Sistem Hukum Eropa Kontinental dan Sistem Hukum Anglo-Saxon Oleh :
1. FRISQA MUSLIKHATUN (S1A117200) 2. FADILLAH ALGHANI (S1A117189) 3. HOKI PUTRA CANDRA (S1A117208) 4. IRMAYANTI (S1A117216) 5. KHAERUL UMAM (S1A117224) 6. MARCHELINOCHANDRA (S1A117234) 7. MM PRAYOGA NASIR (S1A117244) 8. MUHAMMAD AKBAR NUR SUDIRMAN (S1A117353) 9. MUHAMMAD TAUFIK HIDAYAT (S1A117261) 10. FIFI DEVIATI (S1A117
Sistem Hukum
Sistem Hukum Eropa Kontinental
Sistem Hukum Anglo-Saxon
Sistem Hukum Adat
Sistem Hukum Islam
Sistem Hukum Eropa Kontinental
Sejarah
Pada awalnya sistem hukum Eropa Kontinental berasal dari kodifikasi hukum yang berlaku di kekaisaran romawi pada masa pemerintahan Kaisar Justinianus abad ke- VI SM. Kodifikasi tersebut merupakan kumpulan dari berbagai hukum yang ada sebelum masa Justinianus yang disebut “Corpas Juris Civilis” dan dalam perkembangan prinsip-prinsip hukum yang ada di dalamnya dijadikan sebagai dasar perumusan dan kodifikasi hukum di negara-negara Eropa daratan seperti Jerman, Belanda, Perancis, Italia, Amerika Latin, dan Asia (termasuk Indonesia pada masa penjajahan Belanda).
Prinsip Utama atau Prinsip Dasar
Tujuan Hukum
Sumber Hukum Utama
Fungsi Hakim
Prinsip dasar sistem hukum Eropa Kontinental adalah bahwa hukum memperoleh kekuatan mengikat karena berupa peraturan yang berbentuk Undang-undang yang tersusun secara sistematik. Tujuan Hukum ialah kepastian hukum. Sumber hukum utama dalam sistem hukum eropa kontinental adalah Undang-undang yang dibentuk oleh badan Legislatif, selain itu juga diakui peraturan-peraturan yang dibuat oleh badan Eksekutif berdasarkan wewenang yang telah ditetapkan oleh undang-undang dan kebiasaankebiasaan yang dterima oleh masyarakat selama tidak bertentangan dengan Undang-undang. Dalam sistem hukum Eropa Kontinental, hakim hanya berfungsi menerapkan dan menafsirkan peraturanperaturan yang ada berdasarkan wewenangnya, jadi hakim tidak leluasa dalam menciptakan hukum baru yang mempunyai kekuatan mengikat umum.
Sistem Hukum Eropa Kontinental
Hukum Publik
Hukum tata negara
Hukum administrasi negara
Hukum Privat
Hukum Pidana
Hukum Perdata
Hukum Dagang
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Hukum Eropa Kontinental
Kelebihan :
Sistem hukumnya tertulis dan terkodifikasi, sehingga ketentuan yang berlaku dengan mudah dapat diketahui dan digunakan untuk menyelesaikan setiap terjadi peristiwa hukum (kepastian hukum yang lebih ditonjolkan). Kepastiam hukum di sistem hukum Eropa Kontinental ini sangat diperhatikan dan dijamin. Ada kerja sama yang baik antar pemegang kekuasaan dalam pembentukan undang-undang. Adanya penggolongan sistem hukum Eropa Kontinental dalam 2 bidang, yaitu hukum privat dan hukum publik. Sehingga lebih mudah untuk menyelesaikan sebuah perkara. Adanya pembuatan undang-undang baru yang menyesuaikan perkembangan masyarakat. Penyelesaian sebuah perkara akan selalu berpegang teguh pada undang-undang. Sehingga putusan-putusan diharapkan bersifat obyektif.
Kelemahan : Sistemnya terlalu kaku, tidak bisa mengikuti perkembangan zaman karena hakim harus tunduk terhadap perundang-undang yang sudah berlaku (hukum positif). Hakim hanya berfungsi menetapkan dan menafsirkan peraturanperaturan dalam batas-batas wewenangnya. Putusan seorang hakim dalam suatu perkara hanya mengikat para pihak yang berperkara saja.
Sistem Hukum Anglo-Saxon
Sejarah
Sistem hukum anglo-saxon (Anglo-Amerika) mula-mula berkembang di negara inggris,dan di kenal dengan istilah common Law atau Unwritten law (hukum tidak tertulis). sistem hukum ini di anut di negaranegara anggota persemakmuran inggris,Amerika utara ,Kanada,Amerika serikat.sistem hukum Anglo-saxon bersumber pada putusan hakim/putusan pengadilan atau yurisprudensi.Putusanputusan hakim mewujudkan kepastian hukum,maka melalui putusan putusan hakim itu prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah hukum di bentuk dan mengikat umum.
Sumber Hukum
Fungsi Hakim
Sumber hukum dalam sistem hukum Anglo-Saxon ialah putusan – putusan hakim atau pengadilan (judical decisions). Disamping itu kebiasaan – kebiasaan dan peraturan – peraturan tertulis Undang-undang dan peraturan administrasi negara. Hakim berperan besar dalam menciptakan kaidah – kaidah hukum yang mengatur tata kehidupan masyarakat, hakim mempuyai wewenang yang luas untuk menafsirkan peraturan – peraturan hukum dan menciptakan prinsip – prinsip hukum baru yang berguna sebagai pegangan bagi hakim lain dalam memutuskan perkara sejenis.
Sistem Hukum Anglo-Saxon
Hukum Publik Hukum Tata Negara Hukum Administrasi Negara Hukum Pidana
Hukum Privat
Hukum Tentang Hak Milik Hukum Perjanjian
Hukum Tentang Orang Hukum tentang Pebuatan melawan Hukum
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Hukum Anglo-Saxon
Kelebihan :
Sistem hukum Anglo Saxon, penerapannya lebih mudah terutama pada masyarakat di negara-negara berkembang karena sesuai dengan perkembangan zaman. Sumber hukum yang ada telah teruji dalam menyelesaikan suatu perkara sebelumnya. Kepastian hukum lebih dihargai. kenetralan dan keadilan dapat lebih terlihat nyata. Hakim memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk seluruh tata kehidupan masyarakat. Selain itu, menciptakan prinsip-prinsip hukum baru yang akan menjadi pegangan bagi hakim-hakim lain untuk memutuskan perkara yang sejenis. Putusan-putusan yang ada benar-benar sesuai kenyataan dan menyesuaikan perkembangan masyarakat.
Kelemahan : Tidak ada jaminan kepastian hukumnya. Hakim terlalu diberi kekuasaan yang amat besar dalam menentukan hukuman. Sehingga terkadang faktor subyek dapat terjadi.