Ban.docx

  • Uploaded by: Muhammad Qais
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ban.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,613
  • Pages: 19
SMK Negeri 4 Jakarta

Ban dan Pelek Roda Muhammad Qais (15)

Ban Ban adalah peranti yang menutupi velg suatu roda. Ban adalah bagian penting dari kendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta memberikan kestabilan antara kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan. Sebagian besar ban yang ada sekarang, terutama yang digunakan untuk kendaraan bermotor, diproduksi dari karet sintetik, walaupun dapat juga digunakan dari bahan lain seperti baja.

Sejarah Ban Pada tahun 1839, Charles Goodyear berhasil menemukan teknik vulkanisasi karet. Vulkanisasi sendiri berasal dari kata Vulkan yang merupakan dewa api dalam agama orang romawi. Pada mulanya Goodyear tidak menamakan penemuannya itu dengan nama vulkanisasi melainkan karet tahan api. Untuk menghargai jasanya, nama Goodyear diabadikan sebagai nama perusahaan karet terkenal di Amerika Serikat yaitu Goodyear Tire and Rubber company yang didirikan oleh Frank Seiberling pada tahun 1898. Goodyear Tire & Rubber Company mulai berdiri pada tahun 1898 ketika Frank Seiberling membeli pabrik pertama perusahaan ini dengan menggunakan uang yang dia pinjam dari salah seorang iparnya. Pada tahun 1845 Thomson dan Dunlop menciptakan ban atau pada waktu itu disebut ban hidup alias ban berongga udara. Sehingga Thomson dan Dunlop disebut Bapak Ban. Dengan perkembangan teknologi Charles Kingston Welch menemukan ban dalam, sementara William Erskine Bartlett menemukan ban luar.

Fungsi Utama Ban 1.

Menahan beban Dalam hal menahan beban, yang paling berpengaruh adalah tekanan angin, karena angin dalam ban berfungsi untuk menopang berat kendaraan dan muatan.

2.Meredam guncangan Tekanan angin dan type ban (radial/ bias) sangat berpengaruh dalam meredam guncangan awal sebelum diredam lagi oleh suspensi. Ban tipe radial mampu meredam guncangan lebih baik daripada ban tipe bias.

3.Meneruskan tenaga dari mesin Ban berfungsi untuk meneruskan gaya gerak dan pengeraman ke permukaan jalan, hal ini berkaitan dengan kinerja traksi dan pengereman. Yang berpengaruh dalam hal ini adalah pattern atau kembangan dari ban.

4.Meneruskan fungsi kemudi Ban sangat penting dalam mengontrol arah kendaraan, hal ini akan menentukan kemampuan bermanuver dan kestabilan dalam berkendara.

Bahasa Ban Ban mempunyai ‘bahasa’ sendiri untuk berkomunikasi dengan penggunanya. Bahasa ban yang berupa serangkaian angka dan huruf menunjukkan data-data spesifikasi, merek dan tipe, yang universal dan sudah disepakati oleh semua produsen ban di seluruh dunia. Berikut adalah arti dari kode tersebut: 1. Lebar ban (dalam mm) 2. Aspek rasio (%) tinggi sidewall terhadap lebar ban 3. Diameter ban / velg (dalam inch) 4. Indeks beban / Load Index 5. Simbol kecepatan / Speed Index

Memahami Indeks Beban dan Simbol Kecepatan Indeks kecepatan adalah simbol huruf mulai dari J sampai dengan Z yang telah disepakati bersama seluruh produsen ban untuk menunjukkan batas kecepatan maksimum yang aman, yang juga berhubugan dengan indeks beban. Lihat tabel indeks beban dan simbol kecepatan di bawah ini. Kedua unsur dibawah ini disebut juga keterangan penggunaan ban dan saling berhubungan. Tabel di bawah ini memberikan informasi nilai indeks beban dan simbol kecepatan untuk masing-masing simbol atau nilai.

Indeks Beban (simbol and beban maksimum dalam Kg) LI 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80

Kgs 325 335 345 355 365 375 387 400 412 425 437 450

LI 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92

Kgs 462 485 487 500 515 530 545 560 582 600 615 630

LI 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104

Kg 650 670 690 710 730 750 775 800 825 850 875 900

LI 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104

Kg 650 670 690 710 730 750 775 800 825 850 875 900

LI 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116

Kg 925 950 975 1000 1030 1060 1090 1120 1150 1180 1215 1250

LI 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128

Kg 1285 1320 1360 1400 1450 1500 1550 1600 1650 1700 1750 1800

Simbol Kecepatan (simbol and kecepatan maksimum dalam km/jam) J K L M N P Q R S T H V W Y KmH 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 210 240 270 300 Keterangan: Simbol "ZR" berarti aman dipacu lebih dari 240km/jam

Saat Tepat Mengganti Ban

Setiap ban memiliki tread wear indicator (TWI), yang berbentuk segitiga dan terdapat pada sisi samping ban (side wall). TWI ini merupakan indikator tingkat keausan ban dan bisa juga menjadi patokan untuk mengganti ban. Saat tapak ban sudah melampaui indikator tersebut, terlihat garis melintang antara tapak ban, yang berarti ban tersebut sudah tidak layak lagi untuk digunakan. Ban yang sudah botak sangat mempengaruhi pengendalian dan jarak pengereman!

Perhatikan juga fisik ban, untuk memperhatikan saatnya mengganti ban, antara lain melalui tanda-tanda di bawah ini

Benjolan pada ban Sebaiknya segera ganti ban yang benjol dengan yang baru, karena berpotensi untuk terjadinya pecah ban

Banyak terdapat tambalan Berpotensi untuk bocor seketika

Karet ban getas/ pecah-pecah Biasanya terdapat pada sisi samping ban

Hubungi gerai ban terdekat jika anda manemui tanda-tanda kerusakan atau kelainan pada ban anda.

Pola Telapak Ban Saat ini merek dan kembangan ban begitu bervariasi. Apakah anda sudah memilih ban yang tepat untuk memenuhi kebutuhan berkendaraan anda? Pada dasarnya, pola telapak ban hanya terbagi menjadi tiga golongan utama, yakni Searah(Directional),Simetris (Symmetric), dan Asimetris (Asymmetric). Ketiga golongan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan pengemudi yang berbeda-beda. Searah (Directional)

Ban searah memiliki ciri telapak searah yang menyerupai anak panah atau pola kembangannya berbentuk huruf "v". Fitur: • Menepis air dengan sempurna untuk pengendalian yang lebih baik di permukaan basah maupun kering • Performa dan pengereman yang lebih baik • Biasanya tersedia dalam ukuran besar (15" keatas) dan memiliki indeks kecepatan yang tinggi Cocok untuk: Pengemudi yang menyukai performa dan kecepatan tinggi.

Simetris (Symmetric)

Ban simetris biasanya memiliki telapak dengan desain rib yang berkesinambungan atau blok. Kedua sisinya, baik sisi dalam maupun luar memiliki fitur dan kegunaan yang sama. Pada umumnya ban dengan pola simetris memiliki alur yang menyerupai gelombang. Fitur: • Nyaman dan sangat hening • Alur utama untuk menepis air Cocok untuk: Pengemudi yang menyukai kenyamanan dan keheningan dalam berkendara.

Asimetris/ (Asymmetric)

Ban asimetris memiliki pola yang unik untuk membedakan kedua bagian sisinya. Bagian luar ban biasanya memiliki desain alur yang lebih besar untuk menepis air dan meningkatkan pengendalian pada jalan basah. Sedangkan bagian dalam ban memiliki alur yang lebih kecil guna memperluas bidang yang berhentuhan dengan jalan sehingga ban lebih stabil. Fitur: • Pengendalian yang baik di jalan basah maupun kering • Pengendalian yang baik pada saat membelok pada kecepatan tinggi Cocok untuk: Pengemudi yang menyukai performa tinggi.

Tips Merawat Ban Agar Berfungsi Maksimal dan Tahan Lebih Lama • Perhatikan tekanan angin pada ban sekurangnya dua minggu sekali. Sesuaikan dengan petunjuk pabrikan tekanan angin • Upayakan ban di-balancing dan spooring agar pengendalian dan performa tetap maksimal saat beraksi di jalan • Bila kotor, sebaiknya hanya gunakan sabun atau sampo mobil untuk membersihkan ban

Tekanan Angin Tekanan angin adalah hal yang paling penting dalam perawatan ban. Artinya, ban harus diberi tekanan angin sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pabrik pembuatnya dan bisa didapatkan di berbagai area kendaraan Anda, seperti di ujung pintu pengemudi, di bagian bawah pintu atau di bagian dalam kotak penyimpanan di pintu kendaraan. Tekanan angin kurang dapat menyebabkan kerusakan bagian sidewall, menurunnya kapasitas angkut beban, dan juga mengakibatkan borosnya bahan bakar. Karenanya tekanan angin ban harus diperiksa secara berkala, paling tidak setiap dua minggu sekali atau ketika hendak melakukan perjalanan jarak jauh. Memeriksa tekanan angin ban sebaiknya pada saat ban dalam keadaan dingin. Bila kendaraan baru saja dipakai, biarkanlah suhu ban turun sebelum diperiksa tekanan anginnya. Tekanan angin yang tidak tepat dapat membuat ban aus tidak merata. Keausan di tengah disebabkan oleh tekanan angin yang terlalu tinggi karena pemakaian kembangan ban bagian tengah yang berlebihan. Sebaliknya, tekanan yang terlalu rendah mengakibatkan keausan pada kedua sisi bahu ban.

Tekanan yang sesuai menyebabkan keausan yang merata, sehingga ban tahan lebih lama

Tekanan yang kurang menyebabkan keausan pada bagian bahu, sehingga ban aus tidak merata

Tekanan yang berlebihan menyebabkan keausan pada bagian tengah, sehingga ban aus tidak merata

Angin Nitrogen (N2) Mengapa menggunakan angin nitrogen? • Tekanan nitrogen (N2) lebih stabil daripada oksigen (O2) • Berat jenis yang lebih ringan dan partikelnya yang lebih besar, membuat kebocoran ban ber-nitrogen lebih sedikit. sehingga tidak membutuhkan pengisian yang terlalu sering • Ban berkerja lebih optimal ketika berputar karena sifatnya yang dingin • Mengurangi keausan ban yang tidak merata • Lebih hemat BBM • Memperbaiki manuver

Rotasi Bikin Awet Sehebat apapun ban bila tidak pernah dirotasi performanya akan lebih cepat menurun. Atau paling tidak, ban di kedua poros - depan dan belakang - tidak berfungsi maksimal dan mengakibatkan keausan tidak merata dan usia pakai menjadi lebih pendek. Rotasi dibutuhkan 7.500 - 10.000 km.

bila

jarak

tempuh

kendaraan

sudah

mencapai

Ada 2 sistem rotasi ban yang biasa dilakukan, yaitu menggunakan empat roda dan menggunakan lima roda, termasuk ban cadangan. Rotasi dengan 4 roda Dapat digunakan dengan cara diagonal, horisontal atau vertikal. Untuk rotasi diagonal,rotasi dilakukan dengan menukar ban depan kiri dengan belakang kanan dan ban depan kanan dengan belakang kiri. Diagonal

Horisontal Untuk rotasi horisontal,roda kanan depan ditukar dengan roda kiri depan. Demikian juga dengan roda belakang, ban kanan belakang ditukar dengan kiri belakang.

Vertikal

Untuk rotasi vertikal,roda kiri depan ditukar dengan roda kiri belakang. Demikian juga dengan roda kanan depan ditukar dengan roda kanan belakang.

Rotasi dengan 5 roda (dengan ban serep) Sistem rotasi dengan menggunakan 5 ban relatif mirip dengan diagonal. Ban serep dipasang di kiri belakang, selanjutnya ban kiri belakang pindah ke depan kiri. Ban depan kiri dipindah menyilang ke kanan belakang dan kanan belakang pindah ke depan kanan. Dan terakhir, ban depan kananlah yang menjadi ban serep. Peringatan: Jangan gunakan rotasi dengan 5 roda jika ban serep berlainan merek atau model dengan 4 ban lainnya.

JENIS BAN SEPEDA MOTOR Pada dasarnya ban mempunyai beragam macam model, yang disesuaikan dengan kondisi jalanan, cuaca dan jauh dekatnya suatu perjalanan setiap pengendara. Berikut beberapa Jenis Ban Sepeda Motor yang ada dan digunakan : 1. JENIS BAN SPORT (SEMI SLICK):      

Memiliki grip atau daya cengkram yang luar biasa Jarak tempuh hanya 1.000 mil (1.600 km) atau kurang. Tipe ban sport di lapangan balap membutuhkan daya cengkram yang tinggi pada saat menikung Ban ini bisa beroperasi pada suhu yang tinggi Tingkat cengkraman meningkat seiring dengan suhu ban meningkat Tidak aman digunakan di jalan umum, karena daya cengkram ban ini baru efektif ketika suhu ban tinggi dan mungkin Anda sudah sampai ke tempat tujuan sebelum suhu ban menjadi panas.

2. JENIS BAN SPORT TOURING:  Daya tahan lebih baik dari tipe ban sport  Daya cengkram atau grip kalah dengan jenis ban sport  Daya tikung tidak sebagus tipe ban sportBagus untuk track yang lurus  Bagus digunakan untuk perjalanan antar kota (jarak jauh)

3. JENIS BAN TOURING:  Ban biasanya terbuat dari karet keras untuk daya tahan yang lebih lama  Pada suhu tinggi daya cengkram atau grip kalah dengan jenis ban sport dan sport touring  Pada suhu lebih rendah daya cengkram lebih baik dibanding suhu tinggi  Lebih cocok untuk mengendarai dalam kondisi dingin atau musim dingin sedangkan tipe ban sport mungkin tidak pernah mencapai suhu operasi optimal.  Ban jenis ini pada umum nya dipakai oleh motor – motor berjenis touring baik dari cc kecil hingga besar, seperti Harley Davidson. 4. JENIS BAN CRUISER:  Daya tahan lebih baik dari tipe ban sport  Daya cengkram atau grip kalah dengan jenis ban sport  Ban ini sering digunakan untuk motor tipe underbone (bebek) serta beberapa motor touring.

5. JENIS BAN SCOOTER:  Ban jenis ini khusus digunakan untuk motor skuter seperti vespa atau matic  Memiliki diameter ban yang lebih kecil dari pada ban tipe cruiser  Memiliki Grip (cengkraman) serta keawetan yang sama dengan ban tipe cruiser.

6. JENIS BAN OFF ROAD:  Ban tipe off road memiliki tonjolan dan dalaman untuk menghasilkan cengkaraman maksimum pada medan berlumpur, berpasir, atau berkerikil.  Penggunaan Jenis ban off road di jalan raya sangat tidak disarankan karena ban tidak stabil pada jalan aspal serta akan cepat kehilangan daya cengkramnya.  Ban ini pada umumnya digunakan untuk motor jenis offroad atau supermoto.

7. JENIS BAN RACING (SLICK/TIPE KERING):  Ban ini hanya khusus digunakan untuk balapan, dan sangat dilarang digunakan di jalan umum karena amat berbahaya  Ban ini memiliki harga yang sengat mahal serta umur pemakaian yang relative singkat  Tekstur segitiga di ban lebih banyak (semakin banyak semakin kuat daya cengkram)  Tipe ban racing dibuat dengan karet yang lebih lembut agar bisa mendapatkan grip yang maksimal  Ban ini sangat Tidak cocok digunakan dalam keadaan basah,karena tidak ada daya cengkram dan sangat licin  Tidak cocok digunakan pada musim dingin, semi dan gugur. 8. JENIS BAN RACING (TIPE BASAH):  Ban Jenis ini memiliki karakteristik yang sama dengan ban tipe kering hanya saja khusus digunakan pada saat hujan atau sehabis hujan  Ban Jenis ini memiliki alur yang sangat banyak dengan tujuan sebagai jalur pembuangan air, jadi ban dapat menapak sempurna di permukaan jalan,  Ban tipe basah ini juga dibuat dengan karet yang sangat lembut,  Ban jenis ini bisa digunakan dijalan raya tetapi dengan umur pemakaian yang singkat.

Semua itu adalah jenis jenis tipe ban sepeda motor, dengan adanya pengetahuan tentang jenis ban sepeda motor itu membuat kita yang terutama memakai/beraktivitas sehari-hari menggunakan sepeda motor tidak salah dalam memilih ban motor yg akan kita gunakan, karena salah memilih jenis ban motor akan berakibat fatal bagi pengendar/orang lain ataupun motor itu sendiri.

Cara Membaca Ukuran Ban. 1. Ban mobil penumpang Ukuran 195/60 R 14 85 H 195 Lebar penampang ban (mm) 60 : Aspek rasio R : Kontruksi ban radial 14 : Diameter pelek (inch) 85 : Load indek H : Simbol batas kecepatan. Ukuran 7.75- 14 4PR 7.75 Lebar penampang ban (inch) 14 Diameter pelek (inch) 4PR : Ply rating Ukuran 205SR14 205 Lebar penampang (mm) S : Batas kecepatan R : Kontruksi radial 14 Diameter pelek (inch) Ukuran G70 - 15 B G : Batas ban 70 Aspek rasio (seri) 15 Diameter pelek (inch) B : Load range 2. Ban Truck and Bus, off the road dan Industri Ukuran 10.00 - 20 14PR 10.00 Lebar penampang (inch) 20 Diameter pelek (inch)

14PR : Ply rating 3. Ban Balap atau Racing Tire (RA) Ukuran 5.00/9.00 – 13 5.0 Tinggi penampang (inch) 9.0 Lebar penampang (inch) 13 Diameter pelek (inch) 4. Ban Pejal atau Solid Tire (ST). Ukuran 10 x 6 x 61/4 10 Diameter luar (inch) 6 : Lebar Dasar 61/4 : Diameter dalam (inch) 5. Ban Agrikultur (AGP) Ukuran 19 x 8.00 – 10 19 Diameter keseluruhan (inch) 8.0 Lebar penampang (inch) 10 Diameter pelek.

Cara membaca aspek ratio Aspek ratio adalah perbandingan antara tinggi ban dengan lebar telapak ban dalam persen, sehingga jika dibuat rumusnya seperti ini. Ratio = Tinggi penampang/lebar penampang X 100 contoh 1 mencari aspek ratio : diketahui lebar telapak = 200mm, lalu tinggi penampang = 100 maka, aspek rationya adalah 100/200X100 = 50 contoh 2, mencari tinggi penampang : diketahui salah satu size ban 195/55 R16. maka, tingginya didapat 195X55/100 = 107, maka tinggi bannya 107 mm dan lebar bannya 195mm.

Merawat Ban Serep atau Cadangan Ban serep atau ban cadangan pada mobil juga butuh perawatan agar selalu siap saat dibutuhkan, hal ini terasa sangat bermanfaat jika kita dihadapkan pada situasi ban mobil yang tibatiba bocor serta sulit mencari tempat tambal ban disekitar, misalnya di tengah hutan, di jalan sepi, pedesaan, bocor di waktu malam, dan lain-lain. Ban serp mobil atau ban cadangan berbeda-beda lokasi penempatannya tergantung dari jenis mobil

misalnya untuk mobil-mobil SUV ban serep diletakkan di bagian belakang (luar pintu belakang mobil), mobil MPV ban cadangan ditempatkan di bawah (kolong mobil), sedangkan untuk mobil sedan ban cadangan diletakkan di bagasi mobil. Meskipun letak ban berada di bawah mobil kita harus selalu mengecek kondisi ban serep ini secara rutin (periodik).

Berikut adalah poin-poin yang harus diperhatikan dalam merawat ban cadangan (ban serep mobil): 1. Cek tekanan angin (tekanan udara) ban cadangan minimal tiap bulan sekali, usahakan tekanan angin ban sesuai dengan tekanan yang dianjurkan oleh pabrik ban (biasanya tertera di sisi ban). Jika tekanan angin terlalu berkurang (3 psi dari standart) maka segera isi di pom bensin atau tempat pengisian angin lain.

2. Bersihkan ban serep secara rutin, terutama jika ban cadangan tersebut ditempatkan di kolong mobil tentunya akan mudah sekali kotor, bersihkan dan semir ban serep agar menjaga elastisitas ban (tidak mudah getas). Jika memungkinkan gumakan cover ban serep agar tidak mudah kotor

3. Kondisi ban serep, meskipun ban serep juga harus diperhatikan kualitas ban misalnya ketebalan dinding ban, ban benjol, ban terlalu banyak tambalan, batik ban sudah hilang, dll. Jangan sampai ketika mengganti ban kita menggantinya dengan ban serep yang tidak ready.

4. Cek umur ban, jika ban serep pecinta otomotif masih terlihat tebal akan tetapi umur ban sudah lebih dari 3 tahun sebaiknya diganti. Hal ini berkaitan dengan kualitas (elastisitas) ban yang dimakan usia 5. Jangan lupakan kunci untuk membuka (mengganti) ban cadangan, pengalaman admin pernah lupa memasukkan kembali kunci ban setelah diservice (semalaman mobil tidak bisa berjalan)

PELEK DAN BAN Pada umumnya roda yang digunakan pada mobil seperti terlihat pada gambar 1. Roda dapat dibagi menjadi pelek dan ban. Pelek roda dan ban ini pada manusia dapat diumpamakan sebagai kaki dan sepatu. Roda meluncur disepanjang jalan sambil memikul berat kendaraan. Ban berfungsi meredam kejutan-kejutan yang ditimbulkan oleh keadaan permukaan jalan dan mencegah kejutan ini berpindah ke body.

1). PELEK RODA (DISC WHEEL) Ban tidak dapat dipasang langsung pada mobil, tetapi dipasang pada roda-roda, biasanya pelek (disc wheel). Karena roda merupakan bagian penting yang menyangkut keselamatan mengemudi, maka harus cukup kuat untuk menahan beban vertikal dan horisontal, beban pengendaraan dan pengereman dan berbagai macam tenaga yang tertumpu pada ban. Disamping itu roda harus seringan mungkin. Tambahan pula ban harus dibalance dengan baik, dengan demikian dapat berputar lembut pada putaran tinggi, dan pelek harus dibuat akurat agar dapat mengikat ban dengan baik.

a). TIPE PELEK RODA Pada gambar 2. memperlihatkan sebuah model roda yang banyak digunakan pada mobil penumpang. Beberapa roda ada yang menggunakan ruji-ruji, dan disc wheel yang banyak digunakan ini terbuat dari baja plat yang dipres dalam bentuk tertentu. Rim dilaskan menjadi satu dibagian luar disekeliling roda untuk memungkinkan pemasangan ban. Roda dipasangkan pada hub atau poros ( axle shaft) dengan menggunakan empat atau enam buah baut tanam (hub bolt). Mur roda dibuat sedemikian rupa sehingga pelek dapat menempatkan posisinya dengan tepat dan center secara otomatis pada axle hub saat pemasangan. Berat pembalans (balance weight) kadang-kadang ada terpasang diluar disekeliling rim untuk membalance roda. Baut-baut yang dipasangkan pada roda disebut baut-baut hub, dan tutup yang menutupi baut-baut ini disebut tutup roda (wheel drop). Pelek roda dapat dibedakan menurut metode pembuatan dan bahannya. Ada dua tipe yang umumnya digunakan sekarang : yaitu baja press dan campuran besi tuang (cast light alloy).

*PELEK BAJA PRESS* Pelek tipe (pressed-steel disc wheel) ini terdiri dari rim yang dilas. Disc dibuat dari lembaran baja yang dipres. Konstruksi seperti ini mudah untuk diproduksi dalam jumlah yang banyak. Pada umumnya mobil menggunakan tipe ini karena tahan lama dan kualitasnya merata. *PELEK DARI BAHAN CAMPURAN BESI TUANG* Pelek (cast light-alloy disc wheel) ini terbuat dari bahan campuran biasanya dari aluminium atau magnesium. Pada umumnya digunakan untuk mengurangi berat dan menambah penampilan kendaraan. Pelek Baja Press Pelek dari Campuran Besi. b). SISTEM KODE SPESIFIKASI PELEK Ukuran pelek tercetak pada permukaan pelek itu sendiri. Biasanya meliputi lebar, bentuk dan diameter pelek. Misalnya: 5.50 F x 15 SDC Keterangan; 5.50 : Lebar pelek (dalam inchi) F : Bentuk flens pelek 15 : Diameter pelek (dalam inchi) SDC : Tipe rim

Memilih Velg Ban

Pemilihan Menurut Peruntukan Pemilihan pasangan Velg + Ban memiliki beberapa peruntukan dan hal itu menunjukan jati diri si pemilik mobil. Apalagi pasangan Velg + Ban bisa saja cocok untuk mobil anda tetapi belum tentu cocok untk mobil jenis lainnya meskipun secara teknis dapat dilkukan. Peruntukan Velg + Ban bisa untuk kepentingan harian, performa dan kontes. Khusus untuk kepentingan kontes pemilik mobil tidak lagi memikirkan kecocokan teknis maupun keselamatan, obsesi mereka hanya satu: “Penampilan Wah”. Mereka bersedia menyematkan velg yang spesifikasi teknisnya melanggar aturan dasar seperti ukuran yang tidak normal, dan Offset yang tidak wajar. Mereka rela mobilnya rusak, sama seperti

seorang wanita yang mementingkan penampilan pada acara pesta dan menahan sakit pada kakinya di sepanjang acara karena hak sepatunya setinggi 12 centimeter.

kode Velg

Velg lebih mudah dimengerti dibandingkan Ban. Sebagai contoh kita gunakan profil Velg sebagai berikut: 8×19 dengan 5/112mm dan Offset +40. Penjabarannya adalah sebagai berikut:  8: Lebar velg dalam satuan inci.  19: Diameter velg atau lebih dikenal sebagai ukuran ring/nomor ring.  5/112: Dibaca “Lima per satu duabelas”. Angka 5 menunjukan jumlah baut dan angka 112 menunjukan jarak antara tiap baut dalam satuan milimeter atau dikenal juga dengan sebutan PCD (Pitch Circle Diameter). Pada velg Asimetris 5 baut, jaraknya diukur dari bagian belakang sebuah lubang baut ke tengah-tengah lubang baut yang berseberangan. Sedangkan untuk pola simetris lainnya jarak diukur dari jarak titik tengah dua buah baut yang saling berseberangan.  +40: Ukuran Offset dalam satuan milimeter. Offset adalah jarak penampang velg (bidang sentuh) dengan bagian tengah velg (lihat gambar). Kode ini dapat diberikan tanda positif (+), negatif (-) dan juga NOL. Lebih Jauh Mengenal Offset Dalam contoh diatas kode Offsetnya adalah +40. Artinya jarak antara garis tengah (center line) velg dengan penampang sentuhnya adalah 40 milimeter, dan penampang tersebut berada di depan center line. Secara intuitif dan juga diilustrasikan pada gambar, Offset negatif menunjukan penampang sentuh yang berada di belakang center line. Sedangkan Offset NOL artinya penampang sentuh sejajar dengan center line, atau segaris. Dalam bahasa sehari-hari: Offset positif membuat jari-jari velg terlihat rata, sedangkan Offset negatif membuat hari-jari velg terlihat menjorok kedalam.

More Documents from "Muhammad Qais"