Perkembangan Dakwah Islam di Nusantara Oleh Rafi Ilham Mahendra, 1806149242 Islam datang ke Nusantara dibawa oleh pedagang-pedagang islam dari berbagai negara. Tidak hanya untuk berdagang, mereka juga membawa misi menyebarkan agama Islam ke Nusantara. Selain melalui perdagangan, para pedagang juga menyebarkan agama Islam melalui berbagai cara. Berikut ini beberapa cara yang dilakukan untuk meyebarkan agama islam di Nusantara: 1. Perkawinan Para pedagang menetap di nusantara dalam waktu yang cukup lama. Selama menetap, mereka juga melakukan perkawinan dengan penduduk setempat. Akibatnya, tidak hanya mempelai saja yang masuk Islam, tetapi juga seluruh anggota keluarganya. Para pedagang lokal juga tidak ragu untuk menikahkan putrinya dengan pedagang Islam, karena dianggap sebagai rekan dagang yang baik dan memiliki reputasi yang tinggi. Selain menikah dengan pedagang lokal, wali-wali yang menyebarkan agama Islam di Nusantara juga menikahi putri-putri kerajaan, sehingga keluarga kerajaan mengenal islam lebih dalam dan masuk Islam. Karena rajanya masuk islam, maka penduduknya pun dengan suka rela berbondong-bondong masuk agama Islam. 2. Pendidikan Selama menetap di Nusantara, para pedagang muslim juga mendirikan pondok pesantren sebagai pusat pendidikan agama Islam. Santri-santri yang datang berasal dari berbagai daerah. Setelah lulus dari pesantren tersebut, para santri ini akan menyebarkan agama islam di daerah mereka masing masing,. 3. Kesenian Para pendakwah Islam di Nusantara menggunakan berbagai media untuk menyebarkan agama Islam. Salah satu media yang digunakan adalah kesenian. Kesenian yang digunakan berasal dari berbagai macam bentuk, seperti syair, wayang, gamelan, dan lain lain. salah satu contohnya adalah Sunan Kalijaga yang menggunakan wayang dan lagu Ilir-ilir sebagai media dakwah. Selain itu ada juga Sunan Bonang yang menciptakan syair Tombo Ati yang didalamnya terdapat nilai nilai ajaran Islam.
4. Ilmu Tasawuf Sebelum Islam masuk ke Nusantara, penduduk lokal sudah menganut agama Hindu atau Budha. sehingga penyebaran ilmu tasawuf dapat sangat mudah diterima di masyarakat. 5. Akulturasi Budaya Nusantara sudah memiliki corak kebudayaan sendiri sebelum Islam masuk ke Nusantara.
Setelah masuknya
Islam
ke Nusantara, kebudayaan
Nusantara
berakulturasi dengan budaya Islam. Proses akulturasi ini tidak menyebabkan hilangnya ciri khas kebudayaan Nusantara, maupun nilai nilai ajaran Islam, tetapi menjadi suatu kebudayaan baru yang masih memiliki ciri khas kebudayaan nusantara dan nilai nilai ajaran Islam. Salah satu hasil akulturasi budaya ini adalah upacara tahlilan untuk mendoakan orang yang sudah meninggal. Agama Islam masuk ke Nusantara dapat mudah diterima oleh masyarakat. Penyebaran agama yang dilakukan secara damai dan ibadah dalam agama Islam yang mudah membuatnya cepat menyebar di Nusantara. Selain itu tidak lepas juga dari perjuangan pendakwah dan wali wali yang menyebarkan agama Islam di Nusantara.
Daftar Pustaka Sridianti. Perkembangan dan Akulturasi Budaya Islam di Indonesia. 2018. https://www.sridianti.com/ (diakses pada 20 Februari 2018) Tewguth Yueornro. Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia Perkembangan dan penyebarannya. 2018. https://baiturrahmanfm.com/ (diakses pada 20 Februari 2018)