Permasalahan Pendidikan.docx

  • Uploaded by: Zio Kenny
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Permasalahan Pendidikan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 840
  • Pages: 3
Permasalahan Pendidikan 1. Rendahnya pemerataan pendidikan di daerah Terdepan, tertinggal dan Terluar di Indonesia Salah satu permasalahan pendidikan di Indonesia sekarang ini yaitu Rendahnya Pemerataan Pendidikan. Sekarang ini kualitas pendidikan di perkotaan lebih tinggi dari pada pendidikan di perdesaan dan pelosok indonesia. Perbedaan kualitas pendidikan ini dapat dilihat dari fasilitas yang ada pada daerah terdepan, terluar, tertinggal yang masih sangat kekurangan. Perhatian yang diberikan pemerintah dalam hal pendidikan di kota dan di desa sangatlah berbeda. Pemerintah yang lebih menaruh perhatian pada pendidikan di perkotaan membuat kualitas pendidikan di perkotaan dan di pedesaan menjadi timpang. Salah satu contohnya ialah dalam masalah kesejahteraan guru. Gaji guru di desa jauh lebih rendah dibading gaji guru di kota. Hal ini menyebabkan banyak guru yang lebih memilih bekerja di kota daripada di desa. Alhasil kualitas guru di kota lebih baik dibanding guru di desa. Selain masalah kesejahteraan guru, juga terdapat ketimpangan dalam hal bantuan untuk fasilatas pendidikan, dan banyak hal lainnya. Maka tidak heran apabila kualitas pendidikan di Indonesia masih belum merata dimana kualitas pendidikan di kota lebih baik daripada di desa. 2. Paradigma Fakta sosial Dalam permasalahan pendidikan yaitu rendahnya pemerataan pendidikan di daerah 3T ditinjau dari Paradigma fakta sosial. a. Salah satu faktor yang menjadi rendahnya pemerataan pendidikan di kawasan 3T antara lain karena rendahnya pemikiran masyarakat didaerah tersebut mengenai pendidikan. Masyarakat cenderung kurang memperhatikan pendidikan dan hanya berfikir pendidikan tidak suatu hal yang utama. b. Masyarakat didaerah 3T memandang bahwa seorang anak akan melanjutkan pekerjaan orang tuanya seperti bertani atau menjadi nelayan. Sehingga orang tua tidak terlalu memberatkan anaknya untuk belajar setinggi mungkin. Hal ini menjadi salah satunya pendidikan di daerat 3T tidak berkembang. c. Kesalahan dalam penilaian kualitas SDM. Selama ini kita sering membedakan kualitas SDM antara yang ada di kota dengan yang di desa.Penilaian itu sangat salah.Setiap manusia memiliki kecerdasan yang sama,yang membedakan adalah ketajaman dalam berpikir. Ketika seseorang dinilai cerdas,itu karena sering mendapatkan pendidikan

yang mumpuni atau bisa dikatakan otak mereka sering terasah,berbeda dengan mereka yang jarang bahkan tidak mendapatkan pendidikan yang layak maka akan cenderung tumpul dalam berpikir. d. Masih minimnya perhatian pemerintah untuk pelosok daerah. Pemerintah dinilai masih kurang dalam memperhatikan pendidikan yang ada di pelosok daerah.Hal ini bisa dilihat ketika pihak pemerintah lebih mengutamakan upaya pembangunan di berbagai sekolahan perkotaan. e. Kurangnya sinkronisasi hubungan antara pemerintah pusat dengan pemetintah daerah.Pemerintah pusat terlalu fokus pada pembangunan pemerintahan yang ada,sehingga melupakan pembangunan yang ada di pemerintah daerah. f. Masih minimnya pemerintah dalam memfasilitasi pendidikan di daerah. Dalam memberikan fasilitas,pemerintah dinilai kurang maksimal sehingga pendidikan anak di daerah terkesan asal-asalan. Berikut beberapa cara yang bisa dijadikan sebagai solusi dalam pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia : 1. Pembangunan gedung sekolah secara merata. Seperti kita ketahui bersama,saat ini pembangunan gedung sekolahan yang selalu diutamakan adalah yang berada di perkotaan.Bangunan gedung sekolahan yang lama dilakukan rehabilitasi sehingga menelan biaya yang besar.Daripada dana tersebut digunakan untuk membiayai program rehabilitasi gedung yang sudah ada sebelumnya,alangkah bijaknya kalau dimanfaatkan atau dialihkan untuk pembangunan gedung sekolahan yang belum ada di setiap penjuru pelosok daerah.Sudah saatnya pembangunan gedung sekolahan dibuat merata tanpa membedakan mana yang berada di kota maupun mana yang berada di desa.Semua memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk memperoleh fasilitas gedung sekolahan demi kenyamanan dalam belajar. 2. Pembagian buku-buku pelajaran secara gratis. Buku adalah sumber ilmu. Ketika pemerintah memberlakukan biaya setinggi-tingginya untuk harga sebuah buku,itu sama artinya dengan membatasi kemauan seseorang dalam membuka wawasan pengetahuan mereka.Pihak pemerintah harusnya menjalankan sebuah program

pembagian buku secara gratis kepada seluruh anak-anak yang ada di Indonesia.Tentu saja program ini harus dibarengi dengan program minat baca buku.Karena kualitas minat baca di Indonesia masih tergolong sangat rendah.Hal ini lah yang menjadi penyebab mengapa negara Indonesia tidak maju dan berkembang.Melalui buku,Indonesia pasti bisa membuka wawasan dunia. 3. Program pembagian peralatan sekolah secara gratis.Telah kita ketahui bersama bahwa masih banyak warga negara yang tidak mampu dalam memenuhi kebutuhan peralatan sekolah.Anak-anak sekolah di seluruh penjuru tanah air berhak mendapatkan fasilitas peralatan sekolah dari pemerintah secara gratis.Hal ini dimaksutkan untuk menunjang kegiatan belajar mereka,selain itu sebagai bentuk pemberian dukungan agar mereka lebih bersemangat dalam menuntut ilmu di sekolahan. 4. Pemenuhan kebutuhan guru di berbagai pelosok daerah.Guru merupakan elemen penting dalam dunia pendidikan.Tanpa adanya guru yang berkualitas maka mustahil seorang anak dapat terdidik dengan baik.Ketika banyak guru honorer yang bekerja secara ikhlas di berbagai daerah,maka seharusnya pihak pemerintah tanggap dalam menyejahterakan kehidupan mereka yaitu dengan memberikan tunjangan guru sewajarnya.Hal ini perlu dilakukan agar guru dapat lebih bersemangat lagi dalam mendidik dan mengajar anak-anaknya.Bagi guru PNS yang sering melakukan pelanggaran kode etik pegawai,maka tidak ada salahnya untuk ditugaskan berdinas di pelosok daerah.Tentu saja hal ini dimaksutkan agar mereka lebih bertanggung jawab dalam mengemban tugasnya. 5. Peningkatan fasilitas infrastruktur akses menuju sekolahan.Saat ini masih banyak kita jumpai anak-anak yang pergi bersekolah harus melewati berbagai medan jalan yang berbahaya bagi mereka.Tak jarang dari mereka yang pergi ke sekolah dengan menyeberangi sungai,berjalan di jembatan yang rapuh,hingga bergelantungan melalui pohon dan tebing yang curam.Dalam hal ini pihak pemerintah wajib menelusuri satu per satu kondisi akses jalan menuju sekolahan,sehingga tahu mana yang seharusnya diutamakan untuk pembangunan fasilitas infrastruktur akses menuju sekolahan.

Related Documents

Permasalahan
November 2019 45
Permasalahan Lingkungan
April 2020 31
Permasalahan Kurikulum.docx
December 2019 39
Permasalahan Kesling.xlsx
December 2019 34
Permasalahan Pendidikan.docx
November 2019 31

More Documents from "Zio Kenny"

Tugas Actuator.docx
November 2019 25
Permasalahan Pendidikan.docx
November 2019 31
April 2020 24
Psikotes Ruang Bidang
August 2019 32
May 2020 24
Ucd Interview Scenario S1 2019
September 2019 17