KASUS 2 KELOMPOK 3
Kasus Tuan Uwais 50 Tahun dating diantar keluarganya berobat ke poliklinik RSPBA dengan keluhan utama nyeri pada lengan kiri atas sejak 4 hari yang lalu. Awalnya nyeri ringan, namun lama kelamaan memberat dan dirasakan seperti berdenyut. Nyeri semakin memberat jika lengannya digerakan. Tuan U juga mengeluhkan sejak satu minggu yang lalu mengalami demam yang besifat hilang timbul. Riwayat sakit pernafasan, sakit gigi, sakit tenggorokan dan juga sakit gula disangkal. Sekitar 8 minggu yang lalu tn. U menjalani operasi diklinik 24 jam akibat luka tembak dilengan kiri atas, setelah ia menggagalkan sebuah aksi perampokan diminimarket tidak jauh dari rumahnya.
Keyword Tn. U 50 Th dengan keluhan Nyeri pada lengan kiri atas sejak 4 hari yang lalu
Nyeri ringan lama-kelamaan memberat dan seperti berdenyut Nyeri memberat jika lengan digerakan Demam yang bersifat hilang timbul sejak 1 minggu lalu Riwayat operasi 8 minggu lalu akibat luka tembak Riwayat sakit pernafasan, sakit gigi, sakit tenggorokan dan gula juga disangkal
Riwayat penggunaan obat jangka panjang disangkal
Problem Tn. U wais 50 Th dating ke RSPBA dengan keluahan nyeri pada lengan kiri atas sejak 4 hari yang lalu
DD Artritis Sepsis Osteomelitis Osteoporosis
More Info Pemeriksaan Fisik a) Umum : Komposmetis b) Gizi
: Normal
c)
: 140/90
TD
d) HR
: 106 kali/menit
e)
RR
: 24 kali/menit
f)
T
: 37,60 C
Look : Bengkak, luka bekas operasi masih basah Feel : Palpasi hangat, nyeri tekan (+) Move : Lingup gerak sendi aktif, bahu kiri atas berkurang
Lanjutan Pemeriksaan Penunjang
Diferential Count
Lab :
Basofil
:
Eusinofil
:
Hb
: 12
Hematokrit : 36
Netrofil batang :
Leukosit
: 14.000
Netrofil segmen :
Trombosit
: 250.000
Led
: 60 mm/jam
Limfosit : Monosit :
Radiologi X-Ray : Dekalsifikasi regular nekrosis pada medial os humerus sinistra 1 x 1 cm ditemukan gambaran squestum involuntrum
Don’t Know ? 1.
Jenis-jenis luka
2.
Etiologi dan patofisiologi
3.
Penatalaksanaan Osteomielitis
4.
Proses penyembuhan luka
5.
Hasil pemeriksaan rontgen
Jenis-jenis luka ? 1. Berdasarkan derajat kontaminasi luka bersih luka yang tidak terdapat inflamasi dan infeksi. Luka sayat elektif dan steril. Infeksi 1-5% Luka bersih terkontaminasi Luka pembedahan dimana saluran pernafasan, pencernaan dan saluran perkemihan dalam kondisi terkontrol. Pada penyembuhan luka lebih lama namun luka tidak menunjukan infeksi. 3-11%
luka terkontaminasi Luka yang berpotensi terinfeksi. Dapat ditemukan pada luka terbuka karena trauma/ kecelakaan. 10-17% infeksi Luka kotor Luka lama, luka kecelakaan yang mengandung jaringan mati dan luka dengan tanda infeksi seperti cairan purulent. Akibat pembedahan terkontaminasi.
Berdasarkan penyebab vulnus ekskoriasi
: luka lecet/gores
vulnus scissum
: luka sayat/iris
vulnus laseratum
: luka robek
vulnus vuntum
: luka tusuk
vulnus sclopetorum : luka tembak vulnus morsum
: luka gigitan binatang
vulnus combutio
: luka bakar
Etiologi Streptococcus aureus, Staphilococcus pyogenic, Pseudomonas, Mikrobakterium TB
Patofisiologi ? Luka Endotoksin dan eksotoksin Masuk aliran darah Makrofag Inflamasi osteomielitis
Penatalaksanaan ? 1.
Konservatif a. obat : Antibiotik (sifat bronspektrum : golongan sepalosporin) Analgetik
b. perawatan luka : dibersihkan (kultur) 2. operatif : Drainase bedah
Proses penyembuhan luka a.
Fase koagulasi, setelah luka terjadi adanya perdarahan akibat perlukaan pada pembuluh darah – kolagen + trombosit(koagulasi) serotonin (vasokontriksi) trombokson A2
b.
Fasi inflamasi, prioritas fungsional untuk menggalahkan homeostasismenyingkirkan jaringan mati dan mencehag infeksi oleh bakteri pathogen dan melepas PDGF, βTGF – Il – set poin naik.
Rubor
: arteriola yang menyuplai daerah tersebut melebar
Kalor
: darah (370c) yang disalurkan tubuh kedaerah yang terkena radang lebih banyak
Dolor : Perubahan ph local/ konsentrasi ion-ion tertentu merangsang ujung saraf menghasilkan zat kimia
Tumor
: pengiriman cairan dan sel-sel dari sirkulasi darah kejaringan interstisial
Fungsiolaesa
c. Fase proliferative, terjadi pada hari ke 4-21 setelah trauma. Keratinosit disekitar luka mengalami perubahan penotif yaitu neurovaskularisasi dan pembentukan jaringan granulasi d. Fase remodeling, terjadi kontraksi luka, akibat pembentukan aktin myofibroblas dengan aktin myofilamen. Terjadi juga remodeling kolagen
Hasil pemeriksaan rontgen Penilaian : 1.
Adequency : korteks dan medulla tulang, terlihat trabekula dan jaringan lunak
2.
Aligenment : dinilai kesegarisan antara tulang yang satu dengan yang lain
3.
Bones
: dinilai bentuk, ukuran, batas, kontur dan densitas tulang
4.
Cartilge
: tulang rawan dan persendian
5.
Soft tissues : adanya benda asing, pembengkakan, klasifikasi, penulangan.
Interpretasi 1.
1/3 proksimal
2.
1/3 medial
3.
1/3 distal
Fraktur line : 1.
Transversal
2.
Greenstik
3.
Spiral
4.
Obliq / miring
5.
Segmental
6.
Depresi
7.
Kompresi
8.
Avulsi
9.
Dislokasi