Polygyny Vs Pelacuran & Komoditi
Mengamati orang-orang sok suci terhadap Polygyny, atau Taraddud zaujaj (memiliki istri lebih dari 1), saya menjadi heran sedang mereka tidak benar-benar berempati kepada kaumnya sendiri. Feminis hanya bisa menolak kaum wanita menjadi kaum pelacur. Namun sayangnya ketika menjadi kaum komoditas Pornografi, mereka cenderung seakan membedakannya dengan menjadi Pelacur. Memanfaatkan penonton dari kaum laki-laki sebagai Konsumen Zina demi Zina yang mereka perbuat sudah menjadi trend yang nyata. Memangnya kaum wanita hanya bertujuan menggoda kaum laki-laki, kemudian ketika mereka meraup banyak uang dari kaum laki-laki, kemudian mereka tidak rela dinikahi atau di Polygyny. Itu berarti, mereka memang kaum Pezina. Jadi saya katakan kepada orang-orang yang memang beriktikad baik kepada kaum wanita, kagumlah kepada kaum laki-laki yang memang membenci pelacuran, membenci Pornografi, menyarankan Polygyny dan bahkan melaksanakannya. Daripada kalian itu dicap sebagai manusia yang hanya bisa “mengeluh kepada suami,” “penganut konsumerisme,” “tukang rias diri,” “suka menggunjing (menggosip),” “suka menyingkap aurat,” “tidak bersyukur kepada suami,” “suka mengganggu anak mantan suami,” dan “suka menyebutnyebut tentang yang diberikannya kepada suaminya.”
Jadi hendaklah tahu diri jika benar-benar menyebut diri kalian sebagai “Feminis.” Yakni akui saja kodrat kalian. Dunia ini bukan tempat untuk berbangga-bangga dan bermusuhan. Jadilah kaum yang biasa memberikan solusi, daripada menjadi biang masalah. Sirri itu Zina, demikian juga dengan Mut’ah, janganlah kalian berpura-pura tidak tahu, hanya menginginkan harta kaumkaum laki-laki tanpa bermoral kepada Allahu ‘Azza wa Jalla. Polygyny Vs Zina Sirri dan Zina Mut’ah.
Assalamu manit taba’al (Semoga kedamaian, kesejahteraan, dan keselamatan dari aib bagi kalian yang mengikuti petunjuk). Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh (Semoga kedamaian, kesejahteraan, dan keselamatan dari aib dan kasih sayang dari Allah dan keberkahan dari Allah bagi kalian).