Penunjang Septi.docx

  • Uploaded by: Yurikek 258
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Penunjang Septi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,123
  • Pages: 19
TUGAS PENUNJANG DIAGNOSTIK TENTANG DOKUMENTASI PASIEN JOINT REPLECEMENT

OLEH : POPI EFRIYANTI NIM : 1803012

DOSEN: HARTATI DERI MANILA,S.ST,M.keb

POLITEKNIK KESEHATAN SITEBA PADANG DIII-FISIOTERAPI 2018/2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi. Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Penulis

Septi ayu puspitasari

DAFTAR ISI

Halaman judul……………………………………………………………………………..1 Kata pengantar…………………………………………………………………………….2 Daftar isi…………………………………………………………………………………...3 Bab 1 pendahuluan………………………………………………………………………..4 a.Latar belakang…………………………………………………………………..5 b.Tujuan dokumentasi pasien………………………………………………...…...5 c.Manfaat dokumentasi pasien…………………………………………………....5 Bab 2 pembahasan……………………………………………………………………......6 a. Data pasien………………………………………………………………........6 b. Masalah pasien………………………………………………………………..7 c. Rencana awal………………………………………………………………....7 d. Perkembangan pasien…………………………………………………………8 Bab 3 kesimpulan dan saran……………………………………………………………....9 a. Kesimpulan……………………………………………………………..…9 b. Saran………………………………………………………………………9 Daftar pustaka……………………………………………………………………………10

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan dokumendokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan sumber-sumber informasi khusus dari karangan/ tulisan, wasiat , buku , undang- undang dan sebagainya. Dalam artian umum dokumentasi merupakan sebuah pencarian,penyelidikan, pengumpulan,pengawetan,penguasaan,pemakaian dan penyelidikan dokumen. Dokumen ini digunakan untuk mendapatkan keterangan dan penerangan pengetahuan dan bukti. Fisioterapi adalah proses merehabilitasi seseorang agar terhindar dari cacat fisik melalui serangkaian pencegahan,diagnosis, serta penanganan untuk menangani gangguan fisik pada tubuh akibat cedera atau penyakit. Pasien adalah seseorang yang menerima perawatan medis. Sering kali pasienmenderitapenyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter untuk memulihkannya. Joint repelcement adalah penggantian sebuah sendi rusak dilepas dandiganti dengan sendi buatan, yang disebut prostesis. Penggantian panggul atau artroplasti, adalah prosedur pembedahan bagianpinggang yang sakit kemudian diganti dengan yang baru (material buatan).Bagian-bagian buatan disebut protesa.Tujuan dari operasi penggantian pinggul adalah untuk meningkatkanmobilitas dengan menghilangkan rasa sakit dan memperbaiki fungsi darisendi pinggul. Hip replacement Penggantian panggul adalah prosedur pembedahan di mana sendipinggul diganti dengan implan prostetik. Operasi penggantian pingguldapat dilakukan sebagai penggantian total atau hemi (setengah) pengganti.Seperti penggantian sendi bedah ortopedi umumnya dilakukan untuk mengurangi rasa sakit arthritis atau memperbaiki kerusakan sendi yangparah fisik sebagai bagian dari pengobatan patah tulang pinggul. Osteoarthritis adalah suatu kondisi yang menyebabkan sendi-sendi terasa sakit, kaku, dan bengkak. Osteoarthritis merupakan salah satu jenis arthritis yang paling umum terjadi.

Sendi yang paling sering mengalami kondisi ini meliputi tangan, lutut, pinggul, dan tulang punggung. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa sendi-sendi yang lain juga bisa terserang.

1.1 TUJUAN DOKUMENTASI PASIEN 1. Menyelidiki dokumen pasien 2. Mengetahui penyakit pasien 3. Mengumpulkan riwayat pasien 4. Mengetahui masalah yang terjadi pada pasien 5. Sebagai memori riwayat rumah sakit

1.2 MANFAAT DOKUMENTASI PASIEN 1. Untuk menentukan perkembangan pasien 2. Untuk menilai efektifitas yang diberikan 3. Untuk menilai pelaksanaan asuhan 4. Sebagai tanggung jawab antar fisioterapis dan pasien 5. Supaya tak salah mengetahui riwayat masalah pasien 6. Supaya tidak salah menyelidiki dokumen pasien

BAB II PEMBAHASAN A. DATA PASIEN

Data Pasien berfungsi untuk menambahkan data-data pasien yang terdaftar. Nama-nama pasien yang sudah didata otomatis akan memiliki nomor rekam medis (RM).



Ini data pasien fisioterapi yang bernama ani aisyah, pasien ini mempunyai kasus yang harus diselesaikan lewat tindakan fisioterapi. Berikut ini datanya:

Kode pasien= AM12-001-2087 Kode RM =0003-0016 NAMA TEMPAT/ TGL LAHIR

Ani aisyah Payakumbuh/ 27 mei 1964

ALAMAT

Perumahan cendana blok h no 11

PROVINSI

Sumatera barat

KECAMATAN/KELURAHAN

Parupuk tabing/ koto tangah

JENIS KELAMIN

P

STATUS PEKERJAAN

Sudah menikah Ibu rumah tangga

UMUR

55 tahun

AGAMA

Islam

B. MASALAH PASIEN Ibu ani dulunya seorang pegawai negri yang sangat aktif dikantornya, belum beberapa lama ini ibu ani sudah pensiun karena sudah tak sanggup lagi berangkat atau melakukan aktivitas. Ibu ani ini sering mengeluhkan sakit disebelah pinggul, rasanya nyeri dan terkadang sangat kaku jika melakukan aktivitas yang berat.sehingga ibu ani lebih banyak istirahat.

Datanglah ibu ani ke klinik fisioterapi untuk melakukan pemeriksaan yang dialami ini, Rasa sakit atau nyeri pada sendi ibu ani biasanya akan muncul ketika sendi digerakkan, dan sensasi kaku akan terasa setelah sendi tidak digerakkan untuk beberapa waktu, misalnya saat bangun pagi.

C. RENCANA AWAL

Dari penjelasan masalah kasus ibu ani, disimpulkan ibu diatas mengalami kasus yaitu,ESTEOARTHRISTIS dan biasanya terjadi pada seseorang yang berumur 50 tahun dan biasanya yang lebih tua. Dalam bentuk penyakit tulang rawan artikular(bantalan tulang menipis)tulang yang kemudian bergesekan sehingga terjadi nyeri dan kekakuan yang sering dialami oleh penderitanya. Tahap awal Tahap awal yang dilakukan umumnya meliputi pemeriksaan fisik pada sendi yang terserang. Dalam hal ini,akan diperiksa adanya pembengkakan serta mengukur batas gerakan sendi tersebut. Selain itu, gejala-gejala dan riwayat kondisi kesehatan bu ani juga akan ditanyakan oleh dokter. Dan juga akan dilakukan Foto Rontgen,MRI, tes darah, serta analisis cairan sendi kemudian mungkin akan dianjurkan sebagai pemeriksaan tambahan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas. Selain itu, langkah-langkah pemeriksaan ini berguna untuk: 

Memeriksa kemungkinan adanya penyakit lain, seperti patah tulang atau rheumatoid arthritis.



Mengetahui tingkat keparahan osteoarthritis yang dialami pasien

Osteoarthritis termasuk kondisi yang tidak bisa disembuhkan. Penanganan yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi gejala agar penderitanya bisa tetap beraktivitas dan menjalani kehidupan secara normal. Gejala dari kondisi ini terkadang bisa berkurang secara perlahan seiring waktu. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meringankan gejala osteoarthritis, di antaranya: 

Menurunkan berat badan bagi penderita yang mengalami obesitas.



Rutin berolahraga.



Menjalani fisioterapi dan/atau terapi okupasi.



Menggunakan alat khusus untuk membantu mengurangi rasa sakit saat berdiri atau berjalan.



Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat pereda rasa sakit (misalnya paracetamol dan obat antiinflamasi nonsteroid), atau obat antidepresan (misalnya duloxetine). Selain itu, obat pereda nyeri topikal yang dioleskan pada bagian yang sakit juga dapat digunakan untuk meredakan nyeri ringan.

D. PERKEMBANGAN PASIEN Kasus yang diderita ibu ani ini tidak bisa disembuhkan secara total,tetapi ibu ani ini bisa meredakan rasa sakit dengan cara mematuhi hal-hal yang bisa meringankan gejala esteoarthirtis ini dengan melakukan olahraga rutin. Dan terus menjalani fisioterapi/ terapi okupasi. Jika ibu ani mengalami sakit yang amat parah ibu ani akan diberi alat khusu untuk membantu mengurangi rasa sakit saat ibu ani ingin berjalan atau sekedar berdiri saja. Dan ibu ani tidak selalu dianjurkan mengonsumsi obat-obat untuk pereda nyeri, ibu ani akan terus menjalani tindakan fisioterapi. Meskipun tidak bisa sembuh secara total tetapi ibu ani bisa melakukan aktivitas seperti berjalan atau berdiri.

BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN A . KESIMPULAN

Seiring banyak penderita kasus esteoarthistis ini yang dialami oleh lansia, ada banyak pencegahan yang bisa dilakukan seperti melakukan olahraga rutin, jika mempunyai berat badan yang sudah obesitas sebaiknya melakukan penurunan berat badan dan lakukan gaya hidup yang sehat karena kita ketahui sendiri bahwa sehat itu mahal sehingga selagi sehat terus lakukan gaya hidup yang sehat. Banyak yang menginginkan hidup normal dan sehat seperti contohnya ibu ani yang akan terus mengikuti kegiatan fisioterapi karena ibu ani ingin hidupnya terus normal tanpa ada rasa sakit. Sebaiknya selagi sehat ikuti gaya hidup yang baik sebab jika sudah sakit akan susuah disembuhkan B. SARAN Menurut saya, semakin banyak lansia yang mengalami kasus ini. Harusnya pemerintah juga ikut andil seperti mengadakan senam missal untuk para lansia, melakukan aktivitas yang menyangkut pautkan lansia sehingga para lansia akan selalu bugar jika melalukan kegiatan tersebut dan terhindar dari hal-hal yang mempengaruhi seperti kasus yang dialami ibu ani diatas.

DAFTAR PUSTAKA

www.brainly.http//fisioterapi-esteoarthirtis.com www.http//pasien-dokumentasi-data//fisioterapi.com

TUGAS PENUNJANG DIAGNOSTIK TENTANG MENGIDENTIFIKASI HASIL PEMERIKSAAN

OLEH : SEPTI AYU PUSPITA SARI NIM : 1803016

DOSEN: HARTATI DERI MANILA,S.ST,M.keb

POLITEKNIK KESEHATAN SITEBA PADANG DIII-FISIOTERAPI 2018/2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi. Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Penulis

Septi ayu puspitasari

DAFTAR ISI

Halaman judul……………………………………………………………………………..1 Kata pengantar…………………………………………………………………………….2 Daftar isi…………………………………………………………………………………...3 Bab 1 pendahuluan………………………………………………………………………..4 a.Latar belakang…………………………………………………………………..4 b.Tujuan mengidentifikasi hasil pemeriksaan………………………………...…...4 c.Manfaat mengidentifikasi hasil pemeriksaan…………………………………....4 Bab 2 pembahasan……………………………………………………………………......5 a.Data pasien………………………………………………………………...........5 b.Masalah pasien…………………………………………………………………..6 c.Mengidentifikasi hasil pemeriksaan……..………………………………….......6 Bab 3 kesimpulan dan saran……………………………………………………………....7 1. Kesimpulan……………………………………………………………..…7 2. Saran………………………………………………………………………7 Daftar pustaka……………………………………………………………………………8

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Osteoarthritis adalah suatu kondisi yang menyebabkan sendi-sendi terasa sakit, kaku, dan bengkak. Osteoarthritis merupakan salah satu jenis arthritis yang paling umum terjadi.

Sendi yang paling sering mengalami kondisi ini meliputi tangan, lutut, pinggul, dan tulang punggung. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa sendi-sendi yang lain juga bisa terserang. Berikut ini adalah sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena osteoarthritis, di antaranya: 

Usia. Risiko osteoarthritis akan meningkat seiring bertambahnya usia seseorang, khususnya bagi mereka yang berusia di atas 50 tahun.



Jenis kelamin. Wanita lebih sering mengalami osteoarthritis dibandingkan pria.



Cedera pada sendi. Sendi yang mengalami cedera atau pernah menjalani operasi memiliki kemungkinan osteoarthritis yang lebih tinggi.



Obesitas. Berat badan yang berlebihan menambah beban pada sendi sehingga risiko osteoarthritis menjadi lebih tinggi.



Faktor keturunan. Risiko osteoarthritis diduga bisa diturunkan secara genetika.



Menderita kondisi arthritis lain, misalnya penyakit asam urat atau rheumatoid arthritis.



Cacat tulang, seperti pada tulang rawan atau pembentukan sendi.



Pekerjaan atau aktivitas fisik yang membuat seseorang mengalami penekanan di titik tertentu secara terus-menerus.

Beberapa gejala lain yang mungkin menyertai adalah: 

Kelenturan sendi yang menurun.



Sensasi serta suara gesekan pada sendi ketika digerakkan.



Sendi yang mudah nyeri.



Otot melemah dan massa otot yang berkurang.

Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meringankan gejala osteoarthritis, di antaranya:



Menurunkan berat badan bagi penderita yang mengalami obesitas.



Rutin berolahraga.



Menjalani fisioterapi dan/atau terapi okupasi.



Menggunakan alat khusus untuk membantu mengurangi rasa sakit saat berdiri atau berjalan.



Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat pereda rasa sakit (misalnya paracetamol dan obat antiinflamasi nonsteroid), atau obat antidepresan (misalnya duloxetine). Selain itu, obat pereda nyeri topikal yang dioleskan pada bagian yang sakit juga dapat digunakan untuk meredakan nyeri ringan. B. TUJUAN MENGIDENTIFIKASI HASIL PEMERIKSAAN a. Mengetahui perkembangan pasien dari hari kehari b. Untuk kebutuhan seorang fisioterapist c. Untuk mengetahui masalah yang di alami pasien d. Untuk mempermudah seorang fisioterapist menyusun program yang akan dilakukan e. Sebagai bahan sumber informasi bagi yang membutuhkan

C. MANFAAT MENGIDENTIFIKASI HASIL PEMERIKSAAN a. Sumber informasinya sangat dibutuhkan b. Memudahkan seorang fisioterapist mencari datanya c. Jika tahu penyebabnya,maka akan mempermudah menyusun programnya

BAB 2 PEMBAHASAN

A. DATA PASIEN

Kode pasien= AM12-001-2087 Kode RM =0003-0016

NAMA TEMPAT/ TGL LAHIR

Ani aisyah Payakumbuh/ 27 mei 1964

ALAMAT

Perumahan cendana blok h no 11

PROVINSI

Sumatera barat

KECAMATAN/KELURAHAN

Parupuk tabing/ koto tangah

JENIS KELAMIN

P

STATUS

Sudah menikah

PEKERJAAN

Ibu rumah tangga

UMUR

55 tahun

AGAMA

Islam

B. MASALAH PASIEN Ibu ani dulunya seorang pegawai negri yang sangat aktif dikantornya, belum beberapa lama ini ibu ani sudah pensiun karena sudah tak sanggup lagi berangkat atau melakukan aktivitas. Ibu ani ini sering mengeluhkan sakit disebelah pinggul, rasanya nyeri dan terkadang sangat kaku jika melakukan aktivitas yang berat.sehingga ibu ani lebih banyak istirahat. Datanglah ibu ani ke klinik fisioterapi untuk melakukan pemeriksaan yang dialami ini, Rasa sakit atau nyeri pada sendi ibu ani biasanya akan muncul ketika sendi digerakkan, dan sensasi kaku akan terasa setelah sendi tidak digerakkan untuk beberapa waktu, misalnya saat bangun pagi.

C. MENGIDENTIFIKASI HASIL PEMERIKSAAN Dari hasil beberapa kali ibu ani menjalani pengobatan,kasus yang ibu ani alami ini sulit untuk dituntas,kasus yang dialami buk ani ini tidak bisa sembuh dan bahkan sulit untuk sembuh, tetapi untuk meringankan gejala nyeri yang dialami buka ani, ibu ani bisa terus mengikuti terapi okupasi Dan dari hasil penanganan kasus yang dialami ibu ani ini,keadaannya tak akan bisa pulih karena kasus seperti ini sangat sulit untuk disembuhkan sehingga ibu ani diberikan penyuluhan dan alat bantu jika sudah sangat parah sekali.

BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN A . KESIMPULAN Seiring banyak penderita kasus esteoarthistis ini yang dialami oleh lansia, ada banyak pencegahan yang bisa dilakukan seperti melakukan olahraga rutin, jika mempunyai berat badan yang sudah obesitas sebaiknya melakukan penurunan berat badan dan lakukan gaya hidup yang sehat karena kita ketahui sendiri bahwa sehat itu mahal sehingga selagi sehat terus lakukan gaya hidup yang sehat. Banyak yang menginginkan hidup normal dan sehat seperti contohnya ibu ani yang akan terus mengikuti kegiatan fisioterapi karena ibu ani ingin hidupnya terus normal tanpa ada rasa sakit. Sebaiknya selagi sehat ikuti gaya hidup yang baik sebab jika sudah sakit akan susuah disembuhkan B. SARAN Menurut saya, semakin banyak lansia yang mengalami kasus ini. Harusnya pemerintah juga ikut andil seperti mengadakan senam missal untuk para lansia, melakukan aktivitas yang menyangkut pautkan lansia sehingga para lansia akan selalu bugar jika melalukan kegiatan tersebut dan terhindar dari hal-hal yang mempengaruhi seperti kasus yang dialami ibu ani diatas.

DAFTAR PUSTAKA

www.brainly.http//fisioterapi-esteoarthirtis.com www.http//pasien-dokumentasi-data//fisioterapi.com

Related Documents


More Documents from "RSUK Kramat Jati Diklat"