Perbandingan Pakistan Dan Banglades

  • Uploaded by: IstriiRatna
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Perbandingan Pakistan Dan Banglades as PDF for free.

More details

  • Words: 2,309
  • Pages: 11
EKONOMI PEMBANGUNAN TUGAS MANDIRI MASALAH-MASALAH PEMBANGUNAN EKONOMI DI NEGARA BERKEMBANG

OLEH : 1. ANAK AGUNG ISTRI RATNA DEWI

(1707511068)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN REGULER UNIVERSITAS UDAYANA 2019

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmatNya, saya dapat menyelesaikan tugas paper ini yang berjudul Masalah-Masalah Pembangunan Ekonomi Di Negara Berkembang. Adapun di dalam pembuatan paper ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan paper ini. Untuk itu saya tidak lupa menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan paper ini. Namun tidak lepas dari itu, saya menyadari bahwa di dalam pembuatan paper ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah di masa yang akan datang. Semoga dengan disusunnya paper ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya paper ini dapat berguna bagi saya sendiri dan bagi orang yang membacanya. Saya mohon maaf jika di dalam penyusun makalah ini terdapat kesalahan-kesalahan yang tidak sengaja saya perbuat. Demikian yang dapat kami sampaikan semoga paper ini dapat memberikan manfaat.

Jimbaran, Maret 2019

Penyusun

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 2 BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 4 1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................................................................... 4 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................... 4 1.3 Tujuan Penyusunan Paper ................................................................................................................... 4 1.4 Manfaat Penyusunan Paper ................................................................................................................. 4 BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 5 2.1 Pengertian Ekonomi Pembangunan .................................................................................................... 5 2.2 Masalah Ekonomi Di Negara Berkembang ........................................................................................ 5 2.3 Perbandingan Pembangunan ; Pakistan dan Banglandesh .................................................................. 6 BAB III PENUTUP .................................................................................................................................... 10 3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................................... 10 3.2 Saran ................................................................................................................................................. 10 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………………………………………..…

3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara berkembang adalah negara yang sedang membangun menuju negara modern. Didalamnya terdapat suatu proses perubahan di segala bidang kehidupan yang dilakukan secara sengaja berdasarkan suatu rencana tertentu. Untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia yang menuntut adanya perubahan sosial dan budaya sebagai pendukung keberhasilannya. Negara berkembang umumnya memiliki ketergantungan tinggi pada perekonomian luar negeri yang bersifat rentan akibat hanya mengandalkan ekspor komoditas primer yang tidak menentu. Saat ini permasalahan tersebut cukup serius dan setiap negara berkembang harus melakukan proses perubahan ke arah modernisasi dengan cara melaksanakan pembangunan di segala bidang. Akan tetapi, pada kenyataannya tidak semua pembangunan tersebut membawa kemajuan. Oleh karena itu, pembangunan di negara berkembang harus dilakukan semaksimal mungkin. Hal ini tidak lain adalah untuk mengatasi permasalahan-permasalahn di atas. Secara umum, permasalahan yang dihadapi oleh negara berkembang seperti yang terdapat di Asia, Afrika, dan Amerika Latin adalah tingkat kehidupan yang rendah, tingkat produktivitas yang rendah, dan pertumbuhan populasi serta tanggungan beban yang tinggi. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Pengertian Ekonomi Pembangunan 1.2.2 Masalah Ekonomi Di Negara Berkembang 1.2.3 Perbandingan Pembangunan : Pakistan dan Banglandesh 1.3 Tujuan Penyusunan Paper 1.3.1 Untuk mengetahui pengertian ekonomi pembangunan 1.3.2 Untuk mengetahui masalah ekonomi di negara berkembang 1.3.3 Untuk mengetahui perbandingan pembangunan ; Pakistan dan Banglandesh 1.4 Manfaat Penyusunan Paper 1.4.1 Tersedianya Sumber Pengetahuan Bagi Mahasiswa 1.4.2. Dapat Menambah Wawasan Bagi Mahasiswa 1.4.3. Dapat Menambah Prestasi Mahasiswa 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ekonomi Pembangunan Ekonomi pembangunan adalah suatu ilmu yang mengajari mengenai pembangunan di bidang ekonomi atau salah satu dari percabangan ilmu ekonomi yang difokuskan bahasannya tentang pembangunan di Negara-negara yang statusnya masih tergolong kedalam negara berkembang. Tujuan ekonomi pembangunan yaitu jika dari ilmu ekonomi pembangunan adalah untuk meneliti berbagai faktor yang menyebabkan ketertinggalan pembangunan di Negara berkembang, sehingga dengan mengetahui faktor tersebut yang menghambat pembangunan dapat diketahui bagaimana cara yang paling efektif untuk meningkatkan kualitas pembangunan di negara berkembang. Dengan demikian, diharapkan kemajuan bisa tercapai di Negara yang bersangkutan. 2.2 Masalah Ekonomi Di Negara Berkembang Negara berkembang adalah sebuah Negara dengan rata-rata pendapatan yang rendah, infrastruktur yang relative terbelakang, dan indeks perkembangan manusia yang kurang dibandingkan negara global. Permasalahan ekonomi yang sering di alami Negara-negara berkembang : 1. Pertumbuhan penduduk yang sangat besar jumlahnya menambah kerumitan masalahmasalah pembangunan yang dihadapi. 2. Tingginya angka pengangguran dan kemiskinan sehingga tidak seluruh penduduk dapat melakukan kegiatan ekonomi karena untuk berinvestasi kita harus memiliki uang lebih, sedangkan para pengangguran dan masyarakat miskin untuk memenuhi kebutuhan seharihari pun sangat sulit. 3. Tingkat Produksi yang rendah, produksi yang rendah ini diakibatkan oleh sumber daya manusia yang kurang memadai sehingga kurang adanya inovasi dalam meningkatkan nilai tambah suatu barang guna mencapai keuntungan yang maksimal. 4. Ekonomi yang sangat tergantung kepada ekonomi eksternal, dalam hal ini eksternal yang dimaksud yaitu silkus ekonomi internasional.

5

5. Tingkat pendidikan, terdapat kegagalan dalam mengembangkan projek di Negara-negara berkembang menimbulkan kesadaran kepada ahli-ahli ekonomi bahwa kemampuan suatu masyarakat untuk merencanakan dan melaksanakan pembangunan antara lain tergantung kepada taraf pendidikan masyarakatnya. Melihat berbagai permasalahan yang dihadapi diharapkan upaya mengatasi masalah yang ada agar Negara-negara berkembang dapat bersaing dalam perekonomian internasional dan bersaing dengan Negara-negara maju, adapun solusi yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan perekonomian di Negara berkembang: 1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) 2. Perlu adanya kebijakan dari Pemerintah yang dapat mendorong kemajuan ekonomi 3. Mengurangi ketergantungan terhadap pihak asing 4. Menciptakan iklim investasi yang baik 2.3 Perbandingan Pembangunan ; Pakistan dan Banglandesh Pada tahun 1971, Bangladesh mendeklarasikan kemerdekaannya dari Pakistan. Sebelumnya, Bangladesh dikenal sebagai Pakistan Timur, dan Pakistan yang sekarang ini dahulu disebut Pakistan Barat. Karena keduanya pernah menjadi satu negara, maka Pakistan dan Bangladesh dapat menjadi subjek penelitian yang menarik mengenai perbandingan pembangunan, karena kedua kawasan tersebut dahulu mamiliki kebijakan nasional yang sama, meskipun manfaat yang diterima keduanya dari kebijakan tersebut tidak sama meskipun manfaat yang diterima keduanya dan kebijakan tersebut tidak sama. Pakistan dan Bangladesh memiliki jumlah penduduk yang hampir sama (145 juta jiwa di Pakistan dan 136 juta jiwa di Bangladesh). Bangladesh pernah menjadi simbol penderitaan global yang diakibatkan oleh kelaparan yang terjadi di Bengal pada tahun 1943 sampai 1971. Sementara itu, Bangladesh, meskipun masih sangat miskin dan menghadapi masalah-masalah sosial seperti yang ditemukan di Pakistan, telah berhasil mengubah citranya dari simbol kelaparan menjadi simbol harapan. Ketika Bangladesh mendapatkan kemerdekaannya, negara itu dipandang sangat ketinggalan jauh dari Pakistan dan tidak mungkin dapat mengejar. Memang, pembangunan sosial dan ekonominya yang miskin bila dibandingkan dengan Pakistan Barat adalah pendorong utama dibalik pergerakan kemerdekaan, di samping keluhan bahwa pendapatan pajak dari Bangladesh telah disedot untuk memakmurkan Pakistan Barat. Tiga puluh tahun kemudian, Bangladesh telah mengejutkan orang-orang yang skeptis dan tampaknya akan berhasil melewati ujian ini. Lebih 6

cocok menyebut Bangladesh sebagai negara yang telah mencapai kemajuan yang secara relatif lebih baik daripada Pakistan dalam hal pembangunan sosial dan bahkan dalam pertumbuhan ekonomi pada tahun-tahun terakhir ini, meskipun menghadapi berbagai rintangan pada saat kemerdekaan dan ekspektasi bahwa hal itu akan berlanjut menjadi lebih buruk. Bangladesh memulai pembangunan sosialnya pada tingkat yang jauh lebih kecil dan masih memiliki tingkat pendapatan yang rendah. Pertumbuhan Pendapatan yang disesuaikan dengan PPP tetap sedikit lebih tinggi di Pakistan ($1.940) daripada di Bangladesh ($1.700), tetapi Bangladesh diperkirakan akan mampu mengungguli Pakistan dalam beberapa tahun ke depan. Di Pakistan, pendapatan per kapita tumbuh sekitar 2,2 % pertahun selama setengah abad, yaitu dari tahun 1950-2000. Akibatnya, pendapatan per kapita Pakistan menjadi tiga kali lipat. Namun laju pertumbuhannya terus menurun dari dekade ke dekade, sementara di negara-negara lainnya pertumbuhan justru meningkat, termasuk India. Penurunan laju pertumbuhan ini mungkin disebabkan oleh buruknya kinerja indikator-indikator sosial. Di Bangladesh, hasil pertanian meningkat secara dramatis, dan laju pertumbuhan ekonomi sekarang sudah di atas 4 % . Kemiskinan Meskipun tingkat pendapatannya lebih rendah, namun dengan beberapa ukuran Bangldesh memiliki lebih sedikit rakyat yang hidup dalarm kemiskinan. Bank Dunia memperkirakan bahwa sekitar 31 % dari jumlah penduduk Pakistan hidup di bawah garis kemiskinan, yaitu hanya memiliki pendapatan sebesar $1 per hari, sementara di Bangladesh hanya 29 %. Pendidikan dan Tingkat Melek Huruf Di kedua negara, tingkat melek huruf orang dewasa masih sangat rendah yaitu sekitar 41%, tetapi tingkat melek huruf ini tumbuh jauh lebih cepat di Bangladesh, di samping tingkat persamaan gendernya juga lebih baik. Di Pakistan, tingkat melek huruf bagi kaum wanita hanya sebesar 29%, dan di beberapa kawasan di negara tersebut angka ini jauh lebih rendah lagi: di Baluchistan dan propinsi di perbatasan Barat Laut, tingkat melek huruf kaum wanitanya hanya sebesar 3%. Sebenarnya, tingkat melek huruf kaum wanita di Bangladesh juga tidak tinggi. Salah satu perkiraan yang dibuat baru-baru ini menemukan bahwa tingkat melek huruf di Bangladesh hanya sekitar 31 % . Sementara itu , kurang dari 2% GDP Pakistan yang dialokasikan ke sektor 7

pendidikan, dan alokasi yang kecil ini sangatlah tidak mencukupi. Dengan melihat ke masa depan, Bangladesh jelas lebih maju dalam tingkat pendaftaran ke sekolah ( school enrollment ), yaitu 54% banding 37% ; ini akan mewujudkan tingkat melek huruf menjadi lebih tinggi dalam waktu yang tidak begitu lama atau beberapa tahun. Di Bangladesh sekitar 25 tahun yang lalu, sekolah adalah barang mewah yang tidak dapat dibayangkan oleh hampir semua orang miskin di sana. Pada tahun 1990 hanya setengah dari murid sekolah dasar yang menamatkan pendidikannya, dan sekarang jumlah itu bertambah menjadi sekitar dua pertiga. Dan Bangladesh sekarang sudah memiliki rasio pendaftaran sekolah dasar dan menengah antara laki-laki terhadap perempuan sebesar 1,03 banding 1, sementara di Pakistan rasionya hanya 061. jika kita lihat prospek ke depannya, maka kita juga dapat mengharapkan paritas tingkat melek huruf yang jauh lebih besar lagi antara pria dan wanita di Bangladesh. Kesehatan Angka harapan hidup sekarang sedikit lebih tinggi di Bangladesh: Dahulu angka harapan hidup di kedua negara tersebut sekitar 61 tahun, tetapi angka ini kemudian meningkat lebih cepat di Bangladesh. Sejak tahun 1990, jumlah anak yang kekurangan gizi turun dari dua pertiga populasi menjadi kurang dari setengah. Tingkat kematian balita (di bawah umur 5 tahun) turun drastis dari 144 menjadi 89 per seribu; sedangkan di Pakistan, tingkat kematian balita masih 126 per seribu. Indeks Pembangunan Manusia (HDI) Human Development Report tahun 2004 yang dikeluarkan UNDP menetapkan peringkat Bangladesh dengan skor HDI sebesar 0,509, lebih tinggi dari Pakistan yang hanya memiliki skor sebesar 0,497. Pada tahun 1990, skor HDI Bangladesh hanya 0,417, sementara Pakistan telah mencapai skor 0,444. (HDI atau indeks pembangunan manusia telah dijelaskan sebelum- nya pada bab ini). Bangladesh dengan segera termasuk di antara negara-negara yang memiliki indeks pembangunan manusia menengah, semen tara Pakistan masih termasuk negara dengan indeks pembangunan manusia yang rendah Secara keseluruhan, indeks Bangladesh berada 1 peringkat lebih tinggi daripada yang diprediksi menurut tingkat pendapatannya, sementara Pakistan berada 7 peringkat lebih rendah dari peringkat yang diprediksinya. Namun keter- belakangan sosial di Pakistan yang tercermin dari tingkat pendapatannya tidak seluruhnya tergambar dalam statistik tersebut, karena HDI hanya mengandalkan pada ukuran sederhana dari tingkat pendidikan dan

8

kesehatan. HDI tidak mempertimbangkan ketimpangan, unsur-unsur kemajuan sosial lainnya, atau indikator-indikator kunci seperti tingkat fertilitas. Populasi Bangladesh telah mencapai banyak kemajuan dibanding Pakistan dalam mengurangi tingkat fertilitas. Tidak lama setelah meraih kemerdekaan pada tahun 1971, kedua negara memiliki tingkat fertilitas yang sangat tinggi dengan lebih dari 6 kelahiran per wanita. Di Bangladesh, tingkat fertilitas turun menjadi 3,5 pada tahun 2002, sedangkan di Pakistan angkanya hanya turun sedikit menjadi 5,1. Dilihat dari sisi lain, berdasarkan hubungan negatif antara pertumbuhan penduduk dengan pertumbuhan pendapatan per kapita terus tingginya tingkat fertilitas diramalkan akan berdampak kurang baik bagi Pakistan bila kita melihat ke depannya. Pada akhirnya, Bangladesh akan melampaui Pakistan bila tetap mengikuti jalur divergen, yaitu dengan melakukan investasi yang lebih besar di bidang sumber daya manusia ketika Bangladesh masih menjadi test case (atau basket case) Pemerintahan dan Peran Militer Militer telah memainkan peran yang penting di Pakistan, dan sejak tahun 1999, negara tersebut diperintah oleh penguasa militer, di bawah pimpinan Jenderal Pervez Musharraf. Sebaliknya, meskipun pihak militer sangat aktif mempengaruhi situasi politik di Bangladesh selama dua dekade pertama setelah kemerdekaannya pada tahun 1971, penarikan diri kaum militer dari gelanggang politik dan pemerintahan setelah tahun 1990 mungkin merupakarn salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan negara ini ke depannya. Namun pertumbuhan ekonomi Pakistan lebih besar daripada banyak negara-negara yang telah mengalami perbaikan sosial yang lebih besar dan yang telah menggunakan dana bantuan yang diterima secara lebih baik. Namun tren pertumbuhan di Pakistan yang lebih lambat dibandingkan dengan tren pertumbuhan di Bangladesh yang lebih tinggi membuat interpretasi ini tidak dapat dipertahankan. Tingkat pembangunan di kedua negara tersebut tidak terlalu jauh berbeda, meskipun Bangladesh sekarang ini sedikit lebih unggul.. Dan tanpa ragu-ragu lagi dari sudut pandang yang lebih luas tentang makna pembangunan, Bangladesh nampaknya semakin melangkah maju selama tahun-tahun awal abad ke-21 ini. Sebagai hasilnya ada alasan yang telat bagi kita untuk memperkirakan bahwa bangladesh akan segera melampaui Pakistan dari segi pendapatan perkapitanya.

9

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Bangladesh mendeklarasikan kemerdekaannya dari Pakistan pada tahun 1971. Sebelumnya, Bangladesh dikenal sebagai Pakistan Timur, dan Pakistan yang sekarang ini dahulu disebut Pakistan Barat. Bangladesh memulai pembangunan sosialnya pada tingkat yang jauh lebih kecil dan masih memiliki tingkat pendapatan yang rendah. Namun setelah mencapai kemajuan yang lebih tinggi dalam pembangunan sosialnya, Bangladesh kini juga memiliki kondisi yang lebih baik untuk mempercepat kemajuan di bidang ekonominya selama beberapa tahun mendatang, terutama bila masalah-masalah yang dihadapi pemerintah selama ini dapat diatasi. Tingkat pembangunan di kedua negara tersebut tidak terlalu jauh berbeda, meskipun Bangladesh sekarang ini sedikit lebih unggul.. Dan tanpa ragu-ragu lagi dari sudut pandang yang lebih luas tentang makna pembangunan, Bangladesh nampaknya semakin melangkah maju selama tahun-tahun awal abad ke-21 ini. Sebagai hasilnya ada alasan yang telat bagi kita untuk memperkirakan bahwa bangladesh akan segera melampaui Pakistan dari segi pendapatan perkapitanya 3.2 Saran Akhirnya paper yang berjudul “Kebijakan Pangan dan Pembangunan Pertanian” dapat penulis selesaikan. Penulis menyadari masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik ataupun saran dari berbagai pihak, yaitu : 1. Dari pihak dosen, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang disampaikan demi penyempurnaan makalah kedepannya. 2. Dari mahasiswa, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran demi makalah yang lebih baik kedepannya. Penulis juga berharap makalah ini dapat bermanfaat dan berguna sebagai sarana belajar.

10

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, L. 2010. Ekonomi Pembangunan. Edisi Kelima. UPP STIM YKPN, Yogyakarta. Todaro, Michel P, & Stephen C. Smith. 2006. Pembangunan Ekonomi. Edisi kesembilan. Terjemahan Haris Munandar dan Puji A.I. Erlangga. Jakarta.

11

Related Documents


More Documents from "Asep Saepu Lho"