ngah Kabupaten n
tuk minat siswa sangat g masih rendah
D
n IPA etode nkan IPA
C
uru yang tidak nerapkan model mbelajaran yang vatif, konstrutif, terkesan statis
B
A
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA MATERI MEMBANDINGKAN BENDA KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS PADA KELAS VI SEMESTER I MADRASAH IBTIDAIYAH AL IKHLAS NUNUKAN KABUPATEN NUNUKAN KALIMANTAN UTARA TAHUN PELAJARAN 2018/2019 Muliana, S. Pd. I NIP: 19821229 200501 2 006
Pembelajaran adalah proses, cara, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. (KBBI, 1996:14)
IPA didefinisikan sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara alam. Perkembangan IPA tidak hanya ditandai dengan adanya fakta, tetapi juga oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah
Kelemahan Teknik Ekperimen Pelaksanaan metode ini sering memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan murah.
Kesalahan dan kegagalan siswa yang tidak terdeteksi oleh guru dalam eksperimen berakibat siswa keliru dalam mengambil kesimpulan/keputusan
Setiap eksperimen tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan
Sering mengalami kesulitan dalam melaksanakan eksperimen karena guru dan siswa kurang berpengalaman melakukan eksperimen.
Sangat menuntut penguasaan perkembangan materi, fasilitas peralatan dan bahan mutakhir. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan eksperimen Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran
Memerlukan keterampilan/kemahiran dari pihak guru dalam menggunakan serta membuat alat-alat eksperimen Bagi guru yang telah terbiasa dengan metode ceramah secara rutin misalnya, cenderung memandang metode eksperimen sebagai suatu pemborosan dan memberatkan.
Metode Eksperimen Keunggulan Teknik Ekperimen Siswa berlatih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi segala masalah, sehingga tidak mudah percaya kepada sesuatu yang belum pasti kebenarannya, dan tidak mudah percaya pula kata orang, sebelum ia membuktikan kebenarannya Mereka lebih aktif berpikir dan berbuat Siswa dalam melaksanakan proses sendiri kebenaran suatu teori, sehingga akan mengubah sikap mereka yang takhayul
• bertempat di MI Al Ikhlas Nunukan
• siswa-siswi Kelas VI MI Al Ikhlas Nunukan • laki-laki sebanyak 5orang • Perempuan 8 orang.
Subjek Penelitian
Tempat Penelitian
Waktu Penelitian
Jadwal Penelitian
• selama tiga bulan • bulan Oktober sampai Desember 2018 • semester ganjil Tahun Pelajaran 2018/2019.
• Penelitian ini dilaksanakan melalui 2 siklus • masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan
Prosedur Penelitian Pelaksanaan
Perencanaan
Siklus 1 Pengamatan Refleksi
Pelaksanaan
Perencanaan
Siklus 2 Pengamatan
Refleksi
Ketuntasan Hasil belajar Siswa 55,56 %
Siklus 1
91,67 %
Siklus 2