KELOMPOK 3 DANTINI DHEA PERMATASARI ISKANDAR LOREN SAPTA
RUANG LINGKUP K3 DALAM KEPERAWATAN
RUANG LINGKUP K3 Ruang lingkup tindakan K3 dilakukan di setiap pekerjaan, kapanpun dan di manapun. Tindakan keselamatan kerja dilakukan di tempat kerja, di lingkungan keluarga /rumah tangga, lingkungan masyarakat.
Syarat-syarat Pelaksanaan K3 • Mencegah dan mengurangi kecelakaan • • • • •
Membuat jalan penyelamatan (emergency exit) Memberi pertolongan pertama (first aids/PPPK) Memberi peralatan pelindung pada pekerja dan alat kerja Mempertimbangkan faktor-faktor kenyamanan kerja Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit fisik
• Memelihara ketertiban dan kebersihan kerja • Mengusahakan keserasian antar pekerja, perkakas, lingkungan dan proses kerja.
Pengawasan Keselamatan Kerja • Pengawasan secara langsung dilakukan pegawai pengawas dan ahli keselamatan kerja. • Pengawasan secara tidak langsung termasuk oleh manajemen puncak yang hanya melakukan audit terhadap usaha perbaikan dari hasil pelaporan pegawai pengawas dan ahli keselamatan kerja
Peraturan dan Perundangan K3 • Undang-undang nomor 23 tahun 1992, pasal 23 Tentang Kesehatan Kerja juga menekankan pentingnya kesehatan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya hingga diperoleh produktifitas kerja yang optimal. Karena itu, kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat kesehatan kerja. • Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Undang-Undang ini mengatur mengenai segala hal yang berhubungan dengan ketenagakerjaan mulai dari upah kerja, jam kerja, hak maternal, cuti sampai dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Akibat Hubungan Kerja
Ruang Lingkup K3 Dalam Keperawatan Menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA, 2004) yang merupakan agen federal dalam bidang kesehatan mengatakan misinya untuk merancang dan menjamin keselamatan dan kesehatan kerja dari pekerja dengan menegakan sesuai standard, memberi pelatihan, penyuluhan, dan pendidikan ; dan mendirikan kemitraan dan mendorong terus menerus peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja.
Ada beberapa hal tentang keselamatan kerja perawat di rumah sakit : Nurse Staffing Levels Penyetaraan kerja dalam bagian kesehatan, khususnya ruang lingkup k3 dalam keperawatan di rumah sakit telah menjadi perhatian yang menonjol. Pembagian tenaga kerja atau staff yg tidak memadai menyebabkan terjadinya kelelahan pada perawat yang menyebabkan cenderung terjadi keselaahan yang dapat membahayakan pasien ataupun perawat tersebut
Infection as an Occupational Hazard Penularan infeksi yaitu perhatian utama ketika perawat merawat pasien infeksi. Dengan adanya infeksi maka penaganan dan perlu perahtian ekstra dari petugas kesehatan untuk menangani pasien ini. Biasanya, disetiap rumah sakit memiliki petugas kesehatan khusus yang menangani permasalahan infeksi ini
Hazardous Chemical Agents Bicara tentang zat kimia beresiko yang ada di rumah sakit maka perlu juga perhatian khusunya untuk perawat anastesi atau para perawat fisiotherapy. Ergonomic Hazards in the Workplace
Ergonomic dalam bahasa inggris “Ergonomics is the science of fitting a task to one’s physical characteristics in order to enhance safety, efficiency, and wellbeing”, jadi hal tersebut berhubungan dengan efisiensi keamanan dan kesehjateraan atau seseorang itu merasa nyaman dalam melakukan suatu pekerjaan. Violence in the workplace Biasanya mahasiswa keperawatan menganggap rumah sakit jadi tempat dimana korban kekerasan dibantu. Jarang mereka menganggap diri mereka jadi calon korban kekerasan ditempat kerja mereka sendiri. Belakangan ini banyak terjadi serangan pada perawat dan petugas kesehatan lainnya dilayanan kesehatan dan social. Sebagian besar kekerasan ditempat kerja terjadi dibagian Kesehatan Kejiwaan dan Gawat Darurat
Sistem Manajemen K3-RS
Sistem manajemen K3-RS adalah bagian dari sistem manajemen RS keseluruhannya yang mencakup susunan organisasi, rencana, tanggung jawab, proses, prosedur, sistem, dan sumber daya yang diperlukan untuk pengembangan, aplikasi, pencapaian, dan pemeliharaan kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja dalam rencana ingindalian kemungkinan yang terkait dengan aktivitas kerja manfaat terwujudnya tempat kerja yang sehat, aman, efektif, dan produktif.
Adapun Step mengaplikasi K3-RS adalah : Step persiapan Step pelaksanaan Step Pemantauan dan evaluasi
Tujuan SM-K3RS
Membuat suatu system kesehatan dan keselamatan kerja dirumah sakit dengan melibatkan unsur manajemen, karyawan, keadaan dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rencana menghindar dan kurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
a. Sumber Stres Di Tempat tinggal Sakit Beban kerja terlalu berat Perseteruan dan ketidakjelasan peran Kurang supervisi dan pengarahan Bekerja di daerah yang asing Nada gaduh Kurang bertindak - kenikmatan kerja rendah Kurang penghargaan Kerja bergilir Pajanan terhadapa toksikan, pasien infeksius Ketidakpastian (politik, kerja kontrak)
b. Kondisi Darurat di RS Kondisi darurat yaitu setiap peristiwa yang bisa menyebabkan masalah pada kelancaran operasi/aktivitas di lingkungan RS Macamnya : Kebakaran Kecelakaan, contoh : terpeleset dan tertusuk benda tajam Masalah tenaga, contoh : masalah listrik, air, dll Gangguan keamanan, contoh : huru-hara, demonstrasi,
pencurian Bencana alam, contoh : gempa bumi, angin topan, banjir, dll Kondisi darurat di ruangan, ruang bedah, ICCU contoh :
tidak berhasil jantung, tidak berhasil napas.
TERIMA KASIH