BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Di dalam UU No. 36 tahun 2009 dinyatakan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajad kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Untuk mewujudkan derajad kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan
masyarakat
yang
diselenggarakan
dalam
bentuk
kegiatan
dengan
pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan. Kesehatan
lingkungan
merupakan
salah
satu
kegiatan
preventif
untuk
mewujudkan derajad kesehatan masyarakat. Adapun kegiatan kesehatan lingkungan meliputi
peyehatan
lingkungan
pemukiman,
penyehatan
tempat-tempat
umum,
penyehatan tempat pengolahan makanan minuman, penyehatan tempat penyimpanan, pengelolaan, dan penjualan pestisida.
B. TUJUAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN Tujuan Umum : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melaui upaya prefentif, promotif dan kuratif yang dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan. Tujuan Khusus : 1. Menanggulangi dan menghilangkan unsur-unsur fisik pada lingkungan sehingga faktor lingkungan yang kurang sehat tidak menjadi faktor resiko timbulnya penyakit menular di masyarakat. 2. Mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan sehingga tercapai derajad kesehatan individu, keluarga dan masyarakat yang optimal. 3. Meningkatnya mutu lingkungan hidup serta kemauan dan kemampuan individu, keluarga dan masyarakat serta pemerintah dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang berwawasan kesehatan.
1
C. VISI MISI PUSKESMAS BARON
VISI PUSKESMAS BARON Terwujudnya masyarakat Kecamatan Baron yang sehat secara mendiri dan berkeadilan.
MISI PUSKESMAS BARON 1. Menjadikan Puskesmas Baron sebagai pusat pelayanan publik yang berwawasan kesehatan 2. Menjalin hubungan dan memberdayakan masyarakat dibidang kesehatan 3. Memberikan pelayanan kesehatan dasar sesuai standar, bermutu, merata dan terjangkau kepada seluruh masyarakat
2
BAB II ANALISA SITUASI
A. DATA UMUM
Data Geografis a)
b)
c)
Luas wilayah : 3.178 Km2 , meliputi :
Tanah Persawahan
: 2155 Ha
Tanah Pekarangan
: 882 Ha
Tanah Tegalan / Kebun
: 597 Ha
Batas – batas wilayah Kecamatan Baron :
Sebelah Utara
: Kecamatan Patianrowo
Sebelah Timur
: Kecamatan Kertosono
Sebelah Selatan
: Kecamatan Ngronggot
Sebelah Barat
: Kecamatan Tanjunganom
Peta Willayah Kerja Puskesmas Baron
3
Data Organisasi Pemerintahan a)
Jumlah Desa
: 11 desa
b)
Jumlah Dusun
: 39 dusun
d)
Jumlah RW
: 92 RW
e)
Jumlah RT
: 286 RT
Data Demografi a)
Jumlah KK
: 13.299 KK
b)
Jumlah penduduk
: 49.208 jiwa, yang terdiri dari :
Penduduk laki-laki
: 24.701 jiwa
Penduduk perempuan
: 24.507 jiwa
Data Sarana Kesehatan a)
Jumlah Puskesmas
: 1 buah
b)
Jumlah Pustu
: 7 buah
c)
Jumlah Polindes
: 3 buah
d)
Jumlah Pos Kesehatan
: 1 buah
Data Ketenagaan a)
Dokter Umum
: 3 orang
b)
Dokter Gigi
: 1 orang
c)
Bidan
: 21 orang
d)
Perawat
: 8 orang
e)
Perawat Gigi
: 1 orang
f)
Sanitarian
: 1 orang
g)
Asisten Apoteker
: 3 orang
h)
Juru Immunisasi
: 1 orang
i)
Tenaga Tata Usaha
: 7 orang
4
B. DATA KESEHATAN LINGKUNGAN No 1 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Data Tempat-Tempat Umum Nama Desa Masjid Gereja Ponpes Gebangkerep Sambiroto Baron Waung Kemlokolegi Kemaduh Garu Jekek Katerban Mabung Jambi Jumlah
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2 3 3 5 3 3 3 5 10 5 3 45
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 1 2 0 0 0 2 0 0 1 6
Pasar 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Salon Institusi Jumlah Sekolah 0 2 4 0 3 6 2 6 15 0 5 12 0 4 7 0 3 6 0 3 7 1 7 16 0 10 21 0 5 10 0 4 8 1 54 112
Data Tempat Pengolahan Makanan Minuman Jenis TPM Desa Rumah Perusahaan Perusahaan Jasa Boga Makan Roti Tahu Gebangkerep 1 Sambiroto 1 1 Baron 3 3 Waung Kemlokolegi Kemaduh Garu 4 Jekek 5 Katerban Mabung 1 1 Jambi Jumlah
3
2
13
Data TP3 No Desa 1 Gebangkerep 2. Sambiroto 3. Baron 4. Waung 5. Kemlokolegi 6. Kemaduh 7. Garu 8. Jekek 9. Katerban 10. Mabung 11. Jambi Jumlah
Jumlah TP3 1 1 2 2 1 1 12
5
2
DATA SARANA SANITASI DASAR KECAMATAN BARON TAHUN 2017
NO
DESA
1 2 3 4 5 6 8 7 9 10 11
Gebangkerep Sambiroto Baron Waung Kemlokolegi Kemaduh Garu Jekek Katerban Mabung Jambi
JML RMH 674 860 1230 1032 973 890 729 1451 2168 1392 590 11989
JML KK 727 883 1274 1083 1051 920 806 1608 2310 1643 644 12949
SG 189 122 255 179 194 168 127 545 692 324 166 2961
SARANA AIR BERSIH SPT SPL PDAM 43 358 0 40 645 2 24 850 34 49 739 0 63 662 0 55 619 0 10 541 0 114 722 0 57 1202 0 85 875 0 23 366 0 563 7579 36
6
N 84 51 67 65 54 48 51 70 217 108 35 850
LA 332 557 920 723 576 610 406 795 945 642 312 6818
JAMBAN C S 262 0 249 0 183 0 176 29 284 25 180 9 233 0 554 6 848 163 448 176 207 10 3624 418
N 80 54 127 104 88 91 90 96 212 126 61 1129
Ada 521 524 894 679 625 613 487 1142 1649 854 418 8406
SPAL Tdk ada 153 336 336 353 348 277 242 309 519 538 172 3583
BAB III ANALISA MASALAH A. IDENTIFIKASI MASALAH 1. PENCAPAIAN KEGIATAN PROGRAM KESLING TAHUN 2017 a. Tabel Pencapaian Kegiatan Kesling Tahun 2017 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
KEGIATAN
KESENJANGAN PENCAPAIAN 866 7.77% -2.23% 768 88.68% 5.68% 16879 100% 15.00% 55 100% 50.00% 24 43.64% 8.64%
∑ SARANA
TARGET
11139
10%
866
83%
Akses Air Bersih
16879
85%
Pembinaan TPM
55
50%
TPM yang memenuhi syarat kesehatan Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar Rumah yang memenuhi syarat kesehatan
55
35%
5655
20%
885
15.65%
-4.35%
885
71.50%
724
Pembinaan sarana TTU
111
87%
100
TTU yang memenuhi syarat kesehatan
100
59%
84
Konseling Sanitasi
2343
10%
Inspeksi Sanitasi PBL
245
20%
Intervensi terhadap pasien PBL yang di IS
122
20%
245 122 96
16879
83%
16879
11
50%
11
13947
60%
11056
81.81% 90.09% 84% 10.46% 49.80% 78.69% 100% 100% 79.27%
10.31% 3.09% 25.00% 0.46% 29.80% 58.69% 17.00% 50.00% 19.27%
11
68%
11
100%
32.00%
11
20%
1
9%
-11%
Pengawasan SAB SAB yang memenuhi syarat kesehatan
Akses Jamban Desa ODF Jamban Sehat Pelaksanaan Kegiatan STBM (Pilar 1) di Puskesmas Pelaksanaan Kegiatan STBM ( 5 Pilar ) di Puskesmas
b. Grafik Pencapaian Kegiatan Program Kesling Tahun 2017
Pengawasan SAB Kegiatan STBM (5 100% SAB yang memenuhi Pilar) di Puskesmas syarat kesehatan Kegiatan STBM (Pilar 80% Akses Air Bersih 1) di Puskesmas 60% Jamban Sehat
40%
Pembinaan TPM
20% Desa ODF
0%
TPM yang memenuhi syarat kesehatan
-20%
Pembinaan sanitasi perumahan dan…
Akses Jamban Intervensi terhadap pasien PBL yang di IS Inspeksi Sanitasi PBL Konseling Sanitasi
Rumah yang memenuhi syarat… Pembinaan sarana TTU TTU yang memenuhi syarat kesehatan
7
TARGET PENCAPAIAN KESENJANGAN
Melihat dari tabel di atas dapat diketahui ada 2 kegiatan yang belum memenuhi target yaitu : 1. Pengawasan sarana air bersih ada kesenjangan -2,23% 2. Pembinaan sanitasi perumahan ada kesenjangan -4,35% 3. Kegiatan STBM 5 Pilar ada kesenjangan -11%
c. PENETAPAN URUTAN PRIORITAS MASALAH 1. Prioritas Pemecahan Masalah dengan cara U.S.G USG (Urgency, Seriousness, danGrowth) adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkatan Urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1-5 atau 1-10. a. Urgency adalah dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut. b. Seriousness adalah tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak. c. Growth adalah tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dipecahkan. Keterangan : 1 :Nilai sangat besar = 5 2 :Nilai besar = 4 3 :Nilai sedang = 3 4. Nilai kecil = 2 5. Nilai sangat kecil = 1 Dalam
penetapan
prioritas
masalah
kesehatan
lingkungan
ini
kami
menggunakan metode USG (Urgent Seriousness Growth) dengan nilai skore 1 – 5.
8
2. Tim Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah dengan cara U.S.G a. Ifa Masalah Pengawasan sarana air bersih Pembinaan sanitasi perumahan Kegiatan STBM (5 pilar)
Urgency
Seriousness Growth
Total
Ranking
5
4
3
12
I
3
3
3
9
III
4
4
3
11
II
d. Budi Masalah
Urgency
Seriousness Growth Total
Ranking
4
4
3
11
II
Pembinaan sanitasi perumahan
4
3
3
10
III
Kegiatan STBM (5 pilar)
5
4
3
12
I
Pengawasan sarana air bersih
e. Marmi Masalah
Urgency
Seriousness Growth Total
Ranking
3
3
3
9
III
Pembinaan sanitasi perumahan
4
4
3
11
I
Kegiatan STBM (5 pilar)
3
3
4
10
II
Pengawasan sarana air bersih
f.
Endang P. Masalah
Urgency
Seriousness Growth Total
Ranking
3
2
3
8
III
Pembinaan sanitasi perumahan
3
3
4
10
II
Kegiatan STBM (5 pilar)
4
4
3
11
I
Pengawasan sarana air bersih
g. Karmuji Masalah Pengawasan sarana air bersih
Urgency
Seriousness Growth Total 4
3 9
3
10
Ranking I
Pembinaan sanitasi perumahan
2
3
2
7
III
Kegiatan STBM (5 pilar)
3
4
2
9
II
Total
Ranking
h. Rangkuman Masalah
NILAI
Pengawasan sarana air bersih Pembinaan sanitasi perumahan Kegiatan STBM (5 pilar)
Ifa
Budi
Mrm
End
Krmj
12
11
9
8
10
50
II
9
10
11
10
7
47
III
11
12
10
11
9
53
I
Melihat dari tabel USG di atas dapat diketahui bahwa masalah kesehatan lingkungan bila diurutkan menurut ranking adalah sebagai berikut : Rangking I : Kegiatan STBM (5 pilar) Rangking II : Pengawasan Sarana Air Bersih Rangking III: Pembinaan Sanitasi Perumahan
i. PERUMUSAN MASALAH Masalah yang dipilih adalah kegiatan STBM (5 Pilar) di Puskesmas Baron baru tercapai 9% yang seharusnya 20% pada tahun 2017.
j. MENENTUKAN PENYEBAB MASALAH 1.
Stratifikasi / pengelompokan penyebab masalah berdasarkan curah pendapat dengan tenaga kesehatan. FAKTOR MAN
PENYEBAB MASALAH Komite STBM kurang Aktif Petugas hanya pemicuan ke sebagian kecil masyarakat
MONEY
Adanya batasan dana untuk STBM
METHOD
Kurangnya koordinasi petugas dengan kepala desa atau pejabat yang berwenang
ENVOROMENTAL
Masyarakat senang buang sampah di sungai Lahan tanah sempit
10
11
12
1. Mencari akar penyebab masalah dengan Fish Bone
Man
Method
Petugas hanya sosialisasi/pemicuan STBM 5 Pilar ke sebagian kecil masyarakat
Kurangnya koordinasi petugas dengan pejabat yangberwenang
Komite STBM kurang aktif Masyarakat banyak yang belum tahu tentang STBM 5 Pilar
Porsi anggaran untuk STBM relative kecil
Adanya batasan penggunaan dana untuk STBM
Money
Kurangnya dukungan dari kepala desa atau pejaat yangberwenang
Kegiatan STBM 5 Pilar tahun 2017 hanya tercapai 9% yang seharusnya 20% Masyarakat senang buang sampah di sungai Lahan tanah sempit
Rumahnya dekat sungai
Enviroment al
13
14
1. Stratifikasi dan Nominal Group Technique (NGT) untuk mengetahui urutan penyebab yang paling dominan.
NO 1.
2
3.
4.
5. 6.
PENYEBAB
Komite STBM kurang Aktif Petugas hanya pemicuan ke sebagian kecil masyarakat Adanya batasan dana untuk STBM Kurangnya koordinasi petugas dengan kepala desa atau pejabat yang berwenang Masyarakat senang buang sampah di sungai Lahan tanah sempit
Ifa
NILAI PRESENTASI Budi Karmuji Endang
Marmi
Total Nilai
R
4
7
6
5
6
28
IV
6
8
5
6
7
32
II
7
6
7
6
5
31
III
4
3
5
4
2
18
V
9
6
7
5
8
34
I
5
4
6
4
4
23
V
2. URUTAN RANKING HASIL NOMINAL GROUP TECHNIQUE (NGT) Rangking I
: Masyarakat senang buang sampah di sungai
Rangking II
: Petugas hanya pemicuan STBM di sebagian kecil Masyarakat
Rangking III
: Adanya batasan dana untuk STBM
Rangking IV
: Kurangnya koordinasi Dengan kepala desa atau pejabat yang berwenang
Rangking V
: Lahan tanah sempit
Berdasarkan perhitungan peringkat NGT 1/2N + 1, maka untuk menyelesaikan penyebab masalah urutan ke 1 s/d 4
15
BAB IV MEMBUAT RENCANA PERBAIKAN MASALAH
NO 1
2
3
4
COUSE Komite STBM kurang Aktif Petugas hanya pemicuan ke sebagian kecil masyarakat Adanya batasan dana untuk STBM Kurangnya koordinasi petugas dengan kepala desa atau pejabat yang berwenang
WHY
WHAT
WHERE
WHEN
WHO
HOW
HOW MUCH 100%
100% -
-
100%
100%
16
BAB V RENCANA TINDAK LANJUT
NO 1
2
3
4
COUSE Petugas belum membuat jadwal klinik sanitasi Petugas belum membuat format rujukan Tidak adanya informasi tentang adanya klinik sanitasi Tidak adanya dana untuk pembuatan media penyuluhan klinik sanitasi.
WHY
WHAT
WHERE
WHEN
WHO
HOW
HOW MUCH 100%
100% -
100%
100%
17
BAB VI PENUTUP
A. KESIMPULAN 1. Kesehatan lingkungan merupakan salah satu kegiatan preventif untuk mewujudkan
derajad kesehatan masyarakat. Adapun kegiatan kesehatan lingkungan meliputi : Pengawasan Sarana Air Bersih, Pembinaan rumah Sehat, Konseling Sanitasi, Pengawasan Depot Air Minum, Monitoring TTU, Monitoring TPM, STBM dan Kunjungan rumah klien/pasien dengan penyakit berbasis lingkungan. 2. Kegiatan program kesling tahun 2018 diprioritaskan pada kegiatan STBM 5 Pilar B. SARAN 1. Petugas poli pelayanan mau merujuk pasien dengan penyakit berbasis lingkungan ke klinik sanitasi sesuai jadwal dibukanya klinik sanitasi. 2. Masyarakat mau melaksanakan saran yang diberikan oleh petugas klinik sanitasi.
Demikian rencana kerja (POA) ini kami buat berdasarkan data yang telah kami peroleh dari program Kesling agar dapat digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan. Semoga dalam pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan, tepat sasaran dan tepat waktu. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan penyusunannya atau ada kegiatan yang sifatnya sangat penting untuk dilaksanakan akan dilakukan perbaikan atau penyempurnaan.
Baron, 28 Desember 2017 Mengetahui
Disusun Oleh
Kepala UPTD Puskesmas Baron
dr. M. GUNAWAN WIBISONO NIP. 19631001 199503 1 002
KIFAYATUL MASLAHAH,ST. NIP. 19730905 199703 2 001
18
19
20
21
22
23
24
25
PENUTUP
Demikian rencana kerja (POA) ini kami buat berdasarkan data yang telah kami peroleh dari program Kesling agar dapat digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan. Semoga dalam pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan, tepat sasaran dan tepat waktu. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan penyusunannya atau ada kegiatan yang sifatnya sangat penting untuk dilaksanakan akan dilakukan perbaikan atau penyempurnaan.
26
3. STRATIFIKASI DAN NOMINAL GROUP TECHNIQUE(NGT) UNTUK MENGETAHUI URUTAN PENYEBAB YANG PALING DOMINAN
NO 1. 2
3. 4. 5. 6. 7.
8.
PENYEBAB Kurangnya koordinasi dengan poli pelayanan. Tidak adanya informasi tentang adanya klinik sanitasi Petugas merangkap sebagai bendahara BOK Petugas belum membuat jadwal klinik sanitasi Petugas belum membuat format rujukan Adanya batasan dana BOK untuk klinik sanitasi Letak ruangan klinik sanitasi agak jauh dari poli pelayanan. Tidak adanya dana untuk pembuatan media penyuluhan klinik sanitasi.
As
NILAI PRESENTASI Wid Ji En
Har
Total Nilai
R
4
7
6
5
6
28
VI
7
6
7
6
5
31
IV
8
9
6
10
6
39
I
9
6
7
5
8
34
II
6
8
5
6
7
32
III
4
3
5
4
2
18
VII
3
4
2
4
3
16
VIII
7
5
6
5
7
30
V
27
4. URUTAN RANKING HASIL NOMINAL GROUP TECHNIQUE (NGT) 1. Petugas merngkap sebagai bendahara BOK 2. Petugas belum membuat jadwal klinik sanitasi 3. Petugas belum membuat format rujukan 4. Todak adanya informasi tentang adanya klinik sanitasi. 5. Tidak adanya dana untuk pembuatan media penyuluhan klinik sanitasi. 6. Kurangnya koordinasi dengan poli pelayanan. 7. Adanya batasan dana BOK untuk klinik sanitasi. 8. Letak ruangan klinik sanitasi agak jauh dari poli pelayanan. Berdasarkan perhitungan peringkat NGT 12N + 1, maka antara petugas klinik sanitasi dengan petugas poli pelayanan sepakat untuk menyelesaikan penyebab masalah urutan ke 1 s/d 5
5. MENENTUKAN PENYEBAB MASALAH
6. Stratifikasi / pengelompokan penyebab masalah berdasarkan curah pendapat dengan tenaga kesehatan.
FAKTOR
PENYEBAB MASALAH
28
29
JAWABAN NO
KUESIONER SETUJU
%
1.
Pengawasan TPM dan DAM
25
100
2.
Pembinaan TTU
25
100
3.
Inspeksi SAB rumah tangga
23
92
30
4.
Klinik Sanitasi
25
100
5.
Pembinaan rumah sehat
24
96
31
DATA SARANA SANITASI DASAR KECAMATAN BARON TAHUN 2015
NO
DESA
1 2 3 4 5 6 8 7 9 10 11
Gebangkerep Sambiroto Baron Waung Kemlokolegi Kemaduh Garu Jekek Katerban Mabung Jambi
JML RMH 674 860 1230 1032 973 890 729 1451 2168 1392 590 11989
JML KK 727 883 1274 1083 1051 920 806 1608 2310 1643 644 12949
32
SG 189 122 255 179 194 168 127 545 692 324 166 2961
SARANA AIR BERSIH SPT SPL PDAM 43 358 0 40 645 2 24 850 34 49 739 0 63 662 0 55 619 0 10 541 0 114 722 0 57 1202 0 85 875 0 23 366 0 563 7579 36
N 84 51 67 65 54 48 51 70 217 108 35 850
LA 332 557 920 723 576 610 406 795 945 642 312 6818
JAM C 26 24 18 17 28 18 23 55 84 44 20 362