Jawaban : 1. Peredaran darah dari jantung ke paru-paru (sistem peredaran darah kecil) Jantung -> Paru -> jantung vena cava superior + inferior -> atrium kanan -> ventrikel kanan -> arteri pulmonal ->paru-paru. Keterangan : darah yang kaya karbondioksida masuk ke atrium kanan melalui ven acava superior dan inferio, kemudian darah masuk ke ventrikel kanan melalui katup trikuspid kemudian darah masuk ke paruparu melalui arteri pulmonalis, terjadi proses difusi di paru-paru. 2. Peredaran darah sistemik ( jantung – paru - jantung – seluruh tubuh) Vena cava superior / inferior -> atrium kanan -> ventrikel kanan -> arteri pulmonalis -> paru-paru -> vena pulmonalis -> ventrikel kiri -> aorta -> seluruh tubuh. Keterangan : darah yang kaya CO2 masuk ke jantung (atrium kanan) melalui vena cava superior/inferior, dari atrium kanan darah masuk ke ventrikel kanan melalui katup trikuspid, kemudian darah yang kaya akan CO2 masuk ke paru-paru melalu arteri pulmonalis kemudian terjadi proses difusi di paru-paru (darah yang kaya CO2 dirubah menjadi kaya O2) kemudian darah yang kaya O2 masuk ke atrium kiri melalui vena pulmonalis kemudian masuk ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid kemudian darah di alirkan ke seluruh tubuh melalui aorta. 3. Pada saat adanya rangsangan seksual maka penis akan terisi darah akibat mendapat stimulasi dari sistem saraf sehingga terjadi pembesaran pembuluh darah arteri yang menekan pembuluh darah vena pada penis, Hal ini akan menyebabkan terjadinya ereksi pada penis. 4. Proses ejakulasi pria merupakan suatu puncak dari serangkaian peristiwa yang terjadi selama hubungan seksual. a. Stimulasi Ereksi pada pria bisa terjadi dengan adanya stimulus seksual. Stimulus seksual dapat berupa stimulus visual atau rangsangan langsung yang dapat membangkitkan ereksi.
Pada tahap stimulasi ini akan keluar cairan pre-ejakulasi. Cairan preejakulasi umumnya tidak mengandung sperma, namun tidak menutup kemungkinan cairan pre-ejakulasi turut membawa sperma yang tersisa di saluran urethra dari ejakulasi sebelumnya. Setelah terdapat stimulasi yang cukup, maka seseorang pria akan memasuki tahap ejakulasi. b. Ejakulasi Ejakulasi merupakan puncak dari hubungan seksual, dimana terjadi aktivasi persarafan simpatis. Pada fase ejakulasi akan terjadi pengeluaran cairan semen yang mengandung sperma. Cairan semen akan dikeluarkan secara ritmik. Kontraksi ritmik terjadi akibat penis memiliki bagian otot yang bernama bulbospongiosus. Kontraksi ritmik ini merupakan bagian dari orgasme pria. Orgasme pada pria umumnya berlangsung selama beberapa detik. Selama sekali orgasme dapat terjadi sebanyak 10-15 kontraksi, namun pria umumnya tidak menyadari banyaknya kontraksi akan terjadi penyemprotan cairan semen yang mengandung sel sperma. Umumnya cairan semen keluar paling banyak pada saat kontraksi pertama dan kedua. Volume semen yang keluar dari penis cukup bervariasim, antara 1 mililiter sampai 10 mililiter. 5. Gerak pada sistem saraf manusia : a. Gerak refleks impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsangan, kemudian di teruskan oleh saraf sensori ke saraf pusat, diterima oleh saraf penghubung (asosiasi) tanpa di olah di dalam otak langsung di kirim tanggapan ke saraf motorik untuk disampaikan ke efektor yaitu otot atau kelenjar. b. Gerak yang disadari yaitu rangsangan akan diterima oleh saraf sensorik dan kemudian akan disampaikan ke otak dari otak kemudian dikeluarkan perintah ke saraf motorik sehingga terjadilah gerakan.