PERANAN PEMERINTAH DALAM PASAR MODAL Sebagaimana kita ketahui bahwa peranan pemerintah dalam suatu perekonomian pada suatu negara adalah sangat dominan. Demikian halnya, dalam setiap bentuk subsistem perekonomian, kekuasaan pemerintah sebagai institusi yang berwenang terlihat secara nyata. Kewenangannya sebagai pengatur dan sekaligus sebagai pelaksana dapat mempengaruhi operasi setiap bentuk perekonomian. Dengan demikian, pasar keuangan sebagai salah satu subsistem perekonomian negara tidak akan bisa lepas (bebas) dari peranan pemerintah tersebut. Masalahnya seberapa besar campur tangan pihak pemerintah dalam setiap sektor perekonomian tersebut, tergantung pada sistem politik yang diperlakukan pada suatu negara. Sistem pasar keuangan adalah sumber pinjaman masyarakat pada suatu perekonomian. Disamping itu, pasar keuangan merupakan tempat penyimpanan dana masyarakat dalam berbagai bentuk instrumen keuangan. Misalnya, dalam bentuk saham, obligasi, opsi, future, dan sekuritas lainnya. Dalam rangka mengatur sistem perekonomian pada umumnya dan sektor-sektor ekonomi khususnya pemerintah mempunyai dua kebijakan yaitu: (1) Kebijakan pajak (fiscal policy) (2) kebijakan moneter (monetary policy).
UANG DAN PERANAN BANK SENTRAL DI PASAR KEUANGAN
Mahakarya ciptaan manusia yang begitu besar peranannya tetapi tidak di pahami oleh sebagian besar manusia di dunia ini adalah uang. Uang hanya di kenal sebagai instrumen pertukaran dalam proses transaksi kehidupan masyarakat luas. Padahal uang mempunyai peranan yang begitu besar dalam proses rekayasa sistem perekonomian dunia dalam kehidupan modern, yang tidak terbatas hanya sebagai instrumen pertukaran belaka. Uang merupakan sesuatu yang secara umum di terima untuk penyelesaian utang atau kewajiban. Pada umumnya uang di definisikan sebagai sesuatu yang dapat menjadi media tukar menukar barang atau jasa dalam sistem transakasi perdagangan. Semua negara di seluruh dunia mempunyai mata uang yang di dukung oleh peraturan pemerintah atau undang undang yang berlaku dalam negara tersebut. Jadi, uang adalah penawaran resmi dari kreditur untuk diterima debitur yang di batasi oleh suatu hukum dalam melaksanakan kewajiban pada seluruh negara di dunia. Beberapa fungsi uang lainnya, sebagai berikut :
Uang adalah standart ukur nilai.
Uang merupakan media pertukaran
Uang sebagai komoditas
Menurut mayzab keynessians, permintaan uang tidak sama dengan pemintaan barang dan jasa. Uang mempunyai peran atau fungsi khusus sebagai media tukar menukar suatu ekonomi. Permintaan uang di tentukan oleh beberapa motif tertentu yaitu : 1. Motif transaksi, ditentukan oleh kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari hari. 2. Motif bejaga jaga, untuk memenuhi kebutuhan tertentu yang tidak dapat di ramalkan serta berjaga-jaga jika ada penurunan pendapatan atau hasil yang di harapkan (return). 3. Motif spekulasi, untuk memperoleh keuntungan dengan memakai pengetahuan yang baik tentang pasar masa yang akan datang serta di pakai sebagai kayakinan bahwa calon pemodal tidak mengalami capital loss pada suatu pasar modal maupun pasar uang. Jumlah dana untuk motif spekulasi akan tergantung pada harga saham atau tingkat bunga obligasi, pada kasus motif berjaga jaga arah dari perubahan tingkat bunga diketahui. 4. Fungsi penyimpanan nilai kekayaan. Suatu barang kadangkala tidak mempunyai fungsi sebagai nilai simpan, sebab nilai dan kualitas fisik suatu barang akan menyusut dengan berlakunya waktu. Bahkan pada sebagian besar barang tidak dapat disimpan, dan di samping itu tingkat keamanan dalam menyimpan suatu barang belum tentu terjamin. Meskipun dengan kesadaran, bahwa nilai uang dalam jangka panjang cenderung turun pada kasus kondisi inflasi struktural 5. Fungsi uang sebagai standart pembayaran yang di tangguhkan. Uang sebagai
suatu standart nilai penyimpanan berhubungan erat dengan bentuk standart pembayaran yang di tangguhkan.
STABILITAS PASAR MODAL Stabilitas pasar modal mempunyai peranan sangat penting dalam menunjang peran bank sentral dalam suatu perekonomian. Pasar modal adalah titik pertemuan antara penawaran dengan permintaan surat berharga, dimana individu individu atau badan usaha yang mempunyai kelebihan dana (surplus funds) menginvestasikan dalam perusahaan perusahaan yang membutuhkan dana. Tetapi, untuk merealisasi hal tersebut, masyarakat harus mempunyai kepercayaan dalam institusi keuangan, agar mereka tertarik untuk melakukan investasi. Dari segi lain, apabila tingkat bunga terlalu berfluktuasi dan harga sekuritas mengikutinya, masyarakat akan kehilangan kepercayaan dalam institusi keuangan tersebut.
TUJUAN BANK SENTRAL (PEMERINTAH) Bank sentral, dengan kebijakan moneternya mempengaruhi tingkat bunga dan harga sekuritas. Bank sentral sebagai lembaga pemegang otoritas pemerintah mengawasi inttitusi keuangan dengan alat moneter. Apabila bank sentral membuat kebijakan moneter yang kaku, maka para nasabah yang menginginkan dana dari bank komersial mengalami kesulitan. Pemerintah mempunyai empat tujuan yang sangat penting dalam operasi bank sentral, yaitu :
Pemanfaatan keseluruhan sumber daya
Stabilitas tingkat inflasi yang normal
Stabilitas pertumbuhan ekonomi
Neraca pembayaran yang stabil
FAKTOR FAKTOR YANG MENENTUKAN PENAWARAN UANG Pada umumnya, faktor faktor yang mempengaruhi penawaran uang pada suatu perekonomian adalah sebagai berikut : 1. Dalam perekonomian di zaman modern ini, bank komersial memainkan peranan penting dalam penentuan penawaran uang pada suatu sistem perekonomian. Biasanya bank komersial memberi fasilitas potongan pinjaman kepada intitusi atau individu. Dana dengan bunga yang murah tersebut disalurkan kembali ke masyarakat, sebagai pinjamn komersial, maka mekanisme pasar keuangan akan mendorong bank komersial akan memberi potongan kepada para nasabahnya pula. 2. Selain hal tersebut di atas, bank sentral juga mempunyai instrumen lain yang dapat digunakan untuk mengatur jumlah uang yang ditawarkan dan peredarannya. 3. Operasi surat berharga pemerintah. Peredaran dan penawaran uang juga dapat dipengaruhi oleh surat berharga pemerintah. 4. Perdagangan valuta asing sebagai komoditas. Peredaran uang dapat meningkat karena kunjungan atau kedatangan turis asing, ekspor barang dan jasa ke negara lain, dan investasi asing.
KEBIJAKAN FISKAL (FISCAL POLICY) Kebijakan fiskal adalah pengeluaran pemerintah dan pemasukan perpajakan dalam satu tahun anggaran atau lebih. Apabila pengeluaran pemerintah lebih besar dibandingkan pemasukan (pendapatan negara), maka akan menyebabkan kekurangan dana yang disebut defisit. Untuk mengatasi defisit anggaran pemerintah meminjam uang dari bank sentral untuk menutupnya. Dari segi lain, bank sentral menutupnya dengan meminjam dana dari pasar keuangan.
RISIKO DALAM SISTEM PASAR KEUANGAN Berdasarkan
uraian dalam bab diatas
perlu dipelajari bahwa dalam suatu
perekonomian ada unsur unsur ketidakpastian di masa yang akan datang, mengingatkan sistem perekonomian tidak akan bisa berjalan dengan sendirinya tanpa berinteraksi dengan sistem lainnya, misalnya sistem politik, value masyarakat, sistem sosial, dan lain lain. Dalam banyak kasus berbagai sistem lain tersebut dapat berpengaruh secara langsung kepada sistem keuangan. Serta berbagai keadaan dan situasi baik internal maupun eksternal sistem perekonomian dapat menciptakan berbagai bentuk risiko keuangan, seperti :
RISIKO POLITIK Selain kebijakan fiskal, pemerintah mempunyai metode lain untuk mengatur perekonomian negara termasuk pasar modal. Metode tersebut dilakukan dengan cara merubah peraturan hukum guna mendorong sistem perekonomian menjadi lebih efisien.
RISIKO MATA UANG (CURRENCY RISK) Salah satu cara untuk mengatur sistem perekonomian adalah membuat kebijakan tukar menukar mata uang asing. Dalam transaksi tukar menukar menukar uang tersebut, ada kemungkinan pemodal mengalami kerugian. Dinegara-negara yang tidak ikut campur dalam tukar menukar uang asing, kerugian tersebut juga dapat terjadi karena adanya perubahan nilai mata uang.
RISIKO INFLASI Dalam suatu perekonomian manapun didunia ini, nilai mata uang tidak pernah ada yang stabil. Dalam perekonomian yang manapun sulit mempertahankan mata uang yang stabil. Harga- harga barang dan jasa cenderung mengalami kenaikan secara konsisten disebut inflasi. Nilai uang adalah kuantitas barang atau jasa yang dapat dinyatakan dengan suatu unit barang. Nilai relatif uang adalah kuantitas aggregate barang dan jasa dalam hubungannya dengan kuantitas uang. Apabila suatu unit barang dan jasa berharga tinggi maka nilai mata uang juga dinyatakan tinggi, serta sebaliknya. RISIKO KEJAHATAN Risiko kemungkinan peminjam tidak menempati janji baik sebagian atau seluruhnya. RISIKO PASAR Risiko bahwa harga sekuritas turun konsekuensinya adalah capital loss kadang-kadang disebut tingkat bunga.
085.i332790508