MACAM-MACAM CONVEYOR Disusun Guna Memenuhi Tugas Indivudu Mata Kuliah Pesawat Kerja Dosen Pengampu: Triyono S.T., M.Eng
DISUSUN OLEH: MUHAMMAD QAIS (NIM: 5315160882)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2018
1. Pengertian Conveyor (Teori Pengantar)
Gambar 1. Conveyor System Design Service (Sumber: https://www.bastiansolutions.com/solutions/technology/conveyorsystems/design-services)
Conveyor adalah peralatan penanganan material mekanis yang bergerak dari satu lokasi ke lokasi lain. Conveyor terutama berguna dalam aplikasi yang melibatkan transportasi bahan berat atau besar. Sistem conveyor memungkinkan transportasi cepat dan efisien untuk berbagai bahan. (James, 2008). Di dalam industri, bahan-bahan yang digunakan kadangkala merupakan bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk mengangkut bahan -bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut maupun keselamatan kerja dari karyawan. Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah Conveyor yang berfungsi untuk mengangkut bahan -bahan industri yang berbentuk padat. Pemilihan alat transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain tergantung pada: Kapasitas material yang ditangani Jarak perpindahan material
Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties) Harga peralatan tersebut.
2. Jenis-Jenis Conveyor Secara umum jenis/type Conveyor yang sering digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut; Belt Conveyor Chain Conveyor (Scraper Conveyor, Apron Conveyor, Bucket Conveyor, Bucket Elevator) Screw Conveyor Pneumatic Conveyor
2.1 Belt Conveyor
Gambar 2. Belt Conveyor (Sumber: http://www.technovisionengineers.net/belt-conveyors.html) Belt Conveyor terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan diangkut. Untuk
mengangkut bahan -bahan yang panas, sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas.
Gambar 3. Belt Conveyor Sizing Tool (Sumber: https://www.orientalmotor.com/motorsizing/beltConveyor-sizing.html) Karakteristik dan performance dari belt conveyor yaitu: Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut maksimum sampai dengan 18°. Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan. Kapasitas tinggi. Serba guna. Dapat beroperasi secara kontinu. Kapasitas dapat diatur. Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m. Dapat naik turun. Perawatan mudah. Kelemahan -kelemahan dari belt conveyor: Jaraknya telah tertentu. Biaya relatif mahal. Sudut inklinasi terbatas. Kegunaan Belt Conveyor Conveyor terdiri dari bagian-bagain standard dengan teknologi maju, sederhana dan mudah dalam pemeliharaan. Berdasarkan perbedaan barang
yang akan ditransfer, sistem transfer dapat berdiri sendiri ataupun multi conveyor atau digabungkan dengan alat transfer lainnya. Belt conveyor dapat dipasang secara horisontal atau tertidur untuk memenuhi kebutuhan transfer yang berbeda. Prinsip kerja Belt conveyor Belt conveyor dipakai untuk memindah material baik satuan atau bulk curah, dengan putaran dari motor sebagai pengerak utama yang terhubung dengan drum atau dulu disebut Pulley, pulley inilah yang yang diselubungi oleh belt yang lebarnya sama dengan pully tersebut dan panjangnya belt menyesuai dengan kebutuhan atau kapasitas angkut serta jarak angkut material tersebut. Jika motor dijalankan maka pulley akan ikut berputar seiring motor hingga belt yang menyelubungi ikut bergerak tertarik kearah putaran drum atau pully tersebut. Motor head atau tail: motor head adalah pengerak utama, sedangkan tail biasanya paling ujung atau ekor dari unit Belt conveyor dimana material di pindahkan tanpa penggerak. Roller adalah bagain dari belt conveyour yang berpungsi untuk mensupport belt yang berjalan, tidak memakai pengerak, bergerak hanya karena gesekan belt yang berjalan diatasnya. Roller ini disupport oleh rangka dari truktur belt conveyor secara umum. Roller ini menopang beban belt yang membawa material diatasnya.
2.2 Chain Conveyor
Gambar 4. Chain Conveyor (Sumber: https://www.ultimationinc.com/products/conveyors/chainconveyor/)
Chain Conveyor adalah bisa diartikan sebagai rantai berjalan, karena terdiri dari rangkaian rantai yang dirancang bergerak secara memutar. Bisa bergerak - berputar naik lalu turun atau menyamping kanan dan kiri. Rantai conveyor terdiri dari blok bantalan pendukung yang menjaga kesatuan mata rantai saat berputar. Konveyor rantai terutama cocok untuk sistem konveyor yang membutuhkan penutupan sempurna untuk menahan debu, seksi penyilangan kecil, kemampuan penahanan atau pengisian berlipat sedang, kombinasi horizontal dan garis edar vertikal, penanganan material pada temperatur tinggi tetapi membutuhkan keamanan yang diperbaiki oleh pabrik. Pada banyak industri, pengunaan konveyor rantai telah berkurang selama 30 tahun yang lalu karena dipertimbangkan pada pemiliharaan tinggi yang tidak pantas. Banyak masalah yang dihadapi meskipun demikian disebabkan oleh ketidak cukupan engineering dan atraksi ekonomi besar “penawaran rendah“. Prinsip Kerja Alat Material/bahan besar dapat dibawa secara langsung pada rantai, pada pencantelan khusus yang diikatkan pada rantai baik untuk pengangkatan yang ditekan atau digandeng oleh rantai atau dapat ditekan/ditarik oleh rantai dengan pencantelan khusus pada rantai. Peralatan haruslah dengan hati-hati ditekankan pada material terhadap marerial untuk ditangani terutama pada penggetaman. Program pemeliharaan preventive biasanya dapat menghindari kerusakan tidak pada waktunya dan interupsi/ gangguan pada proses produksi. Spesifikasi Pokok Pertimbangan dalam perencanaan erat hubungannya terhadap jenis konveyor adalah kelas konveyor. Empat kelas konveyor telah ditentukan pada dasar faktor friksi/gesekan yang disertakan dengan pergerakan rantai (penyorong atau penggulungan) dan pergerakan material (penyorongan atau dibawah).
Chain Sliding (Penyorongan rantai) Metode ini adalah sederhana didalam kontruksi, memiliki bagian pergerakan yang lebih sedikit dan biasanya paling rendah / murah biayanya untuk beban yang diberikan. Hal ini paling efektif pada peralatan “kotor” dan kontruksi tak datar, baik/cocok untuk pengaruh kondisi. Chain Rolling (Penggulungan rantai) Metode ini memiliki operasi yang lebih halus, pulsasi yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan penyorongan rantai. Semakin lebih rendah gesekan pada pusat yang lebih rendah, maka semakin sedikit pergerakan dan semakin rendah biaya operasi. Hal ini tidak cocok untuk peralatan “kotor” sebagaimana bahan luar dapat mengganggu penggulungan.
Chain conveyor dapat dibagi atas beberapa jenis conveyor, yaitu: a. Scraper Conveyor b. Apron Conveyor c. Bucket Conveyor d. Bucket Elevator Keempat jenis elevator tersebut pada dasarnya menggunakan rantai sebagai alat bantu untuk menggerakkan material. a. Scraper Conveyor
Gambar 5. Scraper Chain Conveyor (Sumber: http://www.tosoconveyors.com/en/industrial-conveyingsolutions/heavy-industrial-conveyors-types/cr-type-scraper-conveyor/)
Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah diantara jenis -jenis conveyor lainnya. Conveyor jenis ini dapat digunakan dengan kemiringan yang besar. Conveyor jenis ini digunakan untuk mengangkut material - material ringan yang tidak mudah rusak, seperti: abu, kayu dan kepingan. Scraper conveyor mampu membawa dan memindahkan material dengan kecepatan hingga 30 m/menit. Scraper conveyor digerakan oleh motor electric ataupun engine melalui suatu penghubung berupa rantai penggerak. Bagian-bagian dari Scraper conveyor adalah sebagai berikut: a. Conveying Chain (rantai conveyor) Pada Conveying Chain dipasang scrapper yang berfungsi untuk mendorong material di sepanjang conveyor. Scrapper dapat berupa plat besi ataupun pipa. b. Conveyor Casing Conveying Casing adalah tempat penampungan material yang akan didorong oleh scrapper yang terpasang di rantai Conveyor. Pada rangka casing conveyor di pasang alur untuk rantai conveyor. Pada alur conveyor di pasang plat pelapis (wearing Strip) yang dapat diganti untuk melindungi alur tersebut dari gesekan roller rantai coveyor. Karakteristik dan performance dari scaper conveyor: Dapat beroperasi dengan kemiringan sampai 45°. Mempunyai kecepatan maksimum 150 ft/m. Kapasitas pengangkutan hingga 360 ton/jam. Harganya murah. Kelemahan - kelemahan pada scraper conveyor: Mempunyai jarak yang pendek. Tenaganya tidak konstan. Biaya perawatan yang besar seperti service secara teratur. Mengangkut beban yang ringan dan tidak tetap.
b. Apron Conveyor
Gambar 6. Apron Conveyor (Sumber: https://www.kuehne.com/en/products/chainconveyors/apron-conveyors.html) Apron conveyor merupakan alat yang berfungsi untuk mengangkut bahan -bahan industri yang berbentuk padat digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk beban yang lebih berat dengan jarak yang pendek. Apron conveyor dibagi menjadi dua macam, yaitu: 1. Casting machine, jenis ini untuk pengangkutan pengecoran. 2. Escalator Mekanisme Apron Conveyor Apron Conveyor yang sederhana terdiri dari dua rantai yang dibuat dari mata rantai yang dapat ditempa. Palang kayu dipasang pada alat tambahan diantara rantai dengan seluruh tumpuan dari tarikan conveyor. Untuk bahan yang berat dan pengangkutan yang lama dapat ditambahkan roda (roller) pada alat tambahan Selain digunakan roller, palang kayu dapat juga digantikan dengan plat baja untuk mengangkut bahan yang berat. System penyambungan bucket pada appron conveyor biasanya digunakan rantai gall, rantai skalm.
Penyambungan ini tanpa flen (On flent), pengangkutan untuk material yang curah. Karakteristik dan performance dan apron conveyor: Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 25°. Kapasitas pcngangkutan hingga 100 ton/jam. Kecepatan maksimum 100 ft/m. Dapat digunakan untuk bahan yang kasar, berminyak maupun yang besar. Perawatan murah. Kelemahan -kelemahan apron konveyor: Kecepatan yang relatif rendah. Kapasitas pengangkutan yang kecil Hanya satu arah gerakan
c. Bucket Conveyor
Gambar 7. Bucket Conveyor (Sumber: https://www.indiamart.com/proddetail/bucket-conveyor15443904997.html) Bucket Conveyor suatu alat untuk memindahkan barang yang arahnya vertical atau tinggi.
Karakteristik dan performance dari bucket conveyor: Bucket terbuat dari baja Bucket digerakkan dengan rantai Biaya relatif murah. Rangkaian sederhana. Dapat digunakan untuk mengangkut bahan bentuk bongkahan. Kecepatan sampai dengan 100 ft/m. Kapasitas kecil 100 ton/jam. Kelemahan -kelemahan bucket conveyor: Ukuran partikel yang diangkut 2-3 in. Investasi mahal. Kecepatan rendah.
d. Bucket Elevator
Gambar 8. Bucket Elevator Design Considerations (Sumber: https://www.pkmachinery.com/faq/bucket-elevators-designconsiderations.html)
Belt, scraper maupun apron conveyor mengangkut material dengan kemiringan yang terbatas. Belt conveyor jarang beroperasi pada sudut yang lebih besar dari 15-20° dan scraper jarang melebihi 30°. Sedangkan kadangkala diperlukan pengangkutan material dengan kemiringan yang curam. Untuk itu dapat digunakan Bucket Elevalor. Secara umum bucket elevator terdiri dari timba -timba (bucket) yang dibawa oleh rantai atau sabuk yang bergerak. Timba -timba (bucket) yang digunakan memiliki beberapa bentuk sesuai dengan fungsinya masing -masing. Bentuk bentuk dari timba -timba (bucket) dapat dibagi atas: Minneapolis Type
Gambar 9. Bentuk Bucket Minneapolis Type Bentuk ini hampir dipakai di seluruh dunia. Dipergunakan untuk mengangkut butiran dan material kering yang sudah lumat.
-
Buckets for Wet or Sticky Materials.
Gambar 10. Bentuk Buckets for Wet or Sticky Materials. Bucket yang lebih datar. Dipergunakan untuk mengangkut material yang cenderung lengket.
Stamped Steel Bucket for Crushed Rock
Gambar 11. Bentuk Stamped Steel Bucket for Crushed Rock Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan -bongkahan besar dan material yang berat.
2.3. Screw Conveyor
Gambar 12. Layout Screw Conveyor (Sumber: http://www.pentainti.com/en/index.php?option=com_content&view=articl e&id=161&Itemid=763#layout)
Screw Conveyor digunakan untuk memindahkan material bubuk, butiran dan bahan kecil secara massal dengan kondisi horizontal atau miring, seperti batu bara, abu, terak, semen, makanan, dll dengan media berupa ulir berputar. Alat ini pada dasarnya terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu sumbu sehingga bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini disebut flight.
Macam-macam flight adalah: Sectional flight: Konveyor berfiight section dibuat dari pisau-pisau pendek yang disatukan -tiap pisau berpilin satu putaran penuh- dengan cara disimpul tepat pada tiap ujung sebuah pisau dengan paku keling sehingga akhirnya akan membentuk sebuah pilinan yang panjang. Helicoid flight: Sebuah helicoid flight, bentuknya seperti pita panjang yang berpilin mengelilingi suatu poros. Untuk membentuk suatu konveyor, flight- flight itu disatukan dengan cara dilas tepat pada poros yang bersesuaian dengan pilinan berikutnya. Spesifik flight, terbagi: cast iron flight : digunakan dimana suhu dan tingkat kerusakan tinggi ribbon flight
: Untuk bahan yang lengket
cut flight
: Untuk mengaduk digunakan cut flight, Flight pengaduk ini
dibuat dari flight biasa, yaitu dengan cara memotong-motong flight biasa lalu membelokkan potongannya ke berbagai arah.
2.4. Pneumatic Conveyor
Gambar 13. Basic Pneumatic Conveying System Diagram (Sumber: http://unitedstatessystems.com/pneumatic-conveying-basics/)
Konveyor yang digunakan untuk mcngangkul bahan yang ringan atau berbentuk bongkahan kecil adalah konvenyor aliran udara (pneumatic conveyor). Pada jenis konveyor ini bahan dalam bentuk suspensi diangkut oleh aliran udara. Pada konveyor ini banyak alat dipakai, antara lain: Sebuah pompa atau kipas angin untuk menghasilkan aliran udara. Sebuah cyclone untuk memisahkan partikel-partikel besar. Sebuah kotak penyaring (bag filter) untuk menyaring debu Pada tipe yang sederhana, sebuah pompa cycloida akan menghasilkan kehampaan yang sedang dan sedotannya dihubungkan dengan sistem pengangkulan. Bahan -bahan akan terhisap naik melalui selang yang dapat dipindah-pindahkan ujungnya. Kemudian, aliran udara yang mengangkut bahan padat dalam bentuk suspensi akan menuju siklon dan selanjutnya menuju ke pompa. Jika bahan-bahan ini mengandung debu, debu ini tentunya akan merusak pompa dan debu ini juga akan membahayakan jika dibuang ke udara, dengan kala lain debu adalah produk yang tidak diinginkan. Karenanya, sebuah kotak penyaring ditempatkan diantara siklon dan pompa. Jenis konveyor ini terutama digunakan untuk mengangkut bahan yang kebersihannya harus tetap terjaga baik (seperti biji-bijian, bahan-bahan lumat seperti soda abu, dan lain-lain) supaya keadaannya tetap baik dan tidak mengandung zat-zat beracun seperti timbal dan arsen. Konveyor ini juga dapat dipakai untuk mengangkut bahan-bahan yang berbentuk bongkahan kecil seperti chip kayu, bit pulp kering, dan bahan lainnya yang sejenis. Kadang-kadang juga digunakan bila jalan yang dilalui bahan berkelok- kelok atau jika bahan harus diangkat dan lain-lain hal yang pada tipe konveyor lainnya menyebabkan biaya pengoperasian lebih tinggi. Kecepatan aliran udara pada kecepatan rendah adalah 3000-7500 fpm dan pada kecepatan tinggi adalah 10000-20000 fpm. Sedangkan jumlah udara yang digunakan untuk mengangkut tiap ton bahan per jam adalah 50-
200 cfm, tergantung pada keadaan dan berat bahan,jarak dan kemiringan pengangkutan, dan lain-lain. Kerugian menggunakan jenis konveyor ini adalah pemakaian energinya lebih besar dibanding jenis konveyor lainnya untuk jumlah pengangkutan yang sama. Perhitungan-perhitungan pada konveyor pneumatik sama sekali empiris dan memuat faktor-faktor yang tidak terdapat di luar data-data peralatan pabrik.
DAFTAR PUSTAKA 1. Green, Robert E. dkk. Machinery's Handbook (edisi ke-25). Industrial Press. New York, NY, USA, 1996. 2. Edwin. 2010. Mesin dan Peralatan. http://www.grainsysteminternational.com
(daring). Diakses pada 1 Desember 2018. 3. Feriyanto.
2012.
Macam-Macam
Konveyor.
https://www.caesarvery.com/2012/11/macam-macam-conveyor.html (daring). Diakses pada 1 Desember 2018. 4. Naqqiyah.
2014.
Operasi
Teknik
Kimia
Apron
Conveyor.
http://runnaqie.blogspot.com/2014/01/apron-conveyor_19.html
(daring).
Diakses pada 2 Desember 2018. 5. Anonim.
2018.
Spesifikasi
Scraper
Conveyer.
https://www.indotrading.com/product/scrapper-conveyor-p235017.aspx (daring). Diakses pada 2 Desember 2018. 6. Anonim.
t.t.
Penta
Screw
Conveyor.
http://www.pentainti.com/en/index.php?option=com_content&view=article& id=161&Itemid=763#fitur-spesifikasi (daring). Diakses pada 2 Desember 2018.