PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT PESISIR
Kelompok nelayan di tanah air perlu mendapatkan perhatian khusus dalam upaya pembangunan kesehatan 2010-2014. Data BPS tahun 2011 menunjukan bahwa di Indonesia terdapat sekitar 8090 desa pesisir yang tersebar di 300 KAB/KOTA pesisir. Dari 234,2 juta jiwa penduduk Indonesia, ada 67,87 juta jiwa yang bekerja di sector infofmal, dan sekitar 30% diantaranya adalah nelayan. Data lainnya, 31 juta penduduk miskin di Indonesia, sekitar 7,87 juta jiwa (25,14%) di antaranya adalah nelayan dan masyarakat pesisir. Demikian pernyataan Meneteri Kesehatan, Ri, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A,MPH, saat meluncurkan program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir ataru Green Urban Living, serta kegiatan berlari untuk berbagi di desa Untia, Kec.Bringkanaya, Makasar (23/2). Kegiatan tersebut di hadiri, Gubernur Sulawesi selatan, Syahrul Yasin Limpo, Direktur Bosowa fondition, Melinda Aksa, Direktur Utama PT Semen Bosowa, Subhan Aksa, dan Penggagas Komunitas Berlari untuk Berbagi, Sandiaga Uno. Nelayan adalah kelompok masyarakat yang rawan kemiskinan di karenakan pekerjaannya sangat di pengaruhi oleh kondisi cuaca dan musim, sehingga dalam setahun rata-rata nelayan hanya dapat melaut dalam 172 hari ujar Menkes. Menurut Menkes, resiko kesehatan selalu mengikuti setiap gerak nelayan dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya. Mengutip data hasil penelitian Kementrian Kesehatan(2006) mengenai penyakit dan kecelakaan yang terjadi pada nelayan dan penyelam tradisional, menyebutkan bahwa sejumlah nelayan di Pulau Bungim, Nusa Tenggara Barat menderita nyeri persendia (57,5%) dan gangguan pendengaran ringan sampai ketulian (11,3%). Sedangkan, di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, mengalama kasus barotrauma (41,37 %) dan kelainan Dekompresi (6,91%). Menkes menjelaskan, upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan di lakukan melalui delapan kegiatan lintas Kementrian/Lembaga yang tertuang dalam Kepres No.X/2011. Sementara itu
upaya yang di lakukan di bidang kesehatan, meningkatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya bagi masyarakat nelayan. Kegiatan Puskesmas di arahkan pada upaya-upaya kesehatan promotif-prefentif dengan vocal point keselamatan kerja dan disertai berbagai upaya lain yang mencakup : perbaikan gizi, perbaikan sanitasi dasar, penyediaan air bersih, pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) Penanggulangan penyakit menular dan tidak menular, dan pemberdayaan masyarakat. Upaya di bidang kesehatan mempunyai sasaran di 816 Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI), di mana pada tahun 2012 baru menjangkau 500 PPI kata Menkes. Lebih lanjut Menkes mengatakan, Kemenkes memiliki beasiswa untuk mendukung pendididkan, khususnya di bidang kesehatan sebesar 3 Miliar Rupiah (2011) dan meningkat menjadi 9 Miliar Rupiah (2012). Menkes sangat mengharapkan tenagatenaga kesehatan yang berasal dari masyarakat nelayan yang akan lebih peduli terhadap masalah kesehatan di lingkungan sekitarnya. kalau dari masyarakat nelayan ada yang ingin meneruskan pendidikan dalam bidang kesehatan apakah itu SMK Kesehatan, Perawat, Bidan, Dokter, bisa mendapat bagian dar beasiswa ini. Silahkan daftar kedpada Dinas Kesehatan. Kita mengharapkan dari masyarakat nelayan nanti ada perawat, bidanv dokter, mungkin dokter spesialis yang lebih peduli kepada maasalah kesehatan di daerah ini, Kata Menkes. Pada kesempatan tersebut, Menkes menyampaikan apresiasi kepada Bosowa, Corporindo yang telah melaksanakan untuk melaksanakan kegiatan CSR, terkaitperbaikan hygiene-sanitasi serta penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masyarakat.