Nama : Nailul Fithroh NIM
: 174442132
Dosen : Bapak Yogi akbar Review Story of AirAsia AirAsia adalah sebuah maskapai penerbangan bertarif rendah yang berpusat di Bandara Internasional Kuala Lumpur dan menjadi maskapai swasta terbesar di Malaysia. Awalnya AirAsia dimiliki oleh DRB-HICOM milik pemerintah Malaysia namun maskapai ini memiliki beban yang berat dan akhirnya dibeli oleh mantan eksekutif Time Warner, Tony Fernandes, dengan harga simbolik 1 Ringgit pada 1 Desember 2001. Tony melakukan turnaround dan AirAsia berhasil membukukan laba pada 2002 dengan berbagai rute baru dan harga promosi sebesar 10 RM bersaing dengan Malaysia Airlines. Dengan slogan “Now Everyone Can Fly” saat ini penerbangan AirAsia menjangkau sekitar 100 tujuan diseluruh lebih dari 15 Negara, meskipun banyak sejumlah penerbangan ini dilayani oleh berbagai maskapai dan anak perusahaan yang menggunakan nama merek perusahaan. Dengan jaringan rute di Indonesia, Arab Saudi, Jepang, Malaysia, Thailand, Singapura dan Vietnam serta rute carter menuju Cina dan Hongkong, AirAsia menjadikan dirinya sebagai pemain regional yang akan berkompetisi dengan LionAir di Indonesia. AirAsia memiliki 49% saham Indonesia AirAsia, namun memiliki kepala eksekutif terpisah, yaitu Sunu Widyatmoko. Sisa saham perusahaan ini dimiliki oleh para pemegang saham Indonesia. Pemerintah Indinesia melarang sejumlah perusahaan asing mendominasi kepemilikan saham setiap perusahaan penerbangan sipil. Ketika mengoperasikan penerbangan QZ8501 dari Surabaya ke Singapura hilang kontak dengan kontak lalu lintas. Pesawat dengan jenis Airbus A320 melayani lebih dari 30 rute, dengan sejumlah tujuan bdi Negara Thailand, Malaysia, Indonesia, Singapura dan Australia. Ketika pesawat ini hilang, Tony Fernandes segera memberikan dukungan kepada keluarga korban dalam pesan twitternya dan datang ke Surabaya bersama anggota afiliasi Indonesia AirAsia. Indonesia AirAsia hanya mengoperasikan satu jenis pesawat-Airbus-A3290-singleaisle, yang memiliki kursi penumpang sebanyak 150 dan 180. Ujung sayapnya dirancang agar bahan bakar pesawat lebih efisien. Pihak Airbus mengatakn jenis A320 yang digunakan pada penerbangan QZ8501 sudah mengumpulkan 23.000 jam terbang pada 13.600 penerbangan. Visi AirAsia adalah menjadi maskapai penerbangan berbiaya hemat di Asia dan melayani 3 juta orang yang sekarang dilayani dengan konektivitas yang kurang baik dan tarif yang mahal. Sedangkan Misinya adalah menjadi perusahaan terbaik untuk bekerja, dimana para karyawan dianggap sebagai anggota keluarga besar. Menciptakan brand ASEAN yang diakui secara global. Mencapai tarif terhemat sehingga semua orang bisa terbang dengan AirAsia. Mempertahankan produk berkualitas tinggi, menggunakan teknologi untuk mengurangi pembiayaan dan meningkatkan kualitas layanan.