Pkm-k.docx

  • Uploaded by: Adelia Sari
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pkm-k.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,671
  • Pages: 9
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah dibandingkan dengan negaranegara lainnya. Dari 61 negara, Indonesia menempati urutan ke-60 terkait dengan minat baca, demikian menurut Duta Baca Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Dilansir dari data penelitian yang dilakukan United Nations Development Programme (UNDP), tingkat pendidikan berdasarkan Indeks Penmbangunan Manusia (IPM) di Indonesia masih tergolong rendah, yaitu 14,6%. Persentase ini jauh lebih rendah daripada Malaysia yang mencapai angka 28% dan Singapura yang mencapai angka 33%. Menurut data statistik dari UNESCO, dari total 61 negara, Indonesia berada di peringkat 60 dengan tingkat literasi rendah. Peringkat 59 diisi oleh Thailand dan peringkat terakhir diisi oleh Botswana. Sedangkan Finlandia menduduki peringkat pertama dengan tingkat literasi yang tinggi, hampir mencapai 100%. Data ini jelas menunjukkan bahwa tingginya minat baca di Indonesia masih tertinggal jauh dari Singapura dan Malaysia. Ada beberapa faktor yang menyebabkan minat baca masyarakat Indonesia masih rendah. Pertama, belum ada kebiasaan membaca yang ditanamkan sejak dini. Role model anak di keluarga adalah orang tua dan anak-anak biasanya mengikuti kebiasaan orang tua. Oleh karena itu, peran orang tua dalam mengajarkan kebiasaan membaca menjadi penting untuk meningkatkan kemampuan literasi anak. Biasanya kita sering mendengar kata membaca sebagai hobi, sehingga orang masih menganggap sepele akan pentingnya membaca. Paradigma inilah yang harus diubah untuk menjadikan membaca sebagai kewajiban. Kedua, akses ke fasilitas pendidikan belum merata dan minimnya kualitas sarana pendidikan. Sudah menjadi fakta bahwa kita masih melihat banyak anak yang putus sekolah, sarana pendidikan yang tidak mendukung kegiatan belajar mengajar, dan panjangnya rantai birokrasi dalam dunia pendidikan. Hal inilah yang secara tidak langsung menghambat perkembangan kualitas literasi di Indonesia. Terakhir adalah masih kurangnya produksi buku di Indonesia sebagai dampak dari belum berkembangnya penerbit di daerah, insentif

1

bagi produsen buku dirasa belum adil, dan wajib pajak bagi penulis yang mendapatkan royalti rendah sehingga memadamkan motivasi mereka untuk melahirkan buku berkualitas. Salah satu faktor rendahnya minat membaca yaitu dikarenakan seringkali saat membaca seseorang selalu merasa mengantuk dan sulit berkonsentrasi. Karna didasari oleh masalah tersebut maka kami ingin menciptakan inovasi buku dongeng anak tradisional Indonesia yang kami beri nama DOKTRIN KETUK (Dongeng Anak Tradisional Indonesia Unik Penghilang Kantuk). Konsep DOKTRIN KETUK yang inovatif dan juga kreatif tepat guna ini pun sejalan dengan program pengembangan industry kreatif yang dirancangkan oleh Depdagri (Departemen Perdagangan Republik Indonesia) sehingga kami harapkan produk ini dapat berkontribusi dalam pertumbuhan dan perkembangan ekonomi kreatif. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang diajukan dalam proposal ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana cara pembuatan formula gel aromaterapi DOKTRIN KETUK ? 2. Bagaimana menentukan strategi pemasaran produk DOKTRIN KETUK yang tepat dan efisien ? 3. Bagaimana cara manajemen suatu usaha agar dapat sesuai dengan rencana ?

1.3 Tujuan Tujuan penyusunan program kreativitas ini adalah sebagai berikut : 1. Tertanamnya jiwa berwirausaha sejak dini, sehingga saat lulus dari perguruan tinggi mahasiswa dapat menciptakan lapangan kerja. 2. Terciptanya usaha mandiri secara professional yang mendapat memberikan keuntungan finansial. 3. Terciptanya produk buku dongeng anak yang kreatif, inovatif, dan tepat guna karena dapat digunakan oleh anak-anak yang ingin membaca dongeng tradisional

2

Indonesia tanpa terganggu oleh rasa kantuk yang mereka alami saat membaca buku dongeng.

1.4 Luaran Yang Diharapkan Hasil dari program kreatifitas mahasiswa kewirausahaan ini adalah DOKTRIN KETUK (Dongeng Anak Tradisional Indonesia Unik Penghilang Kantuk) yang dilengkapi dengan gel aromaterapi untu penstimulus otak sehingga dapat digunakan oleh anak-anak saat membaca dongeng tanpa diganggu dengan rasa kantuk yang datang tiba-tiba. Gel aromaterapi yang terdapat pada cover dan juga bagian belakang buku dapat di isi ulang kembali apabila gel aroma terapi telah habis.

1.5 Manfaat a. Bagi Mahasiswa Dapat menumbuhkan semangat berwirausaha dan meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam bidang kewirausahaan. b. Bagi Masyarakat Diharapkan produk ini dapat membantu anak-anak untuk dapat berkonsentarsi pada saat membaca buku dongeng. Selain itu juga dapat meningkatkan minat membaca anak-anak pada usia dini untuk lebih semangat lagi untuk membaca buku apapun itu. Lebih jauhnya, dengan adanya produk ini dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Deskripsi Produk Usaha kami bergerak dibidang industri pengolahan dan pemasaran, produk yang kami buat diberi nama DOKTRIN KETUK (Dongeng Anak Tradisional Indonesia

3

Unik Penghilang Kantuk). DOKTRIN KETUK merupakan buku dongeng anak aromaterapi tiga dimensi yang didalamnya berisikan dongeng tradisional Indonesia dengan gambar tiga dimensi yang menarik untuk menambah minat baca anak-anak salah satunya dengan membaca dongeng. Biasanya anak-anak saat membaca terlalu lama akan mudah mengantuk, dengan aromaterapi yang ada didalam buku dongeng tersebut akan membantu anak untuk tidak mudah mengantuk dengan wangi aromaterapi seperti perpaduan wewangian green tea, peppermint, jeruk dan juga lemon dipercaya wewangian tersebut dapat menghilangkan rasa kantuk. Buku dongeng ini dirancang dengan cover atau sampul buku dengan gambar-gambar yang menarik dan kata-kata yang mudah untuk dipahami oleh anak-anak. Dalam satu paket buku terdapat satu buku dongeng yang didalamnya sudah terdapat gel aromaterapi dan satu set gel aromaterapi yang masih baru, untuk mengganti gel aromaterapi yang telah habis. Gel aromaterapi yang telah habis dapat di beli secara terpisah dengan harga yang terjangkau.

2.2 Peluang Usaha Produk buku dongeng anak 3 dimensi tradisional Indonesia aromaterapi mempunyai prospek usaha yang menjamin, karena dalam pasar belum tersedia buku dongeng anak 3 dimensi yang di dalamnya terdapat aromaterapi dan juga dongeng-dongeng khas Indonesia, selain itu pesaing dalam produk ini belum ada di pasar. Oleh karena itu, peluang pasar untuk produk cukup tinggi.

FAKTOR

Usaha DOKTRIN KETUK

Strength

1. Aromaterapi yang dapat meningkatkan konsentrasi belajar 2. Buku dongeng di desain 3 dimensi dan di dalamnya terapat dongeng-dongeng khas Indonesia 3. Cover buku di desain semenarik mungkin

Weakness

1. Produk baru yang belum dikenal masyarakat luas 2. Pemasaran belum bisa mendukung

4

Opportinity

1. Belum ada produk sejenis di pasaran 2. Mayarakat Indonesia sangat responsifterhadap produk baru yang unik.

Threat

1. Modal usaha yang minim 2. Tindak plagaitisme karna hukum yang belum tegas

2.3 Strategi Pemasaran Strategi pemasaran yang digunakan dalam usaha produksi buku dongeng anak 3 dimensi tradisional Indonesia aromaterapi adalah : Strategi Pemasaran Kebijakan Produk

Penjelasan Usaha ini bergerak dalam bidang produksi dan distribusi. Jenis produk ini berup barang jadi. Proses produksi melibatkan perusahaan percetakan.

Kebijakan Harga

Harga yang diberikan pada konsumen yaitu sebesar Rp. 50.000 per satu set buku yang telah berisi refill gel aromaterapi, belum dikurang dengan potongan harga dari promosi produk.

Kebijakan Promosi

Untuk memperkenalkan produk buku dongeng anak 3 dimesi tradisional Indonesia aromaterapi kepada konsumen diperlukan promosi, yaitu pembuatan iklan berupa pamflet, poster, dan leaflet. Informasi digital dalam media sosial seperti facebook, instagram dan website resmi dan juga dengan mempromosikan di sekolah-sekolah seperti TK maupun SD. Promosi awal produk seperti potongan harga untuk menarik minat konsumen.

5

2.4 Analisis Kelayakan Usaha No

Jenis

Modal Jumlah

Kerja

Harga

Per Harga

satuan(Rp)

(Rp)

Total

1

Percetakan

20 buku

Rp. 40.000/buku

Rp. 800.000

2

Mixer

3 buah

Rp. 49.444/buah

Rp. 148.332

3

Kompor

3 buah

Rp. 55.000/buah

Rp. 165.000

4

Emulisifier

1 kg

Rp. 55.000/kg

Rp.55.000

5

Bubuk gelatin

2 kg

Rp. 175.000/kg

Rp. 350.000

6

Air

3 galon

Rp. 16.000/galon

Rp. 48.000

7

Minyak

Rp. 4.000/ml

Rp. 2.344.000

esensial 5 liter

citrus, peppermint, lemon, green tea TOTAL BIAYA

Rp. 3.910.000

Hasil Usaha HU = jumlah produk × harga jual HU = 140 x 50.000 = Rp. 7.000.000 c. Laporan laba atau rugi L/R = HU-BP; karena HU>BP L/R = Rp. 7.000.000 – Rp. 3.910.000 = Rp. 3.090.000 d. Break Event Point (BEP) BEP = BP : total produksi BEP = Rp. 3.910.000 : 140 = Rp. 27.928 Jadi, titik balik modal produk DOKTRIN KETUK akan di dapatkan apabila harga jual persatuan adalah Rp. 27.928. e. Benefit Cost (B/C) Rasio B/C rasio = HU : BP 6

B/C rasio = Rp. 7.000.000 : Rp. 3.910.000 = 1,79 Jadi, dari sebanyak Rp. 3.910.000 biaya yang dikeluarkan akan diperoleh hasil usaha 1,79 kali lipat, sehingga sangat layak untuk diusahakan. f. Return Of Investment (ROI) ROI = (laba : BP) × 100% ROI = (Rp. 3.090.000 : Rp. 3.910.000) × 100% = 79% Jadi, dari biaya produksi sebesar Rp. 3.910.000 yang dikeluarkan akan diperoleh keuntungan sebesar 79% untuk penggunaan modal usaha yang sangat efektif.

BAB III METODE PELAKSANAAN

3.1 Pelaksanaan Kegiatan a) Pra Produksi Diisi dengan tahap survey tempat percetakan dan tempat penjualan bahan baku, peralatan yang berkualitas tinggi namun dengan harga bersaing, dan suvei tempat pemasaran. b) Produksi Buku DOKTRIN KETUK Dalam pembuatan buku DOKTRIN KETUK kami akan melakukan kerjasama dengan perusahaan percetakan buku 3 dimensi, dikarenakan aset alat pembuatan buku yang masih belum terjangkau c) Pra formulasi, Pembuatan, dan Pengujian Gel Aromaterapi Bahan utama gel aromaterapi DOKTRIN KETUK adalah emulsifier, bubuk gelatin, air, minyak esensial, diformulasikan dengan aroma yang bersifat stimulant seperti lemon, jeruk, the hijau, peppermint. Pembuatan gel aromaterapi sendiri dilakukan dengan mencampur semua bahan dalam mixer, kemudian dipanaskan dalam panic dan didinginkan dalam alat pencetak khusus. Sampel gel yang dibuat kami uji cobakan pada sampul buku lain sehingga kami dapat mengukur intensitas dari aromaterapi tersebut.

7

d) Pengemasan Produk DOKTRIN KETUK Produk dikemas dengan box yang menarik yang di dalamnya sudah terdapat 1 buah buku dongeng yang terdapat gel aromaterpi yang sudah terpasang di dalamnya dan sudah berisi refill gel aromaterapi apabila telah habis. Gel aromaterapi sendiri dikemas dalam membran bening dan dilindungi plastik primer sehingga sebelum plastic tersebut dibuka gel tidak akan menguapdan dapat bertahan lama e) Publikasi Pemasaran Produk Publikasi dilakukan secara langsung ke sekolah-sekolah TK ataupun SD maupun secara tidak langsung melalui tulisan (pamflet), website dan media sosial lainnya. Sedangkan pemasaran bisa didistribusikan ke gerai-gerai penjual bukudan menyediakan layanan online shop. d) Pasca Produksi Tahap ini merupakan tahap pelaporan hasil data kegiatan mulai dari pra produksi, produksi, hingga pemasaran dan pencapaian target serta keutungan penjuala

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Rancangan Biaya No.

Jenis Pengaluaran

Biaya (Rp.)

1

Biaya Produksi

Rp. 3.910.000,-

2

Biaya Transportasi

Rp. 2.500.000,-

3

Biaya Pengeluaran Lain-lain

Rp. 550.000,-

4

Biaya ATK

Rp. 55.000 Jumlah

Rp. 7.015.000,-

4.2 Jadwal Kegiatan

8

No .

Bulan Ke-

Kegiatan

1

1.

Pengajuan usulan PKM-K

2.

Tahap Pembelian Alat dan

2

3

4

5

bahan 3.

Tahap Pembuatan Produk

4.

Tahap Inti

(promosi dan

penjualan produk) 5.

Tahap evaluasi pemasaran

6.

Pembuatan Laporan

7.

Pengiriman Laporan

9

More Documents from "Adelia Sari"

Seni Drama Tari.docx
May 2020 15
Om Swastyastu
June 2020 17
Seni Drama.docx
May 2020 17
Pkm-k.docx
June 2020 25