Pengaruh Alkohol Terhadap Tubuh
Kelompok 10 Andhini Nadia Puteri Dhita Anggrainy Kharisma Permatasari
Definisi Alkohol Alkohol
adalah zat yang paling sering disalahgunakan manusia, alkohol diperoleh atas peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian Dari peragian tersebut dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%
Penggolongan Minuman Beralkohol Melalui peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.86/Menkes/Per/IV/1977 tentang kadar etanol dalam minuman keras yang dibagi menjadi 3 golongan : Minuman Beralkohol golongan A adalah minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol (C2H5OH) dengan kadar sampai dengan 5% (lima persen) Minuman Beralkohol golongan B adalah minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol (C2H5OH) dengan kadar lebih dari 5% (lima persen) sampai dengan 20% (dua puluh persen)
Minuman
Beralkohol golongan C adalah minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol (C2H5OH) dengan kadar lebih dari 20% (dua puluh persen) sampai dengan 55% (lima puluh lima persen.
Pengaruh Alkohol Terhadap Obat Salah
satu enzim utama yang terlibat dalam metabolisme alkohol adalah alkohol dehidrogenase (ADH), yang mengubah alkohol menjadi asetaldehida, suatu senyawa beracun yang selanjutnya dimetabolisme oleh aldehida dehidrogenase (ALDH) ke asetat.
C2H5OH + NAD+ alkohol-dehydrogenase(ADH)->CH3CHO +NADH Etilalkohol---------------------------acetaldehyd CH3CHO + NAD+ aldehyd-dehydrogenase__CH3COOH + NADH
Acetaldehyd-----------------------------------------------asam asetat
AsetylCoA
CO2
+ H2O
Hati merupakan tempat paling utama terjadinya metabolisme, baik terhadap alkohol maupun obat. Proses metabolisme tersebut ditangani oleh enzim sitokrom P450, terutama CYP2E1.
Salah satu bentuk interaksi antara alkohol-obat yang melibatkan organ hati sebagai situs utama terjadinya metabolisme adalah merupakan jenis dari interaksi farmakokinetik (dalam hal ini alkohol mengganggu metabolisme obat). Gangguan ini dapat berupa dua bentuk, sebagai berikut:
Penghancuran
dan Eksresi obat tertunda, karena obat harus bersaing dengan alkohol untuk diproses sitokrom P450. Metabolisme obat dipercepat, karena alkohol meningkatkan aktivitas sitokrom memetabolisme obat. Ketika Alkohol tidak hadir bersaing dengan obat untuk memperoleh penanganan sitokrom, sitokrom cenderung meningkatkan rate eliminasi obat.
Mekanisme Interaksi Alkohol-Obat pada tingkatan golongan : bukan peminum alkohol, hanya peminum ringan peminum berat yang mabuk serta terintoksikasi. Dengan tidak adanya alkohol dalam tubuh : aktivitas CYP relatif rendah. CYP memecah obat, dan produk yang dihasilkan (yaitu, metabolit) dikeluarkan. Setelah mengkonsumsi alkohol (moderat) : CYP memetabolisme alkohol di samping pengobatan tersebut. Sebagai hasil dari kompetisi untuk CYP antara alkohol dan obat, metabolisme obat berkurang serta produksi metabolit berkurang karena penurunan ekskresi, sehingga tingkat obat lebih tinggi dalam tubuh. Selain itu, interaksi antara alkohol dan obat dapat terjadi pada sistem saraf pusat
Dalam
peminum berat kronis yang mabuk : aktivitas CYP meningkat. Akibatnya, kerusakan obat dimetabolisme oleh peningkatan CYP, dan tingkat metabolit serta ekskresi meningkat, mungkin mengakibatkan tingkat obat cukup dalam tubuh. Selanjutnya, metabolit toksik dapat terakumulasi. Dalam peminum berat kronis yang terintoksikasi: CYP diaktifkan, namun sebagian besar enzim terlibat dalam metabolisme alkohol. Akibatnya, CYPdependent metabolisme obat lain berkurang, sehingga level metabolit dan ekskresi menurun.
Interaksi Alkohol dengan Obat-Obatan
Alkohol - Depresan lain Akibatnya:
Kombinasi depresan lainnya mengantuk, pusing, hilang koordinasi otot dan kewaspadaan mental. Pada kasus berat ganguan peredaran darah dan fungsi pernapasan yang menyebabkan koma dan kematian Contoh : Antikolinergika, Antikonvulsan, Antidepresan, Antihistamin, Antipsikotika, Fenfluramin, Obat tekanan darah tinggi, Pelemas otot, Narkotika, Pil tidur, Transkuilansia
Alkohol - Asetaminofen Kombinasi
ini dapat merusak
hati. Contoh : Anacin-3, Bromo seltzer, Datril, Excedrin PM, Febrinol, Liquiprin, Percogesic, Phenaphen, Tapar, Tempra, Tylenol, Valnadol.
Alkohol - Obat Jantung Angina Kombinasi
ini dapat menyebabkan tekanan darah turun terlalu rendah. Akibatnya: hipotesi postural disertai gejala pusing, lemah dan pingsan apabila berlebihan menimbulkan kejang atau syok. Contoh : Cardilate, Duotrate, Isordil, Nitro-bid, Nitro-dur, Nitrodisc, nitroglisein (berbagai pabrik), Nitroglyn, Nitrol ointmen, Nitrospan, Nitrostat, Pentritol, Peritrate, Persantine, Sorbitrate, Susadrin, Transderm-nitro.
Alkohol - Antikoagulan Efek
antikoagulan dapat menigkat. Mengencerkan darah dan mencegah pembekuan. Akibatnya: risiko pendarahan menigkat. Contoh : Atrombin-K, Coufarin, Coumadin, dikumarol, Hedulin, Miradon, Panwarfin.
Alkohol - Aspirin Kombinasi
ini dapat menigkatkan risiko perdarahan lambung dan pembentukan tukak. Contoh : Anacin, Ascriptin, Aspergum, Bayer, Bufferin, CAMA, Ecotrin, Empirin, Measurin, Momentum, Pabirin, Persisten, St. Joseph Aspirin. Alkohol - Obat asma (golongan teofilin)
Alkohol - Obat asma (golongan teofilin) Efek
obat asma dapat berkurang. Membuka jalan udara paru-paru dan mempermudah pernapasan penderita asma. Akibatnya: asma tidak sembuh dengan baik. Contoh : Accubron,Dilor,Eixicon, Elixophyllin,Labid, Lufyllin, Marax, Mudrane, Quibron, Quibron-T,Tedral SA, Theobid, Theodur, Theolair, Theophyl, Theovent.
Alkohol - Kloral hidrat Kombinasi
ini dapat menimbulkan reaksi yang sama dengan yang ditimbulkan oleh disulfiram. Disulfiram (Antabuse) obat yang digunakan kepada pecandu alkohol untuk menekan keinginan minum alkohol. Akibatnya: pusing, nafas pendek, wajah merah, sakit kepala, dan jantug berdebar. Penekanan berlebih dapat mengantuk, pusing, hilang koordinasi otot dan kewaspadaan mental. Pada kasus berat ganguan peredaran darah dan fungsi pernapasan yang menyebabkan koma dan kematian. Kloral hidrat digunakan sedativa.
Alkohol - Obat diabetes Efek
obat diabetes dapat meningkat. Akibatnya: kemugkinan terjadi penurunan kadar gula darah yang cepat disertai gejala hipoglikemia, gelisah, pigsan, lemah, berkeringat, bingung, takikardia, denyut jantug tidak teratur, nanar, gangguan penglihatan, Contoh : Diabinese, dymelor, orinase, tolinase, insulin.
Alkohol - Disulfiram (Antabuse) Kombinasi
ini dapat menimbulkan reaksi disulfiram. Obat untuk pecandu alcohol untuk mengurangi keinginan minum. Akibatnya: pusing, napas pendek, muka merah, sakit kepala, nyeri dada, pandangan kabur dan mual.
Alkohol-Guanetidin (Esimil, Ismelin) Kombinasi
ini dapat menyebabkan tekanan darah turun terlalu rendah. Akibatnya: hipotesis postural disertai gejala pusing, lemah, pigsan, sampe kejang atau syok.
Kesimpulan Dapat
di simpulkan bahwa pengaruh alkohol terhadap obat yaitu ketika alkohol dikonsumsi, sekitar 10% mengalami first-pass metabolisme di lambung, usus, dan hati. Salah satu enzim utama yang terlibat dalam metabolisme alkohol adalah alkohol dehidrogenase (ADH), yang mengubah alkohol menjadi asetaldehida, suatu senyawa beracun yang selanjutnya dimetabolisme oleh aldehida dehidrogenase (ALDH) ke asetat. Setelah fisrt-pass metabolisme, alkohol didistribusikan ke berbagai jaringan tubuh dan memberikan dampaknya