Geomorfologi Pantai.docx

  • Uploaded by: alfina putri
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Geomorfologi Pantai.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 605
  • Pages: 3
GEOMORFOLOGI PANTAI

Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai bentang alam (landscape), meliputi sifat dan karakteristik dari bentuk morfologi, klasifikasi dan pembedaanya serta proses yang bertanggung jawab terhadap pembentukan morfologi tersebut. Definisi dan konsep dasar geomorfologi. Secara garis besar proses pembentukan morfologi secara alamiah di bagi atas: Proses yg berlangsung dari dalam bumi ,Proses degradasi ,Proses agradasi dan Proses biologi. Prosesproses lainnya yang memicu sehingga terjadinya perubahan betuk bentang alam seperti: perubahan iklim global,pembuatan bendungan dan teknik sipil lainnya, penggundulan hutan, dan reklamasi pantai. Khusus untuk wilayah pantai dan pesisir, dimana pembahasan ini ditekankan, ada beberapa istilah yang perlu dikemukakan untuk mendapatkan persamaan persepsi yaitu PANTAI (SHORE) dan PESISIR (COAST). a. PANTAI (SHORE), adalah daerah dimana air laut dan daratan bertemu. Pantai berupa daratan yang sempit atau lebar dimana pengaruh air laut berpengaruh dalam cara pembentukkannya. Daratan pantai di bentuk oleh perbedaan pasang surut air laut atau kegiatan maksimum ombak mencapai daratan.

Garis pantai

(shoreline) diartikan sebagai garis yang dibentuk pertemuan antara daratan dan permukaan tinggi air laut rata-rata dari ketinggian pasang surut laut. b. PESISIR (COAST), adalah daratan dibagian dalam pantai yang secara dominan dibentuk oleh proses-proses yang berlangsung di laut. Wilayah pesisir sering diartikan daerah yang dibentuk oleh proses hidrodinamika air laut baik yang berlangsung sekarang maupun masa lalu (pantai purba).Selanjutnya beberapa ahli berpendapat bahwa pesisir dapat juga diartikan: wilayah peralihan antara daratan dan lautan dimana batas ke arah darat dimana daerah itu masih dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan pesisir sedangkan kearah laut sampai batas terluar dari paparan kontinen.

Pesisir suatu daerah yangmasih mendapat pengaruh dari laut seperti pasangsurut air laut,perembesan air laut dan angin laut. Proses dinamis pantai sangat dipengaruhi oleh littoral transport. Littoral transport dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu transport sepanjang pantai ( longshore transport) dan transpor tegak lurus pantai (onshore-offshore transpor). Material pasir yang di transpor disebut dengan littoral driff. Pada saat gelombang pecah sedimen di dasar pantai terangkat yang selanjutnya

terangkut

oleh

dua

macam

gaya

penggerak,yaitu

komponen

energi,gelombang dalam arah sepanjang pantai dan arus sepanjang pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah ( Triatmodjo,1999). Menurut Pettijohn (1975) sedimentasi merupakan proses pembentukan sedimen atau proses menuju terbentuknya batuan sedimen yang diakibatkan oleh pengendapan pada suatu tempat yang disebut lingkungan pengendapan. proses erosi yang terjadi di pantaimenimbulkan

sedimentasipadatempat lain karena materi yang tergerus oleh gelombang akan diangkut oleh aliran littoral dan didepositkanditempat lain, arti aliran littoral tersebut adalah gerakan pasir atau sedimen yang berada didaerah littoral tersebut. Wilayah pesisir semakin mengalami tekanan tinggi dari aktifitas alami dinamika pesisir termasuk angin dan gelombang yang berdampak pada dinamika bentang lahan (Beatly,2002). Selain itu,wilayah pesisir juga enerima berbagai dampak yang disebabkan oleh aktifitas manusia (Fletcher dan Smith 2007),sebagai contohnya beban bangunan serta ekstrasi air tanah besar besaran yang menyebabkan penurunan permukaan tanah/land subsidance(Marfai dan King 2008;Abidin, et al.,

(2010). selain

itu,pendekatan CVI semata mata hanya berdasarkan penilaian pada parameter fisik

,tetapi

tidak mempertimbangkan dampak dari aktivitas

manusia

terhadapperubahan lingkungan pantai dalam proses-proses yang dinilai ,dan juga terbatasnya jumlah parameter yang digunakan sebagai input dalampenilaian kerentanan (Abuodha And woodroffe,2006). (LUBIS 1985) proses-proses pantai yang bekerja pada umumnya adalah akresi dan abrasi,keduanya disebabkanoleh faktor ulahmanusia.peristiwa akresidisebabkan olehpengendapanmaterial dari daratan melalui pada kondisi arusdan gelombang tenang (Daveis 1980

DAFTAR PUSTAKA Atmodjo Warsito.2016.Jurnal kelautan tropis Geomorfologi pesisir pantai benteng

portugis,kecamatan

donorojo

kabupaten

jepara.Vol19

nomer

2,November 2016. Aboudha, P. A.,& Woodroffe,C. D.(2006).Assessing Vulnerability of Coasts to Climate Change: A Review Of Approaches and Their Application to the Australian Coasts2006. http:/ / ro.ouw.edu.au/(diakses 2 maret 2013). DAVIES, K.L, 1980.Geographical variation in coastral development lowe & Bry done Printers Limited,Thetford, Nort-flok, 212 pp. LUBIS, S.1985. Laporan studi proses pantaidan pengangkutan endapan di sepanjang pantai barat sulawesi selatan. Pusat dan pengembangan Geologi Laut, Bandung,114 hal.

Related Documents


More Documents from "Rosnani binti Khalid"

Geomorfologi Pantai.docx
November 2019 30
Serath.docx
November 2019 11
Doc1.docx
May 2020 9
Jamur Kuping.docx
June 2020 13
Fina Fishbone.docx
June 2020 16