Plagiarisme Dalam Dunia Kemahasiswaan.docx

  • Uploaded by: Ainul Fikri Saintiany
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Plagiarisme Dalam Dunia Kemahasiswaan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 633
  • Pages: 3
MARAKNYA PLAGIARISME DALAM DUNIA KEMAHASISWAAN

Disusun oleh :

Ainul Fikri Saintiany

J1B018041

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS ILMU BUDAYA PURWOKERTO 20 NOVEMBER 2018

Plagiarisme menurut KBBI adalah penjiplakan yang melanggar hak cipta, sedangkan plagiat menurut KBBI adalah pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan sendiri, misalnya menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri. Plagiarisme tidak selalu identik dengan karya tulis, beberapa hal seperti desain, karya seni, patung, lagu juga bisa dijadikan bahan plagiat. Dalam dunia akademik, pelaku plagiarisme bisa mendapatkan hukuman berat seperti dikeluarkan dari sekolah atau universitas. Pelaku dari plagiat itu sendiri disebut sebagai plagiator. Beberapa jenis plagiarisme yang harus diketahui yaitu, a. Pertama yaitu plagiarisme secara langsung. Jenis ini sangat mudah ditemukan jika seseorang hanya melakukan copy-paste dari karya orang yang sudah tersedia sebelumnya tanpa mencantumkan sumber. b. Kedua yaitu plagiarisme sebagian, yaitu meskipun ketika membuat karya sudah diganti beberapa kata membentuk parafrase baru, namun masih ditemukan beberapa kalimat yang mirip dengan sumber aslinya tanpa dicantumkan sitasi. c. Ketiga, plagiarisme ringan karena parafrase yang sudah diganti belum dicantumkan sumber aslinya d. Keempat, plagiarisme yang terpaksa terjadi dikarenakan minimnya sumber atau tidak mencukupi. Kasus plagiarisme merupakan kasus yang sangat serius dalam dunia akademis khususnya mahasiswa. Dengan hanya mengambil tanpa menyertakan sumber atau bahkan 100% sama, dan hanya diganti judulnya saja bisa membuat para plagiator itu mendapatkan hukuman pidana atau denda. Oleh karena itu, mari kita hindari perbuatan jahat seperti plagiarisme dengan cara-cara sebagai berikut : (sumber : https://tessy.id/) 1. Jangan lupa mencantumkan sitasi Ketika seseorang membuat karya tulis atau makalah ilmiah dengan tidak menggunakan gagasan, ide, atau opini pribadi, maka orang itu wajib memberikan sitasi dalam karya tulisnya. Karena, dia seolah olah menitipkan karya orang lain ke dalam karyanya sendiri, jadi paling tidak harus ada sumber yang jelas darimana dan siapa yang membuat tulisan itu. Penulisan sitasi juga penting untuk dilakukan ketika penulis merasa ragu dengan informasi yang dijabarkan dalam karya tulisnya. Sitasi dapat berupa body note atau foot note 2. Catat berbagai sumber daftar pustaka dari awal Daftar pustaka merupakan hal yang wajib ada jika ingin membuat karya tulis. Karena dari daftar pustaka itu, pembaca jadi tahu darimana saja sumber tulisan yang ditulis oleh pengarang. Dewasa ini masih banyak

1

penulis yang membuat daftar pustaka setelah karya tulis nya selesai. Hal itu tidak salah, namun kemungkinannya sangat besar untuk melewatkan satu atau dua sumber atau bahkan semua sumber yang digunakan. Dalam artian, sitasi nya telah tercantum di body note atau foot note namun luput dari daftar pustaka. Dengan mendata apa saja sumber yang dipakai dari awal, kesalahan bias diminimalisir dan itu juga sangat membantu dalam penyusunan karya tulis. 3. Lakukan parafrase Tulisan yang murni menjiplak dari sumber lebih berpotensi terdeteksi plagiat, walaupun sudah mencantumkan sumber. Oleh karena itu, perlu dilakukan parafrase atau penggantian susunan kalimat dengan pemikiran pribadi, dengan tetap mencatumkan sitasi. 4. Lakukan interpretasi Untuk memperkuat gagasan yang disampaikan, sering adanya gagasan atau pendapat yang harus dijadikan bahan pembanding suatu karya. Bias jadi karena analisisnya terlalu rumit dan butuh interpretasi tambahan. Karena itu dilakukan interpretasi 5. Gunakan aplikasi antiplagiarisme Dalam hal ini yang paling terkenal yaitu Turnitin, sebuah aplikasi software yang digunakan untuk mendeteksi adanya plagiarisme atau tidak dalam suatu karya. Software ini sangat dibutuhkan ketika akan membuat sebuah jurnal atau skripsi yang membutuhkan bukti kuat bahwa karya itu murni dibuat sendiri tanpa campurtangan orang lain atau sumber yang tidak jelas.

Bagaimanapun, plagiarisme merupakan tindakan kejahatan yang harus segera dibasmi keberadaanya, sehingga tidak semakin parah dan membudidaya dalam kalangan akademisi khususnya mahasiswa. Hilangnya plagiarisme akan menjadi pertanda pencapaian puncak kegemilangan pengembangan ilmu pengetahuan di bumi pertiwi ini. Karena itu, mari kita hapuskan mulai dari sekarang budaya plagiarisme agar generasi yang akan datang bisa menjadi lebih baik dan terbebas dari maraknya plagiarisme di Indonesia.

Sumber : https://tessy.id/news/single?slug=5-tips-menghindari-plagiarisme-dalam-menulis https://uad.ac.id/id/berita/plagiarisme-di-dunia-akademik https://blog.ruangguru.com/3-cara-mengetahui-plagiarisme-dalam-tulisan

2

Related Documents


More Documents from "Lestari"