• Glomerulonefritis adalah gangguan pada ginjal yang
ditandai dengan peradangan pada kapiler gromerulus yang fungsinya sebagai filtrasi cairan tubuh dan sisasisa pembuangan. • Glomerulonefritis kronik adalah, proses destruktif yang progresif tapi lambat mempengaruhi glomeruli, menyebabkan hilangnya fungsi ginjal. Ginjal sebenarnya akan berkurang dalam ukuran sebagai glomeruli dihancurkan. jika penyakit ginjal tahap akhir (ESRD) mengembangkan, klien dapat cepat mati.
Systemic Lupus Eritematouse (SLE) Amyloid desease Diabetes mellitus Glumerulonefritis akut yang berulang
Glomerulonefritis kronik awitannya mungkin seperti
glomerulonefritis akut atau tampak sebagai tipe reaksi antigen-antibodi yang lebih ringan, kadang-kadang sangat ringan sehingga terabaikan. Setelah kejadian berulangnya infeksi ini , ukuran ginjal sedikit berkurang sekitar seperlima dari ukuran normal , dan terdiri dari jaringan fibrosa yang luas.
Indikasi pertama penyakit dapat berupa : • Perdarahan hidung • Stroke • Kejang yang terjadi secara mendadak • Beberapa pasien mengeluh tungkai mereka sedikit bengkak di malam hari . • Kehilangan berat badan dan kekuatan badan • Peningkatan iritabilitas • Peningkatan berkemih di malam hari (nokturia ) • Sakit kepala ,pusing • Gangguan pencernaan • Pruritis • Penurunan fokus • Fatique • Gangguan pernapasan • Edema pada wajah • Penglihatan buram • Edema pada retina
Laboratorium • Lekositosis, Leukosuria atau piuria • Terjadi proteinuria • Berat jenis urine 1.010 • Hematuria 2. Pemeriksaan Lainnya • USG • IVP • Jika dicurigai adanya kemungkinan proliferasi sel dapat dilakukan biopsy ginjal • Pemeriksaan radiologi 1.
Pada glumerulonefritis akut diberikan
kortikosteroid untuk menekan system kekebalan jika penyebabnya adalah autoimmune Jika ditemukan adanya infeksi bakteri maka diberikan antibiotic sesegera mungkin, misalnya pemberian penisilin :diberikan jika diduga terdapat infeksi streptokokus sisa. Infeksi traktus urinarius harus ditangani dengan tepat untuk mencegah kerusakan renal lebih lanjut. Agen diuretik diberikan untuk mengurangi retensi air dan natrium
Tirah baring karena Aktifitas yang berlebihan dapat
meningkatkan proteinuri dan hematuri Jika proses terjadinya akut diet rendah protein diberikan sampai dengan fungsi ginjal membaik,Tetapi jika terjadi kronis maka diet diberikan sesuai tingkat insufisiensi renal, asupan protein dibatasi. Protein dengan nilai biologis yang tinggi diberikan untuk mendukung status nutrisi untuk menyediakan proten bagi pertumbuhan dan perbaikan jaringan pada kasus protein urie ringan Pemantauan masukan dan haluaran secara cermat Medical Pharmacological Diet Activity
Gagal ginjal kronis (End Stage Renal
Disfungtion/ESRD) Gagal jantung kongestive Encepalopati metabolik
A. Pengkajian • • • •
Data Subjektif Kaji apakah baru-baru ini ada riwayat Kaji adanya kecemasan terhadap penurunan fungsi ginjal yang dikawatirkan pasien Data Objektif
Eliminasi urin yang lemah b.d menurunnya fungsi
ginjal Kelebihan volume cairan tubuh b.d penurunan volume urin Keletihan b.d perubahan status kesehatan Resiko perubahan integritas kulit b.d edema Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d: Ketidakmampuan untuk memasukkan atau mencerna nutrisi oleh karena faktor biologis, psikologis atau ekonomi.
Resiko tinggi intoleransi aktivitas berhubungan
dengan kelemahan fisik, kelebihan cairan, dan kehilangan tenaga Kecemasan b.d faktor keturunan , krisi situasional , stress , perubahan status kesehatan , ancaman kematian. Gangguan istirahat tidur b.d edema Gangguan perfusi jaringan b.d retensi air dan hipernatremia Gangguan rasa nyaman aman b.d kondisi kesehatan yang buruk
TERIMA KASIH