HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI SEMBUH PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT TK II Dr. AK GANI PALEMBANG TAHUN 2017
ERIE TIKU BAHARI 0513014
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKes MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN AKADEMIK 2016/2017
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Verbal
Keperawatan
Asuhan Keperawatan
Pelayanan Komunikasi Terapeutik Non Verbal Hubungan Perawat dan Pasien
Motivasi
Kesembuhan dan Kepuasan Pasien Data Kejadian Menurut Depkes RI tahun 2005, rata-rata hasil data yang didapat dari beberapa Rumah Sakit di indonesia menunjukkan 67% pasien mengeluh adanya ketidakpuasan dalam penerimaan pelayanan kesehatan.
2. Studi Pendahuluan
1. Beberapa Perawat Kurang Menggunakan Komunikasi terapeutik dalam Setiap Tindakan 2. Perawat Menyatakkan Penerapan Komunikasi Terapeutik Sangat Penting
3. Pasien Menyatakan Akan Semakin Termotivasi Untuk Sembuh Jika Perawat Baik, Ramah dan Mendengarkan Jika ada Keluhan
3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah apakah ada Hubungan Komunikasi Trapeutik Perawat Dengan Motivasi Sembuh Pada Pasien di Ruang Rawat Inap Rs. TK II Dr. AK GANI Palembang Tahun 2017. 4. Tujuan Umum Tujuan
Khusus 5. Ruang Lingkup Penelitian ini merupakan penelitian keperawatan pada spesifikasi keperawatan dasar yang berfokus pada pengembangan konsep dan teori keperawatan. Teoritis 6. Manfaat Peraktis
Faktor yang mempengaruhi motivasi a. Internal - Faktor fisik - Proses mental - Keinginan dalam diri - Kematangan usia b. Eksternal - Lingkungan - Dukungan sosial - Fasilitas - Media (Sumber : Gerungan, 2004)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Motivasi sembuh pasien Jenis komunikasi terapeutik - Komunikasi Verbal - Komunikasi Nonverbal (Sumber: Dr. Arni Muhammad, 2009) Komunikasi Terapeutik Faktor mempengaruhi komunikasi terapeutik - Perkembangan - Emosi - Jenis kelamin - Peran dan hubungan - Lingkungan - Jarak (Sumber: Nurjannah, 2005)
Tahap komunikasi terapeutik - Fase prainteraksi - Fase perkenalan/ orientasi - Fase kerja - Fase terminasi (Sumber: Stuart dan sundeen, 2003)
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPPOTESIS A. Kerangka Konsep
Komunikasi Terapeutik 1. Komunikasi Verbal 2. Komunikasi Non verbal
Motivasi Sembuh
B. Definisi operasional No
Variabel
Definisi Operasional
Cara ukur
Alat ukur
Hasil ukur
Skala
1
Komunikasi Terapeutik
Proses interaksi perawat dengan pasien secara verbal maupun non verbal
Cheklist
Kuesioner
1. Baik jika skor ≥ ( mean/media n) 2. Kurang baik jika < (mean/media n)
Ordinal
a
Komunikasi Verbal
Cara perawat mengungkapka n interaksinya dengan lisan
Cheklist
Kuesioner
1. Baik jika skor ≥ ( mean/media n) 2. Kurang baik jika < (mean/media n)
Ordinal
b
2
Komunikasi Nonverbal
Motivasi sembuh pasien
Cara perawat mengungkapkan interaksinya dengan lambing isyarat jari, dan bahasa tubuh yang dinyatakan dengan jawaban
Cheklist
Keseluruhan dorongan, keinginan, kebutuhan, dan daya sejenis yang mengarah pada prilaku
Cheklist
Kuesioner
1.
2.
Kuesioner
1.
2.
Baik jika skor ≥ (mean/me dian) Kurang baik jika < (mean/me dian)
Ordinal
Baik jika skor ≥ (mean/me dian) Kurang baik jika < (mean/me dian)
Ordinal
C. Hipotesis
Ha
Ada hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan motivasi sembuh pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit TK II Dr. AK GANI Palembang Tahun 2017
Ho
Tidak ada hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan motivasi sembuh pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit TK II Dr. AK GANI Palembang Tahun 2017
Ha
Ada hubungan komunikasi verbal dengan motivasi sembuh pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit TK II Dr. AK GANI Palembang Tahun 2017
Ho
Tidak ada hubungan komunikasi verbal dengan motivasi sembuh pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit TK II Dr. AK GANI Palembang Tahun 2017
Ha
Ada hubuungan komunikasi non verbal dengan motivasi sembuh pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit TK II Dr. AK GANI Palembang Tahun 2017
Ho
Tidak ada hubungan komunikasi non verbal dengan motivasi sembuh pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit TK II Dr. AK GANI Palembang Tahun 2017
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
-
Jenis Penelitian Kuantitatif Desain Penelitian Deskritif Analitik Pendekatan cross sectional
B. Populasi dan Sampel
Pasien yang dirawat di ruangan non bedah yang terdiri dari ruang teratai dan ruang pelamboyan dengan teknik accidental sampling
C. Tempat dan Waktu Rumah Sakit TK II Dr. AK GANI Palembang dan Waktu Penelitian dilakukan bulan april-mei.
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Data Primer Penelitian ini menggunakan kuesioner, 15 pertanyaan komunikasi verbal, 15 pertanyaan komunikasi non verbal dan 15 pertanyaan motivasi sembuh pasien sebagai instrument pengumpulan data. E. Prosedur Pengumpulan Data Tahap Persiapan Tahap Pelaksanaan
F. Uji Validitas dan Rehabilitas Uji Validitas Untuk mengetahui apakah kuesioner yang telah kita buat tersebut mampu mengukur apa yang telah kta buat tersebut mampu apa yang hendak kita ukur. Uji Rehabilitas Indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu ukur pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. G. Teknik Pengumpulan Data Editing Coding Cleaning
Analisa Data Univariat
H. Analisa Data Analisa Data Bivariat
I. Etika Penelitian
Informed Consent (Lembar Pesertujuan)
Anonimity (Tanpa Nama)
Confidentiality (Kerahasiaan) Benefit (Kerahasiaan)
Justice (Adil)
TERIMAKASIH