Planning Proses

  • Uploaded by: Nur Rokhman
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Planning Proses as PDF for free.

More details

  • Words: 1,382
  • Pages: 37
RIANA T. MANGESA

Kemampuan pemimpin merencanakan dan membuat keputusan merupakan kemampuan dasar yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin yang sukses. Pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang mampu menyatu padukan berbagai komponen sistem yang dipimpinnya

Suatu rangkaian proses kegiatan menyiapkan keputusan terjadi

mengenai

(peristiwa,

sebagainya) dan

apa

yang

keadaan,

diharapkan

suasana,

apa yang akan

dan

dilakukan

(intensifikasi, eksistensifikasi, revisi, renovasi, substitusi, kreasi).

Proses penentuan tujun atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan atau sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefeisien mungkin . ( Roger A. Kauffman)

Proses penyiapan seperangkat keputusan untuk dilaksanakan pada waktu tertentu. ( Y.Dior)

1. Perumusan tujuan yang ingin di capai 2. Pemilihan

program

untuk

mencapai

tujuan 3. Identifikasi dan Pengerahan sumber yg terbatas

1. Top Down Planning Perencanaan

yg

bersifat

makro-

nasional yg dibuat di tingkat atas disampaikan

k

perencana

di

tk

menengah dan bawah. 2. Bottom –up Planning Perencanaan yg bersifat mikro-yaitu perencanaan yang di lakukan pada tingkat unit pelaksana teknis (UPT) atau pada tingkat kabupaten /kotamadya.

3. Diagonal Horizontal Planning Perencanaan yg bersifat lintas, yg di lakukan Top

Level

Manager

yg

membicarakan

kebijakan makro dan penentuan prioritas pasar .  4. Rolling Plan. Perencanaan menggelinding,

yg bersifat

babakan, perenc. menengah

atau jangka

panjang .

5 Gabungan Top-Down & Bottom up. Perenc di susun bersama, & penentuan sasaran diprioritaskan sesuai dgn kemampun penyediaan anggaran. 6. Perencanaan Strategis & Perencanaan Operasional. Perencanaan strategis diakukan dgn memperhatikan misi dan visi lembaga di kaitkan dgn kepentingan stakeholders memperhatikan lingkungan internal & external lembaga, yg di ikuti kajian isu strategis bagi pengembangan prioritas lembaga . Perenc. operasional merupakan perenc. Internal organisasi yg terbatas

1) Otoritatif

Eksplotatif;

yaitu

keputusan

yang berhubungan dengan pekerjaan dan memerintahkan

bawahan

melaksanakannya. 2) Otoritatif Benevolent; yaitu keputusan yang memberi perintah tetapi bawahan masih boleh mengomentari perintah.

3)

Konsultatif

:

keputusan

yang

menetapkan tujuan dan memberi perintah umum, 4)

Partisipatif

ditetapkan

:

keputusan

1. Diagram Balok ( Bar Chart); di sebut diagram Gannt Chart, yang memberikan gambaran tentang (1) kegiatan terperinci, (2) waktu memulai, (3) lamanya kegiatan.

2. Diagram Milstone; (diagram struktur perincian kerja), mengambarkan unsur-unsur fungsional dengan keterkaitannya secara fungsional . 3. PERT dan CPM (Network Planning); Teknik penilaian dan peninjauan program.

PERT & CPM

B

D

A E C

PERISTIWA A,B,C,D,E,F

F

PERENCANAAN PENDIDIKAN

Perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan keputusan yang akan dilaksanakan pada masa akan datang untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan.

TUJUAN SISTEM PERENCANAAN PENDIDIKAN

1. Mendukung koordinasi antar pelaku pendidik-an; 2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antara sekolah dengan dinas pendidikan, dinas pendidikan propinsi, dan pusat. 3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; 4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan menjamin tercapainya penggunaan sumber-daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.

Model Perencanaan Pendidikan 1. Perencanaan Komprehensif, digunakan untuk :  menganalisis perubahan-perubahan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan.  suatu patokan dalam menjabarkan rencanarencana yang spesifik kearah tujuan-tujuan  memperbaiki hasil pendidikan, yang lebih luas.

membawa perubahan lebih baik & menyeluruh, partisipatif, realistis sesuai hasil analisis SWOT, mendasarkan pd hsl review & evaluasi, terpadu, transparansi, & keterkaitan

Model Perencanaan Pendidikan

2. Model Target Setting, diperlukan dalam upaya melaksanakan proyeksi atau memperkirakan tingkat perkembangan dalam kurun waktu tertentu. a. Model enrolmen untuk memproyeksikan ( jml.siswa ) b. Model proyeksi kebutuhan tenaga kerja. c. Model Costing dan keefektifan biaya. d. Model Planning Programming Budgetting System  (perencanaan, penyusunan program , penganggaran)

1. Pemerataan Kesempatan . Persamaan kesempatan, Akses, Keadilan atau kewajaran, (UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003),

Contoh , perencanaan pemerataan kesempatan misalnya, bea siswa untuk siswa miskin, perencanaan bagi daerah-daerah terpencil dan jender, dsb.

 2. Peningkatan Kualitas Proses dan output, bahwa output sangat ditentukan oleh proses, dan proses sangat dipengaruhi oleh tingkat kesiapan input. Contoh; pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan (guru, kepala sekolah, konselor, pengawas, staf dinas pendidikan, dsb.

 3. Peningkatan Efisiensi Merujuk - hasil maksimal - biaya yang wajar. Efisiensi ; yaitu efisiensi internal dan eksternal. Efisiensi internal merujuk pada hubungan antara output (pencapaian prestasi belajar) dan input (sumberdaya) yang digunakan untuk memproses/ menghasilkan output sekolah.

 4. Peningkatan Relevansi Merujuk pada kesesuaian hasil pendidikan dengan kebutuhan (needs), baik kebutuhan peserta didik, kebutuhan keluarga, dan kebutuhan pembangunan yang meliputi berbagai sektor dan sub-sektor. contoh; program keterampilan kejur/kewirausahaan/usaha kecil bagi siswa-siswa yg tidak lanjut, kurikulum muatan lokal, pendidikan kecakapan hidup dan peningkatan jumlah siswa yang terserap di dunia kerja.

 5. Pengembangan Kapasitas

sekolah

Upaya-upaya yang dilakukan secara sistematik untuk menyiapkan kapasitas (sekolah, dis-pend, dewpend, kom-sek) untuk menjalankan tugas pokok & fungsinya dalam rangka menghasilkan output yg diharapkan, (sumberdaya manusia, kelembagaan dan keterkaitan eksternal ).

Rencana Strategis Pembangunan Pendidikan Nasional 2005 – 2009

Program pembangunan Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009 diarahkan dalam rangka mewujudkan kondisi yg diharapkan pada tahun 2009. Pemerataan dan perluasan akses pendidikan; Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing; dan Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik melalui 15 program pembangunan pendidikan jangka menengah 2005-2010 dalam dokumen RPJM Nasional.

Rencana Jangka Panjang, Strategis, dan Tahunan

  

Jangka Panjang adalah dokumen perencanaan sekolah untuk periode 20 (dua puluh) tahun; Jangka Menengah (Rencana Strategis) adalah dokumen perenca-naan sekolah untuk periode 5 (lima) tahun; Tahunan adalah dokumen perencanaan sekolah untuk periode 1 (satu) tahun.

Situasi pendidikan saat ini Dimana kita sekarang ?

- Analisis lingkungan eksternal - Analisis lingkungan internal

Profil Pendidikan: Isu-isu strategis pendidikan

-Pemerataan & perluasan -Mutu & Relevansi -Managemen & governance

Situasi pendidikan yang diharapkan Kemana kita akan pergi ?

Bagaimana caranya mencapai kesana ?

- Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, dan Program

Strategi pelaksanaan Formulasi Strategi Pelaksanaan

Alokasi Sumberdaya

Evaluasi & Kontrol Apakah kita sampai disana?

Saran/ Rekomendasi

Evaluasi

Pengumpulan & Pemaparan Data

RENCANA STRATEGIS SEKOLAH

Strategi (5Tahun) Situasi Sekolah (tahun ini) • Pemerataan • Mutu • Efisiensi • Relevansi • Tata kelola

menuju

Situasi Sekolah (5 tahun ke depan) • Pemerataan • Mutu • Efisiensi • Relevansi • Tata kelola

RENCANA STRATEGIS SEKOLAH 1.

Analisis situasi pendidikan sekolah saat ini Analisis situasi pendidikan sekolah yg diharapkan 5 tahun kedepan (visi, misi, dan tujuan yang mencakup kapasitas)

pemerataan,

mutu,

relevansi,

efisiensi,

Kesenjangan antara situasi pendidikan sekolah saat ini & yg diharapkan 5 tahun kedepan Kebijakan & program2 strategis untuk mencapai situasi pendidikan sekolah yg diharapkan 5 tahun kedepan Strategi pelaksanaan Tonggak-tonggak kunci keberhasilan (Milestone)

Tahapan Perencanaan Pendidikan Kejuruan di Indonesia 1. Melakukan analisis lingkungan strategis (kebutuhan dan peralatan ). 2. Memformulasikan pendidikan yang diharapkan di masa mendatang 3. Menganalisis tujuan pendidikan nasional dan dasar perencanaan masyarakat 4. Menilai kebutuhan dan minat individu 5. Menilai kebutuhan tenaga kerja

Tahapan Perencanaan Pendidikan Kejuruan di Indonesia 6. Menentukan program kejuruan dan pelayanan yang dibutuhkan. 7. Menentukan tujuan program 8. Mempertimbangkan strategi alternatif 9. Memilih strategi alternative terbaik 10. Mengembangkan rencana implementasi 11. Mengevaluasi program kejuruan dan pelayanan.

Perencanaan seorang pemimpin merupakan sebuah kebutuhan dalam merencanakan program pendidikan khusus. Hal ini menjadi penting dan merupakan sebuah kebutuhan dan tangung jawab kepada masyarakat akibat perkembangkan teknologi. Para pendidik diharuskan untuk merancang program2 baru serta memperbaiki instruksiinstruksi lapangan yang telah ada agar dapat memenuhi tuntutan dunia bisnis dan industri.

Karakteristik dari program pendidikan khusus. Ada empat kategori yang penting, yang memerlukan pertimbangan perencanaan . Berikut uraian singkat dan definisi-definisi dari karakteristik-karakteristik tersebut :

1. Kelompok tidak menguntungkan Kelompok orang malas dan tidak suka bekerja.Hidup dalam kemiskinan, sukar di didik dan kurang sehat karena tingkat gizi kurang. Para ilmuwan menyatakan bahwa kemiskinan ini membuat mereka, frustrasi, kegelisahan, sering membuat kekacauan di masyarakat .

2. Popoulasi orang cacat Pada tahun 1976 di perkirakan 1,7 % siswa yang cacad jasmani, cacad mental, tdk dapat melihat ; mereka yang tidak beruntung dan memerlukan program pendidikan khusus yang di modifikasi sesuai pada kekurangan mereka .

3. Populasi orang yang di penjara Umumnya mereka ini berasal dari keluarga kaum miskin, hidup di sebuah perkampungan tua Amerika di lingkungan kumuh, perumahan di bawah standar sederhana, menderita bermacam-macam penyakit. Solusi terbaik untuk pendidikan orang-orang ini adalah pendidikan yang bersifat jabatan, pengembangan, penempatan .

Dalam pendidikan kelompok ini harus dipisahkan : 1. kelompok terpenjara 2. kelompok muda yang terisolasi 3. kelompok-kelompok transisi yang bebas Kelompok yang ke dua ini mempunyai peluang mengikuti pendidikan yang besifat jabatan, mereka dapat bergabung dengan masyarakat lokal sepanjang hari dan kembali ke penjara pada malam hari.

4. Penerima layanan sosial Program pendidikan untuk orang yang berumur 60 tahun keatas, kebanyakan mereka yang sudah pensiun dan harus terus bekerja karena masalah ekonomi dan physik. Mereka memerlukan keterampilan, walaupun tidak sama dengan pekerjaan sebelumnya.

Related Documents

Planning Proses
December 2019 13
Planning
November 2019 38
Planning
November 2019 31
Planning
June 2020 22

More Documents from ""