Perkesmas.docx

  • Uploaded by: Wahyudi Santosa
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Perkesmas.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,401
  • Pages: 23
PEDOMAN PERKESMAS DI PUSKESMAS BERBEK

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS BERBEK Jl. Mayjen Supeno No. 135 Telp. 0358 -324664 Berbek - Nganjuk

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayahNya, kami dapat menyelesaikan penyusunan Pedoman Perkesmas UPTD Puskesmas Berbek. Pedoman ini kami susun sebagai salah satu upaya untuk memberikan acuan dan kemudahan dalam memberikan pelayanan di UPTD Puskesmas Berbek. Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja, mempunyai posisi yang strategis dalam rangka mewujudkan masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat, sehingga masyarakat dapat memperolah pelayanan kesehatan yang optimal. Pada kesempatan ini perkenankan kami menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam proses penyusunan Pedoman Perkesmas UPTD Puskesmas Berbek. Harapan

kami tidak lain adalah bahwa Pedoman Perkesmas dapat

memberikan manfaat bagi UPTD Puskesmas Berbek. Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua.

Nganjuk,

2018

Kepala UPTD Puskesmas Berbek

dr. ENDANG RAHAYU NIP. 19610203 198803 2 005

2

DAFTAR ISI

Halaman SAMPUL DEPAN ............................................................................................

1

KATA PENGANTAR .....................................................................................

2

DAFTAR ISI ....................................................................................................

3

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................

4

BAB I DEFINISI.............................................................................................

5

1.1 Latar Belakang............................................................................................

5

1.2 Maksud dan Tujuan ...................................................................................

5

1.3 Sasaran ........................................................................................................

5

1.4 Ruang Lingkup ..........................................................................................

6

1.5 Batasan Oprasional ....................................................................................

6

1.6 Dasar Hukum .............................................................................................

6

BAB II KONSEP DASAR PERKESMAS ....................................................

7

2.1 Konsep Dasar Perkesmas ...........................................................................

7

2.2 Konsep Dasar Keluarga Rawan .................................................................

8

2.3 Upaya Keperawatan ...................................................................................

8

2.4 Upaya Pembinaan Kesehatan Keluaraga ...................................................

9

BAB III STANDAR KETENAGAAN .........................................................

12

3.1 Kualifikasi SDM .........................................................................................

12

3.2 Distribusi Ketenagaan.................................................................................

12

3.3 Jadwal Kegiatan .........................................................................................

12

BAB IV STANDAR FASILITAS .................................................................

13

4.1 Standar Fasilitas..........................................................................................

13

BAB V TATALAKSANA KEGITAN ..........................................................

14

5.1 Lingkup Kegitan ........................................................................................

14

5.2 Sasaran .......................................................................................................

14

5.3 Metode .......................................................................................................

16

5.4 Langkah Kegitan ........................................................................................

17

BAB IV LOGISTIK .......................................................................................

18

BAB V KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN ATAU PROGRAM .......................................................................................

19

BAB VIII KESELAMATAN KERJA .........................................................

20

BAB IX PENGENDALIAN MUTU .............................................................

21

BAB X PENUTUP .........................................................................................

22

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

23

3

LEMBAR PERSETUJUAN

PEDOMAN PERKESMAS UPTD PUSKESMAS BERBEK TAHUN 2018 Telah diperiksa dan disetujui pada : Hari

: Rabu

Tanggal

: 03 Januari 2018

Kepala UPTD Puskesmas Berbek

dr. ENDANG RAHAYU NIP. 19610203 198803 2 005

4

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas merupakan ujung tombak penyelenggaraan UKM maupun UKP di strata pertama pelayanan kesehatan, dan merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan di Kabupaten Kota. Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkersmas) adalah suatu bidang dalam keperawatan kesehatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dengan dukungan peran serta aktif masyarakat, serta mengutamakan pelayanan promotif preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai suatu kesatuan yang utuh, melalui proses keperawatam untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatanya. Upaya keperawatan kesehatan masyarakat adalah pelayanan profesional yang terintegrasi dengan pelayanan kesehatan di puskesmas yang dilaksanakan oleh perawat.Perawat puskesmas mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan keperawatan dalam bentuk asuhan keperawatan individu, kelompok dan masyarakat. Untuk mencapai kemandirian masyarakat baik di sarana pelayanan kesehatan.

1.2

Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud Tersedianya pedoman sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelayanan Keperawatan keluarga yang berkualitas dan bermutu di UPTD Puskesmas Berbek 1.2.2 Tujuan 1. Tersedianya pedoman bagi seluruh petugas kesehatan UPTD Puskesmas Berbek untuk menyelenggarakan Asuhan Keperawatan di wilayah kerja puseksmas. 2. Meningkatnya keterpaduan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan di puskesmas 3. Meningkatnya efisisensi dan efektifitas pelayanan kesehatan pada masyarakat, terutama kelompok rentan dan resiko tinggi 1.3

Sasaran

1.3.1 Seluruh petugas kesehatan UPTD Puskesmas Berbek 1.3.2 Masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Berbek

5

1.4

Ruang Lingkup Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat meliputi upaya kesehatan perorangan (UKP) maupun Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM). Pelayanan kesehatan yang diberikan lebih difokuskan pada promotif dan preventif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Upaya preventif meliputi pencegahan tingkat pertama (primary prevention), pencegahan tingkat kedua (secondary prevention), maupun pencegahan tingkat ketiga (tertiary prevention).

1.5

Batasan Operasional

1.5.1 Pusat Kesehatan Masyarakat yangs elanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya di wilayah kerjanya. 1.5.2 Upaya Kesehatan Perseorangan yang selanjutnya disingkat UKP adalah suatu kegiatan dan / atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, peyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan. 1.5.3 Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menaggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat. 1.5.4 Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yeng mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. 1.5.5 Mutu adalah kemampuan untuk memnuhi persyaratan berdasarkan karakteristik yang dimiliki suatu produk. 1.5.6 Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat kesempurnaan yang memenuhi kebutuhan masyarakat yang dilaksanakan sesuai dengan standart pelayanan kesehatan dengan menggunakan sumber daya yang tersedia, wajar , efisien dan efektif serta memberikan keamanan dan memuaskan sesuai norma dan etika, hukum dan sosial budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan pemerintah dan masyarakat.

1.6

Dasar Hukum

1.6.1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144 1.6.2 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 1.6.3 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 279/MENKES/SK/IV/2006

6

BAB II KONSEP DASAR PERKESMAS

2.1

Konsep Dasar Perkesmas Pengertian Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) adalah suatu bidang dalam keperawatan kesehatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat, serta mengutamakan pelayanan promotif, preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitative secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada indevidu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai suatu kesatuan yang utuh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya. Keperawatan kesehatan masyarakat, merupakan salah satu kegiatan pokok Puskesmas yang sudah ada sejak konsep Puskesmas di perkenalkan. Perawatan Kesehatan Masyarakat akhir-akhir ini lebih tepat disebut CHN (Community Health Nursing), keperawatan kesehatan masyarakat dapat dikembangkan tidak hanya oleh pemerintah tetapi juga oleh masyarakat dan swasta, khususnya pada sasaran indevidu Usaha Kesehatan Perorangan (UKP), contohnya perawatan kesehatan indevidu di rumah (home health nursing). Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat dapat diberikan secara langsung pada semua tatanan pelayanan kesehatan yaitu :

1. Di dalam unit pelayanan kesehatan (RS dan Puskesmas) yang mempunyai pelayanan rawat jalan dan rawat inap 2. Di rumah, perawat home care memberikan pelayanan secara langsung pada keluarga di rumah yang menderita penyakit akut maupun kronik dengan melibatkan keluarga 3. Di sekolah, perawat sekolah melaksanakan program screening kesehatan, mempertahankan kesehatan dan pendidikan kesehatan kepada TK, SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi, guru dan karyawan 4. Di tempat kerja/industri, perawat melakukan kegiatan perawatan langsung dengan kasus kesakitan/kecelakaan minimal di tempat kerja/kantor, home industri dan pabrik 5. Di barak-barak penampungan, perawat memberikan tindakan perawatan langsung pada kasus akut, kronis, kecatatan fisik ganda dan mental 6. Puskesmas keliling, perawat melakukan pengobatan sederhana, screening kesehatan, perawatan kasus akut dan kronik dan pengelolaan rujukan kasus penyakit. 7. Di panti atau kelompok khusus lain, seperti panti asuhan, panti wreda, panti sosial serta rumah tahanan atau lembaga pemasyarakatan. 8. Pelayanan pada kelompok resiko tinggi : a.

Pelayanan perawatan pada kelompok wanita, anak-anak, lansia mendapat perlakuan kekerasan 7

2.2

b.

Pelayanan keperawatan di pusat kesehatan jiwa

c.

Pelayanan keperawatan di pusat pelayanan penyalahgunaan obat

d.

Pelayanan keperawatan di tempat penampungan kelompok lansia.

Konsep Dasar Keluarga Rawan Pengertian keluarga rawan adalah keluarga yang rentan atau mempunyai resiko tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan yang dibina, dilayani dan diobati di wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu. Pelayanan keperawatan keluarga merupakan salah satu area pelayanan keperawatan yang dapat dilaksanakan di masyarakat. Pelayanan keperawatan keluarga yang saat ini dikembangkan merupakan bagian dari pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas). Pelayanan meningkatkan

keperawatan

kemampuan

keluarga

keluarga

mengoptimalkan

dalam

menangani

fungsi

keluarga

dan

masalah

kesehatan

dan

mempertahankan status kesehatan anggotanya. Pelayanan yang diberikan kepada keluarga rawan diarahkan pada keluarga dengan jumlah keluarga yang tidak seimbang dengan jumlah perawat yang ada di wilayah kerja, pada keadaan ini harus diprioritastan keluarga yang benar-benar membutuhkan pengawasan kesehatan serta asuhan keperawatan yaitu : 1. Keluarga dengan status sosial ekonomi rendah dan mempunyai masalah kesehatan serta resiko tinggi untuk terserang penyakit 2. Keluarga yang rentan terhadap masalah kesehatan dan belum terjangkau pelayanan kesehatan. 3. Keluarga yang mempunyai anggota keluarga sakit dan memerlukan bantuan asuhan keperawatan. 4. Keluarga yang mennghadapi masalah kesehatan/masalah lainnya yang terkait yang dapat dibantu oleh tenaga keperawatan. 2.3

Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat Upaya keperawatan kesehatan masyarakat merupakan salah satu upaya kesehatan yang diselengggarakan oleh Puskesmas sejak Konsep Puskesmas diperkenalkan. Dalam Kebijakan Dasar Puskesmas (Depkes, 2004), ditetapkan :

1. Upaya Perkesmas sebagai bagian integral upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Dimaksudkan upaya Perkesmas secara terpadu baik upaya kesehatan perorangan maupun kesehatan masyarakat dalam enam upaya kesehatan wajib Puskesmas (Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, KIA dan KB, P2M, Gizi dan Pengobatan) maupun upaya pengembangan yang wajib dilaksanakan di daerah tertentu. Keterpaduan tersebut dalam sasaran, kegiatan, tenaga, biaya atau sumber daya lainnya. Dengan terintegrasinya upaya Perkesmas ke dalam upaya kesehatan wajib maupun pengembangan, diharapkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat lebih bermutu karena diberikan secara

holistik,

komperensif,

pada

semua 8

tingkat

pencegahan

terpadu,

dan

berkesinambungan. Sasaran prioritas Perkesmas adalah sasaran yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai kesepakatan daerah, dengan tetap menfokuskan pada "keluarga rawan kesehatan" yaitu keluarga rentan (miskin) dan keluarga dengan kasus/masalah resiko tinggi. Pencapaian target sasaran tersebut diharapakan dapat mendukung tercapainya target pelayanan kesehatan bermutu yang antara lain diukur berdasarkan indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM). 2. Upaya Perkesmas sebagai upaya kesehatan pengembangan Bila di wilayah kerja Puskesmas, terdapat masalah kesehatan yang spesifik dan memerlukan asuhan keperawatan secara terprogram, maka dapat dilaksanakan upaya Perkesmas sebagai upaya kesehatan pengembangan. Upaya Perkesmas, dimulai dengan tahap pengkajian keperawatan masyarakat di suatu daerah dengan masalah spesifik (misalnya tingginya AKB, penderita Tuberkulose, DBD, Malaria dll) untuk dapat dirumuskan masalah dan penyebabnya, sehingga dapat direncanakan intervensi yang akan dilakukan. Sesuai kompetensi, peran dan fungsinya, pelaksana utama upaya Perkesmas adalah seluruh perawat di Puskesmas atau disebut perawat kesehatan masyarakat. Dalam penyelenggaraan upaya Perkesmas, perawat di Puskesmas bekerjasama dengan petugas kesehatan lainnya, petugas sektor lain, petugas sektor lain dan dukungan peran serta aktif masyarakat. Pendekatan

utama

yang

dilakukan

dalam

penyelenggaraan

pelayanan

keperawatan kesehatan masyarakat baik di dalam gedung maupun di luar gedung adalah pendekatan proses keperawatan meliputi tahap pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, rencana tindakan, implementasi tindakan keperawatan dan tahap evaluasi. Dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan, maka secara bertahap terjadi proses alih peran dari perawat Puskesmas kepada klien.

2.4

Upaya Pembinaan Kesehatan Keluarga Pembinaan kesehatan keluarga rawan, khususnya keluarga-keluarga yang berpenghasilan rendah yang belum memanfaatkan pelayanan kesehatan.

2.4.1 Pembinaan Kesehatan Keluarga Rawan Keluarga tahu dan mampu memecahkan masalah kesehatan secara mandiri. Pembinaan keluarga rawan sasarannya antara lain: 1. Ibu hamil/ nifas atau maternal termasuk yang beresiko tinggi (3,2% jumlah penduduk sasaran) 2. Keluarga yang mempunyai resiko tinggi (2,9% jumlah penduduk sasaran) 3. Keluarga yang mempunyai anak balita resiko tinggi (10,2% jumlah penduduk sasaran) 4. Keluarga yang mempunyai usia lanjut dengan resiko tinggi (2,29% jumlah penduduk sasaran) 5. Keluarga yang mempunyai anggota keluarga berpenyakit kronis, menular atau tidak menular, (Misal TB BTA+: 0,3%) 9

6. Keluarga yang mempunyai anggota keluarga yang memerlukan Tindak Lanjut Perawatan (TLP) termasuk Drop Out (DO) pelayanan program. 2.4.2 Pelayanan Keperawatan Tindak Lanjut di Rumah Penderita dan keluarganya tahu, mau dan mampu mengatasi masalah kesehatan kasus yang perlu ditindak lanjuti secara mandiri. Penderita yang memerlukan tindak lanjut keperawatan di rumah, antara lain: 1. Kasus-kasus tertentu pasta perawatan dari Rumah Sakit/Puskesmas 2. Post operasi, misainya: katarak, MOP, MOW dan kasus-kasus tertentu lainnya 3. Penderita yang seharusnya dirujuk untuk perawatan dan pengobatan, tetapi karena sesuatu hal tidak melaksanakan rujukannya 4. Kasus-kasus putus berobat (Drop out) pelayanan kesehatan program masing-masing (DO bermasalah) Perhitungan Sasaran: (0,67% x jumlah kasus baru di Puskesmas + jumlah DO bermasalah (15% dari jumlah DO Puskesmas yang ada). Diharapkan target sasaran yang dicapai sesuai dengan yang ditetapkan secara nasional yaitu 100 x sasaran. 2.4.3 Pelayanan perawatan/penanganan maternal resiko tinggi dan balita resiko tinggi Penderita dan keluarga tahu, mau dan mampu mengatasi masalah kesehatan sehubungan dengan faktor-faktor resiko yang dihadapi secara mandiri. Sasarannya antara lain: 1. Ibu hamil/nifas resiko tinggi hasil penapisan petugas kesehatan dengan prioritas tertentu sesuai dengan ketentuan setempat 2.4.4 Pembinaan kesehatan masyarakat rawan Pembinaan masyarakat melalui daerah binaan. Dengan dukungan lintas sector secara terpadu, masyarakat tahu, mau dan mampu memecahkan masalah kesehatannya secara mandiri. Sasarannya antara lain: 1. Masyarakat di daerah endemis suatu penyakit 2. Masyarakat di daerah dengan keadaan lingkungan kehidupan buruk (daerah kumuh perkotaan) 3. Masyarakat di daerah yang mempunyai masalah kesehatan menonjol dibandingkan dengan daerah lainnya (daerah dengan angka kematian tinggi) 4. Masyarakat di daerah yang mempunyai kesenjangan cakupan pelayanan lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lain (cakupan program rendah, DO pelaksanaan pelayanan tinggi dll) 5. Masyarakat di daerah pemukiman baru yang diperkirakan akan mengalami hambatan dalam melaksanakan adaptasi kehidupannya (masyarakat tertinggal dan terpencil) Perhitungan sasaran : 100 % jumlah kelurahan/desa yang bermasalah. 10

Diharapkan target sasaran yang dicapai sesuai dengan yang ditetapkan secara nasional yaitu 100 % x sasaran. 2.4.5 Pembinaan kesehatan kelompok khusus Dengan dukungan lintas program dan sector secara terpadu, kelompok tahu, mau dan mampu memecahkan masalah kesehatannya secara mandiri. Sasaran kelompok masyarakat rentan terhadap masalah kesehatan antara lain: 1. Kelompok khusus terikat dalam institusi misalnya: -

Penghuni panti asuhan dan panti wrehda

-

Penghuni rumah tahanan (lapas)

-

Penghuni lokasi khusus

-

Pesantren

2. Kelompok khusus yang tidak terikat dalam institusi misalnya: -

Karang taruna

-

Karang wredha

Perhitungan sasaran: 100 % jumlah kelompok khusus yang ada di wilayah kerja Puskesmas. Diharapkan target sasaran yang dicapai sesuai dengan yang ditetapkan secara nasional yaitu 100 % x sasaran.

11

BAB III STANDAR KETENAGAAN

3.1

Kualifikasi Sumber Daya Manusia

3.1.1 Minimal pendidikan D3 Keperawatan 3.1.2 Telah mengikuti Pelatihan Keperawatan Komunitas / Perkesmas 3.1.3 Berpengalaman melaksanakan perkesmas di puskesmas 3.1.4 Penetapan oleh Kapus

3.2

Distribusi Ketenagaan Pengaturan dan penjadwalan kegiatan kunjungan Keluarga Rawan / Resiko Tinggi dikoordinir oleh penaggungjawab perkesmas.

3.3

Jadwal kegiatan Januari sampai dengan Desember pada minggu 1 s/d minggu 3

12

BAB IV STANDAR FASILITAS

4.1

Standar Fasilitas  PHN KIT

13

BAB V TATALAKSANA KEGIATAN

5.1

Lingkup Kegiatan Berdasarkan dengan lingkup pelayanan keperawatan keluarga maka kegiatan pelayanan keperawatan yang dilakukan mencakup: 1. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai kebutuhan perkembangan keluarga. 2. Melakukan tindakan kolaborasi dengan tim kesehatan terkait, seperti medik, gizi, fisioterapi, dan lain-lain. 3. Melakukan observasi (pengamatan) dan pemantauan status kesehatan seluruh anggota keluarga. 4. Melakukan tindakan kedaruratan dalam pelayanan keperawatan keluarga. 5. Melakukan kontrol infeksi di rumah. 6. Melakukan konseling baik yang bersifat dukungan atau kritikal. 7. Melibatkan keluarga dalam penanganan masalah kesehatan anggotanya dan pemantauan keteraturan atau kepatuhan klien dan keluarga melaksanakan intervensi keperawatan dan pengobatan. 8. Menfasilitasi pemanfaatan sumber-sumber di komunitas guna menunjang penanganan masalah kesehatan anggota keluarganya. 9. Melakukan kegiatan rujukan terutama kasus kontak serumah. 10. Melakukan perawatan tindak lanjut serta penilaian hasil. 11. Melakukan kolaborasi lintas program dan lintas sektor untuk meningkatkan pelayanan keperawatan keluarga. 12. Melakukan keperawatan kesehatan di rumah. 13. Melakukan pendokumentasian pelayanan dan asuhan keperawatan keluarga rawan

5.2

Sasaran Adapun yang menjadi sasaran program perkesmas ini adalah seluruh masyarakat yang dapat terbagi menjadi:

1. Individu khususnya individu resiko tinggi (risti) : manderita penyakit, balita, lanjut usia (lansia), masalah mental jiwa. 2. Keluarga khususnya ibu hamil (bumil), lansia, menderita penyakit, masalah mental/jiwa. 3. Kelompok masyarakat beresiko tinggi , termasuk daerah kumuh, terisolasi, konflik, tidak terjangkau pelayanan kesehatan. Fokus sasaran perkesmas adalah keluarga rawan kesehatan dengan prioritasnya adalah keluarga rentanterhadap masalah kesehatan (gakin), keluarga resiko tinggi (anggota keluarga bumil, balita, lansia, menderita penyakit).

14

Masyarakat

Keluarga Contoh:

Individu Contoh:

Kelompok/ Masyarakat Contoh:

KeluargaRawanKese

IndividuRisikoTinggi:



hatan:



Maternal



Bayi



Balita



Lansia



PenyakitMenular

Kelompok Balita

• GAKIN



• Belumkontak denganfasyan

KelompokLan sia



kes

Kelompok Jemaah Haji

• Follow Up Care



Kelompokden ganmasalahke

Mekanisme Pelayanan Perkesmas

sehatanlainny

SASARAN PRIORITAS KAB/KOTA (SPM) C

KONTAK

LAPORAN

DENGAN

SURVEILLANCE

PUSKESMAS

a •

MasyarakatKu



muh POSYANDU, Masyarakatbe POLINDES,DLL rmasalahkese hatan

SASARAN PRIORITAS PERKESMAS PELAYANAN DI DALAM GEDUNG DAN PELAYANAN DI LUAR GEDUNG PUSK ASUHAN KEPERAWATAN (INDIVIDU/KELUARGA/KLP/MASY)

15

5.3

Metode 1. Menciptakan suatu lingkungan yang kondusif, dan pengembangan sistem legislasi dan regulasi, komitmen politik, koordinasi, kemitraan, dan profesionalisme sumber daya manusia dalam pelayanan keperawatan keluarga. 2. Meningkatkan demand pentingnya kesehatan keluarga melalui ; KIE, Promosi kesehatan dan pemberdayaan Keluarga. 3. Meningkatkan penyediaan seperti; Public Health Nursing Kit, Home Care Kit dan dukungan administrasi. Tingkat Kemandirian merupakan tolak ukur pencapaian upaya kesehatan masyarakat Kemandirian keluarga dalam program Perawatan Kesehatan masyarakat di bagi dalam 4 tingkatan yaitu : 1. Keluarga Mandiri Tingkat Pertama (KM-I) Kriteria: a.

Menerima petugas perawatan kesehatan masyarakat.

b. Menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana keperawatan. 2. Keluarga Mandiri Tingkat Dua (KM-II) Kriteria: a.

Menerima petugas perawatan kesehatan masyarakat.

b. Menerima pelayanan keperawatan

yang diberikan sesuai dengan rencana

keperawatan. c.

Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar.

d.

Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai anjuran.

e.

Melakukan tindakan perawatan sederhana sesuai anjuran.

3. Keluarga Mandiri Tingkat Tiga (KM-III) Kriteria: a.

Menerima petugas perawatan kesehatan masyarakat.

b.

Menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana keperawatan.

c.

Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar.

d.

Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai anjuran.

e.

Melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai anjuran.

f.

Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif.

4. Keluarga mandiri Tingkat IV (KM-IV) Kriteria: a.

Menerima petugas perawatan kesehatan masyarakat.

b.

Menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana keperawatan.

c.

Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar.

d.

Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai anjuran.

e.

Melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai anjuran. 16

f.

Melakukan tindakan pencegahan secara aktif.

g.

tindakan peningkatan kesehatan (promotif) secara aktif. Tingkat kemandirian keluarga dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Indikator Dampak Keperawatan Kesehatan Masyarakat Berdasarkan Tingkat Kemadirian Keluarga

No

Krtiteria

I

I

II

I

I

I

V

1

Menerima petugas Perkesmas

√ √ √



2

Menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana

√ √ √



√ √



√ √



√ √







keperawatan 3

Tahudan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar

4

Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai anjuran

5

Melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai anjuran

6

Melakukan tindakan pencegahan secara aktif

7

Melakukan tindakan peningkatan kesehatan



(promotif) secara aktif

5.4

Langkah Kegiatan Asuhan keperawatan pasien (prioritas) kontak puskesmas yang berada di puskesmas, puskesmas pembantu (pustu), puskesmas keliling (pusling), posyandu, poskesdes 1. Pengkajian keperawatan pasien sebagai deteksi dini (sasaran prioritas) 2. Penyuluhan kesehatan 3. Tindakan keperawatan (direct care) 4. Konseling keperawatan (sesuai kewenangan) 5. Rujukan pasien / masalah kesehatan 6. Dokumentasi keperawatan

17

BAB VI LOGISTIK

Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan perkesmas direncanakan dalam pertemuan minilok dalam pembahasan RUK sesuai dengan kegiatan dan metode kegiatan perkesmas yang akan dilaksanakan

18

BAB VII KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN ATAU PROGRAM

Dalam pengkajian sampai pendokumentasian program perkesmas dalam kunjungan keluarga rawan perlu diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan resiko terhadap sasarn harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.

19

BAB VIII KESELAMATAN KERJA

Dalam pengkajian sampai dengan pendokumentasian kegiatan perkesmas dalam hal ini kegiatan kunjungan keluarga rawan perlu diperhatian keselamatan kerja karyawan puskesmas, lintas program dan lintas sektor terkait dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan resiko harus dilakukan untuk tiap – tiap kegiatan yang dilaksanakan.

20

BAB IX PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan Upaya Kesehatan Masyarakat dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator sebagai berikut : Untuk mengukur keberhasilan upaya Keperawatan keluarga, maka digunakan indikator yang meliputi, indikator masukan (input), indikator proses, indikator luaran (output) dan indikator dampak. 1. Indikator Masukan (Input) 2. Indikator Proses 3. Indikator luaran (output) 4. Indikator Outcome 5. Tingkat Kemandirian Permasalah dibahas pada tiap pertemuan lintas program, minilokakarya tiap tribulan

21

BAB X PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan sasaran terkait dalam pelaksanaan perkesmas. Pedoman Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat ini, diharapkan dapat memandu berbagai pihak terkait dalam menerapkan Upaya Perkesmas sebagai upaya yang terintegrasi dalam kegiatan Puskesmas maupun sebagai upaya pengembangan. Untuk terimplementasinya pedoman ini, diperlukan adanya kerjasama,keterpaduan, dukungan baik lintas program, lintas sektor, serta masyarakat untu mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan professional.

22

DAFTAR PUSTAKA

1.

Pemerintah Provinsi Kesehatan Jawa Timur Dinas Kesehatan tentang Pedoman Perawatan Kesehatan Masyarakat tahun 2011

2.

Peraturan

menteri

kesehatan

Nomor:279/MENKES/SK/IV/2006

tentang

Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas.

23

Pedoman

More Documents from "Wahyudi Santosa"

Ckd Sesak.docx
November 2019 31
Perkesmas.docx
November 2019 20
Ckd Nyeri.docx
November 2019 32
Masteran Sop.docx
November 2019 21
Curriculum Vitae D3.docx
November 2019 20