihat menjadi lebih panjang. 2. Amati bayangan yang terjadi pada retina. 3. Untuk mengkoreksi bayang tersebut gunakan lensa sferis negatif dan lihat bayangan yang terjadi. Hasil : Tulisan bayangan model “eYe” terlihat tegas, jelas dan fokus dibanding tidak menggunakan lensa negatif. B. Mata Hipermetropia 1. Geser Retina lebih ke depan sehingga bola mata terlihat menjadi lebih pendek. 2. Amati bayangan yang terjadi pada retina. 3. Untuk mengkoreksi bayang tersebut gunakan lensa sferis positif dan lihat bayangan yang terjadi. Hasil : Tulisan bayangan model “eYe” terlihat tegas, jelas dan fokus dibanding tidak menggunakan lensa positif.
C. Mata AFAKIA 1. Lepas lensa mata buatan dari model mata buatan. 2. Amati bayangan yang terjadi pada retina. 3. Letakan lagi lensa mata buatan pada tempatnya dan lihat bayangan yang terjadi. Hasil : Tulisan bayangan model “eYe” terlihat tegas, jelas dan fokus dibanding pada saat lensa mata buatan di lepas. Dasar Teori Mata adalah struktur khusus tempat reseptor-reseptor peka cahaya yang penting untuk persepsi penglihatan yaitu, sel kerucut dan sel batang ditemukan di lapisan retina. Iris mengontrol ukuran pupil dan mengatur jumlah cahaya yang diperbolehkan masuk ke mata. Kornea dan lensa adalah struktur refraktif utama yang membelokkan berkas cahaya masuk agar bayangan terfokus di retina. Kornea merupakan penentu utama kemampuan refraktif mata. Kekuatan lensa dapat diubah-ubah melalui kerja otot siliaris agar mata dapat berakomodasi untuk penglihatan jauh atau dekat. Sel batang dan kerucut diaktifkan apabila fotopigmen yang mereka miliki menyerap berbagai panjang gelombang cahaya. Penyerapan cahaya menyebabkan perubahan biokimiawi pada fotopigmen yang akhirnya dikonversikan menjadi perubahan kecepatan perambatan potensial aksi di jalur penglihatan yang meninggalkan retina. Pesan visual di salurkan ke korteks penglihatan di otak untuk pengolahan perseptual. Sel kerucut memperlihatkan ketajaman yang tinggi, tetapi hanya dapat digunakan untuk penglihatan di siang hari, karena memiliki kepekaan yang rendah terhadap cahaya. Penglihatan warna ditimbulkan oleh bermacam-macam rasio stimulasi terhadap ketiga jenis sel kerucut oleh berbagai panjang gelombang cahaya. Sel batang menghasilkan penglihatan yang samar berupa rona abu-abu, tetapi karena sangat peka terhadap cahaya, sel-sel batang dapat digunakan untuk melihat pada malam hari.