PFA Psychological First Aid ≈ Physical First Aid. Bisa dilakukan oleh non – mental health professional. Mengajarkan bagaimana dan kapan merujuk. “A supportive and compassionate presence designed to reduce acute psychological distress and/or facilitate continued support, if necessary.” (Everly GS, Flynn BW, 2005)
Tujuan PFA Mengurangi dampak negatif dari bencana atau peristiwa traumatis. • Menguatkan fungsi adaptif jangka pendek dan jangka panjang dari penyintas. • Memperkuat fungsi pemulihan penyintas. •
Kapan? Sesegera mungkin setelah bencana
Dimana? Dapat dilakukan di berbagai situasi bencana Siapa yang memberikan? * Mental health professional * Disaster relief worker Untuk siapa? - Penyintas - Pemberi bantuan
Prinsip Dasar
Segera dan langsung. Informasi akurat dan logis tentang situasi yang ada. Jujur, jangan beri harapan palsu. Sediakan dukungan emosional. Fokus pada kemampuan yang dimiliki penyintas untuk pulih. Perhatian yang nondiskriminatif untuk semua.
Kerangka Kerja / Model PFA Safety (Physical Health)
Safeguard
Melindungi dari bahaya
Sustain
Memenuhi kebutuhan dasar
Function
Action
(Psychological Health)
(Behavioral Health)
Comfort
Advise
Stabilisasi emosi, memberi rasa nyaman dan tenang
Connect
Menghubungkan dengan dukungan sosial
Memberi informasi
Activate
Mendorong partisipasi
Safeguard
Safety (Physical Health)
Tujuan : melindungi dan mengamankan penyintas dari bahaya, resiko bahaya, upaya perlindungan. Kebutuhan penyintas Keamanan, keselamatan No ekspos pengalaman trauma Persepsi yang akurat tentang pengamanan dan keselamatan diri
Yang bisa dilakukan Bawa ke tempat aman, jauhkan dari bahaya Jauhkan dari pemandangan yang menimbulkan trauma •Lindungi dari penonton •Perkenalkan diri, beri informasi tentang pengamanan diri dan layanan bencana •Jangan meninggalkan penyintas sendirian
Sustain
Safety (Physical
Tujuan
Health)
: mengembalikan rasa aman dan memenuhi kebutuhan pokok penyintas. Kebutuhan penyintas : kepastian pemenuhan kebutuhan dasar untuk tetap survive. • • • • •
Yang bisa dilakukan Sediakan makanan dan minuman Perawatan medis Pakaian dan tempat tinggal Sanitasi Tempat yang aman dan nyaman
Function
Comfort
(Psychological Health)
Tujuan : memberikan kenyamanan, menenangkan, mengupayakan kondisi yang lebih stabil. Kebutuhan penyintas Pe↓ rasa tidak nyaman Pe↓ stress level
Yang bisa dilakukan Memberi rasa nyaman verbal dan non verbal Mengajarkan ketrampilan mengelola stress sederhana
Stabilisasi reaksi negatif yang kuat
Memfasilitasi ketenangan
Orientasi
Menfasilitasi orientasi terhadap lingkungan sekitar penyintas
Function
Connect
(Psychological Health)
Tujuan : menghubungkan penyintas dengan lingkungan sosial terdekat dan bermakna. Kebutuhan penyintas Dekat dengan orang yang dipercaya
Yang bisa dilakukan Jaga keluarga penyintas agar tetap bersama dan berhubungan
•Pertemukan penyintas yang terpisah dengan keluarga Memperoleh dukungan •Hubungkan dengan sumber bantuan untuk situasi sulit •“Hadir” •Membantu cari info ke pihak lain
Advice
Action
(Behavioral Health)
Tujuan : memberikan bimbingan dan informasi (edukasi) mengenai apa yang terjadi, serta mengajarkan strategi coping yang relevan. Kebutuhan Yang bisa dilakukan penyintas Mengurangi ketidakpastian Informasi tentang bencana
Gantikan ketidakpastian dengan informasi yang akurat Tenangkan reaksi yang dialami wajar
Informasi tentang •Beri informasi tentang reaksi stres yang reaksi umum pasca normal bencana •Ajarkan cara positif untuk beradaptasi
Activate
Action
(Behavioral Health)
Tujuan : mendorong penyintas untuk berpartisipasi dalam proses pemulihan, mendapat akses ke sumber bantuan dan membantu penyintas lain. Kebutuhan penyintas Bimbingan untuk membantu pemulihan Kesempatan mendapatkan kembali kendali atas hidupnya Mendapatkan rujukan untuk proses pemulihan dan dukungan lainnya
Yang bisa dilakukan Mendorong penyintas untuk segera kembali pada rutinitas Menfasilitasi penyintas memetakan kebutuhannya dan merencanakan aktivitasnya Libatkan penyintas secara aktif
Intervensi yang Bisa Dilakukan Dalam PFA
Rapid assessment + triage Intervensi krisis Debriefing Komunikasi dalam komunitas Informasi dan merujuk Supportive listening Problem solving issues Psikoedukasi terkait stress pasca trauma.
Kualitas dan Keterampilan Personal “Hadir” Empati Mendengarkan : mendengar aktif Membina hubungan yang membantu.
Beberapa Teknik Pertanyaan terbuka : memungkinkan pasien bercerita sesukanya. Refleksi : uraian dengan kata-kata sendiri yang menunjukkan bahwa kita memahami persoalan pokoknya. Fasilitasi : petunjuk verbal atau nonverbal yang mendorong pasien bercerita. Silent : berguna pada situasi tertentu, misalnya membiarkan pasien merenung, menangis. Tidak setiap saat harus diisi dengan berbicara.
Eksplanasi : menjelaskan rencana terapi, membiarkan pasien menanggapi dan bertanya. Positive reinforcement : penerimaan penuh terhadap hal-hal yang manusiawi membuat pasien tenteram. Reassurance ↔ jujur. Saran : pada saat yang tepat, dengan kata-kata yang tepat.
Kata – kata / kalimat yang membantu … “Tetap semangat, Pak, Bu.” “Jangan putus asa…” “Jangan terlalu mencemaskan masalah ini …” “Memang berat ya …” “Saya bisa memahami apa yang Bpk / Ibu rasakan walaupun saya tidak mengalaminya secara langsung…”
Kata – kata / kalimat yang memperburuk kondisi … “Kasihan banget ya, kamu …” “Betulkah sampai seperti itu?” “Wajar saja dapat musibah.” “Jangan menangis. Kamu kan laki-laki”