LAPORAN Kasus PTIRIASIS ALBA
Pengampu : dr. Dono Utoro, SpKK Disusun Oleh :Anggi Suryati 1102014025
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KULIT DAN KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK.I R.S.SUKANTO-JAKARTA PERIODE 04 Maret – 5 April 2019
IDENTIFIKASI PASIEN • • • • • • • • •
Identitas Pasien Nama Umur Jenis Kelamin Alamat Suku Bangsa Agama Tanggal Pemeriksaan
: An. F : 10 tahun : Laki-laki : Jl. Pinang Ranti : Jawa : Indonesia : Islam : 19 Maret 2019
ANAMNESIS Autoanamnesis & Alloanamnesis
Keluhan Utama • Bercak putih pada wajah sejak 3 bulan yang lalu
Keluhan Tambahan •-
ANAMNESIS Riwayat Penyakit Sekarang • Pasien Laki-laki, Usia 10 tahun, datang ke poliklinik Kulit dan Kelamin Rs Polri (19 maret 2019) dengan keluhan bercak putih pada wajah sejak 3 bulan yang lalu. Awalnya keluhan dirasakan muncul bercak keputihan di wajah tanpa rasa gatal, panas ataupun nyeri. Keluhan dirasakan sedikit mengganggu akibat terjadinya perubahan warna. Selain keluhan di wajah tidak ada lagi keluhan lain. Saat diperiksa pasien tidak demam. Pasien sebelumnya sudah membeli obat Kalpanax Krim di apotik, namun keluhan dirasakan tidak hilang dan berkurang bercak putih menjadi membesar
ANAMNESIS Riwayat Pengobatan Pasien sudah membeli obat Kalpanax Krim ke Apotik
Riwayat Penyakit Terdahulu Pasien tidak memiliki keluhan serupa sebelumnya
Riwayat Penyakit dalam Keluarga Riwayat penyakit sistemik dan kelamin dalam keluarga disangkal.
Riwayat Sosial
Pasien adalah anak-anak yang sudah bersekolah. Kebiasaan sering dihabiskan untuk bermain baik dirumah ataupun disekolah.
PEMERIKSAAN Pemeriksaan Generalis Keadaan Umum GCS
: Baik : 15
Tekanan Darah
: 110/80 mmHg
Nadi
: 84 x/menit
Respirasi
: 20 x/menit
Temperatur aksila
: 36,5º C
Status General Kepala
: Normocephali
Mata
: Anemia -/-, ikterus -/-
THT
: Dalam batas normal
Thorax
: Cor: S1 S2 reguler, murmur (-)
Pulmo
: Vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen
: Distensi (-), bising usus normal, hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas
: Akral hangat, pitting edema (-/-)
PEMERIKSAAN Pemeriksaan Dermatologik 1. Lokasi
: Regio Maksilaris dextra
Effloresensi
Mukosa
:
Makula hipopigmentasi, Lesi berbentuk , ukuran ±1 x 3 cm, batas tidak tegas, distribusi unilateral pada wajah dextra, diatas lesi ditutupi oleh skuama putih halus pada Regio maxilaris dextra.
: dalam batas normal
Rambut
: dalam batas normal
Kuku
: dalam batas normal
Fungsi Kelenjar Keringat : dalam batas normal Kelenjar Limfe
: dalam batas normal
Saraf
: dalam batas normal
Gambar 3.1 Lesi pada region maksila
DIAGNOSIS
Diagnosis Banding •Pityriasis alba •Pityriasis versicolor •Vitiligo
Resume • Pasien anak laki-laki, usia 10 tahun, datang dengan keluhan bercak pada pipi kanan sejak Tiga bulan yang lalu. Awalnya keluhan dirasakan muncul bercak keputihan di wajah tanpa rasa gatal, panas ataupun nyeri. Pasien sebelumnya pernah membeli obat di apotik diantar ibunya dan diberikan obat Kalpanax, namun keluhan dirasakan tidak hilang dan berkurang. • Pada pemeriksaan fisik didapatkan status present dan status general dalam batas normal. Sedangkan pada status dermatologi dan venerologi didapatkan Makula hipopigmentasi, bentuk Oval, ukuran ±1 x 3 cm, batas tidak tegas, distribusi unilateral pada wajah, diatas lesi ditutupi oleh skuama putih halus pada regio maksilaris kanan.
DIAGNOSIS Diagnosis Kerja
•Pityriasis alba Pemeriksaan Penunjang Tidak dikerjakan
Pemeriksaan Pemeriksaan Anjuran/Penunjang Pemeriksaan KOH 10% Pemeriksaan Lampu Wood
Penatalaksanaan Medikamentisa Hidrokortisone 1% Non Medikamentosa KIE pasien tentang penyakit yang merupakan self limiting disease dan bersifat ringan. Serta menghindari atau mengurangi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit seperti pajanan sinar matahari berlebihan, menjaga kebersihan diri, dan lingkungan.
Prognosis Ad vitam : bonam Ad fungsionam : dubia ad bonam Ad sanactionam : bonam
Tinjauan pustaka
Pendahuluan • Pitiriasis alba merupakan penyakit yang sering dijumpai pada anak-anak dan remaja. Rentang umur terjadinya pitiriasis alba bervariasi pada umur 3-16 tahun. Insidennya bervariasi sama antara wanita dan pria, namun umumnya terjadi pada anak-anak sekolah dengan kondisi sosioekonomi yang rendah.
Definisi • Pitiriasis alba berasal dari dua kata yaitu pitiriasis yang berarti sisik dan alba yang dalam bahasa latin berarti putih. Sehingga, Pitiriasis alba merupakan suatu kondisi kulit yang ditandai dengan adanya bercak kemerahan dan skuama halus. Bercak kemerahan ini akan menghilang dan meninggalkan area hipogmentasi pada lesi. Penyakit ini umumnya bersifat ringan dengan insiden sering terjadi pada anak-anak dan remaja dengan lokasi lesi umumnya pada daerah mulut, dagu, pipi serta dahi.
Etiologi • Menurut pendapat para ahli diduga pitiriasis alba disebabkan oleh adanya infeksi bakteri Streptococcus namun belum dapat dibuktikan dan penyakit ini tidak bersifat menular. Sehingga sampai sekarang belum ada penyebab pasti terjadinya pitiriasis alba. Beberapa teori mengungkapkan bahwa kemungkinan dihubungkan dengan paparan sinar matahari, kebersihan diri yang kurang dan penggunaan sabun. Beberapa studi juga mengungkapkan bahwa terjadinya pitiriasis alba dihubungkan dengan riwayat atopi pasien, dikarenakan banyaknya insiden pitiriasis alba dengan kasus riwayat atopi
Patogenesis • Sampai saat ini pathogenesis terjadinya belum diketahui. Namun terjadinya hipopigmentasi diduga akibat penurunan pigmen pada lesi kulit.
Selain itu, hipopigmentasi terjadi akibat penurunan jumlah dari melanosit aktif dan ukuran dari melanosom pada lesi kulit.
Sampai saat ini hanya ditemukan hubungan yang berkaitan antara pitiriasis alba dengan kebersihan diri, pajanan sinar matahari, penggunaan sabun dan faktor lingkungan.
bercak kemerahan berbentuk bulat dengan skuama halus
eritema menghilang
Hipopigmentasi (berbulan-bulan) keluhan perubahan warna pada kulitnya tanpa disertai keluhan-keluhan lain misal gatal, rasa nyeri, maupun terbakar.
Manifestasi Klinis
lesi berjumlah multipel dengan batas yang tidak tegas
Ukurannya batas tidak tegas namun umumnya terdapat 2 atau 3 makula dengan batas yang tegas.
bervariasi dengan diameter 0.5-5 cm,
Diagnosis • Anamnesis • Pemeriksaan fisik • Pemeriksaan penunjang
DIAGNOSIS BANDING
•Pityriasis alba •Pityriasis versicolor •Vitiligo
Penatalaksanaan • Medikamentosa • Topikal steroid (hidrokortisone 1%) dapat mengurangi skuama dan mempercepat repigmentasi kulit. Namun penggunaan sebaiknya temporer karena penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan terjadinya hipopigmentasi berulang. Selain itu pada lesi yang dapat dioleskan skin protektor untuk melindungi lesi dari paparan sinar matahari.
Skuama dapat dikurangi dengan krim emolien. Dapat dicoba dengan preparat Ter misalnya likuor Karbonis detergen 3-5% dalam krim atau salep, setelah dioleskan harus banyak terkena sinar matahari.
• Nonmedikamentosa • Edukasi pasien merupakan hal yang paling penting dari penatalaksanaan pitiriasis alba. Pentingnya pasien untuk mengetahui bahwa penyakit ini bersifat ringan dan self limiting disease serta perlu untuk menghindari faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya pitiriasis alba seperti menjaga kebersihan diri, menghindari paparan sinar matahari yang berlebihan, dan penggunaan steroid jangka panjang.
Prognosis Penyakit ini bersifat self limiting disease artinya dapat sembuh secara spontan. Prognosisnya bersifat baik dengan hilangnya lesi hipopigmentasi. Durasi penyembuhan lesi bervariasi antara 1 bulan hingga 10 tahun. Namun, pengobatan dapat mempercepat kesembuhan dari lesi hingga beberapa minggu
Terima Kasih