Poa Promkes Tahun 2017.docx

  • Uploaded by: andigna
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Poa Promkes Tahun 2017.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,246
  • Pages: 26
POA PROGRAM PROMKES UPTD PUSKESMAS BARON TH 2018

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS BARON 2018

1

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………………...1 DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………….2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………………………………………………………………………......3 B. Tujuan ………………………………………………………………………………….....4 C. Visi Misi Puskesmas …………………………………………………………………….4

BAB II ANALISA SITUASI 1. Gambaran umum wilayah. ……………………………………………………………..5 2. Fasilitas kesehatan. ……………………………………………………………………..6 3. Tenaga kesehatan…………………………………………………………………………………6 4. Data khusus ……………………………………………………………………………...7 BAB III IDENTIFIKASI MASALAH 1. Cakupan program ……………………………………………………………………….8 2. Hasil analisis kebutuhan harapan masyarakat ………………………………………8 3. Prioritas masalah. ……………………………………………………………………….8 4. Menentukan penyebab masalah a. Stratifikasi…………………………………………………………………………9 b. Fish Bone ……………………………………………………………………….10 c. Nominal Group Teknik ( NGT ) ……………………………………………….11 BAB IV MEMBUAT RENCANA PERBAIKAN MASALAH ……………………………………..14 BAB V RENCANA TINDAK LANJUT …………………………………………………………….16 PENUTUP …………………………………………………………………………………………..17

2

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dewasa ini promosi kesehatan (health promotion) telah menjadi bidang yang semakin penting dari tahun ke tahun. Dalam tiga dekade terakhir, telah terjadi perkembangan yang signifikan dalam hal perhatian dunia mengenai masalah promosi kesehatan. Penyelenggaraan promosi kesehatan dilakukan dengan mengombinasikan berbagai strategi yang tidak hanya melibatkan sektor kesehatan belaka, melainkan lewat kerjasama dan koordinasi segenap unsur dalam masyarakat. Hal ini didasari pemikiran bahwa promosi kesehatan adalah suatu filosofi umum yang menitik beratkan pada gagasan bahwa kesehatan yang baik merupakan usaha individu sekaligus kolektif (Taylor, 2003). Bagi individu, promosi kesehatan terkait dengan pengembangan program kebiasaan kesehatan yang baik sejak muda hingga dewasa dan lanjut usia (Taylor, 2003). Secara kolektif, berbagai sektor, unsur, dan profesi dalam masyarakat seperti praktisi medis, psikolog, media massa, para pembuat kebijakan publik dan perumus perundang-undangan dapat dilibatkan dalam program promosi kesehatan. Praktisi medis termasuk perawat dapat mengajarkan kepada masyarakat mengenai gaya hidup yang sehat dan membantu mereka memantau atau menangani risiko masalah kesehatan tertentu. Para psikolog berperan dalam promosi kesehatan lewat pengembangan bentukbentuk intervensi untuk membantu masyarakat mempraktikkan perilaku yang sehat dan mengubah kebiasaan yang buruk. Media massa dapat memberikan kontribusinya dengan menginformasikan kepada masyarakat perilaku-perilaku tertentu yang berisiko terhadap kesehatan seperti merokok dan mengonsumsi alkohol. Para pembuat kebijakan melakukan pendekatan secara umum lewat penyediaan informasi-informasi yang diperlukan masyarakat untuk memelihara dan mengembangkan gaya hidup sehat, serta penyediaan sarana-sarana dan fasilitas yang diperlukan untuk mengubah kebiasaan buruk masyarakat. Berikutnya, perumus perundang-undangan dapat menerapkan aturanaturan tertentu untuk menurunkan risiko kecelakaan seperti misalnya aturan penggunaan sabuk pengaman di kendaraan (Taylor, 2003).

3

Promosi kesehatan mencakup baik kegiatan promosi (promotif), pencegahan penyakit (preventif), pengobatan (kuratif), maupun rehabilitasi. Dalam hal ini, orang-orang yang sehat maupun mereka yang terkena penyakit, semuanya merupakan sasaran kegiatan promosi kesehatan. Kemudian, promosi kesehatan dapat dilakukan di berbagai ruang kehidupan, dalam keluarga, sekolah, tempat kerja, tempat-tempat umum, dan tentu saja kantor-kantor pelayanan kesehatan. Dalam melaksanakan program promosi kesehatan diperlukan suatu tahapan yang sistematis guna pencapaian tujuan program yang ditetapkan. Tahapan promosi kesehatan meliputi tahap pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi hasil. Pengertian profil promosi kesehatan adalah laporan yang memberikan gambaran yang komprehensif tentang komunitas tentang potensi daerah dan potret masyarakat dalam promosi kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Profil kesehatan berisi tentang data wilayah (seperti luas wilayah, daerah administatif), data kependudukan (seperti perkembangan jumlah penduduk, jumlah rumah tangga, jenis kelamin, kelompok umur dan kepadatan penduduk), fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan

dan

data

khusus

keberhasilan

pencapaian

program

beserta

cara

pencapaiannya. Selain itu juga menggambarkan proses membuat, memperbarui, dan mengkaji profil, dengan informasi beserta siapa saja yang terlibat. Instrumen pengumpulan data yang digunakan, dan proses menganalisis dan menafsirkan data. Setiap orang dalam tim (linprog), misalnya, memiliki sekelompok kecill anggota untuk mengumpulkan data dari harapan dan kebutuhan masyarakat, dan seterusnya.

1.1.2 Tujuan Umum Diperolehnya

gambaran

potensi

dan

pencapaian

kinerja

kegiatan

pemberdayaan masyarakat promosi kesehatan di Puskesmas Baron Tahun 2015 1.1.3 Tujuan Khusus Tujuan profil kesehatan masyarakat yang komprehensif adalah: 1. Mendapatkan data dan informasi potensi komunitas dalam wilayah kerja Puskesmas Baron tahun 2015 2. Terlaksananya pencatatan, pelaporan, monitoring dan evaluasi yang baik di Puskesmas Baron

4

3. Menjelaskan

kebutuhan

sehingga

dapat

diprioritaskan

untuk

tindakan

peningkatan (promotif), pencegahan dan penanggulangannya.. 4. Tersusunnya indikator hasil capaian program gizi tahun ini yang belum tercapai sebagai acuan untuk penyusunan RUK ( Rencana Usulan Kegiatan ) tahun berikutnya

1.1.4 Visi Misi Puskesmas Baron  VISI PUSKESMAS BARON Terwujudnya masyarakat Kecamatan Baron yang sehat secara mendiri dan berkeadilan  MISI PUSKESMAS BARON 1. Menjadikan Puskesmas Baron sebagai pusat pelayanan publik yang berwawasan kesehatan 2. Menjalin hubungan dan memberdayakan masyarakat dibidang kesehatan 3. Memberikan pelayanan kesehatan dasar sesuai standar, bermutu, merata dan terjangkau kepada seluruh masyarakat

5

BAB 2 ANALISA SITUASI

2.1 GAMBARAN UMUM WILAYAH a.Geografi Puskesmas Baron merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah Kabupaten Nganjuk dibidang pelayanan kesehatan, dengan wilayah kerja sama dengan Kecamatan Baron dengan batas-batas sbb : - Utara

: Kecamatan Gondang dan Patianrowo

- Timur

: Kecamatan Kertososno dan Ngronggot

- Selatan

: Kecamatan Tanjunganom dan Ngronggot

- Barat

: Kecamatan Tanjunganom

Luas wilayah kerja : - Daerah daratan

: 100 %

- Daerah Persawahan

: 2.713,2 Ha

- Daerah Permukiman

: 882,8 Ha

- Lain-lain

: 84,2 Ha

Semua Desa sudah dapat dijangkau kendaraan roda 4 (empat) dengan jalan yang sebagian besar beraspal. Jarak tempuh ke posyandu terdekat

= 0,5 Km

Jarak tempuh ke posyandu terjauh

= 8 Km

Jarak tempuh ibukota Kabupaten

= 15 Km

Jarak tempuh ke ibukota Provinsi

= 20 Km

b. Demografi -

Jumlah Desa

: 11 Desa

-

Jumlah Dusun

: 39 dusun

-

Jumlah RT/RW

: 286/92

-

Jumlah KK

: 13.299 KK

6

c. Fasilitas Kesehatan

Kelurahan

Pos yan du

Poli n des

Puske s mas

BP. swast a

RB Swast a

RS Swast a

Bidan prak swasta

Apo tek

-

Dok prak swast a 1

1

Baron

7

1

1

-

-

3

2

Sambiroto

3

-

1

-

-

-

-

-

3

Kemaduh

5

-

1

-

-

-

-

4

Kemlokolegi

6

-

1

-

-

-

5

Garu

4

-

1

-

-

6

Jekek

7

-

1

-

7

Katerban

10

1

1

8

Jambi

4

-

9

Mabung

6

10

Waung

11

Gebangkerep

No

Desa

/

Pus tu

Toko Obat

-

Labo rat swas ta -

1

-

-

-

-

1

-

-

-

-

-

1

-

-

-

-

-

1

1

-

-

-

-

-

-

-

2

1

-

-

-

-

-

-

-

2

-

-

-

1

-

-

-

-

-

1

-

-

-

1

-

-

-

-

-

-

1

-

-

-

4

1

-

-

-

-

-

-

1

-

-

-

2

1

-

-

-

-

-

-

1

-

-

-

d. Tenaga Kesehatan. a. Ketenagaan. Jumlah tenaga Pusk Ranap No

Jenis tenaga Standart

Yang ada

1

Dokter

2

3

2

Dokter Gigi

1

1

3

Perawat

8

17

4

Bidan

7

21

5

Tenaga Kesh. Masyarakat

1

0

6

Tenaga Kesling

1

2

7

1

7

Ahli teknologi Lab

1

0

8

Tenaga Gizi

2

0

9

Tenaga Kefarmasian

1

3

10

Tenaga Administrasi

2

16

26

63

Total

b. Sarana Transportasi Dinas : a. Ambulance

= 2 Unit

b. Kendaraan Roda 2

= 6 Unit

c. Sarana Komunikasi : a. Telp

= (0358) 774497

b. Faximile

= (0358) 774497

2.2 Data Khusus Program Promosi Kesehatan Puskesmas Baron Tabel yang kami sajikan sudah disesuaikan dengan standar pembuatan profil promosi kesehatan tingkat kabupaten, oleh karena itu perlu kami sampaikan berbagai data yang ada pada tabel merupakan data objectif dan aktual yang ada di puskesmas Baron tahun 2015 , berikut tabel-tabel mengenai promosi kesehatan puskesmas Baron: Tabel 2.2.1 Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Jumlah Kepala Keluarga dan Jumlah Rumah Tangga No

3

Desa

Jumlah Penduduk Laki-laki

Perempuan

Jumlah Penduduk

1

Baron

2.452

2.447

4.899

2

Sambiroto

1.675

1.676

3.351

Gebangkerep

1.340

1.578

2.660

8

4

Waung

2.300

2.270

4.570

5

Kemlokolegi

1.843

1.835

3.678

6

Jekek

2.893

1.882

4.775

7

Jambi

1.264

1.224

2.488

8

Mabung

2.954

2.931

5.885

9

Katerban

4.371

4.347

8.718

10

Garu

1.614

1.578

3.192

11

Kemaduh

1.995

1.997

3.992

Jumlah

24.701

23.507

48.208

Data Kecamatan Baron 2015 Tabel 2.2.3 Anggaran Promkes menurut Sumber Dana No

Puskesmas

Anggaran Promosi Kesehatan BOKA

APBD

JKN

Bantuan / Hibah

1

Baron





_

_

Anggaran promkes secara umum di peroleh dari dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan dana APBD dengan rincian dibayarkan sesuai dengan kegiatan yang telah dilaksanakan untuk program promotif kesehatan ke masyarakat.

9

BAB 3 ANALISA MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK DINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS BARON Jl. Lengkong No. 17. Baron.Nganjuk.Kode Pos 6439 Telp/Fax.(0358)774497.Email [email protected]

INDIKATOR PENILAIAN KINERJA PROGRAM PUSKESMAS BARON TAHUN 2017 Kode Pos. 64483

% Cakupan

No

Upaya Kesehatan

Kegiatan

Target Tahun 2017 (T) dalam %

Satuan sasaran (S)

Total Sasaran (ToS)

Target Sasaran (Tx S)

Pencapaian (P)

Riil

Sub Variabel (terhadap target sasaran )

1

2

3

4

0

6

7

8

9

10

200:1000x100%

200:200x100%

2.1.UKM ESSENSIAL 2.1.1.Upaya Promosi Kesehatan 2.1.1.1 Pengkajian PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) 1.Rumah Tangga yang dikaji

20%

RT.

16879

3375.8

2310

13.69

13.69

2.Institusi Pendidikan yang dikaji

50%

sekolah

59

29.5

40

67.80

67.80

3. Institusi Kesehatan yang dikaji

70%

IK

13

9.1

13

100.00

100.00

10

.4. Tempat-Tempat Umum (TTU) yang dikaji

40%

TTU

50

25

30

60.00

60.00

5. Tempat Tempat Kerja yang dikaji

50%

TTK

13

6.5

11

84.62

84.62

6. Pondok Pesantren yang dikaji

70%

Ponpes

6

3

3

50.00

50.00

1.Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10 indikator PHBS

56%

RT

2310

1155

975

42.21

42.21

2. Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 indikator PHBS (klasifikasi IV)

68%

sekolah

40

20

21

52.50

52.50

3.Institusi Kesehatan yang memenuhi 6 indikator PHBS (klasifikasi IV)

100%

IK

11

5.5

11

100.00

100.00

4. TTU yang memenuhi 6 indikator PHBS (klasifikasi IV)

63%

TTU

30

15

20

66.67

66.67

5.Tempat Kerja yang memenuhi 8-9/7-8 indikator PHBS Tempat-Tempat Kerja (klasifikasi IV)

48%

TTK

11

5.5

11

100.00

100.00

2.1.1.1.2.Tatanan Sehat

11

6.Pondok Pesantren yang memenuhi 16-18 indikator PHBS Pondok Pesantren (Klasifikasi IV)

28%

Ponpes

3

1.5

2

66.67

66.67

1.Kegiatan intervensi pada Kelompok Rumah Tangga

6 kali

kali

6 kali

6 kali

6 kali

6 kali

6 kali

2. Kegiatan intervensi pada Institusi Pendidikan

2 kali

Sekolah

2 kali

1 kali

1 kali

1 kali

1 kali

3. Kegiatan intervensi pada Institusi Kesehatan

2 kali

IK

2 kali

2 kali

2 kali

2 kali

2 kali

4. Kegiatan intervensi pada TTU

2 kali

TTU

2 kali

2 kali

1 kali

1 kali

1 kali

5. Kegiatan intervensi pada Tempat Kerja

2 kali

TTK

2 kali

2 kali

2 kali

2 kali

2 kali

6.Kegiatan intervensi pada Pondok Pesantren

2 kali

Ponpes

2 kali

2 kali

2 kali

2 kali

2 kali

Posyandu

59

29.5

44

74.58

74.58

Poskesdes

11

5.5

11

100.00

100.00

Sekolah

59

29.5

20

33.90

33.90

2.1.1.3.Intervensi/ Penyuluhan

2.1.1.4.Pengembangan UKBM 1. Posyandu PURI ( Purnama Mandiri )

70%

2.Poskesdes beroperasi dengan strata Madya, Purnama dan Mandiri

96%

1. Penyuluhan Napza

23%

2.1.1.5. Penyuluhan NAPZA ( Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif)

12

2.1.1.1.6 Pengembangan Desa Siaga Aktif 1.Desa Siaga Aktif

96%

Desa

11

5.5

11

100.00

100.00

2.Desa Siaga Aktif PURI ( Purnama Mandiri )

12%

Desa

11

5.5

0

0.00

0.00

3.Pembinaan Desa Siaga Aktif

12%

Desa

11

5.5

11

100.00

100.00

1.Sekolah Pendidikan Dasar yang mendapat Promosi kesehatan

100%

sekolah

46

23

46

100.00

100.00

2.Promosi kesehatan di dalam gedung Puskesmas dan jaringannya (Sasaran masyarakat )

100%

Promosi dlm gedung

11

5.5

11

100.00

100.00

100%

Promosi luar gedung

59

29.5

59

100.00

100.00

2.1.1.7. Promosi Kesehatan

3..Promosi kesehatan untuk pemberdayan masyarakat di bidang kesehatan ( kegiatan di luar gedung Puskesmas)

13

2.1.1.8 Program Pengembangan

1. Pembinaan tingkat perkembangan Poskestren 2..Poskestren Aktif

90%

3. Pembinaan tingkat perkembangan Pos UKK

90%

4. Pembinaan tingkat perkembangan Posbindu PTM

90%

28%

14

Poskestren

3

1.5

2

66.67

66.67

Poskestren

3

1.5

2

66.67

66.67

UKK

0

0

0

0.00

0.00

Posbindu

1

0.5

1

100.00

100.00

A. Dari tabel analisa hasil PKP ada empat yang belum memenuhi target dan kami urutkan kesenjangan dari yang paling tinggi adalah: 1. PHBS pada Tatanan Rumah Tangga 2. PHBS Institusi Pendidikan 3. PHBS Poskestren 4. PHBS Tempat umum 3.4 Prioritas Pemecahan Masalah dengan cara U.S.G USG (Urgency, Seriousness, danGrowth) adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkatan Urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1-5 atau 1-10. 1. Urgencyadalahdilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut. 2. Seriousnessadalahtingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak. 3. Growthadalahtingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dipecahkan. Keterangan : 1 :Nilaisangat besar = 5 2 :Nilaibesar = 4 3 :Nilaisedang = 3 4. Nilai kecil = 2 5. Nilai sangat kecil = 1

3.5 Tim Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah dengan cara U.S.G 1). Endang P Masalah

Urgency

Seriousness Growth

Total

Tingkat

PHBS pada Tatanan Rumah Tangga PHBS Institusi Pendidikan

5

4

5

14

I

4

4

3

11

II

PHBS Poskestren

4

2

4

10

IV

15

PHBS Tempat tempat Umum

4

4

4

12

II

Total

Tingkat

2). Sunarmi Masalah

Urgency

Seriousness Growth

PHBS pada Tatanan Rumah Tangga PHBS Institusi Pendidikan

5

5

5

15

I

5

4

3

12

III

PHBS Poskestren

3

4

4

11

IV

PHBS Tempat tempat Umum

4

5

4

13

II

Total

Tingkat

3). Karmuji Masalah

Urgency

Seriousness Growth

PHBS pada Tatanan Rumah Tangga PHBS Institusi Pendidikan

4

4

5

13

II

4

5

5

14

I

PHBS Poskestren

3

4

5

12

III

PHBS Tempat tempat Umum

2

4

3

9

IV

Total

Tingkat

4). Kifayatul. M Masalah

Urgency

Seriousness Growth

PHBS pada Tatanan Rumah Tangga PHBS Institusi Pendidikan

5

5

4

14

I

5

5

2

13

II

PHBS Poskestren

4

3

3

10

III

PHBS Tempat tempat Umum

3

3

1

7

IV

Total

Tingkat

5). Subakri Masalah

Urgency

Seriousness Growth

PHBS pada Tatanan Rumah Tangga PHBS Institusi Pendidikan

5

4

5

14

I

4

5

2

11

II

PHBS Poskestren

3

3

3

9

III

PHBS Tempat tempat Umum

3

2

2

7

IV

16

6). Rangkuman Masalah

NILAI Total

Tingkat

14

70

I

13

11

61

II

12

10

9

52

III

9

7

7

48

IV

End

Sum

Kar

Kif

bakr

PHBS pada Tatanan Rumah Tangga PHBS Institusi Pendidikan

14

15

13

14

11

12

14

PHBS Poskestren

10

11

PHBS Tempat tempat Umum

12

13

Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa prioritas masalah adalah pencapaian dalam PHBS Tatanan Rumah Tangga akar penyebab permasalahan dengan Fishbone Diagram:

Tabel Rangkuman diskusi pada sesi brainstorming fishbone diagram

a. Kemampuan Petugas b. Petugas kesulitan mengatur waktu MANUSIA c. Tugas rangkap d. Kurangnya intervensi a. Porsi anggaran relative kecil dari BOK dan APBD II MANEY b. Tidak ada bantuan dari swadaya a. Jarak waktu survei yang lama b. Tidak ada analisa METODE c. Form kuesioner terlalu rumit e. Kurangnya sampel yang disurvei

MATERIAL

a. Kuesioner masih kurang

17

Fishbone diagram

MATERIAL

METODE Jarak Waktu Survei yang lama

Koesioner masih kurang

Tidak ada analisa Form kuesioner terlalu Kurangnya sampel yang

rumit

disurvei

PHBS Tatanan Rumah Tangga Porsi anggaran relative kecil dari BOK dan APBD

Tidak ada bantuan dari swadaya

Kemampuan Petugas

Mengerjakan Tugas lain

MONEY Kurangnya intervensi 18

MAN

Dari fishbone diagram dapat menemukan akar permasalahan, yaitu masih banyaknya masyarakat yang kurang berperilaku PHBS selama ini disebabkan karena tidak ada analisis hasil sehingga survei PHBS tatanan rumah tangga itu tidak penting disamping tugas rangkap, tingkat kepatuhan terhadap waktu kurang, sosialisasi yang bisa dilakukan adalah melakukan analisa dan intervensi sehingga mengetahui betapa besar manfaat kegiatan tersebut.

19

a.

TRATIFIKASI DAN NOMINAL GROUP TECHNIQUE (NGT), UNTUK MENGETAHUI URUTAN PENYEBAB YANG PALING DOMINAN Tim Menetukan skor Linkert 1-10

NO

NILAI PRESENTASI

PENYEBAB Endang

sumarmi

Karmuji

Kifafayatul . M

Sri widayanti

Total Nilai

R

1

Kemampuan Petugas

5

6

6

5

4

26

VI

2

Petugas kesulitan mengatur waktu

6

6

6

7

5

30

V

3

Tugas rangkap

7

7

6

6

7

33

IV

4

Kurangnya intervensi

4

4

5

5

4

22

VII

5

Porsi anggaran relative kecil dari BOK dan APBD II

8

5

6

7

8

34

III

6

Tidak ada bantuan dari swadaya

4

4

5

4

3

20

VIII

7

Jarak waktu survei yang lama

3

4

4

3

3

17

IX

8

Tidak ada analisa

3

4

3

2

2

14

X

9

Form kuesioner terlalu rumit

8

7

6

9

8

38

I

10

Kurangnya sampel yang disurvei

7

6

7

8

9

37

II

11

Kuesioner masih kurang

2

3

3

3

2

13

XI

20

b.

URUTAN RANGKING HASIL NOMINAL GROUP TECHNIQUE ( NGT )

1. Form kuesioner terlalu rumit 2. Kurangnya sampel yang disurvei 3. Porsi anggaran relative kecil dari BOK dan APBD 4. Tugas rangkap 5. Petugas kesulitan mengatur waktu 6. Kemampuan Petugas 7. Kurangnya intervensi 8. Tidak ada bantuan dari swadaya 9. Jarak waktu survei yang lama 10. Tidak ada analisa 11. Kuesioner masih kurang Berdasarkan perhitungan peringkat NGT 1/2N + 1, maka antara Koordinator Program dan Pelaksana sepakat untuk menyelesaikan penyebab masalah urutan ke 1 s/d 6

21

BAB IV MEMBUAT RENCANA PERBAIKAN

No

CAUSE

WHY

WHAT

WHERE

WHEN

WHO

HOW

1

Penyebab Form kuesioner terlalu rumit

Dimana Dipuskesmas baron dan pertermuan kader Didesa- desa

Oleh Petugas promkes dan kader

Kurangnya sampel yang disurvei

Bulan juni 2016

Kader

Bagaimana Pemahaman pengisian kuesioner lebih mudah Tersurveinya semua sampel ditargetkan

3

Porsi anggaran relative kecil dari BOK dan APBD

Anggaran yang di acc terlalu kecil

Di Puskesmas Baron

Tahun 2017

Bendahara puskesmas

Anggaran pendataan PHBS bisa meningkat

4

Mengerjakan Tugas lain

Banyaknya tugas yang dikerjakan

Apa renc. Melakukan pembinaan sebelum pelaksanaan Menambah kader untuk pendataan PHBS Mengajukan anggaran tambahan di RUK tahun 2016 Mengatur jadwal ulang

Kapan Bulan juni tahun 2016

2

Mengapa Kurang pembinaan dalam memahami kuesioner Jumlah populasi yang banyak

Dipuskesmas baron

Tahun 2016

5

Petugas kesulitan mengatur waktu

Banyaknya tugas yang dikerjakan

Mengatur jadwal ulang

Dipuskesmas baron

Tahun 2016

6

Kurangnya intervensi dan evaluasi

Agar kegiatan bisa diketahui dan dipantau lansung

Mengatur jadwal intervensi ke desa- desa

Desa- desa

Waktu pelaksanaan survei PHBS

Petugas promkes dan kader Petugas promkes dan kader Petugas promkes

Mengevektifkan jadwal kegiatan yang dibuat Mengevektifkan jadwal kegiatan yang dibuat Mengintervensi jalannya kegiatan

22

3.6 Jadwal kegiatan PHBS Tatanan Rumah Tangga

Pelaksanaan Tahun 2016 No

Kegiatan Jan

1

2

3

4 5

6

Feb

Mar

Apr

Mengatur jadwal pendataan PHBS Pembinaan pengisian kuesioner Survie PHBS Tatanan Rumah Tangga Mengintervensi kegiatan PHBS di desa Mengevaluasi hasil kegiatan Mengusulkan tambahan anggran pendataan PHBS

23

Mei

Jun

Jul

Ags

Sep

Okt

Nov Des

3.7 Tata nilai Puskesmas Baron adalah : a. Santun; Santun adalah sikap kita dalam bertingkah laku, halus budi bahasa, sabar, tenang, sopan, penuh rasa belas kasih dan suka menolong.

b. Inovatif ; Inovatif adalah memperkenalkan sesuatu yang baru baik berupa ide-ide positif yang bersifat pembaruan atau kreasi baru guna perbaikan kwalitas. c. Amanah Amanah adalah sifat yang bisa dipercaya bila diberi tanggung jawab sehingga pihak lain merasa tentram. d. Tanggap Tanggap adalah sikap segera mengetahui keadaan dan memperhatikan sungguh-sungguh, cepat dan menyadari gejala yang timbul.

PENUTUP

Demikian rencana kerja ( POA ) ini kami buat. berdasarkan data yang telah kami peroleh dari Program Promkes, agar dapat digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan. Semoga dalam pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan, tepat sasaran dan tepat waktu. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan penyusunannya atau ada kegiatan yang sifatnya sangat penting untuk dilaksanakan, akan dilakukan perbaikan dan penyempurnaan.

Baron tgl : 28 Desember 2017

Mengetahui , Kepala UPTD Puskesmas Baron

Program Promkes

dr. M. Gunawan Wibisono NIP. 19631001 199503 1 002

Budi irawan NIP.19851223 201001 1 013

24

25

26

Related Documents

Poa Promkes
October 2019 44
Poa Promkes Tahun 2017.docx
December 2019 12
Poa Tahun 2019.docx
December 2019 16
Poa Tahun 2019.docx
December 2019 13
Poa
October 2019 53
Poa()
May 2020 42

More Documents from ""