Pengantar Teknik Industri.docx

  • Uploaded by: khairul
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pengantar Teknik Industri.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,540
  • Pages: 7
PENGANTAR TEK NIK INDUSTRI MODUL 1 SEJARAH DAN PENGERTIAN TEKNIK INDUSTRI

A. TUJUAN INTRUKSIONAL Setelah kuliah selesai mahasiswa diharapkan dapat memahami sejarah dan perkembangan teknik industry, serta mengetahui ruang lingkup teknik industri. B. MATERI PEMBAHASAN 1.

Sejarah teknik industry.

2.

Pengertian teknik I ndustri

3.

Program pendidikan teknik industri.

C. TUJUAN Mahasiswa mengetahui dan memahami mengenai teknik idustri, dapat mengetahui posisi sarjana teknik industry di lingkungan kerja. SEJARAH DAN PENGERTIAN TEKNIK INDUSTRI SEJARAH TEKNIK INDUSTRI Perkembangan ilmu pengetahuan tidak berlangsung secara mendadak, melainkan terjadi secara bertahap, dimana para ilmuwan memberikan sumbangan menurut kenampuannya. Penemuanpenemuan yang dilakukan oleh manusiasia tidak terpusat melainkan menyebar dari Babylonia, Mesir, Cina, India, Irak, Yunani hingga ke daratan Eropa. Hal ini membuktikan bahwa manusia dihadapkan pada tantangan yang memacu daya kreativitasnya. Kapan profesi teknik industri lahir? Teknik Industri lahir sejak persoalan produksi, sejak manusia harus mewujudkan sesuatu untuk memenuhi keperluan hidupnya. Persoalan produksi muncul pada zaman Pra-Yunani kuno, saat manusia menggunakan batu sebagai peralatannya. Pada masa itu manusia menggunakan batu untuk peralatan bekerja, sebagai alat pemotong atau pembelah. Alat seperti jarum yang digunakan untuk menjahit, terbuat dari tulang. Alat-alat yang digunakan mengalami perubahan secara terus-menerus dangan cara coba-coba dan manusia melakukan seleksi alat yang sesuai untuk keperluan kerja. Perbaikan-perbaikan ini tidak lain hanya untuk meningkatkan produktivitas pada persoalan produksi dan ini terjadi sampai saat ini. Meskipun konsep teknik industri sudah muncul pada zaman Pra-yunani kuno, namun disiplin Teknik Industri berakar kuat pada masa Revolusi Industri (1750-an). Disiplin ini pada awalnya dikembangkan oleh beberapa

individu yang berusaha mencari mengembangkan prinsip-prinsip organisasi dan manajemen produksi tingkat lanjut. Revolusi Industri yang terjadi di Inggris dianggap sebagai era modern disiplin teknik industri. Revolusi Industri telah mengubah secara dramatis proses manufaktur dan membantu lahirnya konsep-konsep ilmu pengetahuan di kemudian hari. Inovasi teknologi yang terjadi pada waktu itu ditujukan untuk membantu dalam mekanisasi beberapa operasional manual tradisional pada industri tekstil. Beberapa penemuan teknologi pada masa revolusi industri dapat disebutkan, antara lain penemuan mesin pintal yang dilakukan oleh James Hargreaves (1765), pengembangan water frame oleh Richard Arkweight (1769), dan mungkin salah satu inovasi terpenting pada masa revolusi industri adalah ditemukannya mesin uap oleh James Watt. Hasil inovasi Watt dipercaya akan memberikan somber tenaga lebih murah, biaya dan harga produksi lebih rendah dan mampu memperluas pasar. Revolusi industri juga melahirkan penemuan-penemuan baru di bidang kelistrikan. Misalnya Samuel Morse yang berjasa dalam pengembangan pesawat telegram (1840), penemuan bola lampu oleh Thomas Alfa Edison (1880) yang merupakan awal digunakannya listrik untuk penerangan. Dan berturut-turut dikembangkannya teknologi pembangkit dan transmisi listrik. Penemuan-penemuan tersebut di atas merupakan bagian Sari sejarah panjang munculnya disiplin teknik industri, dilihat dan sisi pengembangan aspek teknologi. Di sisi lain berkembang pula pengembangan konsep-konsep yang ditujukan untuk mencari proses kerja yang efektif dan efisien dari aspek manusia dan metode kerja. Beberapa nama dapat disebutkan antara lain Adam Smith, Charles babbage, henry towne, Frederick w ttaylor, dan sebagainya. Adam Smith (the wealth of nations, 1776) mengemukakan konsep perancangan proses produksi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga-tenaga kerja, yang menekankan pentingnya spesialisasi. Disiplin ini akhirnya berkembang untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli dan terampil dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengoperasian serta pengendalian suatu sistem produksi yang luas dan kompleks. Kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas merupakan pendorongberdirinya disiplin Teknik Industri. Demikian pula Charles Babbage sebagai seorang pendahulu dalam pengembangan konsep teknik industri mengemukakan perlunya pembagian kerja untuk meningkatkan produktivitas dalam bukunya on economy of machinery and manufacrurers 1832. Dangan pembagian kerja (sesuai dangan specialisasinya) pekerjaan akan menjadi lebih sederhana, hemat waktu dan biaya. Dada tahun 1886, Henry Towne mengemukakan pentingnya para insiyur memperhatikan unsur profitabilitas dari keputusan yang diambil dalam tulisannya The Engineers as Economist yang dimuat pada ‘Transactions of the American Society of Mehcanical Englneers. Towne menekankan pada pentingnya ilmu ekonomi untuk para engineer dalam mengambil keputusan.

Fredanc W. Taylor merupakan anggota dari The AmericanSociety of Mechanical Engineers (ASME) dikenal sebagai bapak teknik industry. Konsep-konsepnya banyak dipengaruhi oleh Towne tahun 1874. Taylor bekerja di perusahaan hidrolik yang mekanik. Sembilan tahun kemudian menikah dan menerima gelar sarjana Teknik Mesin dari Stevens Institute, kemudian dipromosikan menjadi kepala teknik pada pabrik di Amerika. Usahausahanya pada perusahaan baja membawa pemikiran apa yang dikenal sebagai `Scientific Management. Di sini bidang engineering harus ikut bertanggung jawab terhadap hal-hal yang menyangkut perancangan, pengukuran, perencanaan, penjadualan maupun pengendalian kerja. Pada tahun 1881, Taylor melakukan studi tentang pemotongan baja selama 25 tahun dan dipublikasikan di Transaction of The American Society of .’Mechanical Engineers pada tahun 1907 yang merupakan paper terpanjang. Selanjutnya di Bethlehem Steel, Taylor melakukan analisis tentang percobaan penyekopan untuk mengangkat biji batubara dan biji besi. Satu skop penuh untuk biji batu bara beratnya hanya 3,5 pound. Sedangkan satu skop penuh biji besi beratnya 38 pound. Dari kasus ini, Taylor menyimpulkan bahwa jenis skop yang sama tidak cocok digunakan untuk semua pekerjaan. Untuk itu Taylor menugaskan dua orang untuk melakukan pekerjaan penyekopan dangan ukuran skop yang bervariasi dari yang berkapasitas kecil sampai besar. Setelah melakukan beberapa eksperimen dia temukan bahwa skop dangan kapasitas 21,5 pounds merupakan bobot yang ideal. Produktivitas penyekopan dapat ditingkatkan secara dramatis sehingga dalam periode 3,5 tahun jumlah pekerja penyekopon dapat dikurangi dari 500 menjadi 140 tenaga kerja. Hasil penelitian yang lainnya dari Taylor adalah penentuan metode untuk pengaturan jam kerja yang optimum. Pada penelitian ini Taylor melakukan pemindahan besi gumbal untuk menentukan metode pemindahan, kecepatan, waktu kerja dan waktu istirahat optimal. Sebelum melakukan penelitian Taylor memilih pekeria dan diberi pengarahan yang intinya bahwa penelitian yang dilakukan bukan untuk mengukur kekuatan maksimum pekeria, tetapi untuk mengetahui seberapa besar tenaga yang dikeluarkan oleh seorang pekerja agar dapat member hasil yang sebesar-besarnya. Sebelum dilakukan penelitian pekeria yang dipilih dilatih terlebih dahulu agar mempunyai keseragaman dalam melakukan pekerjaan. Hasil penelitian menyebutkan bahwa pekerjaan sangat dipengaruhi oleh lamanya waktu bekerja, lamanya waktu istirahat, dan frekuensi istirahat. Analisis spesifikasi dan kebutuhan kerja yang dikembangkannya dikenal sebagai Work Assign or Method Study. Taylor juga dikenal sebagai peiopor aktivitas yang sekarang dikenal dangan pengukuran kerja. AktAitas ini ditekankan pada penentuan waktu baku dangan menggunakan jam henti bagi seorang pekerja yang melakukan pekerjaan. Studi yang dilakukan Taylor pada dasarnya ditekankan pada peningkatan efisiensi yang diterapkan pada tiap bagian. Peningkatan efisiensi pekerjaan manual di tiap bagian dilakukan dangan mengeliminir gerakan yang tidak bermanfat, gerakan yang lambat dan gerakan yang mengganggu. Pekerjaan mekanik ditingkatkan dangan memanfaatkan peralatan bantu seperti jigs dan fixture. Sistem yang dikembangkan Taylor dalam upaya peningkatan efisiensi kerja

difokuskan pada perbaikan metode kerja, mengurangi waktu kerja dan mengembangkan standar kerja. Pada sisi lain, ide Taylor mengenai peningkatan efisiensi dan produktivitas di atas tidak lepas dari perasaan khawatir, bahkan timbul kecaman dari perkumpulan tenaga kerja Amerika yang menilai pendapat Taylor tersebut sebagai rencana serius untuk mengurangi keterlibatan manusia yang digantikan dangan mesin. Tokoh Teknik Industri lainnya adalah Frank B. Gilbreth yang lahir di Maine Fairfield 7 Juli 1868. Beliau memperkenalkan analisis gerakan yang disebut Micromotion Studies pada pertemuan American Society of Mechanical Englneers (ASME). Pada mulanya ia adalah seorang kontraktor bangunan yang berhasil di Amerika Serikat. Bersama isterinya seorang Doktor di bidang psikologi, telah memperkuat peranan faktor manusia pada konsep Teknik Industri. Gllbreth sangat berjasa dalam usaha memberi landasan untuk mengidan tifikasi dan menganalisis gerakan-gerakan dasar manusia pada seat melakukan kerja manual. Selain itu, Gllbreth banyak sekli memberi kesadaran bagi manajemen arti pentingnya penyederhanaan di dalam perancangan, cara lain prosedur kerja guna memperoleh cara kerja yang efektif din efisien. Berbeda dangan Tayior yang lebih fokus pada aspek waktu, Gilberth lebih menekankan pada aspek metode kerja. Salah satu penelitian yang dilakukan Gilberth didasari atas apa yang dilihatnya bahwa dalam proses pembangunan, gerakan yang dilakukan para tukang batu sangat tidak efektif. Untuk itu dia mengajukan konsep tentang gerakan-gerakan dasar yang dilakukan manusia dalam bekerja. Prosedur yang dilakukan adalah dangan membagi pekerjaaan menjadi elemen-elemen gerakan dasar. Dalam penelitian tentang pemasangan batu bata pada pekerjaan bangunan, Gilberth membuat analisis tentang gerakan-gerakan yang dilakukan pekerja, dan konsep yang diajukan akan memberikan pengurangan jumlah gerakan dari 18 menjadi 5. Sebelum ini, tukang bata dalam kondisi normal hanya dapat memasang 120 batu bata per jam per orang. Hasil inovasi Gilberth inemberikan tingkat rata-rata pemasangan sebanyak 350 bata bata per jam per pekerja. Tingkat kenaikan ini tidak diperoleh dangan mempercepat waktu pengerjaan, melainkan dangan metode yang iebih efektif. Secara tradisional, cara pesangan bata bata dan pengambilan batu Bata sering tidak konsisten. Pemasangan batu Bata dangan pengambilan batu bata memaksa pekerja harus membungkukkan badan dan memutar batu Bata untuk mencari sisi !erbaik. Batu bata ditempatkan pada kotak di mana tangga untuk menempatkan kotak realitif tidak dapat disesuaikan, berbeda halnya dangan usulan Gilberth di mana batu Bata dibawa ke suatu tempat yang disusun rapi yang kesemuanya saling bersentuhan, pada suatu palet. Beliau mempertimbangkan bahwa pengambilan satu batu bata akan diganti posisinya dangan batu Bata yang lain, dangan cara satu dari dua bata didorong untuk menempati posisi batu bata yang terambil sebelumnya pekerja mengambil batu bata lagi. Gilbreth berharap bahwa kepala tukang batu bata dapat mengambil batu Bata dangan sangat efisien. Oleh karena itu, Beliau dapat meminimkan biaya tenaga kerja dalam menyusun batu bata dari sebuah palet. Dia kemudian menyediakan tangga yang dapat disesuaikan, lokasi yang tepat untuk batu bata dan adukan semen, dan hasil inovasi merupakan kemajuan yang pesat dalam hal produktivitas kerja.

Tokoh lain yang mengembangkan disiplin Teknik Industri ialah Henry Gantt yang mengembangkan prosedur penjadualan rencana kerja dangan menggunakan peta balok atau peta Gantt. .Ralph Barnes, Doctor Teknik Industri pertama dari Cornell Uniersity tahun 1933. Karya beliau adalah buku klasik yaitu Motion end Time Study. H. B. Maynard, G.J. Stegmerten dan S.M Loury (1927) menulis buku Motion and Time Study dan menekankan pada pentingnya studi gerakan dan metode kerja yang baik. Pada tahun 1932, A.H, Mogenson mempublikasikan “Common Sense Applied to Time and Motion Study” menfokuskan pada konsep studi gerakan dangan pendekatan penyederhanaan kerja. Di samping tokoh-tokoh tersebut di atas masih banyak pelopor-pelopor yang dianggap berjasa dalam memberi landasan pengembangan Teknik Industri, seperti L.F. Alford, Arthur C Anderson, W. Edward Deming, Eugene L. Grant, Roberth Hoxle, Joseph Juran, titarvzn E. Mundel dan Walter She wart.

PENGERTIAN TEKNIK INDUSTRI Pengertian Teknik Industri menurut IIE (Institute of Industrial Engineering) adalah industrial Engineering is concernd with the design, improvement and installation of integrated system of people, materials, information, equipment and energy. It draw upon specialized knowledge and skill in the mathematical, physical, and social science together with the prinsiples and method of engineering analysis and design to specify, predict and evaluate the result to be obtained from such system. Dari definisi tersebut di atas dapat ditarik beberapa hal pokok sebagai berikut; Teknik industri adalah disiplin engineering/teknik bukan science dikarenakan Teknik Industri menangani pekerjaan-pekerjaan perancangan (design), perbaikan (lmpravemertt}, dan penginstalasian (Instalation) dan juga me nangani masalah manusianya. Bidang garapan Teknik Industri adalah sistem integral yang terdiri dari manusia, material /bahan., informasi, peralatan, dan energi. Dangan definisi sistem integral tersebut, maka bidang garapan Teknik Industri semakin luas dan di setiap segi kehidupan selalu dapat berperan. Dasar keilmuan Teknik Industri lebih multidisiplin bila dibandingkan dengan disiplin teknik lainnya karena Teknik Industri tidak hanya bertumpu pada pads ilmu matematika dan fisika tetapi juga ilmu sosial dan, rnanajemen. Masuknya ilmu sosial karena Teknik Industri menangani masalah manusia dan ilmu manajemen yang digunakan sebagai alat untuk manajerial. Analisis manajemen dalam suatu industri haruslah didasarkan pada analisis dan proses pengambilan keputusan terhadap sistem integral. Dan uraian tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa disiplin Teknik Industri akan memiliki kelebihankelebihan di dalam menangani persoalan-persoalan industri yang kompleks. Dangan penguasaan

teknologi ataupun dasar-dasar engineering yang kuat dikombinasikan dengan pengetahuan ilmu-ilmu social, ekonomi maka ilmu Teknik Industri akan dapat mensintesiskan industry. Aktivitas-aktivitas yang biasa digarap oleh disiplin teknik industry menurut American institute of industrial engineering (AIIE) adalah sebagai berikut: 1.

Perencanaan dan pemilihan metode-metode kerja yang efektif dan efisien dalam proses produksi.

2.

Pemilihan dan perancangan dari perkakas kerja serta peralatan sang dibutuhkan dalam proses produksi.

3.

Desain fasilitas pabrik, termasuk perencanaan tata letak fasilitas produksi, peralatan pemindahan bahan dan fasilitastasilitas untuk penyimpanan bahan baku atau produk jadi.

4.

Desain dan perbaikan sistem perencanaan dan pengendalian antuk distribusi barang/jasa produksi, pengendalian persediaan, pengendalian kualitas, dan reabilitas.

5.

Pengembangan sistem pengendalian ongkos produksi seperti pengendalian budget, analisis biaya dan standar biaya produksi.

6.

Penelitian dan pengembangan produk.

7.

Desain dan pengembangan sistem pengukuran performasi serta standar kerja.

8.

Pengembangan dan penerapan sistem pengupahan dan pemberian insentif.

9.

Perencanaan dan pengembangan organisasi, prosedur kerja.

10. Analisis lokasi dangan mempertimbangkan potensi pemasaran, sumber bahan baku, suplai tenaga kerja, dll. 11. Aktivitas penyelidikan operasional dangan analisis matematika, sistem simulasi, program linear, teori pengambilan keputusan. PROGRAM PENDIDIKAN TEKNIK INDUSTRI Peranan lembaga pendidikan bagi perkembangan profesi atau disiplin teknik industri tidak dapat diabaikan. Topik-topik yang erat berhubungan dangan disiplin teknik industri mulai diajarkan pertama kali oleh Prof. Hugo Diemer di Departemen Teknil: Mesin, University of Kansas, Amerika Serikat pada tahun 1902, dangan mengambil topik bahasan perancangan pabrik, peralatan, dan organisasi. Kemudian pada tahun 1908, Prof Dexter Kimball menawarkan mata kuliah pilihan Teknik Industri kepada mahasiswa akhir teknik mesin di Cornel University. Pada tahun 1908, Prof William Kent memprakarsai adanya kurikulum teknik industri di Syracuse University. Program studi Teknik Industri pertama kali dibuka di Pennsylvania State University pada tahun 1908 dangan Prof Diemer sebagai kepala program. Cikal bakal berdirinya program studi ini berawal dari Prof. Diemer yang dikontrak oleh Pennsylvania State University untuk mengajar sebuah pendekatan teknik industri pada teknik mesin atas rekomendasi F.W. Taylor, yang kemudian disusun kurikulum Teknik Industri yang terpisah dangan teknik mesin. Istilah-istilah klasik maupun populer seperti manufaktur, produktivitas, efisiensi, manajemen, faktor manusia, time and motion study, teknik tata

cara, konsep ekonomi gerakan dan sebagainya telah mewarnai dan mendasari konsep Teknik Industri pada awal pertumbuhannya. Tulisan pertama Diemer tentang teknik industri diberi judul Factory Organization and Administration (1910). Tiga tahun kernudian Kimbal dari Cornel University membuat tulisan Principles oi Industrial Organization dan dijadikan sebagai buku standar. Sebelum Perang Dunia II, program pendidikan teknik industri mempunyai ciri khusus tumbuh dari departemen teknik mesin, namun setelah perang dunia II, dangan munculnya riset operasional, manajemen bisnis dan komputer membawa perspektif dan latar belakang berbeda bagi pendidikan teknik industri. Perkembangan lebih lanjut adalah masuknva beberapa disiplin ilmu human factor, statistik, psikologi industri, dan ilml-ilmu sosial sebagai background dari program pendidikan Teknik Industri. Perkembangan pendidikan teknik industri di Amerika Serikat sendiri dilihat dari jumlah kelulusan baik pada sarjana S-1, tingkat master, maupun tingkat doktor dari tahun 1988 sampai dangan tahun 1997 seperti pada pada tabel 1.1. Dari tabel 1.1. terlihat jumlah siswa yang mendapat gelar master dan doctor mengalami peningkatan, sebaliknya untuk tingkat S-1 mengalami peurunan sekitar 20%. Hal ini dimungkinkan karma sekarang ini, lebih dari 200 perguruan tinggi, di seluruh dunia terutama di Asia menawarkan program ‘studi teknik industri. Oleh sebab itu, sekolah-sekolah tinggi dan universitas-universitas di AS melakukan perampingan, beberapa diantaranya melakukan perubahan dangan menekankan program studinya pada sistem manufacturing, sedang beberapa yang lain melakukan penggabungan lagi ke daiam disiplin teknik mesin. Pendidikan Teknik Industri di Indanesia mulai diperkenalkan oleh Bapak Matthias Aroef pada tahun 1958 setelah menyelesaikan studinya di Cornell University. Tahun 1960 ITB membuka jurusan Teknik Produksi di Jurusan Teknik Mesin, sebagai embrio berdirinya Teknik Industri. Baru pada tahun 1971 didiri lurusan Teknik Industri yang terpisah dangan Teknik Mesin kemudian mengawali pendidikan Teknik Industri di Indonesia. Pada saat ini telah berkembang pendidikan Teknik Industri baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta. Pada tahun 1967 berdiri persatuan ahli teknik industry (persati) yang hanya aktif bebrapa tahun, kemudian pada tahun 1987berdirilah ikatan sarjana teknik industry (ISTMI) sampai saat ini.

Related Documents

Pengantar Teknik Irigasi
December 2019 23
Pengantar
December 2019 56
Pengantar
April 2020 42

More Documents from "prayatno"