LAPORAN KASUS ANEMIA
Nindya Abelina O. L FAA 110 024 Pembimbing: dr. Dayang Nurbayati, Sp.PD
Pendahuluan Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hb dan atau hitung eritrosit lebih rendah dari harga normal yaitu bila Hb < 14 g/dL dan Ht < 41%, pada pria atau Hb < 12 g/dL dan Ht < 37% pada wanita.
2
Klasifikasi anemia dibagi menjadi 5 yaitu Anemia mikrositik hipokrom (anemia defisiensi besi, anemia penyakit kronis), Anemia makrositik (defisiensi vitamin B12, defisiensi asam folat), Anemia karena perdarahan, Anemia hemolitik, dan Anemia aplastik
Kasus Seorang wanita, 73 tahun, dirawat di
Ruang Bougenville RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, pekerjaan ibu rumah tangga dengan nomor MR. 280119 dengan keluhan utama lemas. Pasien mengaku sudah sejak 1 bulan yang lalu mengalami penurunan nafsu makan sebelum masuk rumah sakit. Dalam sehari hanya makan 4 - 5 sendok makanan. Nyeri menelan juga dirasakan.
...Kasus Keluhan lemas dirasakan sejak 1 minggu
yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pucat di kedua tangan dan kedua
kaki sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan demam (+) beberapa hari SMRS, namun demam turun akibat diberikan obat antidemam.
4
... Kasus Keluhan mual dan muntah sebanyak 3 kali, isi
muntahan air, dan sebanyak kurang lebih setengah gelas. Keluhan mencret sebanyak > 2 kali. Mencret lebih banyak air daripada ampas, BAB berdarah disangkal. Saat di RS, keluhan pusing (+) seperti berputar. Nyeri perut dirasakan seperti ditusuk namun agak terasa membaik jika dioleskan minyak kayu putih. 5
...Kasus Riwayat penurunan nafsu makan sejak 1
bulan yang lalu. Riwayat mengalami hal yang sama sebelumnya disangkal. Riwayat tekanan darah rendah sejak muda (+), Riwayat transfusi darah berulang (-), riwayat perdarahan (-), dan riwayat konsumsi tablet penambah darah (+). Tidak ada keluarga yang memiliki sakit serupa.
6
...Kasus Pemeriksaan fisik : Keadaan umum tampak lemas dan pucat. Kesadaran compos mentis, GCS E4V5M6, kesan gizi kurang (BB= 43kg). Keadaan Vital Sign Tekanan darah 110/70 mmHg. Nadi 100 kali/menit, reguler, kuat angkat. Respirasi 22 kali/ menit. Suhu 36,8 °C. Kepala : Konjungtiva anemis (+) di mata kanan dan kiri, sklera tidak ikterik, reflek cahaya (+), pupil isokor mata kanan dan kiri. Lidah terlihat licin. Leher : Kelenjar getah bening tidak membesar, JVP 5 + 2 cmH2O tidak meningkat. 7
...Kasus Thorax : simetris, retraksi (-), Pulmo : premitus vokal (+) dan premitus taktil
(+) dikedua lapang paru, Sonor dikedua lapang paru, nafas dasar vesikuler dikedua lapang paru, ronki (-), wheezing (-). Cor : iktus kordis tidak terlihat, iktus cordis teraba di sela iga 5 midklavikularis sinistra, tidak ditemukan kardiomegali, suara jantung S1 dan S2 tunggal, murmur(-), gallop (-).
8
...Kasus Abdomen : datar, supel, turgor cepat kembali,
bising usus (+) 18 kali/ menit, Nyeri tekan (+) diregio epigastrium. Hati tidak teraba membesar, lien tidak teraba membesar. Ektremitas : tampak pucat pada ekstremitas atas dan ekstremitas bawah, akral hangat, Capillary Refill Time < 2 detik, tidak ditemukan edema.
9
PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium darah
10
Nilai
Hemoglobin
6,3 g/dl
Leukosit
4.360 ul
Trombosit
47.000 ul
Eritrosit
1.730 ul
Hematokrit
18,3 %
Segmen/ Limfosit/Monosit /Eosinofil /Basofil
53,2%/ 36,5 %/ 4,9%/ 5,1%/ 0,3%
Gula darah sewaktu
104 mg/dl
MCV
105,9 mmk
MCH
36,4 mmk.
... PEMERIKSAAN PENUNJANG Morfologi Darah Tepi
11
Eritrosit
Distribusi sel longgar
Anisositosis Poikilositosis
Mikrositik hipokrom
Leukosit
Jumlah menurun Dominasi limfosit Vakuolisasi neutrofil
Trombosit
Jumlah menurun Bentuk dan ukuran normal
Kesan
Pansitopenia dengan aktivitas neutrofil dan dominasi limfosit
Follow Up Follow up hari kedua, klinis pasien lemas (+),
pucat (+), pegal – pegal pada punggung pasien, Mencret (+) namun sudah berkurang, Intake menurun, BAK normal. Terapi pasien mendapat infus NaCl 20 tpm, Injeksi neurobion 1 x 1 ampul IV, peroral dengan asam folat 3 x 1 tablet. Dan transfusi PRC 2 kolf/ hari.
12
...Follow Up Follow up hari ketiga, pasien mengaku tidak
ada keluhan, intake (+) minimal, BAK dan BAB normal. Pasien dan keluarga meminta pulang dari rumah sakit untuk rawat jalan.
13
Pembahasan Berdasarkan kriteria WHO yang direvisi/ kriteria National Cancer Institute, anemia adalah kadar hemoglobin di bawah 14 g% pada pria dan di bawah 12 g% pada wanita. Anemia merupakan tanda adanya penyakit. Anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium sederhana berguna dalam evaluasi penderita anemia. Pada pasien ini didapatkan kadar hemoglobin 6,3 g/dl. Hal ini dapat menandakan bahwa pada pasien ini terjadi anemia yang belum diketahui penyebabnya. 14
Klasifikasi Anemia Pendekatan secara Kinetik Berkurangnya produksi sel darah merah. Meningkatnya destruksi sel darah merah, kehilangan darah.
15
Pendekatan secara morfologi Anemia makrositik Anemia mikrositik Anemia normositik
Penegakkan Diagnosis Anamnesis
Anemia yang dialami telah berlangsung cukup lama dengan adanya riwayat konsumsi tablet penambah darah yaitu preparat Fe. Bukan anemia yang bersifat herediter. Pada pasien juga didapatkan informasi bahwa terjadi penurunan nafsu makan sejak 1 bulan serta keluhan nyeri saat menelan, pucat dan mudah lelah. Hal ini dapat menunjang penegakkan diagnosis.
16
... Penegakkan Diagnosis Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang telah dilakukan didapatkan kesan gizi kurang. Tanda vital terdapat takikardia, dipsnea, dan hipotensi. Pada pemeriksaan fisik mata konjungtiva anemis dan ekstremitas tampak pucat, hal ini menunjukkan keadaan anemia. Pada pemeriksaan lidah didapatkan atrofi papil atau permukaan lidah yang licin.
17
... Penegakkan Diagnosis pemeriksaan darah lengkap atau CBC.
Didapatkan data tejadi penurunan kadar hemoglobin yaitu 6,3 g/dl dan jumlah hematokrit 18,3 %, penurunan jumlah eritrosit yaitu 1.730 ul, dan penurunan jumlah MCV dan MCH. Pemeriksaan apusan darat tepi telah dilakukan didapatkan morfologi anemia mikrositik hipokromik yang menunjukkan salah satu kemungkinan anemia defisiensi Fe.
18
... Penegakkan Diagnosis Pemeriksaan penunjang lain yang dapat disarankan untuk menegakkan diagnosis penyebab anemia defisiensi Fe pada kasus ini, antara lain; Penilaian konsentrasi Fe serum dan Total Iron Binding Capacity (TIBC). Penilaian kadar protoporfirin dalam eritrosit Pemeriksaan Bone Marrow Puncture (BMP)
19
Penatalaksanaan Secara farmako pada pasien ini telah dilakukan transfusi PRC
2 kolf / 24 jam dan terapi simptomatik untuk mengobati keluhan pasien Secara non farmako yang sudah dilakukan untuk menstabilkan keadaan umum pasien.
20
Kesimpulan Telah dilaporkan seorang wanita usia 73 tahun yang masuk rumah sakit dengan keluhan utama lemas, pucat, dan penurunan nafsu makan yang diduga sebagai anemia dengan anoreksia. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan adanya kesan gizi kurang, conjungtiva anemis +/+,arofi papil lidah, nyeri tekan pada regio epigastrium, dan pucat pada ekstremitas.
21
...Kesimpulan Pada pemeriksaan darah lengkap didapatkan kadar hemoglobin kurang dari normal dan pemeriksaan morfologi darah tepi dengan kesan pansitopenia dengan aktivasi neutrofil dan dominasi limfosit. Dan didapatkan morfologi anemia mikrositik hipokromik
22
...Kesimpulan Berdasarkan data – data tersebut, pasien mungkin mengalami anemia defisiensi zat besi yang dapat didapat secara hem dan non hem dari berbagai sumber makanan, namun penurunan nafsu makan atau anoreksia yang mendasari kekurangannya suplai zat besi dalam tubuh. Prognosis pasien dubia ad bonam jika didasarkan pada terapi yang tepat sehingga pasien dapat terhindar dari komplikasi yang dapat terjadi.
23
Daftar Pustaka
24
Medicinesia. Anemia. Di akses dari http://www.medicinesia.com/. Tanggal 2 november 2015. Green J H. Pengantar Fisiologi Tubuh Manusia. 2009. Jakarta. Binarupa Aksara Publisher. Anonim. Laporan Kasus Anemia. 2011. Di akses dari http://www.pdfcoke.com/. Tanggal 31 oktober 2015. Universitas Sumatera Utara. Anemia. 2011. Di akses dari http://repository.usu.ac.id/. Tanggal 31 Oktober 2015. Anonim. Klasifikasi Anemia. 2012. Di akses dari http://eprints.undip.ac.id/. Tanggal 29 oktober 2015.
...Daftar Pustaka Saputra L. Harrison Manual Kedokteran. Jilid I. 2009. Jakarta. Karisma Publisher, hal 413. Sudewa. Anemia. 2011. Di akses dari https://mkdujuldes2009.files.wordpress.com/. Tanggal 31 oktober 2015. Oehadian A. Pendekatan Klinis dan Diagnosis Anemia. 2012. Di akses dari http://Kalbemed.com/. Tanggal 29 oktober 2015. Ovedoff M B, Kapita Selekta Kedokteran Klinik. 2010. Jakarta. Binarupa Aksara Publisher, hal 150 – 55. Sudoyo W A & Tim Editor, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. 2009 Jakarta :Interna Publishing, hal 1142 – 44. 25
Terima Kasih