PER EN CAN AA N TEN AGA KE PERA WATAN
Ns.Mirzal Tawi,S.Kep,MKM
Pe rencanaan Tenaga Ke perawa ta n
Proses estimasi terhadap jumlah sumber daya keperawatan berdasarkan tempat, ketrampilan, dan perilaku yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan keperawatan. Meramalkan atau memperkirakan siapa mengerjakan apa, dengan keahlian apa, kapan dibutuhkan dan berapa jumlahnya. Dilakukan dengan Analisis Kebutuhan Nakep
Ge ja la u ntuk An alisi s Ke butuhan
Adanya penambahan atau perubahan jumlah tempat tidur Adanya penambahan atau perubahan fasilitas pelayanan. Adanya penurunan motivasi, prestasi dan kepuasan kerja dari tenaga perawat yang ada. Adanya keluhan pasien tentang pelayanan yang diterima.
An alisi s Situ asi Te naga Ke perawa tan 1. Analisis Beban Kerja Perawat a. Work sampling b. Time and Motion Study c. Daily Log 2. Analisis Persediaan 3. Analisis Kebutuhan Tenaga
Work Samp lin g • • • •
Hal-hal yang dapat diamati : Aktivitas apa yang sedang dilakukan oleh seorang perawat pada waktu jam kerja. Apakah kegiatan perawat berkaitan dengan fungsi dan peran tugasnya pada waktu jam kerja. Proporsi waktu kerja yang digunakan untuk kegiatan produktif dan tidak produktif. Pola beban kerja perawat dikaitkan dengan waktu, schedule jam kerja.
Survey work sampling: 2) Tentukan jenis personel perawat yang ingin diamati. 3) Bila personel jumlahnya banyak, perlu dilakukan pemilihan sampel sebagai subjek personel yang akan diamati. 4) Membuat formulir daftar kegiatan perawat yang dapat diklasifikasi sebagai kegiatan produktif atau tidak produktif, kegiatan keperawatan langsung atau tidak langsung sesuai dengan fungsi dan peran perawat. 5) Melatih pengamat sesuai kebutuhan. 6) Menentukan interval waktu pengamatan, biasanya 2 sampai dengan 15 menit/ perawat dan tergantung kebutuhan.
Jumlah waktu untuk kegiatan produktif (keperawatan langsung dan tidak langsung) dan kegiatan pribadi serta non produktif dihitung perbandingannya. Bila waktu yang digunakan ≥ 80 % untuk aktivitas keperawatan produktif (keperawatan langsung dan tidak langsung), maka dapat disimpulkan beban kerja perawat di unit tersebut tinggi.
Time a nd Motion Stu dy Mengamati dan mengikuti dengan cermat tentang kegiatan keperawatan yang dilakukan oleh seorang perawat. Kegiatan profesional dan non profesional serta waktu yang digunakan untuk melakukan pekerjaan tersebut Berpatokan kepada standar.
Da ily L og Perawat menulis sendiri kegiatan keperawatan yang dilakukan dan waktu yang digunakan untuk kegiatan tersebut pada formulir yang telah disediakan. Kunci : Jujur
An alisi s Pe rse dia an
Jumlah dan kualifikasi tenaga keperawatan yang ada. Jumlah personel yang keluar karena meninggal dunia, pensiun, pindah, dan tugas belajar atau pelatihan. Jumlah personel yang masuk karena pindah dari tempat lain maupun yang aktif kembali.
Anal isi s Kebutuhan Ten aga
1. Metode Rasio menurut SK Menkes RI No. 262 tahun 1979 Tipe RS
TM/ TT
TP/ TT
TPP/TT
A dan B
1/ (4-7)
(3-2)/ 2
1/ 1
C
1/ 9
1/ 1
3/ 4
D
1/ 15
1/ 2
2/ 3
E
Di sesuaikan
TM : Tenaga Medis. TP : Tenaga Perawat. TPP : Tenaga Pembantu Perawat. TT : Tempat Tidur.
2. Formula Gillies 3. Loka karya PPNI 4. Formula Nina 5. Formula IGD 6. Formula ICU
REC RUI TM ENT Tahap pertama proses untuk mendapatkan staf baru dengan melihat calon staf baru dan mendorong mereka untuk mengajukan lamaran kerja dalam mengisi kekosongan tenaga (Gillies, 1994). Seleksi atau selection adalah proses pemilihan calon tenaga atau staf baru yang tepat sesuai dengan posisi yang kosong (Burgess,L., 1988).
Me tode Pe nerima an
Iklan Hari Karir Recruitment Literature Open House Program Pendidikan Berlanjut Rekomendasi Staf Senior
Pe njadwala n Penentuan pola jam kerja masuk dan libur mendatang untuk perawat dalam sebuah unit, seksi, atau divisi keperawatan. Yang perlu dipertimbangkan :
Untuk berapa lama jadwal disiapkan. Hari apa kalender penjadwalan dimulai. Hari libur mingguan dapat dipecah atau beruntun. Berapa lama waktu kerja maksimum dan minimum. Berapa lama sebelumnya dapat mengajukan hari libur mingguan atau cuti tahunan. Berapa lama sebelumnya jadwal sudah dapat dilihat oleh staf. Berapa lama ada pergantian/ rotasi shift. Bagaimana penjadwalan disusun sentralisasi oleh seksi keperawatan, supervisor, atau desentralisasi oleh kepala unit masing-masing. Bagaimana menciptakan komunikasi terbuka antara staf dengan pembuat jadwal.
Pr insi p Da lam Pe njadwala n
Siklus penjadwalan harus menunjukkan keseimbangan antara kebutuhan unit kerja akan tenaga dan kebutuhan staf. Perputaran penugasan sebaiknya menggambarkan keseimbangan antara hari libur dan bukan libur, jam sibuk dan kurang sibuk. Semua personel perawat ditugaskan sesuai menurut siklus penjadwalan. Siklus penjadwalan dipilih sesuai dengan kualitas dan kuantitas tenaga perawat yang ada di unit. Bila jadwal sudah dibuat, perubahan hanya dapat dilakukan melalui permohonan secara tertulis. Siklus yang digunakan harus menggambarkan metode penugasan yang digunakan. Setiap personel perawat harus mencatat dan mengingat jadwal dinas.
Pe mbagian Te naga Ke perawa ta n Rasio perawat ahli : perawat trampil adalah 55 % : 45 % (Abdulah dan Levine, dalam Gillies, 1994). Proporsi dinas pagi : sore : malam adalah 47 % : 36 % : 17 % (Wastler, dalam Swansburg dan Swansburg, 1999).
TER IM A KASI H