Poa Gizi Baron 2017.doc

  • Uploaded by: andigna
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Poa Gizi Baron 2017.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 3,248
  • Pages: 22
POA PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT UPTD PUSKESMAS BARON TH 2017

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS BARON 2016

1

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................................... 1 DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2 BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang……………………………………….............................................................. 3 b. Tujuan................................................................................................................................... 4 c. Visi Misi, Tata Nilai Puskesmas............................................................................................ 4

BAB II ANALISA SITUASI a. Gambaran umum wilayah.................................................................................................... 6 b. Fasilitas kesehatan.............................................................................................................. 7 c. Tenaga kesehatan................................................................................................................ 7 d. Data khusus......................................................................................................................... 8

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH a. Cakupan program ............................................................................................................... 9 b. Prioritas masalah. ( USG )................................................................................................... 10 c. Menentukan penyebab masalah d. Stratifikasi masalah.............................................................................................................. 11 e. Fish Bone ............................................................................................................................ 12 f. Nominal Group Teknik ( NGT ).............................................................................................. 13 2

BAB IV MEMBUAT RENCANA PERBAIKAN MASALAH..................................................... 15 BAB V RENCANA TINDAK LANJUT..................................................................................... 17 PENUTUP ............................................................................................................................... 18

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Puskesmas Baron terus berupaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif

yang

dilaksanakan

secara

terpadu,

menyeluruh,

dan

berkesinambungan. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan tujuan perbaikan gizi adalah untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat. Mutu gizi akan tercapai antara lain melalui penyediaan pelayanan gizi di Puskesmas, baik pada Puskesmas Rawat Inap maupun pada Puskesmas Non Rawat Inap. Pelayanan gizi di Puskesmas terdiri dari kegiatan pelayanan gizi di dalam gedung dan di luar gedung. Pelayanan gizi di dalam gedung umumnya bersifat individual, dapat berupa pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Kegiatan di dalam gedung juga meliputi perencanaan program pelayanan gizi yang akan dilakukan di luar gedung. Sedangkan pelayanan gizi diluar gedung

3

umumnya pelayanan gizi pada kelompok dan masyarakat dalam bentuk promotif dan preventif. Dalam pelaksanaan pelayanan gizi di Puskesmas, diperlukan pelayanan yang bermutu, sehingga dapat menghasilkan status gizi yang optimal dan mempercepat proses penyembuhan pasien. Pelayanan gizi yang bermutu dapat diwujudkan apabila tersedia acuan untuk melaksanakan pelayanan gizi sesuai dengan 4 pilar dalam Pedoman Gizi Seimbang

( PGS ).

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang gizi dan kesehatan serta didorong oleh kebutuhan akan acuan pelaksanaan pelayanan gizi yang komprehensif maka sebagai pelaksana program gizi wajib menyusun Rencana kegiatan atau POA di tiap tahunnya.

B. TUJUAN 1. Tujuan Umum : Terciptanya sistem pelayanan gizi yang komprehensif di Puskesmas yang menjadi dasar bagi pelaksanaan pelayanan gizi yang bermutu dalam rangka mengatasi masalah gizi perorangan dan masyarakat. 2. Tujuan Khusus : a. Terlaksananya pelayanan gizi di dalam gedung dan diluar gedung yang berkwalitas di Puskesmas dan jejaringnya. b. Terlaksananya pencatatan, pelaporan, monitoring dan evaluasi yang baik di Puskesmas dan jejaringnya. c. Tersusunnya indikator hasil capaian program gizi tahun ini yang belum tercapai sebagai acuan untuk penyusunan RUK ( Rencana Usulan Kegiatan ) tahun berikutnya. C. VISI MISI PUSKESMAS 1. VISI PUSKESMAS : Terwujudnya masyarakat Kecamatan Baron yang sehat secara mandiri dan berkeadilan. 2. MISI PUSKESMAS :

4

a. Menjadikan Puskesmas Baron sebagai puasat pelayanan publik yang berwawasan kesehatan b. Menjalin hubungan dan memberdayakan masyarakat di bidang kesehatan c. Memberikan pelayanan kesehatan dasar sesuai standar, bermutu,

merata dan terjangkau kepada seluruh lapisan masyarakat Tata nilai Puskesmas Baron adalah : a. Santun; Santun adalah sikap kita dalam bertingkah laku, halus budi bahasa, sabar, tenang, sopan, penuh rasa belas kasih dan suka menolong.

b. Inovatif ; Inovatif adalah memperkenalkan sesuatu yang baru baik berupa ide-ide positif yang bersifat pembaruan atau kreasi baru guna perbaikan kwalitas. c. Amanah Amanah adalah sifat yang bisa dipercaya bila diberi tanggung jawab sehingga pihak lain merasa tentram. d. Tanggap Tanggap adalah sikap segera mengetahui keadaan dan memperhatikan sungguh-sungguh, cepat dan menyadari gejala yang timbul.

5

BAB II ANALISA SITUASI

1. GAMBARAN UMUM WILAYAH a. Geografi Puskesmas Baron merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah Kabupaten Nganjuk dibidang pelayanan kesehatan, dengan batas-batas wilayah kerja sbb : - Utara

: Kecamatan Gondang dan Patianrowo

- Timur

: Kecamatan Kertosono dan Ngronggot

- Selatan

: Kecamatan Tanjunganom dan Ngronggot

- Barat

: Kecamatan Tanjunganom

Luas wilayah kerja

= 3.680,2 km² , yang terdiri dari :

-

Daerah dataran

: 100 %

-

Daerah persawahan

: 2.713,2 Ha

-

Daerah Pemukiman

:

882,8 Ha

-

Lain-lain

:

84,2 Ha

Semua Desa sudah dapat dijangkau kendaraan roda 4 (empat) dengan jalan yang sebagian besar beraspal..

Jarak tempuh ke posyandu terdekat

= 0,5 km

Jarak tempuh ke posyandu terjauh

=8

Jarak tempuh ibukota Kabupaten

= 20 km

Jarak tempuh ke ibukota Propinsi

= 150 km

b. Demografi

6

km

- Jumlah Desa

: 11 Desa.

- Jumlah dusun

: 39 dusun

- Jumlah RT/RW

: 286/92

- Jumlah KK

: 13. 299 KK

2. FASILITAS KESEHATAN No

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

3.

Desa

Pos

Polin

Pus

Puskes

BP.

RB

RS

Dok

Bidan

Apo

Laborat

Toko

Kelurahan

/

yandu

des

tu

mas

swasta

Swasta

Swasta

prak

prak

tek

swasta

Obat

Baron Sambiroto Kemaduh Kemlokolegi Garu Jekek Katerban Jambi Mabung Waung Gebangkerep

7 3 5 6 4 7 10 4 6 4 2

1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 -

1 -

-

-

-

swasta 1 1 -

swasta 3 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1

1 -

-

1 -

TENAGA KESEHATAN. a. Ketenagaan. No

Jenis tenaga

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Dokter Dokter Gigi Perawat Bidan Tenaga Kesh. Masyarakat Tenaga Kesling Ahli teknologi Lab Tenaga Gizi Tenaga Kefarmasian Tenaga Administrasi Pekarya Total

Jumlah tenaga Pusk Ranap Standart Yang ada 2 1 8 7 1 1 1 2 1 2 1 27

b. Sarana Transportasi Dinas : a. Ambulance

= 2 Unit

b. Kendaraan Roda 2 = 6 Unit c. Sarana Komunikasi : 7

3 1 17 21 0 2 0 0 3 16 2 65

a. Tilpun

= (0358) 774497

b. Faximile

= (0358) 774497

8

4. DATA KHUSUS a. Jumlah penduduk dan sasaran Program Gizi tahun 2015 No

DESA

Jumlah penduduk L

Bayi

Baduta

Batita

Balita

< 1 th

0-2 th

0-3 th

<5 th

Bumill

Bufas

P

JML

L

P

JML

L

P

JML

L

P

JML

L

P

JML

P

P

2447

4899

38

35

73

77

72

149

115

114

229

191

181

383

82

77

1

BARON

2

GARU

1614

1578

3192

25

24

49

51

47

98

76

55

131

125

117

250

53

50

3

GEBANGKEREP

1340

1320

2660

21

20

41

42

39

81

64

55

119

104

98

208

43

42

4

JAMBI

1264

1224

2488

20

19

39

40

37

77

60

62

122

98

92

196

43

40

5

JEKEK

2893

1882

4775

48

39

87

91

85

176

136

118

254

226

214

453

96

90

6

KATERBAN

4371

4347

8718

51

50

101 136 128

264

205

236

441

341

322

681

144

138

7

KEMADUH

1995

1997

3992

38

38

76

63

58

121

94

79

173

156

148

314

66

63

8

KEMLOKOLEGI

1843

1835

3678

29

28

57

58

54

112

86

65

151

143

136

287

60

57

9

MABUNG

2954

2931

5885

50

39

89

93

87

180

138

149

287

230

217

461

96

93

10 SAMBIROTO

1675

1676

3351

33

33

66

53

49

102

79

66

145

131

124

263

56

55

11 WAUNG

2300

2270

4570

36

34

70

72

67

139

108

89

197

180

168

358

75

72

24701

23507 48208 389 359 748 776 723

1499

1161

1088

2249 1925 1817 3854

814

777

JML. KECAMATAN

2452

b. Sumber dana : APBD, DAK, JKN

9

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH 1. CAKUPAN PROGRAM a. Program Gizi Hasil Cakupan th 2015 N o

JENIS KEGIATAN

SATU AN

SASA RAN

TARGET SASARAN %

PENCAP AIAN

CAKUPA N %

Bayi

748

90

725

96,9

III

UPAYA PERBAIKAN GIZI

A

Anak

3854

95

2973

95,7

3

PELAYANANGIZI MASYARAKAT. Pemberian kapsul Vit A Dosis tinggi pada bayi ( 6-11 ) bulan 1 x per th Pemberian kapsul Vit A Dosis tinggi pada Balita 2 x per th Pemberian tablet besi ( 90 tablet ) padaBumil

Bumil

814

95

692

85

4

BUMIL KEK

Bumil

814

< 15

44

5,4

5

Bufas mendapat Vit A

Bulin

777

95

708

91,1

6

ASI Eksklusif PENANGGULANGAN GANGGUAN GIZI Balita Gizi Buruk mendapat perawatan

Bayi

748

80

594

79,4

Anak

7

100

7

100

MP-ASI pada Anak usia 6-24 bulan Pemberian PMT Pemulihan Balita gizi buruk

Anak

3

100

3

100

Anak

7

100

7

100

Balita

3854

<3

28

0,91

5

BALITA BGM ( BGM/D ) Cakupan Rumah tangga yg mengkonsumsi garam beryodium

RT

152

90

148

97,3

6

Balita Gizi Buruk ( GBr/D

Balita

3854

O,5

7

0,2

C

PEMANTAUAN STATUS GIZI

1

Desa bebas rawan gizi

Desa

11

100

11

100

2

Balita

3854

80

2351

77,2

3

Balita naik Bbnya ( N/D ) Persentase Balita yg ditimbang berat badannya ( D/S )

Balita

3854

85

3061

79,4

4

Balita yang mendapat KMS ( K/S )

Balita

3854

100

3854

100

1 2

B 1 2 3 4

10

DIAGRAM LABA - LABA PROGRAM GIZI C. KEGIATAN PELAYANAN GIZI MASYARAKAT

B. KEGIATAN PENANGANAN GANGGUAN GIZI

A. PEMANTAUAN STATUS GIZI

Kegiatan Pemantauan Status Gizi terdiri dari : Kegiatan Pelayanan Gizi Masyarakat terdiri dari: 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Pemberian Vit A biru pada bayi, Pemberian Vit A merah pada Balita, Pemberian tablet Fe pada bumil, Bumil KEK, Vit A bufas, ASI Eksklusif.

Dari Diagram Laba -laba diatas, Kegiatan Pelayanan Gizi Masyarakat yang mempunyai capaian paling rendah yaitu Pemberian tablet Fe ( 90 tablet ) sebesar 85 % sedangkan Targetnya adalah sebesar 95% untuk Tahun 2015.

Kegiatan Penanganan Gangguan Gizi terdiri dari : 1. 2. 3. 4. 5.

balita gizi buruk mendapat perawatan, MPASI usia (6-24bulan), PMT pemulihan balita gizi buruk, Balita bawah garis merah, ( BGM/D ) Rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium. 6. Balita Gizi Buruk ( GBr/D ) Dari Diagram Laba -laba diatas, Kegiatan Penanganan Gangguan Gizi yang mempunyai capaian paling rendah yaitu Cakupan BGM yg ditimbang ( BGM/D ) Capaian cakupan Balita BGM/D sebesar 0,9% sedangkan Targetnya adalah sebesar < 3% untuk Tahun 2015.

11

1. Desa bebas rawan gizi, 2. Balita naik berat badannya ( N/D ) 3. Balita yang ditimbang berat badannya ( D/S ) 4. Balita yang mendapat KMS.( K/S ) Dari Diagram Laba -laba diatas, Kegiatan Pemantauan Status Gizi yang mempunyai capaian paling rendah yaitu Balita yang ditimbang Capaian balita yang ditimbang sebesar 79,4% sedangkan Targetnya adalah sebesar 85 % untuk Tahun 2015.

b. Cakupan kegiatan program gizi yang belum memenuhi target tahun 2015

No

Variabel

Target

Cakupan

Kesenjangan / Masalah

95%

85%

-10 %

< 10%

5,40%

- 4,6 %

1.

Pemberian Fe3 pada bumil

2.

Cakupan ibu hamil KEK

3.

Cakupan Bufas dapat VIT A

95%

91,1

- 3,9 %

4.

Balita naik Bbnya ( N/D )

80%

77,20%

- 2,8 %

5.

Balita yg ditimbang Bbny ( D/S )

85%

79,40%

- 5,6 %

6.

Balita BGM / kurang gizi (BGM/D )

< 3%

0,90%

-2,1 %

c. Prioritas Masalah Penentuan prioritas masalah ditentukan dengan teknik U S G ( Urgency, Seriousness, Growth ) No

Masalah

U

S

G

Total

R

1.

Ibu hamil dpt Fe

4

4

2

10

III

2. 3.

Ibu hamil KEK Bufas dpt VIT A

5 3

5 3

4 3

14 9

I IV

4.

Balita ( N/D )

3

2

2

7

V

5. 6.

Balita ( D/S ) Balita kurang gizi (BGM/D)

3 4

2 5

1 3

6 12

VII II

7

Masy. butuh anak yang kekurangan gizi diberikan makanan tambahan ( PMT )

2

2

1

5

VIII

8

Masy. membutuhkan pelayanan penimbangan balita di posyandu Masy berharap diadakan pemeriksaan garam beryodium dirumah-rumah Masy. menyatakan membutuhjan konseling tentang ASI

1

3

2

6

VII

2

3

1

6

VII

3

2

2

7

VI

9 10

KETERANGAN : Berdasarkan skala linkert 1 – 5 : 5 = sangat besar 4 = besar 3 = sedang 2 = kecil 1 = sangat kecil KESIMPULAN : 12

Berdasarkan urutan rangking skor USG ditentukan masalah terpilih yaitu : masih adanya ibu hamil yg menderita Kekurangan Energi Kalori ( KEK ), sebesar 5,4% 2. MENENTUKAN PENYEBAB MASALAH a. Stratifikasi / pengelompokan penyebab masalah “Masih adanya ibu hamil yg menderita Kekurangan Energi Kalori ( KEK )” Berdasarkan curah pendapat ( Brainstorming ) dengan pelaksana sbb:

FA KTOR

PENYEBAB MASALAH a. Ibu malas periksa

MANUSIA

b. Ibu pekerja berat c. Ibu menderita hiperemisis d. Ibu tidak ada nafsu makan a. Daya beli bahan pangan rendah

MONEY

b. Mata pencarian pekerjaan tidak pasti a. Penghasilan rendah a. Makanan kurang beraneka ragam b. Asupan zat gizi bumil kurang

MATERIAL

c. Bahan makan yg ada tdk memenuhi kebutuhan gizi c. Jumlah yg dimakan kurang d. PMT untuk Bumil KEK tidak rutin a. Penyajian menu kurang menarik b. Cara memasak kurang benar

METODE

c. Pantang makanan tertentu d. Penyuluhan gizi kpd bumil kurang e. Pola pendampingan bumil kurang a. Kesehatan lingkungan kurang memadai

ENVERONMENT

b. Pengaruh budaya yg negatif c. Pemanfaatan pekarangan kurang d. Kurangnya kepedulian dan empati keluarga

13

b. FISH BONE ( DIAGRAM TULANG IKAN )

MONEY

MATERIAL Jumlah yg dimakan kurang Bahan makan yg ada tdk memenuhi kebutuhan gizi

MAN Mata pencarian pekerjaan tidak pasti

Makanan kurang beraneka ragam

Ibu pekerja berat

Asupan zat gizi kurang

Ibu malas periksa Ibu tidak ada nafsu makan

Daya beli bahan pangan rendah

. PMT untuk Bumil KEK tidak rutin

Ibu menderita hiperemisis

Penghasilan rendah

Adanya kasus Bumil KEK sebesar : 5,4% Penyuluhan gizi kpd bumil kurang

Penyajian menu kurang menarik Pola pendampingan bumil kurang

Pantang makanan tertentu

Kurangnya kepedulian dan empati keluarga

Cara memasak kurang benar

. Kesling kurang memadai

Pemanfaatan pekarangan kurang

METODE

ENVERONMENT 14

c. STRATIFIKASI DAN NOMINAL GROUP TECHNIQUE (NGT), UNTUK MENGETAHUI URUTAN PENYEBAB YANG PALING DOMINAN

NO

NILAI PRESENTASI

PENYEBAB Sun

1

PMT bumil tidak rutin

6

5

6

6

7

El 7

2

Penghasilan rendah/gakin

5

6

5

5

5

3

Lingkungan kurang sehat

4

3

5

4

4

Cara memasak bahan pangan kurang benar

6

7

7

5

Bumil tidak nafsu makan

4

4

3

6

7 8

9 10

11

Keluarga kurang peduli kpd bumil. Pemanfaatan pekarangan kurang Bumil bekerja berat Penyluhan gz pada bumil kurang Pola pendampingan kpd Bumil kurang Bahan makan tdk memenuhi kebutuhan gizi

Ar

Nt

Sup

Nar

An

Nis

Bin

Wk

Total Nilai

R

5

6

6

5

59

V

6

6

6

5

6

55

VII

5

4

4

4

5

5

43

X

6

7

7

8

7

6

6

67

III

4

5

5

6

6

4

3

5

46

IX

3

4

4

5

4

5

4

5

4

41

XII

6

6

7

8

7

6

5

5

6

7

63

IV

5

5

6

7

5

5

6

4

6

5

54

VIII

9

8

9

7

8

8

9

9

8

10

85

I

7

7

6

8

7

6

7

8

7

6

69

II

3

3

4

2

4

4

3

3

4

3

33

XIII

12

Makanan tdk beraneka ragam

6

6

7

5

7

7

6

3

6

6

56

VI

13

Mata pencarian keluarga tidak tetap

5

5

4

6

3

3

4

4

5

4

43

XI

Ttd Pelaksana

Tim menentukan skor Linkert 1-10 ( semakin besar skor dianggap menjadi penyebab paling dominan )

15

d. KESIMPULAN URUTAN RANGKING HASIL NOMINAL GROUP TECHNIQUE ( NGT ) 1. Penyuluhan gizi kepada bumil kurang 2. Pola pendampingan kepada bumil kurang 3. Cara memasak bahan pangan kurang benar 4. Pemanfaatan pekarangan kurang 5. PMT bumil tidak rutin 6. Makanan tidak beraneka ragam 7. Penghasilan keluarga rendah/gakin 8. Bumil bekerja berat 9. Bumil tidak nafsu makan 10. Lingkungan kurang sehat. 11. Mata pencarian keluarga tidak tetap. 12. Keluarga kurang peduli pada ibu hamil. 13. Bahan makanan tidak memenuhi kebutuhan gizi.

Berdasarkan perhitungan peringkat NGT 1/2N + !, maka antara Koordinator Program dan Pelaksana sepakat untuk menyelesaikan penyebab masalah urutan ke 1 s/d 7.

16

CAUSE Penyebab

WHY Mengapa

WHAT

WHERE

WHEN

WHO

HOW

Apa renc.

Dimana

Kapan

Oleh

Bagaimana

BAB IV

1

Kurangnya penyuluhan gizi pada bumil

Agar bumil memahami tentang pentingnya pemenuhan zat gizi yg harus tercukupi demi kesehatan diri dan janinnya.

MelaksanakanMEMBUAT RENCANA Jan-JunI PERBAIKAN ‘16 -PetugasMASALAH gizi Ajukan usulan penyuluhan kepada bumil. PKM penyuluhan -Pelaksana Koordinasi dengan program Promkes - Pustu Program Laksanakan penyuluhan di kegiatan Gerdaristi. - Polindes Promkes RTL - Posyandu

2

Kurangnya pola pendampingan pada bumil

Pendampingan oleh kader dan pengetahuan kader kurang

Merencanakan pembinaan kader.

-Bidan desa Puskesmas Pustu Polindes

Jan 2016

Petugas gizi

Ajukan usulan pembinaan untuk kader pendamping. Koordinasi dengan Tim Gerdaristi Kab. Laksanakan pendampingan.

3

4

Cara memasak bahan pangan kurang benar

Pemanfaatan pekarangan keluarga kurang

Kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga ttg cara memasak yg benar

Kurangnya pengetahuan keluarga.

Merencanakan penyuluhan ttg cara memasak yg benar dengan memanfaatkan PMT

- Posyandu

Merencanakan kunjungan rumah

Rumah bumil

- Keg. Kelas

1 bulan satu kali.

Bidan desa Petugas gizi

RTL Ajukan usulan penyuluhan dan dana untuk PMT penyuluhan RTL

bumil Sesuai sasaran atau kasusnya

Bidan Desa

Kunjungan rumah untuk penyuluhan ttg pemanfaatan pekarangan untuk ditanami sayuran dan bahan pangan lainnya. Pemanfaatan Pot, Poli Bag sebagai media tanam. RTL

5

6

7

PMT bumil kurang rutin

Makanan yg dikonsumsi bumil tdk beraneka ragam Penghasilan keluarga rendah

Prosedur pengadaan bantuan oleh Dinkes Kabupaten. Kurangnya persediaan dan kurangnya pengetahuan ibu. Keluarga miskin

Merencanakan pengajuan PMT dengan surat resmi oleh KaPusk. Laksanankan kunjungan rumah dan penyuluhan Sosialisasi kartu BPJS,KIS.

Dinkes Kab.

Setiap saat sesuai kebutuhan.

Petugas gizi

Ajukan usulan pengadaan PMT pemulihan untuk bumil KEK RTL

Rumah bumil

Setiap saat sesuai kasusnya

Bidan Desa

Setiap saat sesuai kasusnya

Bidan Desa

17

Rumah bumil

Ajukan dana kunjungan rumah dan usulan penyuluhan RTL Ajukan dana kunjungan rumah dan usulan penyuluhan

BAB V RENCANA TINDAK LANJUT N O

PENYEBAB MASALAH

JANUARI

RENCANA KEGIATAN I

II

III

BULAN / MINGGU MARET APRIL

PEBRUARI IV

I

II

III

IV

I

II

III

IV V I

II

III

MEI IV

I

II

III

JUNI IV

I

II

III

IV

1. Ajukan usulan penyuluhan. √ 1

Penyuluhan gizi kepada bumil kurang

2. Koordinasi dengan program Promkes 3. Laksanakan penyuluhan dan konseling gizi pd kegiatan Gerdaristi

2

3

4

Pola pendampingan pada bumil kurang

Melaksanakan pola pendampingan pada bumil oleh Kader

Cara memasak bahan pangan kurang benar

Melaksanankan penyuluhan cara memasak yang benar dengan memanfaatkan PMT Penyuluhan

Pemanfaatan pekarangan kurang

5

PMT bumil kurang rutin

6

Makanan tidak beraneka ragam

7

Penghasilan keluarga rendah

KR & memberikan penyuluhan untuk menanam bahan pangan disekitar rumah atau di pot, poli beck Mengajukan permintaan PMT ke Dinkes Memberikan penyuluhan dan menunjukkan contoh-contoh bahan pangan yg kaya gizi Mensosialisasi manfaat kartu BPJS,KIS.

√ √































√ √

√ √

√ √

√ √























18

PENUTUP Demikian rencana kerja ( POA ) ini kami buat. berdasarkan data yang telah kami peroleh dari indikator cakupan PKP th 2015 Program Perbaikan Gizi Masyarakat, agar dapat digunakan sebagai acuan dalam rencana usulan kegiatan ( RUK ) dan rencana pelaksanaan kegiatan.( RPK ) Semoga dalam pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan, tepat sasaran dan tepat waktu. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan penyusunannya atau ada kegiatan yang sifatnya sangat penting untuk dilaksanakan, akan dilakukan perbaikan dan penyempurnaan.

Mengetahui Kepala UPTD Puskesmas Baron

Baron tgl : 26 Desember 2016 Disusun oleh

dr. M. GUNAWAN WIBISONO NIP : 19631001199503 1 002

MARMININGSIH, S.ST NIP. 19700305199203 2 010

19

20

21

22

Related Documents

Poa Gizi Baron 2017.doc
December 2019 12
Poa Gizi Mei.docx
April 2020 11
Poa
October 2019 53
Poa()
May 2020 42
Baron Emocional.docx
December 2019 63
Baron Newsletter
October 2019 55

More Documents from ""