POCKET BOOK HIP JOINT KELOMPOK 4: 1. Agung Sofianata (J100130020) 2. Faniza Rahma Dewi (J100130023) 3. Siti Hardani (J100130027)
PEMERIKSAAN FUNGSI GERAK DASAR HIP A. GERAK AKTIF a. FLEKSI - EKSTENSI HIP
b. Add – Abd HIP
c. EKSTERNAL – INTERNAL ROTASI HIP
B. Gerak Pasif FLEKSI HIP
ABDUKSI HIP
INTERNAL ROTASI
EKSTENSI HIP
ADDUKSI HIP
EKSTERNAL ROTASI
C. Gerak Isometrik (RESISTED) FLEKSI HIP
ABDUKSI HIP
INTERNAL ROTASI
EKSTENSI HIP
ADDUKSI HIP
EKSTERNAL ROTASI
QUICK TEST A. GAIT ANALYSIS
B. TRUNK FLEXION - EXTENSION C. SQUAT AND BOUNCING
SPESIFIC TEST 1. Quadrant Test / Hip Sqour Posisi: pasien supine,fleksi hip 900 dan fleksi knee 900 Aksi : terapis menekan femur kebawah sekaligus digerakkan Internal dan Eksternal Rotasi. Tujuan : ada patologi pada hip joint, seperti : arthritis, osteochondral defect, avascular nekrosis. Positive Finding : Nyeri atau ada tekanan pada Hip.
2. Craig’s Test Posisi : Pasien prone lying dengan knee fleksi 90, lalu terapis mempalpasi Trochantor Major Aksi : secara pasif dilakukan internal rotasi dan eksternal rotasi sampai trochantor menyentuh bed, lalu minta pasien untuk menahan posisi tersebut. Ukur sudut antara kaki dan bed dengan goniometer. Positive Finding : jika sudutnya lebih dari 150 (femoral atreversion). Jika sudutnya kurang dari 80 (femoral Retroversion)
3. 90-90 Straight Leg Raise Test Posisi : Supine Lying, tahan Hip pada posisi fleksi 900 dengan tangan pasien. Knee fleksi Aksi : • Unilateral : aktif ekstensi knee satu persatu • Bilateral : aktif ekstensi kedua knee
Positive Finding : jika ekstensi Knee lebih dari 20 derajat maka terjadi thightness grup otot hamstring
4. Patrick or Faber Test Tujuan : Mengetahui adanya cidera pada illiopsoas, hip joint, sacroiliac. Posisi : supine lying Aksi : HIP; Fleksi-abduksi-eksternal rotasi. Lalu fleksi knee sampai malleolus lateralis menempel pada patela tungkai yang satunya. Kemudian terapis memberi tekanan pada SIAS dan knee Positive Finding : Jika nyeri dibagian depan (cidera iliopsoas), belakang ( cidera sacroiliac), di bagian HIP (cidera Hip Joint).
5. Trendelenburg’s Test • Posisi : Pasien berdiri dengan 1 kaki. • Aksi: pasien diminta menahan posisi tersebut selama 10 detik dan terapis mengamati level pelvic. • Positive Finding : Jika terdapat drop disisi tungkai yang tidak disupport (yang diangkat), maka terindikasi kelemahan otot gluteus medius tungkai yang disupport
6. Ober’s Test • Posisi : Side lying, Hip dan knee ekstensi. Terapis menstabilkan pelvic dan tungkai bawah. • Aksi: Abduksi sampai pantat terangkat lalu ekstensi hip kemudian diturunkan secara perlahan. • Positive Finding : Jika ada nyeri atau keterbatasan gerak pada saat dipasifkan maka terindikasi ITB (iliotibial Band) atau gangguan pada tensor fascia latae.
7. Piriformis Test • Posisi : Side lying dengan 600 flexi hip dan fleksi knee. Tangan terapis di pelvic (lateral) dan knee pasien • Aksi : Adduksi knee atau mendorong knee kebawah
• Positive Finding : Nyeri pada hip atau pantat mengindikasi piriformis syndrome
8. Thomas Test • Posisi : supine lying dengan kedua knee full fleksi difiksasi di dada pasien dan pantat diujung meja terapi. • Aksi : pasien secara perlahan menurunkan kaki yang di tes sampai kaki full relax.
• Positive Finding : Jika kaki sisi lain ekstensi hip <45⁰ maka pasien terndikasi pemendekan m. Iliopsoas. Jika kaki sisi lain selama Jika kaki sisi lain full ekstensi hip dengan melakukan test seperti di atar fleksi knee <45⁰ maka terindikasi pemendekan m. Rectus Femoris. terdapat external rotasi pada hip maka terindikasi pemendekan ITB Jika kaki sisi lain ekstensi hip dan fleksi knee <45⁰ maka terindikasi pemendekan (Illiotibial band). m. Illiopsoas dan Rectus Femoris.
9. Ely’s Test • Posisi : Prone lying • Aksi : Pasif fleksi knee dan perhatikan reaksi pada hip. • Positive Finding : Jika hip juga fleksi ketika knee fleksi maka terindikasi thightness otot rectus femoris.
SEKIAN & TERIMAKASIH
TERUS SEMANGAT YAH !!!!